Sinopsis.
Menceritakan seorang gadia desa yang bekerja di kotanya, gadis itu bernama Ayana Larasti, biasa di panggil Ana. Memiliki paras yang sangat cantik serta tubuh ideal.
Di sisi lain, seorang pemuda tampan bernama Reyhan Bagaskara pewaris perusahaan RB'Corp terbesar di dunia. Karna merasa di khianati sang tunangan membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh. karna melhat orang tuanya sedih menginginkan seorang menantu.
Secara tidak sengaja Reyhan bertemu Ana, karna merasa tertarik. Reyhan menawarkan Ana nikah kontrak dengannya selama 1 tahun. Sebagai bayaran Reyhan akan membiayai pengobatan ayah Ana sampai tuntas.
Akankah Ana menerima tawaran Reyhan?.
Mampukah mereka bersandiwara di depan kedua orang tua mereka?
#Penasaran kan, ikuti terus ceritanya. semoga kalian suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riana Reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Di tempat lain, seorang wanita tengah berteriak minta di lepaskan. Ia adalah wanita yang pernah menjadi tunangan Reyhan sekaligus wanita itu juga pernah menjebak Reyhan dengan cara licik, namun gagal.
Wanita itu adalah Mona, ia sedang berada di rumah sakit. Ruangan Mona sangat di jaga ketat oleh 10 anak buah Reyhan.
Sedangkan pelayan bayaran Mona meninggal di jalan menuju RS. Karna Mona ataupun pelayan itu tidak di beri makan lebih dari 5 hari. Sesuai perintah Reyhan.
"Lepaskan aku brengsek.." Teriak Mona.
"Kalau kau tidak melepaskan pengikat Ini, aku akan membunuh kalian.." lanjut Mona geram.
" Diamlah, atau kami akan merobek mulut busukmu itu." Ancam salah satu Anak buah Reyhan.
"Hahahahahaaa...Silahkan saja, aku tidak takut. Tapi sebelum kalian merobek mulutmu aku akan membunuh kalian terlebih dahulu" geram Mona dengan mata merah karna sangat emosi.
"Kauu..." geram anak buah Reyhan, ia langsung mencekik leher Mona dengan sangat kuat, hingga mona hampir ke habisan nafas.
"Sudahlah jangan kau ladeni perempuan gila itu, biar tuan Arv saja yang kasih pelajaran buat wanita sinting ini." Ucap temannya melepaskan tangan dari leher Mona.
U**hukk**
Uhukhh
Mona terbatuk setelah anak buah Reyhan melepaskan tangannya dari leher Mona.
'*K*alian lihat saja, aku akan membalas perlakuan kalian ini. Aku akan membunuh kalian semua termasuk perempuan itu, karna sudah mengambil Reyhan dariku.." batin Mona menggepalkan tangan dengan kuat.
"Mau ku congkel matamu hahh.." karna Mona menatap tajam anak buah Reyhan.
'*S*abar Mona sabar, pasti ada cara lain supaya kamu bisa keluar dari bedebah ini' batin Mona. Otaknya berpikir keras.
Hotel..
Reyhan membuka mata perlahan, pertama yang Reyhan lihat adalah wajah Ana yang sedang terlelap dengan tenang dan damai. Reyhan menciumnya dari pipi, mata, kening dan terakhir bibir Ana yang sangat manis.
Karna tidak bangun-bangun, Reyhan dengan otak jailnya menyibakan selimut yang menutupi tubuh Ana tanpa sehelai benangpun. Tangannya bermain-main di area gundukan Ana hingga membuat tidur Ana merasa terganggu.
Ana membuka mulutnya terkejut melihat Reyhan sedang meng****p p***ngnya.
"Aaaaakkkkhhhh...." Teriak Ana kaget.
"Ada apa sayang, pagi-pagi udah teriak aja." tanya Reyhan tanpa melepaskan aksinya.
"Mass ngapain di situ.." Tanya Ana balik, menjauhkan kepala Reyhan dari asetnya.
" Sayang kenapa di jauhin, aku masih belum kenyang" protes Reyhan mendekatkan kepala. Ana bingung dengan sikap Reyhan yang berubah-ubah, dulu pria dingin, sekarang pria mesum.
"Kenapa sekarang mas jadi pria mesum" Tanya Ana.
"Mesum juga sama istri sendiri, apa salahnya coba" jawab Reyhan hendak memainkan benda kenyal Ana.
"Tidak salah sihh mas, cuma kenapa mendadak jadi mesum begini", Tanya Ana bingung.
"Ini semua karna kamu sayang" jawab Reyhan memeluk Ana.
"Kok aku.." Dengan wajah bingungnya.
"Karna kamu sudah memberikan tempat tinggal ternyaman untuk adik kecil berharga ku sayang, yang membuat aku ketagihan."bisik Reyhan memainkan benda kenyal Ana.
Ana mendengar bisikan mesum Reyhan membuat wajah putih Ana menjadi merah kaya kepiting rebus.
"Sayang kenapa wajahmu merah begitu" Tanya Reyhan menggoda istrinya.
Ana mencubit perut Reyhan dengan kencang.
"Aaawwww,, sakit sayang. Kmu tega sekali sih sama suami sendiri" Ucap Reyhan mengaduh kesakitan.
" Biarin" jawab Ana singkat, tanpa memerdulikan Reyhan yang sedang kesakitan.
"Kamu mau kemana sayang" Tanya Reyhan melihat istrinya bangun dari tempat tidur.
"Iisshhh, aku mau mandi..",,jawab Ana kesal menurunkan kaki dari ranjang.
"Oke,, kita mandi bareng." Tanpa basa basi Reyhan menggendong Ana memasuki kamar mandi.
Reyhan dan Ana keluar dari kamar mandi setelah melakukan olah raga pagi dengan singkat.
"Sayang apa kau lapar" tanya Reyhan.
"Hemm.." jawab Ana singkat karna Reyhan melakukannya di kamar mandi membuatnya sangat lelah.
" Baiklah,,. Aku akan menghubungi pihak hotel dulu" ujar Reyhan mengaktifkan poncelnya lalu memesan makanan.
" Sini aku pakaikan bajumu" Ucap Reyhan karna melihat Ana yang sangat lelah oleh ulahnya.
Ana pasrah dengan apa yang Reyhan lakukan padanya, karna badannya terasa sangat lemas.
Tok
Tok
Tok
"Selesai..Mas buka pintu dulu" pamit Reyhan.
"Permisi tuan muda, saya mengantarkan pesanan anda" Ucap pelayan hotel.
"Hemmm,, biar saya saja yang membawanya" Ujar Reyhan langsung menutup pintu karna ia tak ingin pelayan pria itu melihat wajah istrinya yang cantik.
'*D*asar orang kaya sombong' gerutu pelayan .
" Sini sayang aku suapin" Ucap Reyhan penuh perhatian.
"Aku bisa makan sediri mass" ucap Ana.
"Diamlah, aku tidak menerima penolakan" Reyhan tegas menyuapi Ana dengan sabar.
"Tapi mas juga harus makan" ucap Ana mengabil sendok lagi lalu memasukan nasi kedalam mulut Reyhan.
Mereka makan sepiring berdua saling bersuapan. Poncel Reyhan berdering menandakan ada panggilan masuk.
"Halo.." Ucap Reyhan setelah menerima panggilan.
"Dasar Anak nakal, kamu bawa kemana menantu kesayangan Mami hah, dari semalam kemana aja, di hubungi enggak aktif-aktif. Awas ya kalau terjadi sesuatu sama menantu mami, mami cincang kamu" Teriak Nyonya Rianty dari sebrang sana..Reyhan menjauhkan ponsel dari telinga karna merasa telinganya panas mendengar teriakan maminya.
" Mammy tenang ya, menantu mami baik-baik saja kok" Ucap Reyhan.
"Tenang gimana, ponsel kalian dari semalam di hubungi enggak akti-aktif bikin mammy khwatir tau gak" omelnya.
"Maaf ya mam, udah bikin mami khawatir. Aku sama Ana bentar lagi pulang" ucap Reyhan.
"Ya sudah cepetan , mami tunggu" Nyonya Rianty memutuskan panggilan sepihak.
"mami bilang apa mas" Tanya Ana.
" Kita di suru pulang cepet sayang" jawab Reyhan .
"Ya sudah kita pulang sekarang takut mami khawatir." ucap Ana.
"Ya baiklah" jawab Reyhan nurut.
Reyhan menggandeng tangan Ana keluar dari hotel menuju parkiran, sepanjang jalan mereka jadi pusat perhatian semua orang karna takjub dengan ketampanan dan kecantikan mereka berdua. Ada yang mengagumi ada juga yang mencibir Ana.
"Tuan Reyhan ganteng banget ya, cocok banget sama wanita cantik itu" ucap salah satu resepsionis.
"Alahh, menurutku cantikkan juga nona Mona, udah cantik, pintar dan lagi dia itu seorang model. Wanita itu mh enggak ada apa-apanya. Paling wanita itu menggoda tuan Reyhan dengan tubuhnya, ciihhh dasar ******" Ucap temannya.
"Huusss, kalau ngomong di jaga mulutnya. Kalau ketahuan orangnya bisa mati kita" Tegur Temannya.
Telinga tajam Reyhan mendengar obrolan mereka yang menghina istrinya, darahnya langsung mendidih seketika.
Brakkkk
Reyhan menggebrak meja resepsionis dengan keras. Membuat beberapa pengunjung lewat kaget.
"Apa kalian sudah bosan hidup hah" bentak Reyhan dengan wajah mengerikan.
Dua wanita itu melihat wajah mengerikan Reyhan badannya bergetar hebat, lutut terasa lemas, peluh bercucuran.
"Ma-affkan kami tu-aan muda, kami tid-ak sengaja" Ucap Resepsionis terbata.
"Iya tu-an kami tidak sengaja" sambung wanita yang menghina Ana.
"Kau bilang tidak sengaja,,"Ucap Reyhan menatap tajam wanita yang sudah menghina istrinya.
"Apa kau kira saya tidak mendengar mu mengatai ISTRIku ini dengan sebutan ******" Ucap Reyhan menegaskan kata "ISTRI"
Mata wanita itu membulat hampir keluar karna mendengar wanita yang ia hina barusan adalah istri dari pemilik hotel tempat ia bekerja. Termasuk orang yang mendengar keributan itu terkejut dengan pengakuan sang raja bisnis itu.
"Apa..."kaget wanita itu bergetar hebat, lutut lemas tidak sanggup menopang tubuh hingga membuatnya jatuh ke lantai.
"Apa kau kaget nona" tanya Reyhan menyeringgai.
"Mass udah lah, aku tidak apa-apa.
Aku tak mau memperpanjang masalah ini." ucap Ana menangkan suaminya yang sedang emosi.
"Nona tolong maafkan saya karna sudah berani menghina anda dengan mulut kotor saya ini" wanita itu berlutut di kaki Ana.
"Jangan begini nona, ayok bangun. Saya sudah memaafkanmu" Ana dengan lembut membantu wanita itu berdiri.
"Lihat lah wanita yang kau hina ini dengan gampangnya memaafkanmu" ucap Reyhan, wanita itu diam menundukan kepalanya.
"Mulai hari ini kau saya pecat dengan tidak hormat.
Kemasi barang-barang mu sekarang juga dan keluar dari hotel saya. Karna saya tidak mau nama hotel saya tercemar oleh resepsionis yang bermulut busuk sepertimu" Perintah Reyhan, lalu menarik tangan Ana keluar dari hotel itu. Tanpa menghiraukan wanita itu berteriak memohon ampun.
Setelah kepergian Reyhan dan Ana, beberapa dari mereka menyuraki wanita itu tanpa berniat menolongnya.
#Selamat membaca.
#Dan jangan lupa tinggalkan jejak,,, Hatur nuhun.🙏🙏🙏
