NovelToon NovelToon
CEO Tampan Bukan Sang Pewaris

CEO Tampan Bukan Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:20k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

Sinopsis

Darren Mahendra, seorang CEO muda yang tangguh dan berdedikasi, namun memiliki latar belakang yang kompleks. Meskipun bukan pewaris utama keluarga Syailendra, ayahnya mempercayakannya untuk mengelola perusahaan. Ini membuatnya harus bekerja keras untuk membuktikan dirinya.

Kehilangan ibunya secara misterius masih menghantui pikirannya, dan dia terus mencari kebenaran. Pertemuan kembali dengan Dokter Aqila, adik angkatnya, membawa sedikit kelegaan dalam hidupnya. Aqila memiliki kepribadian yang ceria dan peduli, membuat Darren merasa nyaman di dekatnya. Tanpa disadari, Darren mulai merasakan ikatan yang lebih dalam dengan Aqila.

Apakah Aqila akan menjadi sumber kekuatan baru bagi Darren? Ataukah dia hanya melihat Darren sebagai kakak angkatnya? Bagaimana Darren akan menghadapi tantangan sebagai CEO muda yang bukan pewaris utama?"

Disarankan untuk membaca karya "DINIKAHI DUDA KAYA" terlebih dahulu ya 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Insiden di Apartemen

Setelah mengobati sang Kakak, kini Aqila pergi menuju rumah sakit Harmony, dimana Nyonya Jelita sudah menunggunya disana, rupanya Nyonya Jelita sangat ingin tahu bagaimana Aqila menjalani tes di rumah sakit yang saat ini sudah menjadi hak miliknya, setelah tiga tahun lalu ia berhasil menguasai seluruh saham Rumah Sakit Harmony.

"Akhirnya kau datang juga, Oma sempat khawatir kamu telat sampai sini, oh iya katanya kau tadi sempat mampir ke Apartemennya Darren? Ngapain kamu kesana? Kurang kerjaan sekali kau ini!" tegurnya dengan nada tidak suka.

Aqila sempat menggeleng atas sikap Neneknya yang tidak berubah sedari dulu, sepertinya sampai saat ini, Neneknya belum bisa menerima kenyataan jika Darren adalah cucunya dan ia masih tetap bersikap sinis.

Kemudian Aqila mulai menjalani beberapa tes, diantaranya tes medical check up, psikotes, dan yang terakhir adalah mengikuti ujian, diantaranya meliputi ujian OSCE (Objektif Structured Clinical Examination) yakni berupa ujian praktik, dan yang terakhir adalah Ujian OSCA( Objectif Structured Clinical Assessment. Yakni berupa ujian lisan.

Nyonya Jelita sempat takjub atas kemampuan yang dimiliki oleh Aqila, apalagi beberapa Dokter yang sudah memiliki gelar profesor, tidak meragukan akan kemampuannya.

"Baiklah Oma, dua hari lagi aku akan menjalani tes yang terakhir, yakni ujian OSCE dan OSCA, semoga aku bisa lulus menjalani ujian terakhir ini!" ucapnya penuh harap.

Oma Jelita seketika merangkul bahu Aqila dengan penuh rasa bangga.

"Oma yakin kau pasti akan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan." jawabnya meyakinkan Aqila, wanita lansia ini begitu menyayangi Aqila meskipun Aqila bukanlah cucu kandungnya, tapi sedari kecil ia begitu dekat dengannya, berbeda dengan Darren, meskipun di dalam darahnya mengalir darah keluarga Syailendra, tapi entah kenapa sampai saat ini ia belum bisa menerima kehadirannya.

Sekilas Aqila malah menyipitkan matanya."Tapi Oma janji ya, jangan turun tangan membantuku agar bisa lolos ujian! Aku hanya ingin mencapainya atas kemampuan diriku sendiri."

"Iya Aqila, Oma janji padamu!" jawabnya sambil mengaitkan jari manisnya ke jari manis Aqila sebagai tanda jika dirinya tidak akan melanggar janji.

Kemudian Aqila dan Nyonya Jelita memutuskan untuk pulang bersama-sama.

Selama dalam perjalanan, Aqila terus saja mengkhawatirkan Kakaknya, sedari tadi ia mengirim pesan singkat, namun tak ada satu pesan pun yang dibalas, hingga pada akhirnya Aqila meminta supir untuk segera berhenti didepan halte Busway.

"Loh, kamu mau kemana lagi Aqila?" tanya Oma Jelita mengernyitkan dahi

"Maaf Oma, Lala ada urusan sebentar, nanti Lala biar naik taksi saja!" jawabnya sambil mencium punggung tangan kanan Oma Jelita secara takzim.

"Yasudah, kalau begitu kamu hati-hati ya, jangan pulang terlalu malam, Oma tunggu di rumah!" kemudian Nyonya jelita melemparkan senyum tipis lalu bergegas pergi.

Aqila membalasnya dengan mengacungkan jempol kanannya." siap Oma."

Apartemen

"Kenapa kau datang kesini? Siapa yang memerintahkan kamu, hah?" omel Darren kepada sekertaris nya dengan nada membentak.

Darren sendiri sudah tahu akal bulus dari Rio, ia sengaja memerintahkan Freya untuk memberikan beberapa Dokumen penting padanya, niat sekali ingin menjodohkan dirinya dengan Freya.

'Kenapa kau begitu sulit untuk aku taklukan? Berbagai cara sudah aku lakukan untuk meluluhkan hatimu, Tuan Darren...tapi pada kenyataannya, kau selalu bersikap acuh dan juga dingin, sebenarnya terbuat dari apa hatimu itu?' keluhnya dalam hati.

Sepertinya Freya tidak memperdulikan perkataan dari Darren, ia begitu gigih untuk bisa menaklukannya.

"Tuan, aku menemukan roti bakar diatas meja di ruang makan, apakah sebaiknya makanan ini aku buang ke dalam tong sampah?" tanya Freya yang sudah bersiap-siap akan membuang roti bakar yang tadi pagi Aqila bawa, namun sedikitpun tidak di sentuh oleh Darren.

Darren buru-buru beranjak dari tempat duduknya dan bergegas meraih roti bakar yang masih terbungkus rapih.

"Jangan kau sentuh makanan itu!" bentaknya sambil meraih roti bakar dari tangan Freya, dan Freya pun sangat terkejut dengan ekspresi Tuannya yang seperti itu, hingga pada akhirnya ia kehilangan keseimbangan karena saat Darren meraih roti bakar tersebut, tangannya ikut terbawa, alhasil Freya jatuh kedalam pelukannya.

Sedangkan Aqila sedari tadi terus saja menggerutu kesal karena pesan singkat yang ia kirimkan kepada kakaknya tak kunjung di balas.

Setibanya di depan pintu Apartemen, Lala langsung menerobos masuk, beruntungnya pintu tidak terkunci, Aqila mengedarkan pandangannya ke arah ruang tamu, namun ia tidak menemukan sang kakak dan yang ia temukan hanyalah sepasang sepatu wanita serta setelan blazer, Aqila mulai menaruh curiga, pikiran yang tidak-tidak mulai terlintas di dalam benaknya, sampai akhirnya ia memutuskan untuk melangkah pergi menuju dapur, perlahan kedua kaki jenjangnya mulai melangkah menuju dapur dan Aqila sangat terkejut dengan apa yang telah ia lihat saat ini. Aqila sampai memalingkan wajahnya ketika memergoki Kakaknya sedang berpelukan dengan seorang wanita.

"Kak Darren?" Aqila secara refleks menyebut nama kakaknya, kedua bola matanya sampai melotot.

Darren langsung menoleh cepat, begitu juga dengan Freya.

"Aqila?" ucapnya sambil menatap lekat wajah sang adik.

"Maaf kak, aku sudah menganggu, sebaiknya aku pergi, sekali lagi maaf!" Aqila terus saja menundukkan kepalnya, entah kenapa ia merasa sangat jengkel dan juga kesal, lalu ia kembali menggerutu seorang diri.

"Padahal tinggal balas pesan saja apa susahnya sih? Bilang saja sudah baikan, dan ada kekasih kakak datang ke Apartemen, Kan simpel, jadi aku tidak harus bersusah payah datang kesini!" monolognya sambil memakai sepatunya yang barusan sempat terlepas. Saat Aqila akan membuka handel pintu, tiba-tiba saja Darren meraih pergelangan tangannya.

"Kau mau kemana?" tanyanya dengan tatapan tajam menusuk.

"Lepas kak, aku mau pulang!" Aqila berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman kuat tangan sang Kakak.

"belum puas ngedumelnya? Ayo teruskan saja mumpung orangnya ada di hadapan kamu!" tantang Darren sambil menatap lekat Aqila.

Glek!

Aqila malah menelan ludahnya sendiri saat Kakaknya mengatakan hal demikian.

Freya yang melihat Darren bersikap seperti itu terhadap Aqila, ia merasa sangat cemburu.

'Cih, menyebalkan...kenapa wanita itu mesti datang sih, ganggu saja!' gerutunya dalam hati.

Lalu Darren menoleh dan ia menatap dingin Freya.

"Freya, urusanmu sudah selesai, kau segera pulang, lain kali biar Rio saja yang mengantarkan berkas penting itu kesini!" perintahnya masih dengan posisi menggenggam kuat tangan Aqila.

Freya pun hanya fokus pandangannya ke arah tangan Tuannya sehingga ia tidak fokus atas perintah yang telah Darren lontarkan padanya.

Merasa diabaikan akhirnya Darren mengusir Freya secara paksa

"Kau itu tuli ya? Aku bilang pulang ya pulang sana!" usirnya dengan nada membentak.

Aqila tidak menyangka jika Kakak nya yang selama ini terlihat pendiam dan bersikap lembut, bisa berubah menjadi arogan seperti itu.

Akhirnya dengan perasaan kesalnya, Freya bergegas pergi keluar sambil menatap sinis ke arah Aqila.

Aqila sendiri menatap heran akan sikap wanita yang memiliki nama Freya tersebut karena sikapnya yang menunjukan seolah tidak suka atas kehadirannya di tempat ini.

Setelah kejadian insiden barusan, kini Darren

membawa Aqila pergi menuju ruang tengah, Aqila baru teringat jika tadi pagi ia sempat memberikan cairan infusan kepada kakanya.

"Loh bukankah tadi tangan kak Darren sedang di infus? kok dicopot sih kak? Terus yang copot infusan nya siapa?"

Darren malah mendesah kasar atas sikap Aqila yang menurutnya sangat cerewet.

Darren hanya diam tidak meresponnya, sehingga Aqila terlihat kesal dan pada akhirnya ia mulai mengeluarkan unek-uneknya di hadapan Darren

"Kakak itu sangat menyebalkan, kenapa tadi pesan ku tidak di balas dan rupanya kakak malah sedang bermesraan dengan seorang wanita, apa kakak tidak tahu kalau aku begitu khawatir dan takut terjadi sesuatu denganmu, dan ini apalagi coba? Seenaknya kakak main cabut jarum infusan, kalau infeksi nanti bagaimana? Aku kan sudah memberitahumu bagaimana cara mengganti botol infusan yang baru..."

Karena kupingnya merasa penging akibat omelan dari mulut Aqila, akhirnya Daren bertindak sesuatu agar Aqila tidak lagi mengomelinya.

"Cukup, hentikan ocehan mu itu!" Darren malah membekap mulut aqila agar berhenti memarahi dirinya.

Kemudian ditatapnya wajah Aqilah dengan lekat.

Dag

Did

Dug

Tiba-tiba detak jantungnya berdegup cukup kencang, ia pun buru-buru menjauh darinya.

Sedangkan Aqila malah mengernyitkan dahi, ia menatap heran akan sikap kakaknya yang tiba-tiba berubah menjadi aneh seperti itu.

'Ish...ada apa dengan diriku ini? Kenapa saat aku menatap bola matanya jantungku langsung berdebar? Ayo Darren sadarlah Aqila itu siapa? Dia adalah adikmu, meskipun hanya adik angkat, tapi ia telah menganggap mu sebagai kakak yang disayanginya.' batinnya mulai menggebu.

Bersambung...

☘️☘️☘️☘️☘️

1
Nar Sih
satu langkah lgi semua rahasia si miko pasti terbongkar ,semagatt daren💪
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: semangat 💪😊
total 1 replies
Citra Dewi Nawang Wulan
berarti darren udah sehat dong. syukurlah. jadi penasaran kelanjutannya. terima kasih up nya kak. ditunggu kelanjutannya. sehat selalu dan semangat
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: ok siap kak, terimakasih kak 🙏😊
Citra Dewi Nawang Wulan: sudah kakak. ini jg sudah izin ikut gabung grup chat
total 12 replies
Nar Sih
alhamdulilah mauara selamat berkat ayah dan kakak tercinta ,moga bima dan komplotan nya sgra dpt hukuman setimpal
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: iya kak, beruntungnya Maura segera tertolong
total 1 replies
Ibu Khaisah
deg degan Thor,,,,jangan sampe Maura terjebak
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: /Ok//Ok//Ok/
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: terimakasih kak 🙏😊
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: Siip kak 👍
total 1 replies
Nar Sih
semakin menyedihkan nasib mama mona semoga daren sgra menyelamat kan mu
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: aamiin 🤲😊
total 1 replies
Nar Sih
pasti nih orang yg mau nabrak maura org suruhan si miko
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: bisa jadi kak 🤭
total 1 replies
Nar Sih
semagatt daren ,,,lawan si miko juga steven tunjukan siapa kmu ,semoga lancar rencana mu
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: aamiin 🤲😊
total 1 replies
Citra Dewi Nawang Wulan
wuh... semakin seru. ditunggu kelanjutannya kak. sehat selalu dan semangat
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: terimakasih kak 🙏😊
total 1 replies
Nar Sih
sabarr daren ini semua demi misi mu membawa mama mu kmbli
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
Darren mau kan menolong Maura.
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
semoga suatu ketika nnti Oma Jelita dpt menerima dan mengakui Darren sebagai cucunya.
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: aamiin 🤲
total 1 replies
Akun Maisarah
semoga rencana sukses.tpi Aqila kasihan
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: jadi korban perasaan ya kak 🤭
total 1 replies
Nar Sih
semagatt daren semoga rencana nya sukses
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: makasih kak 🙏😊
total 1 replies
Citra Dewi Nawang Wulan
semoga rencana darren sukses. terima kasih up nya kak. ditunggu kelanjutannya. semangat
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: sama-sama kak 🙏😊
total 1 replies
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
Freya jgn jadi ulet bulu hahaha..
wah Daren boleh diharapkan oleh Saga utk mngurusi perusahaan.
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
dag dig dug ya Daren, itu tandanya kamu sudah ada rasa pd Aqila.🤭
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Nar Sih
perang antara daren dan miko sgra mulai
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: betul, demi membalaskan dendamnya
total 1 replies
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
lain mcm daren menatap Aqila.
💞Eli P®!w@nti✍️⃞⃟𝑹𝑨🐼🦋: sepertinya begitu kak 🤭
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂: hehehe.. sudah timbul perasaan lebih dari seorg adik ya Daren /Facepalm/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!