NovelToon NovelToon
Kolor Sakti

Kolor Sakti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Spiritual / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: aiza041221

Seorang pria yang mendapat warisan leluhur setelah diceraikan oleh istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aiza041221, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Siang itu, Suparman benar-benar menikmati kehidupannya sebagai duda kaya. Tanpa ragu, ia membeli apapun yang diinginkannya. Setelah puas berbelanja, Suparman memutuskan untuk kembali ke desa.

" Sepertinya aku sudah membeli segalanya, mulai dari ranjang empuk, sofa, televisi, kulkas, handphone, pakaian mewah, bahkan celana dalam. Lebih baik aku pulang saja, lagipula hari sudah sore. Apalagi di rumah tidak ada yang menerima barang-barang yang kubeli." gumam Suparman sambil berjalan keluar dari toko elektronik tempat ia baru saja membeli ponsel terbarunya.

Setelah keluar dari toko elektronik, Suparman langsung berjalan menuju taksi yang terparkir tidak jauh dari pusat perbelanjaan. Suparman kembali kedesanya dengan menaiki taksi.

" Berapa pak?" tanya Suparman begitu dia sudah tiba di halaman rumahnya.

" Seratus ribu mas." balas sang sopir taksi.

Setelah membayar taksi, Suparman langsung memasuki rumahnya. Suparman yang masih menunggu barang-barang belanjaannya datang, memutuskan untuk membuat kopi terlebih dahulu didapur.

Sambil menunggu kedatangan barang miliknya yang diangkut dengan mobil toko, Suparman menikmati segelas kopi panas dan sebatang rokok di teras rumah sambil mencoba ponsel barunya.

Lima belas menit kemudian, sebuah mobil bak terbuka memasuki halaman rumahnya, tanpa menunggu lama Suparman langsung bangkit dan menghampiri pegawai toko.

" Pak, sekalian masuk kedalam ya? tetapi untuk ranjang, tolong bantu saya mengeluarkan ranjang lama terlebih dahulu agar ranjang yang baru bisa langsung masuk kekamar, nanti saya kasih uang rokok." ucap Suparman begitu dia tiba di depan pegawai toko.

" Siap mas." balas pegawai toko sambil tersenyum lebar.

Dengan bantuan pegawai toko, Suparman menjadi lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya menata perabotan yang baru dia beli.

" Mas, apa ranjang yang lama masih dipakai, kalau sudah tidak dipakai apakah boleh kalau saya minta. Sepertinya masih kokoh dan bisa saya gunakan dikontrakkan." tanya pegawai toko sambil tersipu malu.

" Bawa saja pak, itu kayu jati pasti kokoh. Bapak bisa lebih bebas jika mau smackdown dengan istri. Dan ini uang rokok untuk bapak, dibagi dua ya?" balas Suparman sambil memberikan lima lembar uang pecahan seratus ribu kepada pegawai toko.

" Wahhhh... Terima kasih banyak mas, sudah dikasih kopi dikasih rokok, di kasih ranjang masih saja dikasih uang rokok." ujar sang pegawai toko sambil tersenyum senang.

Setelah kepergian pegawai toko, Suparman langsung beranjak menuju ruang tamu untuk bersantai di sofa yang baru dia beli. Tidak lupa dia juga menyalakan tv barunya.

Saat tengah asik menikmati kenyamanan sofa barunya, tiba-tiba ponselnya berdering dengan cepat dia langsung mengangkat panggilan telepon.

Setelah selesai melakukan panggilan telepon dari pegawai showroom yang akan mengantarkan motor miliknya, Suparman langsung keluar menuju halaman rumah untuk menunggu kedatangan dari pegawai showroom.

Tak berselang lama, sebuah mobil showroom yang membawa motor Kawasaki ninja 250R berwarna hitam memasuki halaman rumahnya. Setelah mobil showroom berhenti, dua pegawai showroom langsung turun dan dengan cekatan langsung menurunkan motor yang Suparman beli.

" Mas, tolong tandatangan disini, dan ini plat nomor sementara. Untuk plat nomor yang asli nanti dalam waktu tiga hari akan diantarkan bersama dengan surat-surat motor." ucap sang pegawai showroom sambil memberikan kertas tanda terima dan bolpoin.

" Siap pak, ini untuk beli rokok." balas Suparman sambil menyerahkan lima lembar uang pecahan seratus ribu kepada pegawai showroom.

Setelah proses penandatanganan selesai, para pegawai showroom langsung pamit pergi. Sementara Suparman yang sudah tidak sabar untuk mencoba motor barunya segera menyalakan motornya.

Brummmmmm....

Brummmmmm....

Setelah mesin motornya sedikit panas, Suparman langsung menjalankannya secara perlahan untuk keliling desa. Puas berkeliling desa, Suparman langsung melesat menuju pom bensin untuk memenuhi tangki motornya.

Suparman kembali kedesa saat hari hampir gelap, karena merasa perut sudah cukup lapar. Suparman langsung melajukan motornya ke warung Nina.

" Wihhhh, motor baru nih bosss.. bonceng dong?" ujar Nina sambil tersenyum manis melihat kedatangan Suparman dengan motor barunya.

" Gampang besok-besok kalau sudah buat bonceng gadis terlebih dahulu. Emak-emak belakangan saja." balas Suparman sambil tersenyum penuh arti.

" Sialan kamu, Man. Emak-emak kayak aku ini masih bisa bersaing kok, dengan yang masih gadis." sahut Nina sambil menggoyangkan pinggulnya menggoda Suparman.

" Aku lapar, Nina. jadi jangan bercanda terus. Ingat, suamimu sedang merantau. Jangan asal goyang, nanti diterkam buaya darat baru tau rasa," balas Suparman dengan nada santai.

" Hehe, kalau yang menerkam buaya darat sih pasti aku tolak, tapi kalau CEO, bisa dipertimbangkan," canda Nina.

" Lagipula, Burhan merantau jauh ke luar negeri, tapi hasilnya tidak jelas, mungkin disana habis untuk judi atau main perempuan. Karena untuk biaya sekolah Rina dan Dani saja, aku masih harus berjuang keras membuka warung," lanjut Nina sambil menyiapkan pesanan Suparman.

" Dasar emak-emak korban sinetron." sahut Suparman sambil tersenyum mengejek ke arah Nina.

" Man, tolong jangan panggil aku emak-emak, nanti kalau ada CEO lewat. Mereka beneran mengira aku sudah tua, padahal kan aku masih dua puluh sembilan tahun dan aku juga masih lumayan cantik dan seksi." ujar nina sambil meletakan pesanan Suparman dimeja.

" Walaupun kamu masih cantik dan seksi, tetap saja kamu sudah memiliki dua anak, yang artinya kamu tetap emak-emak." Balas Suparman sambil mulai menyantap makanannya.

Setelah selesai menghabiskan makanan dan segelas es teh manis, Suparman langsung menyalakan sebatang rokok sambil menunggu nasi yang dia makan turun terlebih dahulu.

" Nina, berapa semuanya?" tanya Suparman setelah selesai menikmati sebatang rokok.

" Biasa Man, dua puluh ribu saja?" balas Nina sambil tersenyum manis.

" Jangan tersenyum seperti itu, aku kan duda. Bagaimana kalau aku jatuh hati padamu?" gurau Suparman sambil memberikan uang untuk membayar makanan dan minuman yang dia pesan.

" Boleh saja, asalkan kamu bersedia membayar mahal untuk mencangkul sawahku," bisik Nina sambil melirik sekeliling.

" Hehe, berapa biayanya untuk sawah yang sudah lama tidak diolah itu?" tanya Suparman sambil mengangkat-angkat alisnya.

" Satu juta, Man. Bagaimana, tertarik? Aku memang sedang butuh uang untuk biaya sekolah Rina dan Dani," bisik Nina pelan.

" Ini aku beri satu juta, untuk biaya sekolah Rina dan Dani. Tidak perlu repot-repot mencangkul sawahmu," balas Suparman sambil mengeluarkan uang sejumlah satu juta dari sakunya dan menyerahkannya kepada Nina.

Setelah memberikan uang kepada Nina, Suparman langsung melajukan motor menuju kerumahnya, meninggalkan Nina yang masih menatapnya tidak percaya.

" Dasar duda, bisa-bisanya dia malah memberikan uang secara cuma-cuma padahal sudah aku tawarkan untuk mencangkul sawahku." gumam Nina sambil tersenyum manis menatap kepergian Suparman.

Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat, pukul setengah tujuh malam, Suparman sudah bersiap untuk berangkat menuju desa sebelah dimana tempat rumah sari berada.

" Sepertinya penampilanku sudah maksimal, meski aku seorang duda, aku yakin Sari pasti akan terpesona dengan ketampananku," gumam Suparman penuh percaya diri.

Setelah merasa penampilannya sudah maksimal, Suparman langsung keluar rumah lalu segera menyalakan motornya.

" Mau kemana Man? Rapi banget pakai motor baru lagi." tanya Sarmin yang baru saja datang dengan motornya.

" Mau mencari mamah muda, kamu mau ikut?" balas Suparman sambil tersenyum penuh arti.

" Sial.. baru menduda beberapa hari, sudah tidak tahan juga ingin mencari sawah baru. Daripada mengikutimu yang tidak jelas lebih baik aku apel yayang Mona." balas Sarmin sambil tersenyum mengejek ke arah sahabatnya.

Suparman hanya tersenyum mendengar perkataan dari sahabatnya, tanpa membuang waktu lagi dia langsung menjalankan motornya dengan santai menuju desa sebelah.

" Haloo Sari, ini aku Parman. Aku sudah ada di samping jembatan. Rumah kamu disebelah mana, aku sedikit lupa." tanya Suparman menelpon sari begitu dia sudah berada didesa sebelah.

" Lurus saja Man, nanti kalau ada pertigaan kamu belok kiri. Aku tunggu didepan rumah." balas Sari yang langsung menutup panggilannya.

Setelah selesai melakukan panggilan telepon dengan sari, Suparman langsung menjalankan motornya perlahan sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh sari.

Begitu melewati pertigaan, Suparman langsung tersenyum lebar saat melihat sesosok wanita cantik dengan hodie hitam dan celana panjang Levis berdiri di depan sebuah rumah.

" Selamat malam, Sari. Kamu cantik sekali malam ini," puji Suparman setelah tiba di hadapan Sari.

" Tidak usah merayu, kita mau pergi kemana sekarang?" balas Sari sambil tersipu malu.

" Di mana ayah dan ibumu? Aku ingin pamitan dulu sebelum membawa anaknya yang cantik ini. Biar nanti aku tidak dituduh menculikmu," ucap Suparman sambil mematikan mesin motornya.

" Tidak perlu, Man. Aku sudah minta ijin kalau pergi denganmu, Bapak dan ibu juga sudah mengizinkan kita untuk pergi, tapi kita harus kembali sebelum jam sepuluh," balas Sari dengan senyum manis.

" Kalau begitu, ayo naik. Kita berangkat sekarang, jalan-jalan ke kota," ajak Suparman sambil tersenyum.

Setelah sari naik keatas motor, Suparman langsung menjalankan motornya dengan perlahan meninggalkan rumah Sari.

1
Hiu Kali
seharusnya MC punya ruang penyimpanan galaksi di kolornya.. jadi tinggal cling, harta sudah berpindah tempat.. keren ini cerita, ringan, menggelitik, ada adegan kulit bertemu kulit dan bulu bertemu bulu yang tidak monoton..upayakan 10rb kata thor per hari..hehehe
🍁FAIZ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
waaah pak retenya juga main judi
🍁FAIZ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
kalahkan terus bandarnya biar bangkrut
🍁FAIZ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
udah tahu Linda hamil mau juga man
🍁FAIZ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
cerdas juga leluhurnya, di kolornya ada tulisan S biar kayak Superman 🤣🤣🤣🤣
🍁FAIZ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
ceritanya bagus Thoor, usul per chapter di kasih judul ya.. langsung vote ini
Muji wiyono
Buruk
Yuliana Tunru
Luar biasa
Aqlul /aqlan
ni ada kelanjutanya nggak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!