Bagaimana jadinya seorang Master beladiri yang terkenal dengan ketegasan dan disiplin tiba-tiba masuk ke dalam dunia novel yang memiliki cerita sedih di mana pemeran utamanya hidupnya tragis.
Kisah di dalam novel itu adalah seorang istri sah mati di tangan pelakor. Semasa hidupnya ia hanya alat tukar uang oleh ibunya dari keluarga suaminya. Bahkan keluarganya tahu kalau suaminya punya istri baru dan tidak peduli jika ia di siksa oleh suami. Yang penting adalah, UANG!
Akhir cerita sad ending yang sangat memilukan membuat para pembaca ikut menangis, tapi setelah sang Master di tarik ke dunia novel, akankah ia bisa mengubah jalan cerita yang menyedihkan itu? Apakah ia bisa kembali ke dunia nyata, atau selamanya terperangkap di dunia novel itu?
Yang penasaran dengan kisahnya yuk baca ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
......Happy reading......
......☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️......
Setelah selesai mandi Glarissa pun kembali masuk ke dalam kamarnya, ia pun mulai mencari-cari baju yang akan ia kenakan pada malam hari ini.
Eva pun mendekati kamar Glarissa yang terbuka itu. Ia pun berdiri di depan pintu kamarnya.
"Glarissa, jangan mentang-mentang kamu sebagai istri sahnya kamu bisa berlagak sombong. Kamu tuh harus sadar diri kalau kamu itu bukan istri yang disayang Afgan, hanya aku istri yang disayang Afgan, dan kamu itu tidak berarti apa-apa," ucap Eva sengaja memancing emosi Glarissa.
Glarissa yang ingin mengambil bajunya tadi itu terhenti, ia pun melihat ke arah Eva sambil bercetak pinggang dan tersenyum sinis.
"Ha ha ha ha, kamu istri yang disayang Afgan, terus apa kamu dianggap bagian keluarga Afgan? Enggak kan? Kamu tuh yang harus sadar diri, kamu itu cuma wanita simpanan Afgan, sekalipun Aku istri yang tidak disayang Afgan, tapi status mu lebih tragis lagi. Kasihan banget hidup mu," sindir Glarissa terkekeh, ia membalas ucapan Eva dengan lebih tajam lagi.
Mata Eva membulat, ia benar-benar kesal dengan ucapan Glarissa.
"Kamu kenapa kamu nggak mati aja waktu itu, hah! Hidup pun kamu juga nyusahin Afgan. Harusnya aku yang di akui oleh keluarga Afgan, bukan kamu!" maki Eva, ia benar-benar tidak menyangka jika Glarissa bisa membalas ucapannya, tapi ia tak boleh kalah ia harus lebih terlihat pintar lagi tadi Glarissa.
"Kamu tahu nggak kalau kamu sebentar lagi akan diceraikan oleh Afgan? Kamu tahu kan posisi kamu yang sebentar lagi akan angkat kaki dari rumah ini? Dan aku akan menjadi satu-satunya wanita yang dicintai Afgan dan dicintai oleh keluarga Afgan, lebih baik kamu pergi dari rumah ini sekarang daripada kamu sakit hati nanti," kata Eva berusaha untuk tetap tenang.
"Wah kocak lu, hanya istri simpanan saja berlagak seperti seorang istri sah, kalau kamu merasa punya kuasa di rumah ini kenapa nggak kamu saja yang pergi ke rumah keluarga Afgan untuk menghadiri acara makan keluarga besar itu?" tantang Glarissa sambil mengangkat alisnya.
"Kamu..." Eva tak bisa berkata-kata karena kalau ia pergi maka keluarga besar Afgan, maka akan tahu kalau ia menjadi istri simpanan Afgan.
Dan Afgan pasti sangat marah padanya yang lebih takutnya lagi kalau Afgan menceraikannya, karena saat ini perusahaan Afgan masih dipegang oleh keluarganya. Andai Afgan disuruh memilih dirinya atau perusahaan, sudah pasti Afgan pasti memilih perusahaan pada dirinya.
"Huh Tunggu saja kamu ya, kalau kamu sudah diceraikan oleh Afgan kamu sudah tidak berarti apa-apa lagi, tunggu saja waktunya!" ancam Eva dengan tatapan tajam lalu meninggalkan kamar Glarissa.
"Dih ingin mengancam ku? Kamu tidak akan bisa, kepintaran mu itu cuman dibawa rata-rata, sisanya tong kosong," omel Glarissa merasa terganggu karena kehadiran Eva barusan.
Glarissa pun melanjutkan mencari baju yang ingin ia pakai pada malam ini dan tak lupa ia juga merias dirinya.
Di depan cermin ia tersenyum puas atas dandanannya dan pakaiannya malam ini.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
yang akan menerima warisan tentu saja mantan istri anaknya dan anak perempuan yang mau menjaga Pak Samsul sakit.