Dalam usaha menghidupkan kembali kota Happiness yang porak-poranda akibat badai dahsyat, David Booker mengusulkan agar mereka mengundang para wanita. Akhirnya dipasangkan iklan di surat kabar. Tak disangka, responsnya luar biasa. Deretan mobil yang melaju menuju kota Happiness membuat David benar-benar kaget, hingga ia terjatuh dari menara. Untung saja salah seorang pendatang itu dokter, Dokter Kendall Jenner yang manis dan menawan...
Namun, David gagal memberikan kesan pertama yang baik kepada Kendall, satu-satunya dokter yang kini mereka miliki di kota itu.
Mampukah David meluluhkan hati dan meyakinkan Kendall agar tetap tinggal di Happiness...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26
Di belakangnya, tubuh Kendall terasa kaku dan tegang, tapi David menduga wanita itu mungkin sedang memikirkan situasi yang menunggunya di lokasi pembangunan klinik. Ia juga bersin beberapa kali, rumput yang baru di potong dan serbuk sari Carolina yang terkenal itu memengaruhinya. David melaju secepat yang di perbolehkan karena alasan keselamatan dan dalam beberapa menit, mereka sudah mencapai jalan beraspal yang berbelok ke lokasi klinik. Sekelompok pekerja mengerumuni Masson Dean yang terluka. Tapi perasaan David di lilit ketakutan ketika melihat Kristofer sudah merawat pria itu.
Bukan pertanda baik, batinnya.
Setelah David menghentikan ATV, Kendall cepat-cepat turun sambil melempar helm. Disuruhnya seorang pekerja mengambil tas medis, lalu ia mendekati Masson. David merangkak turun dari ATV, menyambar kruk dan berusaha menyusul.
Tapi ketika ia sampai di kerumunan, Kendall nyata-nyata tidak disambut hangat. Masson mengabaikan perhatian wanita itu, justru mendekap tangan ke dada dan mematuhi Kristofer yang tampak sudah membebat luka di telapak tangan pria itu dengan... apakah ia salah lihat?
Lakban perak.
"Lakban?" tanya Kendall, bahasa tubuhnya menunjukkan bahwa ia tak percaya. "Apa kau sempat membersihkan lukanya?"
"Kulumuri dengan madu sebelum kutempel dengan lakban," tukas Kris dengan nada membela diri.
David mengernyit.
"Madu?" tanya Kendall. "Tangannya mungkin harus dijahit. Bisa saja ada kerusakan saraf." Tapi suasana rusak ketika kenyataan bahwa dokter itu tiba-tiba bersin beberapa kali berturut-turut. David mengulurkan sapu tangannya.
"Lukanya tidak terlalu dalam," tukas Kristofer sambil mengibaskan tangan. "Hanya darahnya yang banyak."
"Aku bisa terus bekerja," celetuk Masson. "Aku akan pakai sarung tangan kerja."
"Terserah kau saja," kata David kepadanya. "Nanti kita bicara bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi."
Masson bangkit untuk kembali bekerja dan pria-pria lain mengikuti, kecuali Kristofer. "Beritahu aku kapan kau butuh salep minyak wintergreen lagi untuk kakimu," katanya kepada David. Ia menjentik ujung topi kerjanya untuk memberi hormat pada Kendall dan pergi.
Pria yang tadi Kendall suruh, berlari mendekat dan menyerahkan tas medis kepadanya. Kendall mengusap matanya yang berair dan mengucapkan terima kasih, tetapi David tahu rasanya pasti seperti ditampar karena Masson lebih suka dirawat oleh Kristofer.
"Jangan dimasukkan ke hati," hibur David. "Pria-pria itu sudah terbiasa datang padanya untuk mengobati luka kecil. Happiness membutuhkanmu untuk menangani penyakit yang lebih serius." David menunjuk gipsnya dan tersenyum menenangkan. "Kristofer tidak mungkin mampu membetulkan kakiku."
Kendall mengamati David, ekspresinya sulit ditebak. "Terima kasih atas tur dan sapu tangannya." Ia bersin dua kali, lalu membersihkan hidung. Kemudian ia menghampiri ATV mengambil map di kotak penyimpanan dan bergegas menuju asrama. David memikirkan tindakannya yang menyertakan kontrak kerja dua tahun di antara map tersebut. Mungkin seharusnya ia memberitahu sang dokter.
"Aku bisa memberimu tumpangan," serunya, tapi Kendall mengibaskan tangan.
David mengawasi, bahu wanita itu. Mereka akan kehilangan Kendall. Ia perlu mencarikan pasien untuk Bu Dokter Kecil... segera.
...----------------...
Esok paginya, Kendall sedang menyimpan sikat gigi dan membekap kuat mulutnya saat terdengar ketukan di pintu kamarnya. Ia menatap lingkaran hitam di bawah mata dan mendesah. Tadi malam ia hampir tidak tidur, memikirkan kenyataan bahwa hidupnya berantakan. Menghabiskan waktu dengan David Booker kemarin di sisa-sisa rumahnya, mengunggah keinginan yang sudah lama terpendam untuk memiliki kehidupan keluarga yang digambarkan oleh pria itu. Kendall begitu terpesona sampai hampir membiarkan David menciumnya, kali ini dengan ciuman sungguhan. Syukurlah takdir ikut campur tangan dalam panggilan telepon sebelum ia melakukan sesuatu yang hanya akan membuat pikiran dan tubuhnya tenggelam ke dalam kerumitan lain. Ia berbaring dengan mata nyalang menatap bulan yang lenyap digantikan fajar, sebelum menyeret tubuh dari ranjang tadi pagi. Dan alergi parah yang menyerang tidak membantu. Kalau bukan karena mandi dengan air sedingin es, pasti matanya masih tertutup rapat.
Kendall membasuh wajah dan membuang ingus, lalu membuka pintu dan menemukan Khloe Thompson, salah satu wanita yang dulu menumpang di mobilnya, berdiri di sana. Khloe wanita sintal yang cantik dan berambut ikal pendek berwarna hitam, tapi ia kelihatan lebih tua daripada usianya yang tiga puluh tahun. Dari obrolan kecil sepanjang perjalanan ke sini, Kendall mengetahui bahwa kehidupan keluarga Khloe hampir mirip dengannya sampai bangku kuliah. Sementara Kendall menghibur diri dengan pelajaran dan menyemangati diri menjalani delapan tahun melewati bangku kuliah, Khloe menempuh jalur lain dengan langsung bekerja di pabrik setamat SMA, menghabiskan dua belas tahun terakhir dengan berdiri di depan jalur perakitan mobil, sebelum akhirnya di pecat tahun lalu. Khloe sangat bersemangat pindah ke Happiness, ia mengoceh terus sepanjang perjalanan mengenai kemungkinan bertemu pria baik-baik yang memiliki sopan santun daerah Utara.
Kendall terkejut wanita-wanita itu menyerahkan keputusan mereka untuk tinggal di Happiness ke tangannya. Dan jika ia pergi, ia hanya akan merusak mimpi mereka yang sudah meninggalkan kehidupan sebelumnya untuk pindah ke sini.
"Hai, Khloe. Ada apa?"
Khloe menggigit bibir. "Maaf mengganggu, Dokter Jenner, tapi ada pasien yang menunggumu di ruang praktik bawah."
Kendall menaikkan sebelah alis. "Masa? Siapa?"
Khloe memamerkan lesung pipit. "Andy Grammer, pria tampan yang mengambilkan tas medismu kemarin."
Kendall senang sekali mendengar salah seorang pria akhirnya mencarinya untuk berobat. "Apakah situasinya mendesak?"
"Tidak, ia bilang tidak usah buru-buru."
Kendall mengatupkan bibir, lalu menyambar tas hitamnya, melangkah ke lorong dan menutup pintu di belakangnya. Mungkin demam akibat alergi jerami atau gigitan serangga. Jika bukan karena serbuk sari yang ekstrem dan nyamuk raksasa, ia pasti tidak punya pekerjaan.
...****************...
kendall udah balik ga usah buru2 juga 😅
Beneran End ya K Devoy🥺Semoga sukses dgn karirnya d Real,sehat sllu dan jgn lupa tengok2 rumah halu kita ya kk,love youuu k dev😘😘😘
hayuu David bilang I lope yu atuuuh meuni susyaaah...
eta baju d kamanakeun atuuh,pasti d alungkeun kamana karep🤦♀️🤣🤣🤣
kuy semangat nyatakan cinta David,hanya itu yg bisa membuat Kendall menetap d happinese....
Cara kayanya orang yg sama,dy mantan Harry yaa??
knpa Cara sampe pergi dan meninggalkan Harry?
kabooooor🚴♀️🚴♀️🚴♀️🚴♀️🚴♀️
Terima kasih banyak untuk karyanya, semoga akan hadir karya² yang baru. Semangat berkarya dan semoga sukses selalu ❤❤