karna dalam pengaruh obat, membuat Ameena terpaksa menghabiskan malam dengan pria asing yang tidak dikenalnya.
Pria itu adalah Satria Wijaya, seorang kurir paket yang kebetulan akan mengantarkan barang ke hotel tempat Ameena menginap.
Kehidupan Ameena setelah malam itu berubah 180 derajat. Ameena terpaksa menikah dengan Satria karna telah tumbuh kehidupan baru dalam rahimnya.
Bagaimana kisah selanjutnya? ikuti terus kisah Ameena dan Satria ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersiap Untuk Kembali
"Kak Ares kan CEO di perusahaan Wijaya, masa kakak tidak bisa membantu perusahaanku?" bujuk Daniel pada Ares kakak sepupunya dengan wajah memelas.
Uang yang diberikan Dera jauh dari kata cukup untuk menutupi kerugian perusahaannya, jadi Daniel harus mencari dana tambahan dari tempat lain. Salah satu harapan terbesar Daniel adalah Ares kakak sepupunya.
"Maaf Daniel, bukannya kakak tidak mau membantumu. Tapi kau tahu sendiri kan posisi kakak." Ares menatap Daniel penuh rasa iba.
Walau bagaimanapun orang tua Daniel sangat berjasa dalam hidup Ares. Ingin rasanya Ares membalas jasa mereka dengan membantu Daniel.
Keluarga Sentosa banyak membantu Ares selama ini, bahkan jika bukan karna om dan tantenya yang tidak lain adalah orang tua Daniel, tidak mungkin Ares bisa ada di posisinya sekarang. Karna om dan tantenya lah yang mengurus Ares serta membiayai pendidikannya sejak orang tua Ares meninggal karna kecelakaan.
"Kakak memang CEO di perusahaan ini, tapi perusahaan ini bukan milik kakak. Kakak harus meminta izin pada tuan Satria Wijaya dulu jika ingin membantumu." lanjut Ares yang terlihat sibuk dengan berkas-berkasnya.
"Satria? Kenapa nama pemilik perusahaan Wijaya sama dengan nama suami Ameena? Mungkin cuma kebetulan, tidak mungkin mereka orang yang sama." batin Daniel.
"Kalau begitu lakukan kak, Aku mohon tolong kakak bujuk tuan Satria Wijaya agar mau menerima proposal kerjasama dengan perusahaan keluarga Sentosa." mohon Daniel.
"Begini saja, tuan Satria Wijaya akan kembali dalam waktu dekat ini. Kau meminta langsung saja kepadanya. Kakak akan merekomendasikan namamu pada tuan Satria, selebihnya tergantung padamu Daniel."
Bukan hal yang mudah bagi Ares meminta izin pada tuan Satria, karna walaupun Ares dan Satria bersahabat, tapi Satria sangat profesional saat sedang bekerja. Tidak pernah mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan.
"Baiklah akan aku coba, terima kasih sarannya kak." girang Daniel. Dengan rekomendasi dari Ares serta kemampuannya sendiri, Daniel yakin bisa membujuk tuan Satria Wijaya agar mau bekerja sama dengan perusahaannya.
"Aku melakukan semua ini demi om dan tante. Jangan buat masalah dan jangan kecewakan aku Daniel!" peringati Aris.
"Tidak akan kak, aku pasti tidak akan mengecewakan kakak." yakin Daniel.
"Setelah bekerja sama dengan perusahaan Wijaya, aku yakin perusahaan Sentosa akan terselamatkan dari kehancuran. Aku akan membuat Ameena menyesal telah memutuskan hubungan kami dengan kesuksesanku." batin Daniel.
***
"Apa kau sudah selesai bicara dengan kakak sepupumu Daniel? Bagaimana hasilnya?"
Dera yang menunggu Daniel di luar ruangan sang CEO, menyambut sang kekasih dengan wajah sumringah.
"Kau tenang saja Dera, aku bisa mengatasinya." Daniel mengecup bibir Dera sekilas, sekretaris Ares yang tanpa sengaja melihat adegan itu terlihat ingin muntah.
"Kak Ares bilang tuan muda Satria Wijaya akan kembali memimpin perusahaan Wijaya setelah bertahun-tahun menghilang. Jika tuan Satria kembali, aku akan mengajukan proposal kerjasama antara prusahaan Sentosa dengan perusahaan Wijaya. Dengan bantuan kak Ares, aku yakin tuan Satria akan menerima kerjasama ini." yakin Daniel.
"Bukannya tuan Satria Wijaya tinggal di luar negri selama bertahun-tahun, jadi sekarang dia akan kembali?" mata Dera berbinar.
"Kau beruntung sekali sayang karna bisa langsung terkoneksi dengan tuan Satria Wijaya, beliau adalah orang penting yang sangat misterius, tidak ada satu orang pun yang mengenal wajahnya kecuali asistennya saja yaitu tuan Ares. Kau memang hebat Daniel." lanjut Wanita dengan rambut bergelombang itu.
"Tentu saja, siapa dulu dong Daniel." bangga Daniel.
Dera memeluk calon suaminya itu erat saking bangganya.
"Jika sudah tidak ada urusan lagi, kalian berdua bisa langsung pergi!" usir sekretaris Ares yang tidak mau matanya ternoda lebih lama lagi.
"Berani sekali kau mengusir kami, kau tidak tahu siapa kami ya!" marah Dera.
"Memang tidak tahu!" ketus sang sekretaris.
"Kau!" Dera sudah mengangkat tangannya bersiap untuk menampar sekretaris kurang ajar itu, namun Daniel menahannya.
"Sudah-sudah! Jangan meladeni hal yang tidak penting. Bagaimana kalau sekarang kita ke apartemenku saja." saran Daniel yang sudah kecanduan dengan tubuh sexy Dera.
"Ok sayang." balas Dera antusias.
Kedua sepasang kekasih itu berjalan menuju lift untuk turun ke lantai dasar, namun di saat pintu lift terbuka mereka malah berpapasan dengan Satria suami Ameena.
"Heh Satria! Kenapa seorang kurir sepertimu bisa ada di perusahaan besar seperti ini?!" sinis Dera dengan tatapan merendahkan.
"Harusnya aku yang bertanya, kenapa 2 sampah seperti kalian ada di perusahaan ini? Apa keamanan di sini tidak seketat dulu hingga siapapun bisa masuk?!" balas Satria dengan wajah datarnya.
"Cih, kau itu hanya seorang kurir rendahan! Tapi sikapmu sombong sekali! Seakan-akan kau adalah pemilik perusahaan ini saja?" kesal Ameena.
"Biarkan saja sayang, jangan meladeni orang tidak penting seperti dia. Membuang-buang waktumu saja. Mungkin dia datang ke sini untuk mengantar paket." Daniel mencoba menenangkan Dera.
"Iya kau benar sayang." wanita itu sependapat dengan ucapan Daniel.
Tanpa banyak bicara lagi, Daniel langsung membawa Dera masuk ke dalam lift yang tadi dinaiki Satria. Karna pikiran Daniel dan Dera sedang kacau, mereka jadi tidak menyadari kalau Satria keluar dari lift khusus petinggi perusahaan.
"Selamat datang tuan Satria Wijaya." Ares membungkuk memberi hormat, kemudian memeluk sahabat lamanya yang sudah bertahun-tahun tidak ia temui.
"Apa kau sudah menyiapkan kembalinya aku ke perusahaan ini?" tanya Satria setelah pelukan itu terlerai.
"Sudah tuan, aku sudah mengatakan pada orang-orang kalau anda baru saja kembali dari luar negri dan siap untuk memimpin perusahaan ini kembali." balas Ares.
"Bagus, terima kasih atas kerja kerasmu selama ini. Aku akan memberikan bonus yang besar untukmu." Satria menepuk bahu Ares.
"Terima kasih tuan." mata Ares berbinar kala membayangkan bonus yang akan tuan Satria berikan.
"Satu lagi, aku sudah menikah dengan putri keluarga Bagaskara sekarang. Siapkan pesta pernikahan yang meriah untuk kami." titah Satria.
"Siap tuan." patuh Ares.
Bersambung.
Jangan lupa likekom🥰
lirik juga ke karya aku ya 'aku akan mencintaimu suamiku'
aku tunggu up nya lagi 🤗🤗