NovelToon NovelToon
Inara, My Baby Sugar

Inara, My Baby Sugar

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Patahhati / Tamat
Popularitas:745.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: miss ning

Season 1

Inara hanya coba-coba mencari sugar Daddy supaya bisa lanjut sekolah. Namun siapa sangka Sean yang merupakan Daddy sugar Inara justru mempersunting dirinya. Karena hanya wanita itu yang mampu membuat dirinya menjadi lelaki sejati.

Mau tahu maksudnya? baca kisahnya ya👍❤️

Season 2

Alex dan Seira adalah saudara angkat. Sebuah jebakan untuk Seira membuat Alex harus menolong adiknya dengan merusak kehormatan yang seharusnya dia jaga.

Alex ingin bertanggungjawab namun Seira menolak dengan alasan tidak ada cinta diantara mereka.

Setelah kejadian itu Seira kuliah di luar negeri dan Alex tetap di Indonesia. Hubungan keduanya pun semakin merenggang. Dan itu membuat Alex frustasi.

Hingga akhirnya dia memilih untuk tidak menikah di usianya yang sudah kepala tiga.

Semua wanita cantik dia tolak. Tidak ada yang cantik baginya kecuali Seira. Adik sekaligus gadis yang dia cintai.

Bagaimana kisah Alex dan Seira? apakah mereka bersatu?

Baca kisahnya hanya di Noveltoon 👍🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miss ning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sora Melahirkan

Sora menghubungi Sean saat dirinya beberapa kali mengalami kontraksi. Sesaat setelah nada dering berbunyi begitu nyaring di dalam kamar Sean segera mengangkat panggilan dari kakaknya.

“Hallo Sora ada apa neneleponku pagi sekali?” tanya Sean saat jam dinding menunjukkan pukul kurang dari jam enam pagi. Namun Sean sudah terjaga dan membersihkan diri sesaat setelah dirinya memberikan serangan fajar yang bertubi-tubi kepada sang istri. Bahkan Inara masih terlelap diatas ranjang setelah pergumulan panas mereka yang menguras begitu banyak tenaga. Tenaga Sean seolah tidak ada habisnya jika itu menyangkut masalah ranjang.

“Maafkan aku Sean bisakah kau kemari, perutku terasa sakit dari semalam. Sepertinya bayiku akan segera lahir.” sudah terhitung hampir enam bulan Sean dan Inara menjalani kehidupan rumah tangga bersama. Sejauh ini semuanya baik-baik saja.

“Apa lahir? Aku akan segera kesana. Tapi bagaimana dengan Sky?”

“Sky sedang dalam perjalanan pulang mungkin sebentar lagi pesawatnya akan mendarat.” Awalnya Sora mengira ini kontraksi palsu seperti sebelumnya. Namun beberapa jam kemudian kontraksi seperti ini muncul lagi dengan intensitas yang lebih sering.

Suami Sora yang bernama Sky sebenarnya tidak ingin meninggalkan Sora sendirian disaat menjelang detik-detik melahirkan seperti sekarang. Namun masalah yang terjadi di cabang perusahaan yang berada di Singapura mengharuskan dirinya untuk pergi.

Sean menyambar dompet dan kunci mobil yang tergeletak di atas nakas meja samping tempat tidurnya.

“Sayang.” panggil Sean membelai lembut pipi Inara.

“Hm.” sungguh Inara enggan untuk membuka mata. Tubuhnya terasa remuk dan begitu lelah. Yang ingin wanita itu lakukan sekarang hanya memejamkan mata dan mengistirahatkan tubuhnya. Beruntung ini hari minggu sehingga dia tidak perlu masuk kuliah.

“Aku akan ke rumah sakit.” bisiknya dengan lembut pada daun telinga Inara kemudian mencium sekilas bibir yang menjadi candunya.

“Hm, lima menit lagi dad ini kan hari minggu.” racau Inara dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar. Wanita itu sungguh terlihat begitu mengantuk dan kelelahan.

“Baiklah.” Sean tersenyum memperhatikan wajah lelah istrinya karena ulahnya. Entah mengapa semenjak menikah dengan Inara dirinya tidak ada puasnya jika itu menyangkut istrinya.

Telapak tangannya beberapa kali membelai pipi mulus Inara sebelum kemudian memberikan kecupan cukup lama di pucuk kepala Inara.

“Istirahatlah, aku akan menghubungimu nanti.” kemudian menarik beberapa sulur anak rambut yang menutupi wajah istrinya ke belakang telinga.

“Hm.” entah mendengar atau tidak Inara pun menjawab dengan deheman. Sean membenarkan selimut untuk menutupi tubuh Inara hingga di bawah dagu. Sebab istrinya belum memakai apapun setelah pergumulan panas mereka yang terakhir kalinya.

Jalanan yang masih lengang di pagi hari membuat Sean sampai di mansion lebih cepat dari biasanya. Di depan pintu Sora sudah menunggu kedatangan Sean. Wanita itu memejamkan mata kemudian mengepalkan kedua tangan untuk mengurangi rasa sakit saat kontraksi itu kembali muncul. Sean yang melihat itu merasa tidak tega. Disaat orang yang biasa dia lihat garang terlihat kesakitan.

“Ayo.” Sean menggandeng tangan Sora menuntun kakaknya untuk masuk ke dalam mobil. Diikuti oleh bibi yang membawa tas berisi perlengkapan yang dibutuhkan saat persalinan yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh Sora dan bibi jauh-jauh hari.

Sora menggenggam erat tangan Sean saat lagi-lagi kontraksi itu muncul. Dengan tempo yang lebih cepat dan lebih sering. Bahkan terjadi setiap sepuluh menit sekali membuat Sora ingin menangis.

“Bertahanlah kita akan segera sampai.” ucap Sean menenangkan kakaknya.

Mereka sudah tiba di rumah sakit tempat Sora sering memeriksakan kandungan. Untung dokter yang menangani Sora sedang berjaga pagi ini di rumah sakit. Sehingga tidak perlu menunggu lebih lama lagi. Saat tiba di lobi rumah sakit Sora sudah tidak mampu berdiri dan memilih memakai kursi roda untuk sampai di ruang bersalin.

“Sudah pembukaan sepuluh persiapkan semuanya.” ucap dokter setelah memeriksa keadaan Sora.

“Dimana tuan Sky?” tanya dokter yang menanyakan keberadaan suami Sora.

“Saya disini dok.” pemilik suara yang begitu Sora harapkan akhirnya datang tepat waktu.

“Aku disini honey, berjuanglah aku akan menemanimu disini. Jika sakit lampiaskan rasa sakit mu pada tubuhku.” Sky menggenggam tangan Sora berusaha menyemangati istrinya. Sora tersenyum kemudian mengangguk pelan.

Mata Inara perlahan terbuka saat cahaya matahari masuk menelusup melalui celah-celah gorden. Sinarnya menyentuh wajah Inara yang masih terlelap di dalam kamar membuatnya silau dan kemudian terbangun.

Kelopak mata yang mulai terpisah mengedarkan pandangan ke setiap sudut kamar. Mencari sosok lelaki yang dia cari. Terasa hening dan sepi sepertinya Sean tidak ada di dalam kamar.

Kemudian pandangannya mengarah pada meja yang berada di samping tempat tidur. Terlihat kosong, Ponsel, kunci mobil dan dompet yang biasa Sean letakkan disana sudah tidak ada.

“Kemana dia, bukankah ini hari minggu.” gumamnya kemudian mengambil ponsel dan menghubungi Sean.

Suara dering ponsel yang memanggil membuat Sean keluar dan pergi menjauh meninggalkan Sora dan Sky didalam ruang bersalin bersama dokter dan beberapa perawat.

“Iya sayang.” jawab Sean dengan nada yang begitu lembut. Inara segera menghubungi Sean setelah mengetahui lelaki itu pergi. Dia ingin memastikan kemana suaminya pergi di hari libur seperti sekarang ini.

“Kau dimana?” tanya Inara tanpa berbasa-basi dan tanpa embel-embel Dad seperti biasanya membuat Sean tersenyum simpul mendengar istrinya yang begitu posesif namun Sean begitu menyukainya.

“Bukankah aku sudah berkata jika ingin pergi ke rumah sakit.” Inara termenung berusaha mengingat-ingat sesuatu.

“Aku tidak mendengarnya.” sergahnya.

“Sekarang katakan untuk apa kau di rumah sakit sepagi ini tanpa membangunkan diriku.” Kesalnya yang dibalut dengan rasa cemburu. Senyum tidak pernah surut di wajah Sean saat mendengar suara Inara. Dia sungguh menyukai Inara yang sekarang. Inara yang cerewet dan peduli dengan dirinya.

“Sora.”

“Kak Sora? Apa yang terjadi dengan kak Sora? Apa dia baik-baik saja?”

“Sora baik-baik saja.”

“Lalu kenapa dia berada di rumah sakit kalau baik-baik saja.”

“Kau ini bangun tidur kenapa jadi cerewet sekali. Sora akan melahirkan jadi dia memintaku untuk mengantarnya ke rumah sakit karena Sky belum sampai pagi tadi.”

“Apa kak Sora akan melahirkan. Kenapa kau tidak membangunkan ku? Aku akan segera kesana.” ucap Inara.

“Sayang aku jemput ya.” tawar Sean kepada istrinya.

“Tidak aku akan pergi naik taksi saja. Kau temani saja kak Sora sampai kak Sky datang.” tolak Inara.

“Sayang Sky sudah dat…” panggilan terputus secara sepihak oleh Inara yang langsung mematikan ponselnya. Kemudian menyibak selimut menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tubuh Inara terasa segar setelah mandi. Kini dia sedang menunggu taksi online yang beberapa saat lalu dia pesan.

Di rumah sakit suara tangis seorang bayi laki-laki terdengar begitu kencang saat pertama kali keluar untuk melihat dunia. Dia putra pertama Sky dan Sora. Sean tersenyum bernafas lega saat mendengar tangisan itu dari luar.

Terlihat di ujung Lorong rumah sakit Inara berjalan dengan cepat untuk segera sampai di ruangan Sora. Dia juga sempat tersandung kakinya sendiri dan hampir terjatuh karena terlalu terburu-buru. Sean yang melihat itu merasa khawatir dan segera menyusul istrinya.

“Sayang jangan buru-buru nanti kamu jatuh.”

“Dad bagaimana dengan kak Sora?” Inara tidak mengindahkan peringatan Sean untuk berhati-hati. Sekarang wanita itu justru berjalan lebih cepat di depan Sean. Inara berhenti tepat di depan pintu bersalin.

“Dad kau belum menjawab pertanyaan ku, bagaimana keadaan kak Sora?” Sean menarik pinggang istrinya hingga tidak ada jarak diantara keduanya. Pandangan Sean tertuju pada bibir Inara yang terlihat menggoda. Sekilas Sean langsung mengecup bibir itu.

“Dad ini rumah sakit.” kesal Inara bisa-bisanya suaminya melakukan hal itu di depan umum.

“Aku tahu.” dengan santainya Sean menjawab.

“Lepas dad.” pintu bersalin terbuka sehingga Sean terpaksa melepaskan pelukan. Nampak Sora terkulai lemas setelah berjuang antara hidup dan mati. Diikuti Sky yang menggendong seorang bayi yang baru saja selesai dibersihkan.

“Apa itu keponakan aku?” tanya Inara begitu melihat kakak iparnya menggendong seorang bayi. Sky mengangguk dan memperlihatkan putra mereka pada Inara dan Sean.

“Lucu sekali, boleh Inara gendong kak?”

“Boleh.” Sky memberikan bayi itu pada auntynya. Inara terlihat sudah lihai menggendong seorang bayi. Sean yang melihat itu merasa menginginkan kehadiran seorang bayi juga. Namun Inara masih belum mau untuk mengandung membuat Sean yang tadinya tersenyum menjadi murung.

1
Meily Agustin
𝗸𝗼𝗸 𝗻𝗮𝘂𝗿𝗮 𝘁𝗲𝗿𝘂𝘀 𝘀𝗶𝗵, 𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗮𝗺𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗶𝗻𝗮𝗿𝗮 𝗻𝗮𝗺𝗮𝗻𝘆𝗮
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoir
Meily Agustin
kayanya kk tirinya inara deh
Phiphiet Safitri
luar biasa
Sri Peni
cerita bagus hny kadang2 bingung dgn tokohnya di sesion 1 inara tp di sesion 2 naura
Sri Peni
semakin bingung kok inara jd naura
Sri Peni
yg ben|er itu naura atau irana
etna winartha
mana lanjutnya thor
juwita
mampir
Suci Trisa
semoga cepat hamil
Evi Rachmawati
kak santii... lanjut doong please... tanggung niih jd ga itu alex sm seira
Evi Rachmawati
kak.. lanjut doong
kalea rizuky
banyak typo
guntur 1609
kok naura. mksdnya inara
guntur 1609
pantas waktu pertama x berhubungan Inara tdk mengeluarkan darah perawanya
guntur 1609
hahah kasihan babang sran
guntur 1609
mngkn adnan pun punya niat jahat juga nih
guntur 1609
dasar babang Sean jahil
guntur 1609
lah brti jawanya Sean sugar daddy nya mila
guntur 1609
alasan saja. kau cerai saja lah bidoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!