Lariessa gadis yang putus asa setelah kehilangan saudara kembarnya, ia tidak memiliki semangat lagi. namun kedua orang tuanya berusaha membuat ia bangkit lagi, memberinya semangat dan motivasi, tapi semua itu tidak berhasih. Tapi kedatangan Sahabat lama lah yang perlahan membuat hidupnya kembali berwarna, Ethan adalah sahabatnya dari dia kuliah dulu. Tanpa Lariessa sadari Ethan menaruh hati padanya.
Namun disisi lain Keluarganya sudah menyiapkan seseorang untuknya, seorang lelaki bernama Finn Harisson seorang asisten CEO, yang di tuntut untuk menikah, namun sang kekasih yang juga wanita karier selalu menunda-nunda dengan banyak alasan agar ia bisa menunda sebuah pernikahan. Apakah pernikahan Finn dan Lariessa akan berjalan dengan semestinya? dan bagaimana dengan Ethan yang menaruh hati pada lariessa dan Kekasih Finn, Victoria yang di tinggal menikah oleh Finn karena paksaan keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27. Orang ketiga yang tidak bisa Lepas.
Malam pun tiba, setelah makan malam dan mengantar kepergian keluarga Lariessa, Finn membawa Lariessa ke kamar dengan wajah yang kesal.
"Kau tau tidak! aku ini tertekan menikah denganmu," ujar Finn kesal
"Ya tuhan, tidak ada habis-habisnya, selalu ungkit-ungkit pernikahan ini, dari awal menikah, pergi bulan madu, pulang bulan madu. Turus saja membahas itu." Ujar Lariessa.
"Panjang sekali cerita ini, seperti cerita novel saja kalah."
"Karena aku selalu menolak Ria, saat dia mengajakku keluar. Dan aku banyak menyakiti hati Ria. Kau tau itu!" tegas Finn "Siapa suruh?" sindir Lariessa.
"Siapa suruh?" ulang Finn.
"Kau ini amnesia atau apa?" tanya Finn
"Iya. Hilang ingatan dalam dekapan cinta kakak." Ujar Lariessa mencoba untuk bercanda, namun hal itu membuat Finn semakin marah dan berteriak padanya.
"STOPPP! BISA TIDAK KAU BERHENTI DENGAN SEMUA GOMBALAN dDAN LELUCONMU ITU?" Teriak Finn.
"ORANG YANG AKU CINTA ADALAH ORANG YANG KAU LUKAI. DAN JIKA DIA TERLUKA, HATI KAKAK JUGA SAKIT OKE! JADI AKU MOHON!" lanjut Finn
"Masalah ini sudah selesai, untuk apa mempermasalahkan semua hal seperti ini lagi?" tanya Lariessa dingin.
"AKU STRESS KARENA AKU SUDAH LAMA TIDAK KELUAR DENGAN RIA SEPERTI DULU. TOLONGLAH MENGERTI." Teriak Finn marah
Finn pun pergi meninggalkan Lariessa seorang diri. Tapi tiba-tiba saja Lariessa jatuh terduduk seraya memegang kepalanya yang mulai terasa sangat sakit
"tidak boleh! Aku harus sabar, kau tidak boleh seperti ini, aku tidak mau rasa sakit ini kembali." Lirih Lariessa di selingi isakan tangis.
...○...
Lariessa terlihat berbaring dikamar pribadinya, sambil memijat kepalanya yang sakit. "Kepalaku sangat sakit Ress. Jika Finn selalu seperti ini, sakit kepalaku ini akan
selalu kembali, mungkin bertambah parah." ujar Lariessa sambil memegang kepalanya.
"Hanya dengan berdoa dan selalu mengingat tuhan, segala masalah kita bisa diselesaikan. Dan kita tidak perlu stress, Seperti kembaran aku ini. Pantang menyerah jika sakit kepala dia datang. Riss, jika aku tidak ada kau bisa tidak menjaga dirimu dengan baik-baik?" tutur Teressa.
"Ress, aku sudah mencoba untuk tidak stress. Tapi jika Ria selalu mengganggu Finn dengan telpon atau pesan, Tiba-tiba Finn langsung emosi, marah-marah padaku, bagaimana aku tidak stress." Ujar Lariessa.
"Jangan hancurkan dirimu dengan hal-hal yang remeh. kau harus kuat, dan ingat, kau harus selalu ingat dengan tuhan, dan perbanyak doa " ujar Teressa mengingatkan.
...○...
Beberapa hari kemudian
Siang itu Finn dan Lariessa pergi ke rumah keluarga Harison, kebetulan disetiap akhir bulan mereka selalu mengadakan acara keluarga yaitu makan malam bersama. Lariessa terlihat menatap Finn dengan sinis, sementara Finn hanya fokus dengan ponselnya seraya sesekali tersenyum membaca pesan dari Ria.
"Lihat apa? jika kau sedang memotong sayur, potong saja, jangan menatapku seperti itu!" ujar Finn "Jangan buat masalah disini ya!" Ujar Lariessa seraya memotong sayur.
Tapi Finn tidak memperdulikannya, ia hanya fokus dengan ponselnya dan terus membalas chat dari Victoria sambil tersenyum bahagia.
"Ehh Riss, nanti kakak minta gombalan-gombalan mu itu, untuk kakak katakan padan Ria" ujar Finn seraya tersenyum.
Tiba-tiba saja sakit kepala Lariessa kembali, ia langsung memegang kepalanya sakit, tapi Finn tidak peduli. Tapi untunglah Ibu Finn datang dan menghampiri Lariessa.
"Riss, kenapa? Sakit kepala?"tanya ibu Lurin.
"Finn, Lariessa sakit kepala. mungkin dia lelah dan kurang tidur." ujar Ibu Finn "Kurang tidur bagaimana? dirumah baik-baik saja juga. Dia hanya
bersandiwara saja jika didepan ibu" tutur Finn tidak peduli
"Sudahlah, biar ibu saja yang antar, ayo kita istirahat saja diatas" ujar Ibu Lurin
...○...
#Kantor pak Brams
Ethan terlihat membawa beberapa berkas untuk, pak Brams.
"Ini proposal yang sudah aku buat, dan soft copy nya sudah aku kirim kemarin malam ke Email paman " Ujar Ethan
"Iya, paman sudah melihatnya. Tapi baguslah, Ethan bawa salinan dalam bentuk kertas ini. Kau tau paman ini sudah tua, jadi agak sulit untuk membaca soft copy" ujar pak Brams.
"Oh ya, paman belum pernah bekerja sama dengan EISTE grup?" tanya Ethan.
"EISTE grup? sepertinya pernah dengar nama itu" gumam pak Brams "Paman ini, itu perusahaan menantu paman sendiri. Dia CEO bersama sahabatnya emm siapa, Raphael kalau tidak salah." ujar Ethan
"Ohh iya, paman tau. Ck, hilang ingatan jangka pendek, biasalah orang tua " ujar pak Brams sambil terkekeh.
"Dia kan CEO muda, Tampan lagi. Tidak mungkinlah dia tidak pernah punya pacar sebelumnya" Ujar Ethan
"Kenapa? Ethan juga pernah punya pacarkan? CEO juga" ujar pak Brams " Ehh, Iya.. tapi berbeda paman.
Hari itu aku bertemu denga Finn" ujar Ethan "Oh, kadi kau sudah bertemu dengan Finn?"
"Iya, sudah. Hanya saja anehnya, Finn tidak dengan Lariessa. Dia dengan perempuan, tidak tau siapa." ujar Ethan
"Ethan... Pekerjaan kita seperti ini, kau mungkin mengerti juga, kan? kita kerja selalu bertemu dengan perempuan."
"Tentu saja paman. Ya, mungkin salah lihat. Tapi perempuan itu tidak seperti rekan kerjanya, dia telihat seperti seorang pacar." ujar Ethan
"Benarkah?" Tanya pak bertemu sambil membetulkan tempat duduknya "Jika kita pikir lagi, Rey pernah bilang pada paman. Finn dulu punya teman
wanita, sudah lama itu, tapi tidak berjodoh itu sebabnya paman menikahkan Lariessa dengan Finn" ujar Pak Brams.
"Emmhh, aku tidak tau paman seperti ada sesuatu yang disembunyikan.
Mungkin pak Rey itu tidak menceritakan semuanya dengan paman. Paman percaya atau tidak, Tapi yang aku lihat Finn itu seperti terpaksa menikah." ujar Ethan
"Apa yang paman lihat, Finn anak yang baik. Dia memperlakukan Lariessa dengan baik." ujar Pak Brams
To Be Countinue ...