NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Misteri / CEO / Tamat
Popularitas:32.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Vanzhuella annoy

Wanita cantik dan pintar berprofesi sebagai dokter berusia 25 tahun. Terpaksa menikah dengan seorang presdir terkaya di negaranya.

Seorang pria tampan dan kaya raya tapi begitu sombong dan kasar berusia 30 tahun.


"Saya muak dengan wajahmu, jangan coba-coba muncul dihadapanku."
" GLENN VICTOR JANUAR"


"Jika itu maumu, tolong lepaskan saya." Saya berhak mendapatkan kebahagian.
"JASLINE ALEXSANDRA"



#SEASON 2#


Pria tinggi dan tampan berusia 25 tahun baru saja mengantikan posisi sang Daddy sebagai CEO di perusahaan terkenal dan terbesar yaitu "JANUAR GRUP"

"Kau harus membayar atas perbuatan kejimu! kau menghancurkan harapanku! aku sangat membencimu! aku sangat membencimu"
"SKY FIDELL JANUAR"



Wanita cantik dan manis berusia 24 tahun. Dia adalah wanita kurang beruntung dimasa kecilnya, bahkan sampai saat ini masalah selalu membuntutinya. Kesalahan yang menerpanya telah mencoreng namanya, sehingga dia mempertanggungjawabkan. Dia pasrah seak

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanzhuella annoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 26

🍁🍁🍁

Sudah satu jam lamanya Glenn merendam tubuhnya dengan air dingin. Dia ingin mendinginkan kepalanya yang terasa pusing. Setelah merasa cukup dia bangkit dari bathtub dan melilit handuk di pinggangnya.

Glenn menatap dirinya dipantulan cermin, perkataan istrinya masih tergiang-ngiang di kepalanya. Dia tak percaya dengan apa yang terjadi.

Dia membuka laci paling bawah dan mengeluarkan kotak kecil yang sudah usang, dibukanya kotak itu dan meraih selembar kertas.

"Pelangi" gumamnya.

Glenn memandang lukisan itu, tangannya membelai wajah seorang anak perempuan di lukisan itu.

"Pelangi apa kamu tak merindukan ku?" ucapnya pada dirinya sendiri.

"Kamu kemana saja? sudah 1 tahun ini aku disini dan berusaha mencari mu tapi sedikitpun tak ada titik terang tentang mu!"

Glenn benar-benar ingin bertemu dengan anak perempuan yang menjadi temannya waktu di Rumah Sakit 20 tahun yang lalu.

"Aku ingin sekali bertemu dengan mu" ujarnya lagi.

Glenn berbaring mengengam lembaran lukisan itu, tak lama dia tertidur pulas.

Di Rumah Sakit Jasline sedang diruang rawat bayi mungil dan mengemeskan. Ya setelah di rawat selama satu minggu kondisi anak Clara sudah membaik dan dinyatakan sembuh. Bayi berjenis laki-laki ini sangat mengemeskan, Jasline sangat menyukainya. Dia tidak dendam kepada Clara, bahkan mereka semakin kelihatan akrab. Clara dan suaminya sangat berhutang budi dengan Jasline, karena kebaikan Jasline bayi mereka terselamatkan.

"Hai....gembul" ucap Jasline menoel-noel pipi tembem Morello.

Clara mengeleng-ngelengkan kepalanya melihat kedekatan anaknya dengan Dokter Jasline.

"Ayo bangun jangan tidur mulu, Mommy Jas kesepian ini" celotehnya.

Oek oek....tangisannya meledak.

"Duh....duh....anak Mommy sayang jangan nangis ya?" Jasline mengangkat dan mengendong Morello.

"Mommy Jas nakal ya udah gangguin Morel bobok" ucap Mami Clara pada anaknya.

Setelah digendong Morel kembali tidur di grndongan Jasline. Jasline menimang-nimang bayi baru berusia tiga bulan. Sejenak dia teringat jika dia sedang mengandung, bearti sebentar lagi dia menjadi ibu yang sebenarnya, dia kembali dengan perkataan suaminya sehingga rasa perih dihatinya kembali dia rasakan. Sembari mencium-cium pipi gembul Morel matanya berkaca-kaca.

Clara memperhatikan Jasline dan bayinya, Clara mengerutkan alisnya melihat wajah Jasline menampakan kesedihan dan matanya berkaca-kaca. Clara menyentuh bahunya.

"Jas kamu ada masalah apa?" tanyanya.

"Eh tidak ada Clara" sahutnya.

"Aku tau kamu lagi ada masalah, ceritakanlah" ucapnya.

Jasline membaringkan kembali Morel ke ranjang bayi. Dan Jasline langsung memeluk Clara dengan tangisannya.

"Menangislah sepuasnya dan luapkan jika itu bisa membuat hati mu kembali tenang" titahnya.

Tangisan Jasline pun pecah seketika dan memeluk Clara lebih erat.

Clara menghelus-helus punggung Jasline yang sedang bergetar-getar karena menangis. Cukup lama mereka berpelukan, akhirnya Jasline melepaskan pelukannya.

"Apa perasaan mu sudah baikkan? tanya Clara.

"Lumayan" sahutnya menarik nafas.

"Ceritalah! berbagi keluh resah mu, jangan kamu pendam sendiri"

Clara benar dia harus berbagi dengan orang-orang yang dekat dengannya dan bisa menyimpan rahasia.

Jasline menarik nafas dan menghembus pelan-pelan.

"Aku akan ceritakan dari awal sampai akhir" ucapnya.

Di skip saja👈

Jasline menceritakan semuanya, tak ada yang terlewatkan.

"Kurang ajar! dasar breng**k" geram Clara setelah mendengar cerita Jasline.

"Aku harus bagaimana Clara? tidak mungkin aku tetap hidup satu rumah dengan pria yang ingin melenyapkan darah dagingnya sendiri." Terangnya.

"Kamu harus ceraikan dia" ujarnya geram.

"Tidak mungkin aku melakukan itu! aku tak ingin mengecewakan kedua orang tua kami, selama ini ku tutup-tutupi dari mereka." Jesanya.

"Kalau begitu kamu pergi jauh-jauh darinya, kamu harus kasi pelajaran" sarannya.

Jasline berpikir sejenak, apa yang Clara katakan benar. Dia harus segera pergi jauh-jauh dari kehidupan Glenn, dia harus menyelamatkan calon anaknya. Dia juga tak ingin orang-orang akan membicarakannya dan menuduh karena hamil diluar nikah, karena orang-orang taunya status dia belum menikah. Dia tidak mau itu terjadi, karena jika kedua orang tuanya tau putrinya dihina otomatis mereka sedih.

"Baiklah aku akan pergi dari kehidupannya tanpa ada perceraian, ada saatnya aku akan putuskan." Serunya yakin.

"Apa kamu sudah yakin dengan keputusan mu? tanya Clara.

"Iya aku sudah yakin 100%" candanya.

"Kamu harus kuat dan jangan lemah dihadapan para pria"

"Terimakasih ya....kamu sudah mau mendengar bahkan memberi saran yang baik buat ku" Ujarnya mengengam tangan Clara.

"Sama-sama sayang! jangan ada air mata lagi untuk pria itu" ucapan galaknya.

🍁🍁🍁

Satu minggu telah berlalu

Siang ini jadwal rapat pemegang saham di Rumah Sakit.

Glenn dan asistennya Cris turun dari mobil mewah di parkiran khusus Rumah Sakit.

Mereka berjalan memasuki lobi dan menuju ruang rapat.

Semua mata khususnya para wanita terpesona dengan pesona seorang Glenn. Wajah tampan, kulit putih bersih, hidung mancung, bibir seksi dan postur tubuh ideal. Benar-benar sempurna dimata mereka, tapi tidak dengan Jasline dia sangat membenci pria yang di idola-idolakan para wanita ini.

Sedangkan Jasline membawa Morel di taman Rumah Sakit, karena cuaca tidak panas dia mengajak Morel keluar. Tidak lama ponselnya bergetar ada panggilan telpon.

"*Hallo kak" ucapnya langsung.

"Jas apa kamu sibuk sekarang?" suara diseberang telepon.

"Tidak kak, ini Jas lagi di taman Rumah Sakit" sahutnya.

"Oke kalau begitu kakak kesana ya? tunggu kakak 10 menit lagi sampai"

"Oke" Jasline pun memutuskan panggilan itu*.

Tidak berapa lama Via asisten Jasline datang membawa botol susu buat Morel.

"Hai....tampan ini susunya, ayo mimi!" ucap Via.

Morel langsung menyedot dengan laparnya, dalam sekejap susu itu habis dan Morel pun terlelap.

"Kalau begitu saya kembali keruangan Dok" ucap Via.

"Tunggu Vi, bentar lagi sahabat ku datang kemari, sekalian ku kenalkan mungkin kalian cocok" ujar Jasline sembarangan.

10 menit Aldi tiba juga, Aldi menghampiri kedua wanita tengah duduk di kursi taman.

"Dek...." ucap Aldi.

"Kak Aldi sudah datang?"

Via memandang lelaki sahabat Dokternya, dihatinya mengatakan wah dia sangat tampan.

Aldi pun melirik Via dan menatapnya lama.

"Hemmmm..." deheman Jasline menyadarkan mereka berdua.

Aldi dan Via salah tingkah dan merasa canggung.

"Kenalkan kak ini Via asisten Jas" terangnya.

"Aldi" ucapnya bersalaman.

"Via" ucapnya.

"Ayo duduk kak" ujar Jasline.

"The to point saja! kakak ingin mengajak mu ke acara nanti malam, apa kamu ada waktu?" ucap Aldi.

"Duh gimana ya kak kok mendadak begini" sahutnya.

"Kalau kamu tidak ada waktu kakak tidak memaksa" lirihnya.

Jasline tau jika Aldi kecewa kalau dia menolak untuk menemaninya.

"Oke aku ikut tapi dengan Via juga" ujarnya.

Via langsung mencubit lengan Jasine dan berbisik-bisik.

Aldi berpikir sejenak dan menimang-nimang.

"Oke tak masalah kalian harus datang" menerima tawaran Jasline.

"Apa tak masalah jika saya ikut juga" tanya Via.

"Tidak masalah" sahut Aldi.

"Hemmm baiklah" ucap Via.

"Oke kakak pulang dulu, jangan lupa dandan yang cantik" ujarnya melirik mereka bergantian.

"Hemm" kompak keduanya.

"Acara mulai pukul 7:30 di gedung x"

Jasline dan Morel masih berada di taman. Jasline sengaja menghabiskan waktunya berdiam duduk di taman. Seketika ingatannya pada 20 tahun silam menari-nari di ingatannya. Pertemuan mereka di taman sebanyak tiga kali, seusai itu mereka tak pernah bertemu lagi.

"Kak Sky semoga kita dipertemukan kembali" gumamnya pelan.

Di balik belakang Jasline ada sesosok pria sedang duduk dikursi taman. Mereka dipisahkan oleh pohon bunga sehingga mereka tidak menyadari kehadirannya masing-masing.

Glenn sengaja kearah taman dan duduk sejenak memandang indahnya beraneka ragam bunga-bunga. Dia teringat dengan pertemuannya dengan sahabat kecilnya yang diberi nama pelangi. Walaupun bukan di Rumah Sakit ini, tapi area taman hampir sama.

"Pelangi semoga kita dipertemukan kembali" lirihnya pelan.

Keduanya berjalan menuju arah yang sama.

Duk

Keduanya bertubruk, hampir saja tangan Jasline terlepas dari kereta bayi.

"Ahk" pekik Jasline merasa sakit.

"Mata mu di taruh dimana? bentaknya.

Deg

Jasline mendengar suara yang tak asing, diapun mendogkak kepalanya keatas dan kaget. Sama halnya dengan Glenn juga kaget.

"Kau" bentaknya.

"Tuan" lirihnya.

"Enyah dari hadapan ku! aku muak dengan wajah sok polos mu! jangan coba-ciba muncul dihadapan ku" makinya.

"Jika begitu lepaskan tali yang mengikat hubungan kita, aku juga berhak mendapat kebahagian." Bentak Jasline.

"Hahaha....jika aku bisa sudah lama aku lakukan, tapi ini menyangkut kedua orang tua ku. Aku tak ingin mereka jatuh sakit jika aku menceraikan mu! apa kau kira aku ingin menjalani hidup bagai neraka bersama mu?" luapan emosinya.

Jasline tersenyum miris mendengar keluh resah suaminya. Padahal dia yang paling menderita dengan apa yang terjadi.

"Apa kau sudah melakukan apa yang ku suruh? tanya tajamnya.

"Iya Tuan tenang saja, saya sudah menggugurkannya satu minggu yang lalu." Sahut Jasline bohong.

"Baguslah itu yang ku harapkan"

Setelah mengatakan itu Glenn pergi meninggalkan Jasline yang masih terdiam mematung.

Clara yang sejak tadi berdiri dibalik bunga yang rimbun mendengar semua pembicaraan mereka. Dia salut dengan ketegaran dan keputusan Jasline. Apalagi mengatakan kebohongan tentang aborsi kehamilan Jasline.

Bersambung.....

🌷🌷🌷

Jangan lupa like dan comennya.

1
Maya Lara Faderik
kecewa hati ku
SisAzalea
trauma
Ara Dhani
😂😂😂cloud sukak bener deh
Ara Dhani
😂😂😂... buahhhaaaaa.. mak lampir😆😆.. ngakak aq sma asisten criss
kiki maria
maaf mau koreksi sedikit,bahasanya agak rancu "sudah mengoperasi"apa sebaiknya "selesai operasi"
Indaryani
jasline yg baik hati
Indaryani
sakit apa ngga ya
Indaryani
ceritanya bagus,,,lanjut
Sukliang
baru tsu wanita yg kamu siksa, ksmu sia2 ksn adslah pelangi mu
Sukliang
clara
Linda Antikasari
Luar biasa
Thiva ShiRegarr II
Biasa
Ara Dhani
bolak balik baca novel ini tuh gak ada bosennya.. malah makin mewek tau gak thor..
lysndra: hallo. ada yang tau judul novelnya tentang cewe yg nikah sama om tirinya sendiri? Kalau gk salah cewe nya ini artis atau model.Orangtuanya pisah dan si ibunya ini menikah lagi dengan orang kaya dan punya anak kembar. dan ibunya ini punya ipar laki-laki dari suaminya yg baru. Dan adik iparnya ini pernah t*dur sama anak si ibunya/ om tiri nya sendiri. Plis yg tau judul nya
total 1 replies
Ara Dhani
hah.. lucunya
Ara Dhani
hotel.. bukan hutan
Ara Dhani
stok thor.. bukan stik
Ara Dhani
di awal fanny.. trus ini viona.. mna yg benar thour
Ara Dhani
terharu
Ara Dhani
sammy bukan vino..
Ara Dhani
nanti sammy kakaknya zeze thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!