NovelToon NovelToon
(Love Hurts!) Trapped By Mr. Mafia

(Love Hurts!) Trapped By Mr. Mafia

Status: tamat
Genre:Badboy / Mafia / Percintaan Konglomerat / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Aylis

Season ketiga dari novel (Psycho CEO) When the devil falls in love.

Dendam, Amarah, Putus asa, Cinta dan Pengkhianatan terus di rasakan oleh pria tampan itu hingga menjadikan nya penguasa dunia gelap dan pengendali di balik layar yang tak mengenal rasa ampun dan kasihan.

Saat tak lagi percaya dengan 'Cinta' pria itu bertemu dengan gadis yang mampu menggoyahkan hati nya.

Namun apa jadinya jika gadis yang mengisi hati nya tersebut ternyata memiliki hubungan dengan orang yang menjadi sasaran balas dendam nya?
...

"Gila! Kau pikir kau akan bisa membunyikan ku berapa lama?!" umpat gadis itu menatap tajam wajah datar pria di depan nya.

"Entahlah, Mungkin...
Selamanya?" jawab pria itu tanpa ekspresi sembari menyentuh wajah gadis yang sudah ia klaim sebagai milik nya.

"Aku akan membunuh mu! Sungguh!" balas gadis itu dengan amarah yang menumpuk di mata nya.

"Do it! I'll be waiting for that," pria itu mengeluarkan smirk licik nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aylis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curiga

Mansion Dachinko.

Gadis itu bermain dengan White di mansion megah itu, baru saja ia dibawa ke sana pria itu sudah pergi lagi entah kemana.

"Nick?" panggil nya pada bawahan pria nya yang baru saja lewat.

Nick pun menoleh sekilas dan datang, "Ada apa nona?" tanya nya pada gadis itu.

"James mana? Belum pulang? Kalau aku di tinggal sendiri aku juga mau pulang." jawab Louise sembari mengelus bulu halus anjing serigala putih tersebut.

"Nona baru kembali dari pemotretan?" tanya Nick mengalihkan pertanyaan tentang tuan nya yang tengah membantai di tempat lain.

"Iya," jawab Louise singkat sembari tetap mengelus anjing serigala putih tersebut.

"Kalau ada yang di butuhkan anda bisa panggil pelayan," ucap nya sembari berangsur ingin pergi.

"Tunggu dulu!" cegah Louise segera.

Nick pun menoleh melihat ujung jas nya yang di tahan sedikit oleh gadis itu.

"Antar aku pulang yah," ucap nya dengan berbinar, "Kalau tidak aku pinjam mobil nya saja biar pulang sen-"

Ucapan gadis itu terhenti, ia baru menyadari jika ia tak pernah melihat jalan ke mansion megah tersebut saat pergi tertidur dan saat kembali pun tertidur.

"Aku tidak ingat jalan nya," ucap nya lirih.

"Tuan menyuruh nona tetap di sini, jadi saya harap non-"

"Ku beri coklat!" potong nya segera, percuma jika ia bilang ingin memberi pria itu uang karna loyalitas pada tuan nya benar-benar kental.

"Saya tidak suka coklat," jawab nya segera dengan wajah datar.

"Tapi semua yang ku kasih di habisin tuh," sindir gadis itu dengan lirikan nya.

"Saya tidak suka membuang makanan," jawab pria itu berdalih.

"Kau suka makanan manis kan? Tapi karna menjadikan James sebagai acuan mu kau berusaha mirip dengan nya." ucap gadis itu yang menebak tepat sasaran.

"Memang nya nona psikiater?" ucap pria itu pada gadis yang seakan membaca pikiran nya.

Louise tersenyum dan menggeleng, "Bukan, tapi aku langganan psikiater."

Nick menggeleng membuang napas nya melihat gadis itu, namun ia juga memperhatikan senyum yang di perlihatkan pada nya.

Apa seharusnya aku beri tau tuan saja? Lagi pula mungkin dia bisa membahayakan tuan nanti...

Tapi kalau itu terjadi apa dia masih akan tetap tersenyum seperti itu?

Batin nya saat melihat senyuman cerah di wajah gadis cantik.

Ctak!

Louise menjentikkan jari nya saat melihat pria itu yang melamun tiba-tiba di depan nya.

"Kau memikirkan apa?" tanya sembari memangku pipi kanan nya dengan tangan.

Nick tersadar ia menatap gadis itu lalu memalingkan wajah nya, "Tidak ada." jawab nya singkat.

"Benarkah? Tapi kau tadi terlihat melamun, ada masalah apa? Sini cerita sama kakak." ucap nya yang mendekat dan tersenyum tipis dengan mata mata menelisik.

"Kau saja lebih muda dari ku, apa nya yang bisa di panggil kakak?" ketus nya sembari menghindar.

"Aku tau, kau suka..." ucap nya lirih tanpa melanjutkan perkataan nya.

"Suka apa?" tanya pria itu sembari mengernyitkan dahi nya.

"Kalau orang yang sedang suka orang lain itu terlihat, apa lagi kau itu terlihat jelas." jawab gadis itu sembari berjalan mundur.

"Nona ini bicara apa sih?!" ucap nya yang entah kenapa semakin risau.

"Aku tak akan beri tau James, tenang saja." jawab Louise enteng.

"Tadi kan pembahasan kita bukan ini!" ucap nya pada gadis itu.

"Tapi sayang sekali, padahal kau kan tampan pasti banyak yang suka dengan mu." ucap gadis itu dengan raut seperti menyayangkan.

Mata Nick membulat ia berpikir jika gadis itu merasa ia menyukai nya, "Saya itu tidak suka non-"

"Iya, aku tau. Kau kan suka nya sama James makanya cemburu sama aku," potong gadis itu tanpa mendengarkan dengan lengkap.

Pria itu hilang kata-kata, jadi selama ini gadis itu terus berpikir jika ia memiliki orientasi berbeda.

"Saya normal," ucap nya yang mulai kehabisan kata-kata.

"Iya, aku tidak akan bilang siapa-siapa kok, tenang saja." jawab Louise tersenyum yang hanya mengira pria itu menyangkal.

"Saya benar-benar normal!" ucap Nick lagi saat ia mulai kesal karna gadis itu tak mau mendengar nya.

"Kak Louise!"

Suara menggemaskan yang terdengar di telinga kedua orang yang tengah berdebat itu membuat Louise menoleh, ia langsung tersenyum setidak nya ia tak akan begitu bosan sampai menunggu James kembali.

"Al? Kamu di sini?" tanya nya sembari membuka tangan nya dan bocah menggemaskan itu langsung berlari pada nya.

"Kata Daddy Al tinggal di sini dulu," jawab nya tersenyum.

Louise diam sejenak, "Mommy Al?" tanya nya yang berpikir James juga akan membawa ibu anak itu.

Arnold menggeleng, "Mommy di lumah, Al lebih suka sama Daddy, kalna sekalang Mommy suka malah sama Al."

Louise pun mengambil chocolate bars di dalam tas nya dan memberikan ke arah bocah berumur 4 tahun itu.

"Coklat!" ucap nya berbinar dengan senang.

"Main sama White yuk!" ajak Louise pada bocah menggemaskan itu.

"Oh iya, ini untuk mu." ucap gadis itu berbalik sembari memberikan satu chocolate bars pada pria yang sedari tadi berdiri tak jauh dari nya.

"Saya bukan anak kecil!" ucap Nick dengan ketus.

"Iya, makan coklat kan bukan berarti anak kecil." jawab Louise tanpa melihat pria itu namun bermain dengan Al dan juga White.

Nick melihat senyuman gadis itu yang tengah asik dengan permainan nya, "Cantik..." gumam tanpa sadar nya yang hampir tak bersuara.

"Ck! Apa yang ku pikirkan!" decak nya yang mulai pergi meninggalkan gadis itu, sedangkan entah kenapa wajah nya memanas yang membuat nya memerah.

......................

Apart Greenlousc.

Wanita itu tak bisa tenang sama sekali, putra nya belum kembali selama dua hari sejak dibawa oleh James.

"James sudah tau? Apa dia lihat luka di tubuh Al? Aku harus kasih alasan apa?" gumam nya yang tak tenang.

"Sial! Padahal sebentar lagi semua bakal balik ke awal! Pasti jal*ng setan itu yang nyuruh James buat ambil Al!" racau nya tak jelas dengan amarah yang mulai naik.

Akhh!

Prang!

Ia berteriak sembari menghancurkan hiasan keramik di apart nya, rasa kesal, benci, dan amarah menyatu menyalahkan semua nya pada gadis yang bahkan tak tau sangkut paut apapun dengan masalah nya.

......................

Sementara itu.

Aroma anyir yang menyeruak masuk ke dalam penciuman semakin jelas, semua tempat tersebut sudah kacau balau dengan mayat yang memiliki genangan darah di balik nya.

Sedangkan pria yang tangan dan kemeja nya berlumuran cairan merah kental itu terlihat santai sembari menuangkan sedikit koktail ke dalam gelas kecil yang tengah kosong tersebut.

"Bagaimana rasa nya?" tanya nya dengan santai sembari menatap tajam.

Pria paruh baya itu berlutut dengan gemetar, semua keluarga nya sudah mati di depan nya.

"Kau benar-benar monster!" maki pria paruh baya itu bergetar.

Pria yang tengah meminum alkohol itu berhenti sejenak, sekilas smirk tampak di ujung bibir nya.

Alasan ia selalu ikut membasmi semua keluarga musuh nya adalah ingin membuat para musuh nya mati berulang kali dan rasa sakit melihat orang yang di sayangi mati di depan mata lebih menyakitkan di bandingkan kematian itu sendiri, karna itu lah yang ia alami sendiri.

"Padahal aku sudah menyuruh mu tetap diam, tapi kenapa terus bertingkah? Hm?" tanya pria itu dengan dingin.

Ia pun bangun dan berjalan ke arah dokumen yang berserakan di dekat meja kerja pria paruh baya itu.

"Klyce group? Kau bekerja sama dengan mereka?" tanya nya mengernyit karna Klyce merupakan salah satu dari perusahaan yang dulu nya mengincar ia dan keluarga nya.

"Ti-tidak aku ingin bekerja sama dengan JBS," jawab pria paruh baya itu dengan gemetar dan gugup.

"JBS? Lalu kenapa kau punya data Klyce bukan JBS?" tanya nya lagi.

"Aku tidak tau!" jawab nya tak ingin memberikan apapun.

Dor!

AKH!

Pria itu menjerit saat dengkul nya di tembak seketika tanpa aba-aba.

"Kalau ku tanya jawab yang benar!" ucap nya tajam setelah menembak kaki pria paruh baya itu.

"Kau pikir aku akan beri tau! Dasar monster!" maki nya dengan suara gemetar dan seakan hilang akal.

Pria itu tak menggubris makian pada nya, karena ia memang monster yang di ciptakan oleh kehidupan yang melebihi monster itu sendiri.

"Kalau begitu kau mati saja," ucap nya dingin sembari mengarahkan pistol nya dan,

DOR!

Satu tembakan tepat mengenai kepala pria itu, ia pun berjalan dan menginjak dengan kaki nya melihat mata yang masih terbuka dan peluru yang bersarang di dahi yang terlihat bolong tersebut.

"Ck! Bodoh!" ucap nya saat menginjak kepala pria itu dengan sepatu nya.

Salah satu bawahan nya mendekat saat ia menggerakkan tangan nya.

Bawahan pria itu pun memberikan sapu tangan untuk mengusap darah yang berada di tangan dan wajah tampan pria itu.

"Selidiki tentang Klyce dan JBS," perintah nya lalu beranjak pergi.

......................

Mansion Dachinko.

Tawa gadis itu terhenti melihat pria yang sedari tadi ia tunggu datang dengan lumuran darah, ia pun langsung menarik bocah yang bermain dengan nya saat ini agar tak melihat sang ayah yang tengah terlihat menakutkan.

"Al, main di dalam sama kakak pelayan yah?" ucap gadis itu pada bocah menggemaskan yang tak tau jika ayah nya sudah kembali.

"Tapi mau main sama kak Louise," jawab nya lirih.

"Nanti kakak temani main, sekarang nurut dulu yah..." jawab gadis itu pada Arnold.

Arnold mengangguk dan pergi tanpa berbalik.

Sedangkan James masih melihat ke arah gadis yang berdiri tak jauh di depan nya.

Gadis itu pun bergegas melangkah mendekat dan meraih tangan pria yang masih diam melihat nya dengan tatapan datar.

"Kau terluka? Kenapa banyak sekali darah nya?!" tanya gadis itu dengan nada khawatir.

"Kau tidak takut?" pria itu tak menjawab namun malah balik bertanya.

"Takut? Kenapa?" Louise bingung dengan ucapan pria di depan nya.

"Ini bukan darah ku, tapi darah orang lain." jawab pria itu datar tanpa menunjukkan ekspresi apapun.

Mata gadis itu membesar ia melepaskan tangan nya perlahan dan memundur perlahan.

"Apa maksud mu?" tanya gadis itu memundur.

Sedangkan setiap satu langkah nya ke belakang pria itu mendekat satu langkah juga pada nya.

"Aku sedang memikirkan sesuatu yang rumit, mungkin aku terlalu banyak berpikir? Sampai berpikir ke sana?" jawab pria itu ambigu.

Louise mengernyit ia sama sekali tak mengerti apa yang di bicarakan pria itu.

Greb!

Pria itu menarik nya dalam satu tarikan dan langsung masuk ke dalam dekapan pria yang memiliki aroma anyir yang bagai parfum tersebut.

Sama seperti hari ia di culik dan jual, pria itu juga memeluk nya dalam kondisi yang berlumuran darah.

"Ku harap semua yang ku pikirkan tidak benar dan kau tidak ada hubungan apapun dengan Itu," bisik nya lirih.

Gadis itu mulai risih ia mendorong dan berusaha melepaskan pelukan yang membuat nya mencium aroma anyir darah dengan jelas.

"James? Kau kenapa? Ada sesuatu? Lepas dulu, kita bicara." ucap Louise di balik pelukan yang tak bisa ia lepas.

Sedangkan pria itu tak merespon sama sekali, ia tetap memeluk tubuh gadis itu dengan erat.

Ku harap ini hanya kecurigaan saja, karna kalau tidak...

Aku akan membunuh mu....

...****************...

Jangan lupa dukungan nya yah😘😘

Like👍👍👍

Komen 💬💬💬

Rate 5⭐⭐⭐⭐⭐

Vote 🎗️🎗️🥳🥳

Favorit ♥️♥️♥️

Hadiah 🎁💐💝

Biar othor makin semangat hihi😊😊😊

Happy Reading💕💕💕

1
Akbar Razaq
bagus ngeri ngeri sedap.
cleo ngy
Luar biasa
Syarif Chumairoh
Biasa
Syarif Chumairoh
Buruk
Hj Mursidah
bocahx terlalu pintar....
Hj Mursidah
bocahx terlalu pintar /Smile/
Hj Mursidah
lanjut.....
MNSPurple
Sedih banget sama zayn orang baik yg disia siakan tapii mau sama james
PENGGILA NOVEL
bagus banget
sweetie belle
lhoo masa da end?? tus kelanjutanny bian ama zyan gmn 😮‍💨🤪🤪
sweetie belle
haiyaaa hrsny bikin kek bz hamil tp kemungkinan nya kecil, tp kan emg thor tegaan yak lol ✌✌
sweetie belle
suerr cape jg bacanya..
sweetie belle
kdg terlalu btele2 deh, dgn sistem james n louis yg gt hebat ms gk bisa nemu terus jejaknya huhh
sweetie belle
haduhh jgn dikit2 smw rahim rusak lg deh, suka bgt smw cerita kyk gt huhh
sweetie belle
haduhh seremin, bc season 2 aja br sampe cla buta n louise dilatih.. haiyaa tuh co penjara org mulu ckckck tus liat season 3 omg 200an bab lg 🥵🥵
Anita noer
😂😂😂😂😂😂bianca the cute girl get try to action
Anita noer
oala james.....bianca jdi plek ketiplek sama bpkx....
Anita noer
true love is never lie.....so sweet.....even if you have to die or almost die.....
Anita noer
sangat puas dg adegan ena enax......
raizya dwi sahfalani
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!