Apa yang akan kalian lakukan jika bertemu dengan seorang anak kecil yang tengah menangis karena terlepas dari orang tuanya? Panik ouh sudah pasti, seperti itulah yang di alami oleh kenzia. Niat hati pergi ke taman untuk merefresh otak nya yang hampir mau meledak, dirinya malah bertemu dengan seorang bocil yang menangis karena terpisah dari orang tuanya. Untungnya saja Zia anak baik rajin menabung tidak sombong,dan menyukai anak kecil, dia pun mengajak anak itu bermain, hingga tanpa sadar sang bocil itu nyaman padanya sampai memanggil nya dengan sebutan mommy. "Kayaknya anak itu gak punya ibu, sampai manggil gue mommy gitu. Kasihan kamu nak, andai aja bapak mu duda ganteng kaya raya, aku siap jadi mommy mu."ucap zia sembari memandang ke arah anak kecil .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natassya siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Saat ini di ruang rawat inap Zia, masih hanya ada Oliv Dan Akas. Oliv sedang berbaring disamping Zia. Sementara Akas ingin bertemu dengan dokter.
" Zia,saya mau ketemu dokter yang menangani kamu dulu, kamu istirahat dengan Oliv saja kemungkinan Dion dan tante Dita akan datang sore " ucap Akas
" iya pak " kata Zia disertai anggukan kepala
" bisa tidak jangan memanggilku dengan sebutan bapak? " ucap Akas sangat kesal, Zia terus memanggil nya bapak pasalnya sekarang Zia sudah menemukan keluarga kandung nya , otomatis Zia sudah dipastikan tidak bekerja dengannya.
" terus panggil apa ? Apa Panggil om saja" usul Zia membuat Akas terkejut bukan main Dia dipanggil om apakah dia setua itu
" aku meminta mu Menganti panggilan mu kepada ,iya kau sudah menggantinya tapi tidak dengan sebutan om juga Zia , apa aku setua itu?" kata Akas sangat kesal bukannya langsung bertemu dokter malah berdebat dengan Zia
" terus mau dipanggil apa bapak jangan membuat saya pusing dong saya sedang sakit ini " kata Zia judes
" hei kau tidak takut lagi dengan ku,oh apa karena kau sudah bertemu keluarga mu , sudahlah aku mau bertemu dengan dokter " ucap Akas yang tak suka cara bicara Zia
" maaf pak buk." belum sempat Zia berbicara sudah dipotong Akas
" sudah aku mau pergi titip Oliv sebentar" kata Akas
Cup ... Akas lebih mengecup kening Oliv segera keluar dari ruang rawat zia
Di lorong rumah sakit Akas berjalan dengan tatapan dingin. Dia masih sangat kesal atas panggilan Zia.
" arghhhh,,,, kau sangat mengesalkan Zia meskipun aku duda aku masih sangat tampan, berkarisma,dan yang aku mempunyai segalanya, umur juga bukan tua tapi sudah matang" batin Akas menggerutu tapi juga tingkat kenarsis nya sangat tinggi
Kalo kata Zia sih " Astaga sangat narsis kau pak Akas"
Akas pun sudah sampai di depan ruang dokter .
Tokk... tokk
" masuk " Suara dari dalam, segera Akas mendorong pintu untuk masuk. Dokter melihat Akas langsung sigap berdiri
" silahkan tuan" sapa Dokter itu
" saya tidak mau berbasa-basi , jelaskan bagaimana keadaan Zia" kata Akas ingin sekali Akas mengatakan Zia itu pasangan nya atau istrinya juga tidak masalah
" andai kau bukan donatur utama ini sudah ku tendang kau" batin dokter itu
" Kenapa kau melamun,apa kau sudah bosan bekerja " tanya Akas dengan ekspresi dingin membuat itu ketar ketir
" maaf tuan , hasil pemeriksaan bahwa kepala nona Zia tidak mengalami luka serius hanya terdapat robekan kecil, apabila kondisi itu sudah membaik lusa nona Zia sudah boleh pulang " ucap dokter itu menjelaskan kondisi Zia
" baiklah , jika informasi yang kau berikan tidak akurat
nyawa mu yang akan menjadi taruhannya " ancam Akas pada dokter itu
" baik tuan , saya pastikan kondisi nona memang sudah stabil tidak perlu dikhawatirkan " ucap dokter itu menyakinkan Akas
" baiklah saya permisi " kata Akas langsung keluar begitu saja, sedangkan Dokter itu hanya bisa menghela nafas panjang
" Kalo saja aku tidak membutuhkan perkejaan ini Sudah dari dulu aku minggat dari rumah terkutuk ini" ucap dokter itu
sedangkan di ruang inap Zia kedatangan Dion dan mama Dita .
" Zia sayang bangun, " mama Dita berusaha membangunkan Zia tetapi sangat sulit . Bukannya Zia yabg yang malah Oliv yang terganggu
" nenek ,kapan nenek disini ? Tanya Oliv sambil mengucek matanya , mama Dita langsung menahan tangan Oliv.
" jangan di kucek sayang nanti matanya jadi" ucap mama Dita
" maaf nenek , Daddy dimana tadi Daddy Disini" tanya Oliv dimana keberadaan Akas
" biar uncle cari daddy kamu ke luar yah" kata Dion sambil mengelus kepala Oliv
" terimakasih Uncle" ucap Oliv dianguki oleh Dion
" mah aku cari Akas dulu" pamit Dion hanya balas deheman mama Dita
" nenek Oliv mau pup ,Oliv ke kamar mandi dulu" berusaha turun dari berankar Zia. Tetapi tidak membuat Zia terusik sama sekali
" sini nenek bantu" ucap mama Dita melihat Oliv sangat susah turun dari brankar.
" makasih nenek , Oliv harus cepat nenek sudah di ujung tanduk" lari terbirit-birit kekamar mandi.
" huhhh lucu sekali bagaimana yah cara agar Zia dan Akas menikah. Dan aku mempunyai cucu seperti Oliv " batin nyonya Dita
" apapun akan mama lakukan untuk kebahagiaan kamu sayang ,sudah cukup kamu menderita selama ini kamu harus bahagia " mengelus Surai putrinya itu
Sementara Dion mencari ke ruangan dokter sudah ke kantin rumah sakit sudah, hingga ke taman di melihat belakang punggung pria itu
" kas " memukul punggung Akas membuat Akas terkejut bukan main
" loh mau buat gue mati disini" kesal Akas
" sorry loh ngapain disini ngerokok pula? Tanya Dion pasalnya Akas bukan perokok
" entahlah gue lagi banyak masalah loh tau " belum sempat Akas melajukan perkataannya sudah dipotong oleh Dion
" gak tau loh kan belum kasih tau" kata Dion sambil tersenyum jahil
" bang" sat loh yah , makanya orang bicara tuh didengar dulu jangan asal potong pembicaraan" sinis Akas
" emangnya masalah loh apa perusahaan loh baik baik aja kok . Ohh aku tau masalahnya pasti perasaan loh ke Zia kan! Tanya Dion tapi tidak ada jawaban dari Akas .
" jawab nga loh pasti lagi cinta cinta nya sama adek gue tuh" Dion mengarahkan semua pertanyaan membuat Akas kesal
" iya gue mikirin Zia ,dia sangat mengesalkan " luruh sudah tembok pertahanan Akas .
" apa gue sudah tua tapi kalo gue tua berarti loh juga sudah Dio kan kita seumuran " ucap Akas tanpa rasa bersalah
" loh aja kali kalo gue ini pria dewasa, kalo loh ka duda " Dion berusaha menyindir Akas
"gue ini hot duda lah kalo loh bujangan lapuk nga laku laku , sama bencong aja gak laku" kata Akas
" Lo kenapa sih ini hubungan loh dengan Zia adik gue kenapa sampai sangkut pautnya sama gue ,apa loh ga salah minum obat gitu" kesal Dion
" begini kan Dio gue minta Zia Menganti panggilan nya ke gue ehh mala panggil gue om" ucap Akas
" iya emang loh cocok jadi om Zia" kata Akas
" yah. Berarti loh juga om Zia dong gimana sih" sinis Akas
" jadi gara- gara itu loh menyendiri dan sampai merokok Disini , Oliv nyarin loh tu didalam masuk gih " menyuruh Akas masuk
" baiklah gue masuk dulu" pamit Akas yang dibalas anggukan oleh Dion.
"gue gak percaya kas bukan cuman itu yang kau pikirkan pasti ada yang lebih buruk dari itu, semoga loh nga bakal nyakitin Zia kas , kalo loh berani' menyakiti hati nya gue orang pertama yang bakal membalas perlakuan loh kas , Zia dan mama adalah segalanya bagiku " batin Dion menatap nanar taman bunga yang sedang mekar itu .
# maaf baru up sekarang soalnya lagi sibuk pertanda lebaran sudah dekat orang yang lebaran mamaku yang mencat rumah jadi harus bantu jugaa hhhhhhh. makasih masih mem baca cerita ku semoga kalian beri pahala yang besar apalagi sekarang bulan #
..cpt pulih y Oliv