NovelToon NovelToon
I Became An Extra In My Own Story

I Became An Extra In My Own Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: MagnumKapalApi

Yoga Permana, 22 tahun, pekerja biasa yang hidupnya terasa hampa setelah patah hati dan gagal move on dari cinta pertama. Pelariannya? Menulis webnovel… meski lebih sering buka Facebook daripada nulis.

Suatu malam, saat mencoba menulis prolog novel barunya Pe and Kob, laptopnya rusak, lalu menariknya masuk ke dalam dunia novel yang bahkan belum ia selesaikan.

Kini terjebak di dunia isekai hasil pikirannya sendiri, Yoga harus menjalani hidup sebagai karakter dalam cerita yang belum punya alur, belum punya nama kerajaan, bahkan belum punya ending.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MagnumKapalApi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 - Menuju Bab 1 Bagian 2 (4)

Sinar mentari terbit diantara dedaunan hutan, cahayanya menyinari langsung ke wajahku, aku tersadar.

“Sudah pagi kah...?” setengah tertidur, tanganku mencoba menutupi sinar yang memancar ke wajah.

Aku terdiam sementara di pohon yang aku sandari.

“Mimpi apa aku semalam?” setengah nada, tentang mimpi semalam.

Burung-burung hutan berterbangan diatas langit, juga bernyanyi diantara dahan pohon, danau terlihat tenang tepat dihadapanku.

Aku membuka ransel yang ada di dekat tubuhku saat tertidur, disana aku mengeluarkan sepasang pakaian biru panjang untuk kukenakan hari ini, bra serta celana dalam.

Aku tidak mengenakan dalaman kaos lagi, Liria menyuruhku mengenakan bra seukuran dadaku yang mulai tumbuh.

Salinan ku gantungkan di ranting, ku mulai melepas pakaianku yang mulai kotor karena terjatuh semalam.

“Untung saja tak ada luka.”

Pikirku, tubuh ini mungkin sedikit lebih kuat karena aktivitas bersama protagonis kecil selama enam tahun belakangan ini.

Aku memasuki danau dengan tubuh yang sudah tak mengenakan sehelai pun ditubuh, ramping, kulit yang halus, serta dada seukuran nasi ditangan.

“Daun sirih perawan...”

Aku bergumam, sembari membersihkan kuman serta keringat yang sudah mengering ditubuhku.

Daun sirih perawan, bahan yang jarang diketahui masyarakat umum, bahan langka yang digunakan untuk jamu tingkat tinggi, seperti elixir dalam fantasi barat kebanyakan, ataupun ginseng dalam fantasi timur.

Kegunaannya dalam jejamuan sendiri untuk memperluas kapasitas mana dan memperbesarnya, membuka potensi lebih lanjut tentang batas mana dalam diri.

Jamu di dunia ini adalah potion dalam kebanyakan kisah fantasi barat.

Fondasi mana sendiri berada dalam ranah tubuh terdalam, dan jantung sebagai inti mana yang mengalir melalui syaraf-syaraf tubuh yang terhubung, menuju titik mana lain di sekitar tubuh, diantara persendian.

Daun sirih perawan tumbuh di wilayah dataran tinggi, dengan kapasitas mana alam yang melimpah.

Karena tumbuhan itu mekar di daerah dengan mana yang terjaga alam, manusia zaman dahulu menamakannya daun sirih perawan.

“Bagi kebanyakan orang daun sirih perawan hanya guyonan.” gumamku menyentuh area lubang dibawah perut “walau kenyataannya aku juga masih perawan...”

Sembari membersihkan tubuh, aku tak luput mencuci pakaian kotorku.

“Nanti kujemur, pasti kering kalo kutinggal berburu sementara.” senyumku ditengah hutan, dalam danau yang tenang.

Selepas mandi aku bergegas naik dari danau, kulihat ranting salinan pakaian.

“Lagi-lagi kelupaan handuk di ransel. Harusnya ku keluarin tadi.” lesuhku dengan kebiasaan dari kehidupan di bumi yang tak kunjung hilang, lupa membawa handuk saat mandi.

Setelah mengenakan pakaian salinan, aku menjemur di dahan pohon yang tinggi langsung terpapar matahari.

grokkk!!

Suara dalam perutku nyaring bergetar.

“Lapar...” lenganku refleks menyentuh perut yang lapar.

Saat masih di bumi aku bisa menahan lapar, terkadang makan hanya satu kali, bukan karena tak mampu membeli makanan, hanya saja saat lelah sehabis bekerja aku tak nafsu makan, membuatku mual.

Namun disini, perutku selalu kenyang walau hanya anak dari petani, Dave selalu menjaga keamanan Liria dan aku di dalam rumah.

Dalam benakku.

“Mungkin aku bukan lagi dia...” batinku “aku harus segera menerima kenyataan, kini aku perempuan.”

Sebuah realita yang melebihi fiksi dalam benakku, seakan dewa mempermainkan hambanya yang tak pernah taat, transmigrasi ini mungkin saja hukuman.

Teringat dosa lama, doa, dan harapan adalah ciri khas manusia ketika kelaparan, sakit, dan terjatuh.

Aku duduk bersila, merasakan Mana untuk beberapa jarak dari tempatku saat ini.

“Kelinci... Burung... Ikan... Serigala.”

Lalu ku gabungkan teknik ini dengan menguatkan kelima indraku, ku namakan teknik ini 'Ki', teknik memperkuat panca indra. Namanya kuambil dari kartun masa kecilku, tentang seorang anak yang mencari tujuh bola naga.

Dengan penggabungan teknik yang kubuat secara otodidak, aku dapat merasakan nafas makhluk hidup dengan Ki melalui Mana.

Penggabungan kedua teknik ini kunamakan 'Sewu' yang berarti seribu, nama ini kuambil dari bahasa Jawa tentang 249 candi, namun masyarakat di bumi menyebutnya Sewu.

Sewu berarti seribu, seribu panca indra, dua teknik yang kugabungkan dari kedua teknik diluar premis yang aku tulis.

“...Kelinci itu nafasnya terengah.” gumamku dalam semedi, merasakan nafas kelinci melalui Sewu.

“Sedang terluka yaa... Jaraknya tidak terlalu jauh.” lanjutku, membuka mata, berdiri dan bergegas ke lokasi kelinci tersebut.

Dalam benakku, terbesit teknik lanjutan, tentang Sewu, mungkin kunamakan Astra Sewu.

Kali ini ku gunakan Ki dalam pergerakan menuju lokasi kelinci, pendengaran, pernafasan, semua indra perasa menjadi lebih peka.

Aku melompat dari dahan ke dahan, hingga kelinci terlihat dari kejauhan.

“Feuerpfeil”

Rapalan mantra sihir api berbentuk anak panah.

Whooosshhh!!

Dari telapak tanganku lingkaran sihir terbentuk, mengeluarkan anak panah api tersebut.

Sihir itu mengarah pada kelinci yang terjerat diantara akar belukar pepohonan dalam hutan.

Tasssshhh!!

Sihir itu menembus kulit kelinci.

Aku berhenti diatas dahan pohon, dari Ki aku merasakan nafas terhenti dan detak jantung yang sudah tak lagi berdetak.

Kelinci itu mati seketika.

“Jangan nanggung kalo berburu, jangan membuat hewan buruan tersiksa oleh rasa sakit.” batinku, dingin namun tidak kejam.

Turun dari dahan, langsung mengambil jasad buruan.

“Satu saja sudah cukup, jangan tamak.” sembari memegang telinga kelinci yang sudah tak bernyawa.

Bergegas ke danau tempat ku beristirahat, aku kembali hanya dengan satu buruan yang akan aku kuliti.

Bermodalkan pengetahuanku sebagai penulis.

Negeri ini adalah tanah kaisar, sang Maharaja.

Dibawah sang maharaja berdiri raja-raja yang ia pimpin, salah satunya Nusa.

Aku bersyukur hidup di desa Carrington wilayah Nusa. Monster tidak mengancam kelangsungan hidup manusia.

Setelah sampai ke tempat ku beristirahat, aku menguliti kelinci tersebut, membersihkan darahnya di danau, membakarnya dengan sihir apiku, hanya satu buruan, perutku sudah terasa kenyang.

“Uang tanpa didasari iman, hanya membawa malapetaka” gumamku, mengibaratkan perburuanku hari ini.

Perburuan tanpa didasari iman, hanya membawa malapetaka. Menjaga ekosistem alam salah satu kewajiban manusia, namun manusia sendiri sangatlah tamak, tidak pernah merasa puas.

Sebagai contoh, jika hewan yang lemah habis diburu, maka predator puncak tak ada lagi makanan untuk dirinya.

Tanpa disadari, manusia membawa malapetaka kepada diri mereka sendiri, predator yang berada di puncak rantai makanan akan memburu hingga ke pemukiman warga.

Walaupun tubuhku masih dibawah umur, akal sehatku masih pria dewasa, terkadang juga bejad.

“Inilah kehidupan.”

“Aku yang berdoa untuk makan, dan kelinci yang berdoa untuk hidup.”

“Semua berjuang untuk kehidupan yang tak bisa ditunda sehari.”

“Pada akhirnya, kita tak boleh menyerah pada hidup.”

“Itulah iman, kepercayaan dalam hati manusia.”

Gumamku, pertama kalinya aku berburu sendiri tanpa protagonis kecil. Rasanya kesunyian selalu membawa diri dalam renungan.

“Mau bagaimana lagi...” gumamku sembari menyantap kelinci hangat yang baru matang.

1
Nisa
elep sunda wkwkwk
Orang Aring
konsepnya menarik
Pramono
world buildingnya bagus, cuman bingung aja di pemetaan
Tiga Titik Hitam: kurang ahli soal pemetaan
total 1 replies
Sarah
lumayan
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Maaf… bukannya aku tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan kalian…" napasku terasa berat di dada. "Tapi aku juga bukan anak kalian." Pandanganku mengabur sejenak. "Aku hanyalah anomali. Penulis naskah yang entah bagaimana terjebak di tubuh Lala anak kalian…" batinku, sambil melangkah perlahan menuju jendela, seolah setiap langkah menambah beban di pundakku.

Kesannya lebih menyesakkan dan ada tekanan batin. Karena si MC ini tau, kalau dia kabur dari rumah tersebut. Orang tua asli dari tubuh yang ditempati oleh MC, akan khawatir dan mencarinya.
Tiga Titik Hitam: shappp paman/Applaud/
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: Itu aja sih masukkan dari saya kak
total 2 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Lanjut baca ✌️
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dititip dulu likenya. Nanti lanjut baca lagi
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Good kak ✌️
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Nah kan... Ini yang selalu saya pikirkan 🤣
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
666
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dikirain namanya bakal punya marga. Ternyata enggak. Soalnya dilihat dari sampulnya sih ada bangunan fantasi abad pertengahan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sebenarnya sih lebih enak "Gak" daripada "Ga" waktu lihatnya kak
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: Itu hanya menurut aku ya kak
total 1 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Buwung nya ilang 🗿
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Pe and Kob. Keseringan kebaca jadi PeKob :v
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Saran kak. Supaya lebih enak dibaca harusnya begini "Layar laptopku mulai retak seperti pecahan kaca, padahal sebelumnya belum pernah terjatuh." itu aja sih kak.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: Gpp kak. Saling berbagi ilmu. Saya juga ilmunya masih dikit ilmunya kak ✌️
Tiga Titik Hitam: ku lupa balas komenmu jir, saranmu oke udah kuliat dinovelmu bg—lumayan serap sedikit ilmu/Smile/
total 2 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jd keinget salah satu anime yang dimana villain utamanya terlalu op dan kalah sama MC karena karet gelang yg dilempar MC.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Gak usah pake prolog klo malas nulis prolog :v
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Mulyono /Hammer/
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ngomong² soal "Citayam" jadi ke inget "Citampi Story"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dibagian "filem" bukannya lebih enakkan story atau alur ya kak? Nanya aja sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!