NovelToon NovelToon
Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Romansa
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Sudah Bagus-bagus menjadi seorang Dokter di rumah sakit. Tavisha gadis cantik berhijab harus berhadapan dengan pria dingin yang sangat galak bernama Kastara. Bermula dari kedatangan pria itu yang membawa salah satu temannya yang terluka parah yang membuat kekacauan di rumah sakit.
Hari itu menjadi hari yang sangat sial bagi Tavisha, bagaimana tidak saat dirinya yang kebetulan ada di sana dan mendapatkan ancaman dengan pria tersebut menodongkan pistol kepadanya untuk menangani temannya terlebih dahulu.
Tavisha berhasil melakukan pertolongan pertama dan dia pikir dia sudah lolos dari pria agresif itu dan ternyata tidak. Tavisha justru terjebak dan selalu mendapatkan tekanan dari Kastara.
Alih-alih melarikan diri dari Kastara yang ternyata Kastara malah melamarnya. Tavisha yang tidak punya pilihan lain yang akhirnya menikah dengan Kastara.
Bagaimana Tavisha menghadapi pernikahannya dengan pria yang sangat agresif dan belum lagi banyak rahasia.

Follow Ig
ainunharahap12
ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26 Pertemuan

"Kau mengatakan apa barusan?" tanya Vanya memastikan.

"Jadi kau belum mengetahui bahwa kami sudah menikah hah?" tanya Tavisha yang semakin membuat Vanya kaget karena tidak mungkin seorang Kastara akan memiliki pikiran untuk menikah.

"Kau jangan bercanda," sahut Vanya.

"Aku tidak becanda. Kamu pikir aku mau tinggal di rumah ini dan satu kamar dengan laki-laki yang tidak aku kenal itu karena hanya semata-mata aku menurut dia semua yang kalian mau. Maaf walau kalian memiliki kuasa atas diriku dan menekanku di dalam rumah ini. Tapi aku tidak akan sepatu itu jika aku bukan istrinya!" tegas Tavisha memberi pernyataan yang lebih jelas.

Vanya tersenyum getir yang masih merasa bahwa wanita yang dihadapannya itu hanya bercanda.

"Aku sama sekali tidak punya niat untuk mempengaruhi siapapun dan termasuk mempengaruhi suamiku sendiri. Jangan menduga-duga banyak hal tentang diriku atau mengatakan bahwa aku harus tahu batasan yang tahu batasan itu seharusnya kamu. Kamu bukan istrinya dan jagalah jarak dengan suami orang!" tegas Tavisha yang sekarang benar-benar sangat menonjolkan status dirinya sebagai istri.

Vanya sejak tadi terdiam yang masih tidak percaya jika Kastara menikahi Tavisha.

Tavisha yang tidak perlu banyak bicara, karena harus buru-buru membawa pasien dan dia kemudian langsung mengurus pasien

"Apa-apaan Kastara yang dalam genting seperti ini dan masih punya pikiran untuk menikah hari ini justru menikahi Dokter ini," batin Vanya yang masih tetap tidak percaya.

Ternyata Kastara tadi tidak jadi pergi, ponselnya tertinggal di kamar Damian memiliki rencana untuk mengambil tetapi baru saja ingin masuk dia sudah mendengar pernyataan Tavisha.

"Istri dan suami. Apa sekarang dia sedang membanggakan hal itu," ucap Kastara dengan mendengus kasar.

Dia juga cukup kaget saat Tavisha menyuruh Vanya secara terang-terangan untuk melarang Vanya terlalu dekat dengan suaminya dan kata suami itu sangat aneh terdengar.

****

Setelah Kastara setuju dengan permintaan Tavisha yang akhirnya mereka membawa Damian kerumah sakit. Tavisha memang sudah mengurus sebelumnya kamar yang diperlukan Damian dan Dokter yang berurusan dengan pasien.

Tavisha juga mengurus segala prosedur operasinya dari data-datanya yang sesuai dengan persetujuan Kastara. Tavisha menepati janjinya tentang kerahasiaan pasien dengan tidak menggunakan nama asli yang terpenting Tavisha mengurus semuanya.

Pasien berada di dalam ruang perawatan yang pasti memiliki fasilitas yang jauh lebih lengkap daripada di kediaman Kastara. Beberapa Suster juga kembali memasang alat-alat medis yang ditempelkan di seluruh tubuhnya.

Kastara juga berjanji untuk mengikuti peraturan yang mana pria itu menunggu di luar yang terlihat bersandar pada dinding dengan satu kakinya menyilang dan memakai topi.

"Kamu segera atur jadwal operasinya!" titah Tavisha memerintahkan salah satu suster yang ada di ruangan itu.

"Baik Dokter. Setelah cairan obatnya habis, maka 15 menit kemudian pasien akan dibawa ke ruang operasi," jawab Suster yang membuat Tavisha menganggukkan kepala.

Suster Andin mendekati Tavisha.

"Dokter bukankah pasien ini yang waktu itu pernah datang ke rumah sakit ini dan juga di bawah pulang secara paksa?" tanya Suster berbicara bisik-bisik yang membuat Tavisha menumbuhkan kepala.

"Saya meminta sama kamu untuk tidak mengingat kejadian yang pernah ada di rumah sakit ini dan anggap saja pasien ini adalah pasien baru. Jangan ada pembicaraan di rumah sakit ini, kamu anggap saja pasien ini penting dan penuh rahasia," ucap Tavisha yang memang mengetahui bahwa Suster Andien ikut mengurus pasien awal bersama dirinya dan ternyata Suster Andien masih mengingat pasien tersebut.

"Apa saya bisa minta tolong pada kamu?" tanya Tavisha yang membuat Suster Andin menganggukkan kepala.

"Kalau begitu kamu di sini sebentar untuk melihat pasien dan terus awasi bagaimana perkembangannya sebelum memasuki ruang operasi. Saya mau keluar sebentar," ucap Tavisha yang Suster Andin menganggukkan kepala.

Tavisha yang akhirnya keluar dari ruang perawatan itu dan langsung bertemu dengan Kastara.

"Bagaimana?" tanya Kastara.

"Setelah pasien menghabiskan infus dengan cairan tenaga yang diberikan dan 15 menit kemudian akan dibawa ke ruang operasi aku juga sudah mengurus beberapa dokter untuk mengoperasi pasien," jawab Tavisha.

"Aku tidak perlu tahu bagaimana proses yang penting hasilnya," sahut Kastara yang membuat Tavisha menganggukkan kepala.

Tavisha sebenarnya sangat jantungan karena kehidupannya juga tergantung pada pasien itu.

"Tavisha..." Tavisha melihat lurus ke depan saat suara lembut itu memanggilnya.

"Umi!" Tavisha tersenyum melihat ibu kandungnya yang sudah lama tidak ditemui.

Umi langsung berjalan menghampiri putrinya itu dan lihatlah bagaimana mereka berpelukan. Tavisha memang sangat merindukan wanita itu, semenjak menikah dia belum pernah mengunjungi ibunya dan bahkan menelepon hanya berkali-kali saja.

"Umi apa kabar?" tanya Tavisha dengan matanya berkaca-kaca.

"Alhamdulillah Umi baik-baik saja," sahut Widya memegang pipi Tavisha.

Widya melihat kearah Kastara yang pasti mengenali jika itu adalah menantunya. Widya mengeluarkan tangannya pada Kastara yang membuat Kastara bingung, sampai akhirnya dia mengerti bahwa sebagai seorang menantu harus sopan kepada ibu mertua dengan mencium punggung tangan itu.

Tavisha hanya merasa lucu melihat hal itu dan apalagi melihat suaminya terlihat seperti orang linglung.

"Umi tahu pasti kesulitan sekali bertemu dengan kamu. Jadi Uni memutuskan untuk melihat kamu di rumah sakit dan alhamdulillah bisa bertemu dengan kamu dan ternyata bertemu dengan suami kamu juga," ucap Widya.

"Mungkin suatu kebetulan Umi," sahut Tavisha.

"Umi membawakan makan siang. Kita sebaiknya makan siang bersama," ucap Widya.

"Iya. Tavisha sudah sangat merindukan masakan Umi," ucapnya.

"Kalau begitu ayo kita langsung makan siang saja!" ajak Umi.

"Ayo Kastara!" ajak Umi.

"Kalian makanlah bersama dan aku menunggu di sini," jawabnya datar.

"Jangan seperti itu, makanan ini tidak akan habis untuk kami berdua," sahut Widya dan Kastara yang kembali ingin menolak dan belum sempat mulutnya mengeluarkan suara. Umi sudah menariknya kembali dan membawa menantunya itu.

Tavisha santai santai saja yang terpenting dia sudah sangat bahagia bisa bertemu dengan Widya.

Mereka ternyata makan di ruangan Tavisha yang mana mereka semua terlihat duduk di sofa. Widya yang sudah membuka satu persatu rantang kecil itu dan lihatlah betapa excited nya Tavisha yang sudah tidak sabaran untuk makan.

Sementara Kastara harus seperti itu sangat tidak biasa terjadi dalam hidupnya yang membuatnya minim ekspresi.

"Ini semua masakan kesukaan Tavisha, Umi tahu saja jika Tavisha sangat merindukan masakan ini," ucap Tavisha.

"Kalau begitu kamu makan yang banyak," sahut Umi yang membuat Tavisha menganggukkan kepala.

Widya juga terlihat mengambilkan nasi untuk menantunya itu yang sejak tadi hanya diam saja.

"Ini Kastara!" ucap Widya ya memberikan sepiring nasi lengkap dengan maunya itu.

"Saya tidak selera untuk makanan kalian saja yang makan," ucapnya menolak.

"Kenapa suka sekali menolak makanan yang sudah disiapkan Umi. Apa salahnya memakannya dan aku juga sering memakan makanan di rumahku dan tanpa takut jika ada racun di sana dan seharusnya kamu juga mau memakan masakan Umi," ucap Tavisha dengan kesal.

"Tavisha jangan berbicara seperti itu kepada kami kamu. Kamu harus memiliki sopan santun dan tidak boleh seperti itu," ucap Widya yang membuat Tavisha menghela nafas saja.

"Ayo Kastara kamu harus memakannya," ucap Widya dengan lembut dan biasanya kelembutan seorang Ibu memang mampu meluluhkan hati yang sangat keras dan lihatlah bagaimana Kastara mengambil makanan itu walau secara terpaksa.

Bersambung.......

1
Fitria Syafei
Hadeh kau akan menyesal nantinya kasatara 😏 yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereeen 😘
Teh Euis Tea
benar kt damian km kasar bgt sm tavisha, kastara km cemburu wlu km ga mengakuinya
Teh Euis Tea
kastara km tuh ya cari cari aj kesalahan tavisha, sebenarnya mau km apa sih? tavisha di pukul vanya aj ga ada tuh balasan dari km, sekarang umi tavisha bawain mskanan untuk tavisha sm km, kmnya ga mau giliran di kasihin orang km bilang cari cari perhatian
Teh Euis Tea
ga suka bgt sm si vanya arogan bgt
Teh Euis Tea
si vanya kenapa sih emosi trs sm tavisha apa mungkin dia cemburu ya sm tavisha?
Fitria Syafei
Yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereen 😍😍
partini
busehhhh dua laki laki keok sma satu wanita ga punya harga diri sekali mereka
siapa ini sih Thor kasih penjelasan dong biar ga gelap gulita seperti ini
Teh Euis Tea
wahhh parah nih si vanya udah berani mukul tavisha, dasar manusia gila
Teh Euis Tea
kastara hobi bgt cari gara gara sm tavizha, orang sakit di bilang cari perhatian maumu apa sih kastara
sunshine wings
🔨🔨🔨🔨🔨🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
Jodoh itu ga ada yg tau.. ♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🤭🥰🤭🥰🤭🥰🤭🥰
sunshine wings
😍😍😍😍😍
sunshine wings
Congratulations to both of you Kastara and Tavisya.. 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻♥️♥️♥️♥️♥️
partini
aihhhh paling tavisha cuma bisa ngelus pipin ga bakalan dan ga akan bisa balas perlakuan demit si Kunti
partini
wah sengaja dia mah ,, kastara you are very stupid come Damian pls do something dua orang mu sudah stress
Teh Euis Tea
tavisha msh sakit sdh km paksa buat meriksa damian
Teh Euis Tea
kastara secara tdk langsung km tuh cemburu sm dr bagas
ainuncepenis: Bagas bukan Dokter, ayahnya yang pimpinan rumah sakit. Bagas pengacara
total 1 replies
partini
kastara kamu gila ga punya perasaan
partini
senang Damian dah bangun,,semoga ada kejutan Damian kenal tavisha akan seru sekali ini cerita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!