NovelToon NovelToon
MARRIED TO STRANGER

MARRIED TO STRANGER

Status: tamat
Genre:Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Sensen_se.

Frisha Natalia, kabur dari rumah ketika dipaksa menikah dengan pria beristri, sebagai penebus hutang ayahnya. Di jalan, Frisha mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan gadis itu lumpuh.

Clyton Xavier Sebastian, pria yang tidak sengaja menabraknya, bersedia bertanggung jawab memberi kompensasi dan menjamin pengobatannya.

Akan tetapi, Frisha menolak. Dia menuntut tanggung jawab dalam bentuk lain, yakni menikahinya.

Apakah Xavier, seorang CEO perusahaan besar, mau menerima pernikahan dengan wanita asing begitu saja? Ikuti kisahnya yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 : KEPUTUSAN KILAT

Khansa masih bergeming untuk menguasai emosi dan juga keterkejutannya. Bibirnya tak mampu berucap apa pun, hanya air matanya saja yang berjatuhan di kedua pipinya. Entah ia harus melampiaskan kekesalannya pada siapa. Yang jelas, Khansa sangat marah saat ini.

“Mom,” panggil Xavier lagi.

“Cliff!” teriak Leon.

Sang pemilik nama segera berlari mendekat padanya. Menunduk sejenak sebagai tanda hormatnya pada sang boss. Leon hanya mengedikkan dagunya mengarah pada Xavier, yang tentunya langsung dimengerti oleh lelaki bertubuh atletis bernama Cliff itu.

“Tuan, berikut rekaman CCTV dari halaman Sky Flower,” ucap Cliff menyodorkan sebuah ipad pada Xavier. Dari sana dapat terlihat jelas bagaimana Frisha bisa meninggalkan toko bunganya.

Xavier menggeram kesal ketika wajah Gissel tertangkap kamera tersembunyi, menoleh ke kiri dan kanan untuk memastikan keadaan, setelah memberikan sebuah suntikan di tubuh Frisha.

“Kurang ajar! Bagaimana bisa kalian membiarkan Frisha keluar seorang diri, hah! Tania!” teriak lelaki itu yang di ambang batas kesabaran.

Tania bergerak untuk mendekat, ia menunduk dalam karena kali ini benar-benar akibat kelalaiannya. “Maaf, Tuan! Ini kesalahan saya,” ucap Tania.

Xavier hampir melayangkan lengannya pada wajah perempuan itu. Tetapi Leon segera menahannya, “Dengarkan dulu! Cepat cari solusi. Jangan kedepankan emosi, agar Frisha cepat ditemukan," ucap Leon dingin dan tegas.

Masih dengan emosi yang membuncah, gertakan giginya semakin kuat, Xavier melayangkan tatapan penuh amarah pada bawahannya itu. "Katakan!" seru Xavier menggema di tempat itu.

Tania menceritakan kronologinya, dari mulai kedatangan perempuan bernama Gissel itu, memesan buket yang ditujukan untuk tuannya, bahkan sengaja memanas-manasi Frisha dengan kalimat-kalimat cinta. Hingga Frisha masuk ke ruangannya. Tania sudah mengusutnya melalui karyawan yang saat itu bersama Frisha.

“Maafkan saya, Tuan. Saya kira, nona memilih beristirahat di ruangannya. Hari itu toko juga sangat ramai, tidak ada yang menyadari nona keluar dari toko. Maaf, kami ceroboh, Tuan,” papar Tania mengakui kecerobohan mereka.

“Maaf kamu bilang? Apa dengan maafmu bisa mengembalikan Frisha?!” berang lelaki itu menggelegar. Mengepalkan kedua tangannya dengan sangat kuat, menahan diri agar tidak memukul gadis di hadapannya itu.

“Tuan, kami tidak menemukan tanda-tanda keberadaan nona di bangunan yang hangus itu. Kemungkinan, nona bisa melarikan diri,” lapor Cliff.

Xavier memusatkan perhatian pada Cliff. Otaknya berpikir dengan cepat, “Bagi menjadi dua tim. Satu tim mencari dan seret Gissel ke hadapanku. Dalam keadaan masih hidup. Jangan biarkan mati dengan mudah! Tim kedua, cari keberadaan Frisha. Gunakan drone sebanyak mungkin untuk menyusuri lokasi ini. Jika berjalan kaki, Frisha pasti belum jauh. Turunkan juga beberapa helikopter!” pekiknya dengan tegas memerintah para anak buahnya.

“Tunggu! Jalan? Frisha bisa melarikan diri? Dia bisa berjalan?” gumam Xavier berdegup kencang. Jika memang dugaannya benar, ia sungguh sangat bahagia mendengarnya.

“Sudah ada beberapa yang melakukan pencarian melalui udara maupun darat. Karena hari sudah gelap, cukup menyulitkan tim untuk menemukannya. Apalagi, dia sama sekali tidak membawa alat elektronik apa pun,” ucap Leon berdiri di belakang putranya.

Xavier mengusap wajahnya dengan kasar. Ia tidak menyangka jika Gissel akan bertindak nekat seperti itu. Bahkan mencoba membunuh Frisha. Pria itu berkacak pinggang, dadanya naik turun dengan kasar. Setelah beberapa saat, Xavier beralih pada Leon dan Khansa.

“Mommy dan Daddy pulang saja dulu. Xavier yang bertanggung jawab,” ucapnya pelan pada kedua orang tuanya, apalagi melihat wajah ibunya yang memucat.

“Segera hubungi kami jika ada kabar apa pun. Baik itu dari perempuan iblis itu maupun dari Frisha. Mommy harus beristirahat,” ucap Leon merengkuh bahu istrinya. Tubuh wanita itu tengah demam, kepalanya semakin berdenyut nyeri ketika mendapati Frisha lagi-lagi menjadi incaran. Yang mana kali ini murni karena putranya.

“Iya, Dad," sahut Xavier mengangguk mantap.

“Ayo, Sayang,” ajak Leon memapah Khansa menuju mobilnya. Khansa sampai tidak bisa berkata apa-apa. Masih mengatur napas dan debaran jantungnya.

Mobil yang mengantar orang tuanya telah menghilang. Xavier menatap nyalang para anak buahnya. “Cepat segera bergerak!” teriak Xavier.

“Siap, Tuan!” sahut Cliff yang segera membagi timnya. Satu tim ia sendiri yang memimpin, untuk melacak dan mencari keberadaan Gissel. Sedang tim yang lain dipimpin langsung oleh Xavier dan juga Tania untuk mencari Frisha.

“Sialan kau Gissel! Aku akan membunuhmu jika bertemu denganmu!” teriak lelaki itu penuh emosi.

Xavier berlari menuju mobilnya. Ia segera menyalakan beberapa perangkat yang bisa berkomunikasi dengan para bawahannya. “Tajamkan penglihatan kalian! Jalur mana yang belum dilalui?” tanya Xavier membuka laptop dan mulai menggerakkan jari-jemarinya dengan lincah di atas papan keyboardnya.

“Yang sudah dilalui jalur yang berwarna merah, Tuan!” sahut anak buahnya yang juga memantau layar monitor yang sama dengan Xavier.

“Tuan!” panggil Yogi mengetuk-ngetuk kaca jendela mobilnya. Lelaki itu berhasil mebuntuti Xavier tanpa diminta.

Xavier menoleh, ia langsung berpindah duduk di kursi penumpang. Tanpa berbicara, Yogi segera masuk dan duduk di balik kemudi. Dua pria itu seolah sudah memiliki ikatan batin, hanya dengan saling pandang, mereka sudah mengerti.

Yogi mengambil alih kemudinya, agar Xavier bisa fokus memantau pergerakan anak buahnya. Yogi juga sudah memasang earpiece agar tidak salah langkah.

“Jalan, Yo!” titah Xavier menunjuk jalan di salah satu jalur yang belum dilalui anak buahnya.

“Sial! Di mana sih ini, sama sekali enggak ada CCTV jalan!” gerutu Xavier kesulitan melacak, karena tidak ada CCTV di setiap sudut jalan.

“Tuan! Haruskah ada yang masuk ke area hutan? Kami kesulitan memantau dari atas. Kamera drone juga tidak bisa menjangkau jarak terlalu tinggi,” lapor salah satunya.

“Ya! Tunggu apa lagi! Segera sebar tim untuk masuk ke hutan!” seru Xavier memerintah.

“Baik, Tuan!!”

Malam semakin larut, Xavier dan semua bawahannya semakin tegang ketika sama sekali tidak menemukan jejak Frisha.

Lelaki itu khawatir terjadi sesuatu dengan istrinya. Ia terus membayangkan, bagaimana jika gadis polos itu sendirian? Dan tidak ada orang yang bisa dimintai pertolongan. Dadanya bergemuruh hebat, kekhawatirannya membuncah.

“Salahku! Semuanya salahku! Brengsek!” teriak Xavier memukul kaca jendelanya, berbagai pikiran buruk bergelayut di benaknya. Xavier mengusap wajahnya dengan kasar, “Tuhan, lindungi istriku,” gumamnya.

Yogi sempat terjingkat kaget, akan tetapi ia tetap stay cool. Terus melajukan mobilnya dengan kecepatan rendah. Sembari mengedarkan pandangannya.

Beberapa waktu berlalu, terdengar suara penggerebekan yang ia yakini itu adalah Cliff dan anggotanya.

Todongan moncong pistol melingkari tubuh Gissel ketika perempuan itu baru keluar dari kelab. Ya, bukan hal sulit bagi Cliff dan timnya untuk melacak keberadaan wanita itu di hingar bingar kota.

“Ada apa ini?” tanya Gissel yang sempoyongan karena mabuk. “Hei, kalian mau main tembak-tembakan? Sepertinya seru,” sambungnya cekikikan.

Cliff segera meminta anak buahnya untuk membawa Gissel masuk ke mobil mereka. Gadis itu diseret paksa, masih dengan kekehan dari bibirnya.

“Tuan, kami menemukan Nona Gissel!” lapor Cliff tak lama kemudian.

“Bawa dia ke markas!” seru Xavier menggeram.

Kali ini Yogi memberanikan diri untuk bertanya. “Tuan, kita ke sana atau tetap mencari Nona Frisha?” tanyanya.

“Markas. Tania! Terus lanjutkan pencarian!” perintah Xavier melalui sambungan alat komunikasinya. Ia tidak sabar ingin menghabisi perempuan yang berani menyentuh istrinya.

"Siap, Tuan!" sahut Tania.

 

Bersambung~

1
Merda
maaf thor sy nek dgn kalimat melenggang...
Merda
Entah dr mn muncul lg tokoh2 baru, suka2 kaullah thor...
Merda
Ya mbok jgn ada kata melenggang thor, klo pun ada, penempatannya di saat bgm dan sedang apa..
con; ketika panik, terburu2, kan gak mungkin memakai kata melenggang.
Melenggang itu lbh ke arah berjalan santai...
Merda
Koq berjalan melenggang sih thor..
sdh terburu2 mosok pakai kata melenggang..
Zain malik
baca udah yang ke berapa y lupa,,, apalagi ada papa macan uuuuuh so hot daddy banget
Zain malik: semangat berkarya ka sensen
total 2 replies
Su pendi
sangat bagus
Ellia Mardiana
frisha g terapi ya?
Bastian Sipahutar
keren
Milah Milah
Hooh manut, sakarepmu wae Thor🤭🤭
Milah Milah
Zico apa Rico ya?
Khairul Azam
aku sudah baca novelnya khansa dan lion, bagus ceritanya
merti rusdi
udah bener brarti baca novel ini. aktor korea yang paling aku tahu ya doi 😂
Nur Khikmah
ayah laknat😠
Mariati Jawani
Luar biasa
Mei Prw
luar biasa
@ni
mantap karyamu Thor❤️❤️❤️❤️❤️
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: Sama kasih kak thor,sukses selalu 😘
total 2 replies
Yunerty Blessa
cie dapat ciuman dari Frisha 🤭
Yunerty Blessa
meluapkan kekesalan Xavier melalui tiket sehingga menjadi bola kecil 🤣
Yunerty Blessa
sabar, seperti nya Xavier dan Frisha stok banyak sabun mandi buat pelepasan Xavier 🤭🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!