NovelToon NovelToon
Love Story About Aminah Maher

Love Story About Aminah Maher

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Gondrong Begaol

Aminah hancur berantakan tak berdaya, ketika suaminya yang bernama Galah menceraikannya mendadak. Alasannya, ketidakpuasan Galah terhadap Aminah saat adegan di atas ranjang yang tak pernah memuaskannya.

Galah lelaki Hiperseks, ia selalu berekspektasi berlebihan dalam adegan Hotnya. Belum lagi, Galah kecanduan alkohol yang sering memicu Emosinya meluap-luap.

Dunia mulai berputar dalam beberapa tahun setelah Aminah menjanda dan memiliki anak satu. Ia bertemu dengan lelaki yang lebih muda darinya yang bernama Aulian Maherdika Rahman. Maher keturunan orang kaya dengan lingkungan keluarga yang selalu mencemooh kemiskinan, baik kerabat sekaligus keluarga barunya

Apa yang akan terjadi dengan Aminah dan Maher dalam menghadapi Perasaannya yang sudah tumbuh dan saling mencintai. Hubungan mereka jelas bertolak belakang dengan keluarga Maher yang sombong, Angkuh dan selalu mencemooh Aminah berstatus janda anak satu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gondrong Begaol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Misterius.

Pagi menjelang siang, Robi menemui Papi Maher di sebuah hotel mewah. Pertemuan mereka untuk membicarakan soal Maher si anak misterius bagi Papi nya. Hanya dia menurut Papi nya anak yang berbeda, entah apa yang membuat nya sangat berbeda dengan kedua kakak perempuannya. Maka rak heran, Papi nya ingin tahu apa yang ada dalam pikiran Maher, hingga ia harus memata-matai Maher melalui Robi teman dekat sejak kuliah dan sekarang menjadi bawahan Maher.

"Jadi, bagaimana kabar anak ku?" Kata Papi Maher.

"Dia baik-baik saja, Pi .."

"Syukurlah ..." balasnya padat sambil menikmati hidangan hotel dengan menu sederhana.

Robi menatap nya serius, "Oh ya, tujuan Papi soal Maher apa sih? Aku jadi bingung."

"Sederhana sih, Rob! Diantara anak-anak ku, hanya dia yang paling misterius. Makanya Papi menyuruh mu untuk memata-matai dia, karena Papi ingin tahu, apa sih yang ada dalam pikirannya"

"Hhmm ...," gumam nya. "Terus soal Bengkel apa Papi yang memberikannya modal?" Tanya Robi.

"Tidak Rob, itu mutlak uang dia sendiri"

"Maksud, Papi?" Cecar Robi sambil mengunyah makanan dengan santai.

"Jadi, dia pernah cerita sama Papi. Bisnis nya pernah tembus di angka yang cukup besar saat dia masih kuliah! Ya kalo buat Papi sih sudah bagus, cuma Papi bingung saja sama pola pikirnya" seru cerita Papi.

"Wow .., Maher ternyata hebat ya" puji Robi. "Tapi, kenapa aku gak tahu ya, padahal kita sudah berteman sejak kuliah" sambung batin Robi.

"Terus, ada cerita apa lagi soal Maher selain dengan bengkel nya?" Tanya Papi selesai makan dan mengelap bibir nya dengan tisu untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel.

Kata Robi, "Aminah ...!"

"Siapa dia?" Jawab nya serius.

"Dia seorang janda beranak satu."

"Apa hubungannya dengan Maher?" Ujar Papi semakin serius memperhatikan setiap perkataan Robi.

"Dia kekasih nya Maher." Jelas Robi seraya menelan air liur nya dengan berat, karena takut membuat nya kaget.

"Apa ...?" Kaget Papi histeris. Lalu, "Apa sih yang dia cari selama ini? Masih banyak Perawan di Kota Jakarta. Tapi, dia memilih berhubungan dengan Janda!" Batin Papi menjabarkan setiap perkataannya.

"Soal itu jangan terlalu kaget, Pi"

"Ya jelas Papi kaget, Rob. Kan masih banyak gadis yang lebih baik dari seorang Janda di Kota ini" jelas Papi.

"Awal nya aku juga berpikir begitu, tapi isi kepala Maher berbeda" ungkap Robi sambil menatapnya.

"Hhmm ..., sudah kuduga" batin Papi berpikir keras.

Kedua nya sejenak berdiam diri tanpa sepatah kata dan hanya saling pandang seolah ada sesuatu yang di rencanakannya.

Kata Papi, "Sekarang kamu antar aku untuk menemui Aminah"

"Tapi, Pi ..., ini terlalu cepat!" Jelas Robi yang lebih tahu semuanya.

"Maksud mu?"

"Maher menyembunyikan status nya dari Aminah, karena ia tidak ingin di ketahui soal dirinya orang kaya"

"Hhmm ..." gumam nya berpikir kembali dan kembali duduk.

Papi mulai menyusun kata demi kata dalam isi kepalanya, untuk menemukan sebuah rencana kecil yang tidak berdampak pada rencana anak nya yang misterius. Tatapannya serius, hingga mencibirkan mulut bagian bawah nya dengan sinis. Lalu, kedua mata nya mengatup terlambat, karena kedua bola mata nya berjalan perlahan ke arah tak menentu.

Sesekali, robi menatapnya ditengah kedua bola mata Papi berjalan, batin nya mulai ketakutan sampai tidak tenang, ia takut semua yang di rencanakan Maher hancur berantakan. "Sial, kenapa gue polos banget sih ngasih tau soal Aminah" batinnya merintih.

Sekilas kata-kata Papi, "Sekarang bawa aku ke Aminah" dengan cepat bangkit dari tempat duduk nya.

"Tapi, Pi ..." jawab Robi ketakutan.

"Kau tenang saja, Rob. Aku akan menyembunyikan status asli ku" jelas nya terus melangkah.

Mau tak mau Robi mengiyakannya tanpa bisa menghentikan langkah Papi Maher.

"Ayok jalan" jelas Papi sudah duduk di mobil mewah nya dan Robi ikut duduk di samping nya.

Sepanjang perjalan mereka tak ada sepatah kata selain pemandangan wajah Papi Maher terlihat serius di balik kaca spion tengah.

"Kring ..., kring ..." ponsel Robi berdering hingga membuat Papi Maher menoleh ke arahnya.

"Ma .., Maher?" Kata Robi patah-patah.

"Jangan kau angkat"

"Hmm ..." gumam Robi sambil menelan air liur nya yang lengket. Keringat nya mulai mengucur dan wajah milik nya terlihat gugup.

Potong Papi ditengah kepanikan Robi. "Kau matikan ponsel mu, nanti aku yang akan bicara setelah bertemu Maher" dengan memasang wajah santai, seolah semua akan berjalan dengan baik-baik saja.

Robi benar-benar panik, ia tak tau harus bagaimana lagi untuk keluar dari zona yang cukup berbahaya. Ia seperti itu, karena takut hubungan antara Maher dengan dirinya akan berdampak menjadi masalah besar.

Waktu mulai menunjukan letak nya Matahari bersiap diri untuk merubah warna menjadi orange, mereka tiba di sebuah Toko kue yang bersebelahan dengan Toko Aminah. Sesekali Robi menghelakan nafas nya dengan rileks, ia berusaha mencari titik letak ketenangan itu berada dimana.

Kata Papi sebelum trun dari Mobil mewah nya. "Sebaik nya kau ikuti aku dari belakang, anggap saja kita tidak pernah kenal" serius nya dengan memasang wajah penuh rencana.

"Ya, Pi ..." jawab nya berusaha tenang.

Langkah demi langkah perlahan berjalan, diiringi dengan suara tongkat antik buatan tangan darah Turki yang berbentuk kepala Elang di penghujung genggaman tangan nya.

"Krek ..." suara engsel pintu kaca terdengar pelan.

Suara engsel kaca itu membuat Arumi menoleh dan menatapnya dengan lembut. Arumi menundukkan kepalanya dengan ramah sebagai tanda salam selamat datang di Toko.

Papi membalas nya tersenyum seraya menoleh kue yang terpajang di setiap rak kaca yang cukup panjang dan cantik.

"Hhmm ..., aroma kue ini begitu nikmat" batinnya setelah mencium aroma kue di Toko Aminah.

"Selamat sore, Kakek!" Tanya Arumi ramah.

"Ya ..., sore juga" balas nya berakting dengan suara rapuh seolah baru saja sembuh dari sakit.

Robi melihat nya dari kejauhan, ia memantau Papi Maher yang tengah sibuk berbicara dengan Arumi.

"Mas Robi tidak ikut turun?" Tanya supir Papi bernama Slamet.

"Aku menunggu momen yang pas, Pak" jawab nya tanpa menoleh.

"Oh gitu ..."

"Apa yang mereka bicarakan ya?" Batin Robi.

Arumi bertanya kepada Pak Tua yang aslinya adalah Papi Maher. "Ada yang bisa saya bantu, Kek?"

"Oh tidak perlu, Nak! Kakek hanya ingin lihat-lihat dulu" jawabnya sambil menoleh dengan tubuh membungkuk seolah ada rasa sakit yang di rasakan nya.

Papi Maher berambut putih dan sedikit botak di bagian tengah kepalanya. Rambut putih karena faktor usia yang sudah menginjak 60 Tahun serta botak di tengah kepalanya menandakan pemikir berat. Arumi mengira, bahwa kakek ini baru saja sembuh dari sakit nya.

"Biar ku bantu berjalan ya, Kek" kata Arumi.

"Ternyata dia perhatian juga" batin nya berkata. "Pantas saja Maher tergila-gila terhadap Aminah!" Sambung kembali Papi Maher, ia mengira Arumi adalah Aminah.

1
ErisGTR
mami sebel deh aku klo mami ngomong/Scowl//Scowl/
Gondrongbegaol: hihihi
total 1 replies
ErisGTR
bab ini gue suka, peran Arumi mencolok banget galak nya dan tegas
ErisGTR
galak bener arumi
Gondrongbegaol
hihihi tahan tawa ya
ErisGTR
kebanyak maka daon kaya embe donk Maher
ErisGTR
saking mumet nya perdana menteri jadi kuda ya/Sob//Sob//Sob/
Squad R
ampun ya sama emaknya si Maher,riweh
Gondrongbegaol: kebanyakan makan kolek ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
trimaksih abang Inu
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seruuuu!!!
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seru bacanya!!
Squad R
wkwkwkwkwkwk bener" si Arumi ya bikin ngakak
Squad R
wkwkwkwk dasar arumi/Joyful/
Gondrongbegaol: nyebelin ya
total 1 replies
ErisGTR
cekek aja mbak nir wkwkkw
Gondrongbegaol: mati donk kak/Frown/
total 1 replies
Gondrongbegaol
apes kan di siang bolong wwkw
ErisGTR
robi kena batu nya soi bos wkwkwk
ErisGTR
haha
ErisGTR
kolusi hati, kata dan judul yang jenius Thor, aku suka/Drool/
Gondrongbegaol: hihihi, persengkokolan hati yang berbunga-bunga ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
gemes ky author nya ya/Smile//Smile/
ErisGTR
Cerita sehari-hari gue ini wkwkkw
Gondrongbegaol: thanks @erisgtr
total 1 replies
ErisGTR
lucunya Umar seperti anak tetangga/Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!