NovelToon NovelToon
Vanila And Her Secret

Vanila And Her Secret

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Anggika15

Tumbuh dewasa di bawah asuhan sebuah panti sosial, membuat Vanila berinisiatif untuk pergi keluar kota. Dengan bekal secarik kertas pengumuman lowongan kerja di salah satu usaha, yang bergerak di bidang cuci & gosok (Laundry).

Nahas, biaya di Kota yang cukup tinggi. Membuat Vanila mencari peruntungan di bidang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggika15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23 (Ayam kecap)

Kreeeett…

Edgar menarik rem tangan, menekan salah satu tombol sampai seatbelt yang melingkar di tubuhnya terlepas begitu saja.

Selesai sudah kegiatan hari ini, dari memantau beberapa proyek lalu bertemu klien-klien yang sudah memiliki janji dengannya dari jauh-jauh hari.

Sangat sibuk memang, sebanding dengan hidupnya yang bisa di bilang dalam keadaan cukup, bahkan sangat cukup sehingga Edgar bisa menghambur-hamburkannya.

Jika biasanya Edgar akan menghabiskan waktu di luar sebelum kembali ke rumah, kini sedikit berbeda. Dia lebih bersemangat, dan perasaan ini hampir tidak Edgar sadari.

Sepertinya keberadaan Vanila di rumah mulai mengubah cara hidupnya sekarang.

Langkahnya lebar sedikit tergesa-gesa, wajah sumringah dengan senyuman yang terlihat begitu menyejukkan.

Kalau saja Irgi lihat, sudah pasti pria itu akan heran dan merasa aneh. Karena Edgar sangat jarang memperlihatkan ekspresi itu, biasanya terlihat sangar, bahkan selalu serius.

Klek…

Edgar mendorong pintu, berjalan melewati ruang tamu sambil terus melihat ke arah sebuah tempat. Dimana ruang keluarga dan area dapur berada dalam satu wilayah yang sama.

Dapur bersih yang hampir tidak pernah terpakai, kini menjadi spot favorit Vanila karena Edgar selalu menemukan wanita itu di sana.

“Van, kamu sedang apa?”

Suara yang sangat Vanila kenali terdengar, sehingga perempuan itu segera menoleh.

Edgar berjalan perlahan ke arahnya, membawa jas, tas kerja dan ipad seperti biasa, dengan seulas senyuman manis yang pria itu perlihatkan.

Lagi-lagi Edgar menemukan Vanila tengah sibuk di hadapan bak cuci piring. Entah apa yang membuatnya senang melakukan itu, sampai hampir setiap Edgar pulang Vanila selalu ada disana.

Dan sesuai perkiraan Edgar, terdapat satu hidangan di atas meja makan.

Ayam kecap.

“Wow, kamu masak ayam kecap?”

Pandangan Edgar tertuju pada masakan itu, kemudian meletakkan barang bawaannya begitu saja.

“Kata pak Irgi, … masakan Indonesia kesukaan bapak ayam kecap. Jadinya saya bikinin aja!” Jelas Vanila sambil fokus membasuh wajan dari sisa-sisa busa sabun.

Edgar tersenyum, sambil berjalan mendekat dan meletakan dagu pundak Vanila, dia pun melingkarkan kedua tangannya hingga memeluk perempuan itu cukup erat.

Vanila tidak melayangkan protes. Biarkan sajalah, hanya peluk sama sedikit cium-cium tengkuk dan pipi. Itung-itung hadiah karena dia sudah mengizinkannya jalan-jalan juga berbelanja hari ini.

“Mana bajunya? Saya bilang ‘kan tunggu di kamar.”

Edgar sedikit berbisik.

“Iya setelah ini, memangnya bapak ga mau makan dulu?”

“Saya tidak sempat makan di luar karena sudah berjanji akan pulang lebih awal,” ujar Edgar.

“Kayak suami istri beneran aja!” Vanila bercanda.

“Anggap saja begitu,” kata Edgar kemudian mengecup pipi Vanila.

“Bapak tunggu di meja makan, setelah selesai saya bawakan nasinya.”

“Hemmm, … terima kasih!” Dia menarik diri sampai lilitan tangannya terlepas, lalu mengusap-usap puncak kepala perempuan itu.

Vanila menanggapi ucapan Edgar dengan anggukan pelan.

“Kamu suka masak, ya?”

Vanila mengusap marmer area counter top menggunakan kanebo, menjadikannya bersih, bersinar dan sangat rapi seperti semula.

“Suka, … apalagi dapurnya kayak gini. Leluasa gitu kalo masak, seneng. Apalagi kalo take video, semuanya kelihatan bagus!”

Vanila mengeringkan tangannya dengan tisu, lalu menarik laci dimana piring tersimpan dan membawanya untuk kemudian diisi dengan satu centong nasi pulen yang baru matang beberapa menit sebelum Edgar pulang.

“Kamu mau jadi vlogger?”

Sambil jalan Vanila menggelengkan kepala.

“Ini rumah bapak, ga berani saga bersikap semena-mena.”

Edgar tersenyum.

“Ya, saya tidak suka privasi rumah ini di umbar.”

Benar bukan? Tidak semudah itu. Ada batasan-batasan yang masih Edgar pertahankan meskipun sikapnya sudah selunak ini.

Tak…

Vanila meletakkan sepiring nasi di hadapan Edgar.

“Ah, saya lupa bawakan sendok…”

Perempuan itu hampir pergi, namun Edgar segera menangkap pergelangan tangannya.

“Saya mau makan pakai tangan kamu!”

Keduanya saling menatap, tapi itu tidak berlangsung lama. Pandangan Edgar dan Vanila segera tertuju ke arah lain, ketika suara pergerakan benda terdengar.

“Ah ‘kan benar. Untunglah aku menemukanmu di sini, … aku kira kemana. Kata satpam kantor kamu pulang lebih awal, di cafe biasa juga kamu tidak ada.”

Seorang wanita masuk dengan leluasa, setiap hentak sepatu hak tingginya menunjukkan keanggunan ala-ala wanita sosialita.

Dia cantik dengan rambut diikat rapi, makeup on point juga perpaduan celana bahan dan blazer tanpa lengan berwarna khaki. Menenteng sebuah tas brand dunia, yang harganya sudah pasti fantastis.

Wanita itu terus mendekat, sementara dua orang di area meja makan masih diam menatapnya dengan pikiran masing-masing.

“Siapa dia, Ed?” Tatapannya tertuju pada Vanila, yang membuat Edgar menoleh juga.

Edgar membeku, begitu juga Vanila.

“Pembantu baru? Tumben?”

Dia meletakan tasnya di atas meja, menarik kurai tepat di samping Edgar kemudian duduk.

“Baru sempet makan?” Tanyanya kepada Edgar, lantas wanita itu beralih pada Vanila.

“Mbak bikinin kopi pahit dinging dong, jangan terlalu kental ya!”

Vanila masih diam, dia berusaha menarik kesadarannya yang sedikit memudar.

“Hellow mbak!” Dia melambaikan tangannya.

“Eee… Sabrina—” Edgar mulai gelagapan.

“Tunggu sebentar ya, mbak!”

Vanila tersenyum, mengiyakan dugaan wanita itu jika dirinya pembantu disana.

Namun, raut wajah Sabrina seketika berubah.

“Apa maksudnya mbak? Ibu dong!” Sabrina sedikit sewot.

“Ah iya, tunggu sebentar saya buatkan dulu kopinya.”

Vanila segera beranjak.

Dan dengan kejadian ini, Edgar mulai sadar. Jika ada yang tidak beres dengan dirinya, bagaimana bisa muncul perasaan tidak nyaman saat Vanila dianggap sebagai pembantu.

Bukankah seharusnya dia bersikap seperti biasa, toh hubungan ini tidak benar-benar serius. Edgar menjalaninya hanya karena masih ingin bersama Vanilla, bukan bersungguh-sungguh menginginkan perempuan itu.

“Jaga sikapmu, Sabrina. Jangan membuat semua orang yang singgah disini tidak betah!” Pekik Edgar.

“Halah, pembantu banyak. Cari saya di yayasan!” Katanya.

Bukan Sabrina kalau tidak meremehkan. Edgar tahu betul bagaimana cara berpikir wanita itu sekarang.

Lalu tangan Sabrina terulur, mengambil satu potong ayam kecam bagian paha dan segera menikmatinya.

Sama seperti yang kini sedang Edgar lakukan.

Sesekali dia melirik ke arah Vanila, Edgar benar-benar khawatir dengan perasaan perempuan itu sekarang.

“Ini masakan dia?” Sabrina menatap paha aya di genggamannya cukup sinis, seolah tidak percaya.

“Memangnya sejak kapan aku sempat melakukan hal lain?” Jawab Edgar.

“Tumben sekali. Selain pulang cepat kamu juga makan di rumah, ada apa?”

Edgar melirik tajam.

“Biasa saja, jangan memberikan tatapan itu!”

Sabrina mendelik.

Vanila kembali sambil membawa segelas kopi pahit dingin.

“Pak, saya izin pamit. Jika ada sesuatu bisa panggil saja,” pamitnya dengan sedikit membungkukan tubuh.

“Kamu sudah makan, Van?” Tanya Edgar sebelum Vanila pergi.

Vanila tidak menjawab, dia hanya memperlihatkan senyum, lalu pergi setelah itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa like, kome dan hadiah 😋 bonus visual Vanila yaaa...

1
Annie Gustava
oh cakep juga pak edgar.. akh mak up nya yg banyak dong n tiap hari/Smile/
Anggika15 | Aurin99: Bolehhh😜
total 1 replies
Evi Ristiani Ramdhani
wadaw d kasih bonus foto Edgar ,,,,jangan lupa Van stanby d kamar pake daster ehh 🤪🤪🤪
Anggika15 | Aurin99: Dasterrrrr ga tuh 😂
total 1 replies
aurel chantika
cakep
Anggika15 | Aurin99: Apalagi yang cuma pake handuk, beuhhh😅
total 1 replies
Ririn Sindi Noveri
ketemu pak edgar kita 🤭😂
Anggika15 | Aurin99: Yoiiii😂 nex ketemu Vanila
total 1 replies
aurel chantika
asal pak Edgar tau,mi itu makanan paling enak & GK ngebosenin Lo pak
aurel chantika
macam jalangkung pak irgi 🤣🤣🤣
Annie Gustava
mulai yaa kalian ribut2 kecil akh suka deh edgar kya gini k vanila hihihi
Anggika15 | Aurin99: 😋😋😋😋😋
total 1 replies
Annie Gustava
dah mulai nyaman yaa pak sama istrimu. pak jgn suruh vanila bli baju dinas mlm sendiri dong kl bp ikut kan enak bsa pilih model n warna/Grin/
Anggika15 | Aurin99: Nah iya😂
total 1 replies
Evi Ristiani Ramdhani
cieeeeee,,,,,udah aku aku,,,,udah mulai debat eh dari pertama jg debat ya hihi🤪
Evi Ristiani Ramdhani: lanjutttt Kaka cuyung 😄😄😄
Anggika15 | Aurin99: 😅😅😅😅😅
total 2 replies
Ririn Sindi Noveri
uhuyyy pak edgar bisa aja modusnya bilang aja udh nyaman pak 😂🤣
Anggika15 | Aurin99: Gengsinya di atas rata-rata 😂
total 1 replies
aurel chantika
kalau akur gitu kan enak 😀😀😀
Anggika15 | Aurin99: Adem gitu yah😆
total 1 replies
aurel chantika
enak jidatmu aja pak Edgar
Anggika15 | Aurin99: 😆😆😆😆😆
total 1 replies
aurel chantika
belikan yang bagu,jangan ngomel aja taunya pak
Anggika15 | Aurin99: Tiba-tiba banget emang😅
total 1 replies
ensagita
di tunggu kelanjutannya 😍
Anggika15 | Aurin99: 😘😘😘😘😘
total 1 replies
aurel chantika
lama bener kamu muncul vAnila 🤣🤣🤣
Anggika15 | Aurin99: Abis market day dulu😂
total 1 replies
Ririn Sindi Noveri
udh mulai sedikit nyaman ya pak😁🤣
Anggika15 | Aurin99: Nyaman banget😅
total 1 replies
Evi Ristiani Ramdhani
Akhirnya Vania munculllll juga eh,, othor cuyung 🥰,,,,, makasih udah up, gapapa Thor sibuk d dunia nyata harus semangat 💪🏻, hidup d sua dunia😄
Anggika15 | Aurin99: Ternyata kegiatan market day sangat menguras duit dan tenaga😆
total 1 replies
Dwie FauZha
akhirnya muncul juga.... bolak balik nengok ga update... lanjut kakkk😁
Anggika15 | Aurin99: terimaaciw selalu menunggu othor yang cantik ini
total 1 replies
aurel chantika
pak edgar ini memang GK peka banget sama vanila,minta digetok kepalanya pakai panci
Anggika15 | Aurin99: Pake ulekan aja biar mantep
total 1 replies
Evi Ristiani Ramdhani
ikutan Van klw ada lowongan,,enak benerrr kerja nya Van😃
Anggika15 | Aurin99: Waduh😆😆😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!