NovelToon NovelToon
The Legend Of Zhi Tian

The Legend Of Zhi Tian

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Murid Genius / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Zhi Tian hanyalah anak yatim-piatu buta yang sejak kecil hidup menyendiri di pesisir pantai.

Disuatu hari tanpa sengaja Zhi Tian menyelamatkan seorang pria yang terdampar didekat rumahnya. Pria itu bernama Shan Lao, yang ternyata merupakan kultivator paling hebat di benuanya.

Keberadaan Shan Lao mengubah hidup Zhi Tian, berkatnya ia bisa melihat kembali. Tidak hanya sampai di sana, Zhi Tian juga diajarkan banyak ilmu beladiri dari pria tersebut.

Zhi Tian yang sudah dibekali ilmu beladiri kemudian mulai mengejar cita-citanya yang ingin melihat seluruh dunia.

Ini adalah cerita Zhi Tian, seorang anak laki-laki dari pulau terpencil yang menjelajahi dunia yang dipenuhi dengan konflik dan peperangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 6 — Keinginan Zhi Tian

Shan Lao sampai mengerutkan dahinya setelah mendengar identitas Yue Qiao selaku putri dari Kepala Desa, status itu mungkin kecil ditempat tinggalnya namun tidak jika di pulau ini.

"Ehm, di desa kami para warga kebanyakan menjadi seorang nelayan, petani, pedagang, dan juga pemburu..." Yue Qiao menunjuk ke salah satu arah, "disana ada hutan, banyak hewan yang dapat diburu seperti kelinci dan sejenisnya."

Yue Qiao buru-buru mengalihkan pembicaraan, ia sadar apa yang diucapkannya barusan membuat Shan Lao sedikit terkejut.

Shan Lao menatap arah yang ditunjuk Yue Qiao, ia mengetahui di pulau ini memang ada wilayah hutan yang cukup luas.

"Meski ada hutan kami tidak sembarang memasukinya, ada beberapa bagian hutan terlarang yang tidak boleh kami kunjungi." Tambah Yue Qiao.

"Karena hewan buas?"

"Tidak, lebih dari sekedar hewan buas, kata ayahku di dalam hutan terlarang terdapat monster atau mahluk mengerikan yang bisa memakan manusia."

Kabar ini bukan hanya sekedar rumor, ada beberapa contoh dimana pemburu desa mencoba peruntungan ke hutan terlarang namun berujung tidak pernah kembali lagi.

Meski orang-orang di desa ini adalah satu-satunya penduduk di pulau ini namun kenyataannya mereka tak bisa mengeksplorasi wilayah pulau tersebut secara keseluruhan.

Yue Qiao terus menjelaskan tentang desanya sambil keduanya mengelilingi desa.

Para warga yang ditemui selalu menyapa mereka dengan hangat terutama pada Yue Qiao. Bisa dilihat begitu dihormatinya gadis berambut biru tersebut di desa ini.

"Disini para penduduknya cukup ramah ya, mereka tidak mendiskriminasiku yang merupakan orang asing." Shan Lao berdecak kagum dengan keramahan warga lokal.

"Apakah ditempatmu orang-orang tidak seperti ini?" Tanya Yue Qiao heran.

"Hanya sedikit, sebagian besarnya lebih banyak berkonflik dan berperang."

Yue Qiao terlihat kebingungan dengan jawaban Shan Lao namun pemuda itu memilih tidak menjelaskannya lebih jauh karena yakin Yue Qiao akan kesulitan memahaminya.

Shan Lao tidak terlalu lama berada didesa, setelah Yue Qiao mengajaknya berkeliling, ia hendak pulang ke rumah Zhi Tian kembali.

Sebelum berpamitan, Yue Qiao sempat mengajak Zhi Tian ke rumahnya untuk berkenalan dengan ayahnya yang sekaligus merupakan kepala desa di desa ini.

"Kenapa kau tidak memberitahu ayah terlebih dahulu kalau calon menantuku akan datang..." Bisik Kepala Desa didekat telinga Yue Qiao.

"Ayah, apa yang kau katakan! Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Saudara Shan!" Telinga dan pipi Yue Qiao memerah, ia tidak menduga ayahnya akan merespon demikian ketika bertemu Shan Lao pertama kali.

"Jangan berbohong, ayah tahu alasanmu mengajaknya kesini karena ingin memperkenalkan calon suamimu bukan?"

"Tidak lucu ayah!" Yue Qiao melotot, berusaha menyembunyikan pipinya yang kini sudah memerah seperti kepiting rebus.

Kepala Desa hanya tertawa, ia tidak pernah melihat putrinya bertingkah malu-malu seperti ini sehingga ingin menggodanya lebih jauh sementara Shan Lao disisi lain pura-pura tidak mendengar percakapan mereka padahal ia mengetahui semuanya.

Sesudah berkenalan dengan Kepala Desa dan seluruh warga di pulau ini, Shan Lao akhirnya berpamitan pulang, ditengah perjalanan tiba-tiba elang yang ia kirim untuk mencari lokasi keberadaannya akhirnya kembali.

Elang itu kemudian bertengger di tangan kanan Shan Lao.

"Hm, aku hampir melupakanmu jika saja kau tidak kembali..." Shan Lao merasa bodoh, ia baru ingat bahwa beberapa hari lalu dirinya memanggil hewan peliharaannya dengan sihir pemanggil.

Jari telunjuk Shan Lao kemudian menyentuh kepala elang itu sebelum kemudian ia menerawang seluruh ingatan yang telah burung tersebut temukan.

"Ini..." Shan Lao menarik jarinya kembali namun kali ini dengan ekspresi terkejut yang terukir diwajahnya. "Pantas saja penduduk di pulau ini tidak menemukan daratan lain, jarak pulau ini dengan Benua Daratan Feniks membutuhkan waktu satu bulan lebih perjalanan jika menggunakan perahu!?"

Dalam ingatan elang itu, akhirnya burung tersebut berhasil menemukan daratan dengan terbang selama berhari-hari.

Elang yang dipelihara Shan Lao bukanlah elang biasa, ia merupakan binatang roh yang memiliki kultivasinya sendiri sehingga bisa menggunakan qi untuk terbang lebih cepat dari elang pada umumnya .

"Akan membutuhkan banyak perbekalan serta kapal besar untukku bisa sampai ke Benua Daratan Feniks..." Shan Lao menghela nafas panjang sambil menggaruk kepalanya. Meski sulit direalisasikan, setidaknya ia sudah mendapatkan solusi dari masalah ini.

Untungnya Shan Lao juga tidak terburu-buru untuk pulang, ia harus memulihkan kondisi tubuhnya yang masih mengalami luka dalam yang cukup serius.

Dalam dunia kultivator yang dipenuhi banyak peperangan dan pertumpahan darah, tanpa kekuatan yang cukup Shan Lao bisa mati dengan mudah di sana sehingga ia membutuhkan kondisi primanya.

Setelah selesai memberikan laporan, elang itu kemudian berubah lagi menjadi sehelai kertas dan simbol sihir terukir diatasnya. Shan Lao lalu menyimpan kertas itu ke dalam cincin ruangnya.

Shan Lao kemudian melanjutkan langkahnya kembali ke arah rumah Zhi Tian.

***

"Tian'er, apa yang kau inginkan dalam hidup ini jika memiliki permintaan yang bisa terkabul?"

Shan Lao memasakkan daging sapi yang ia beli di desa sebagai oleh-oleh pemuda itu pada Zhi Tian. Daging sapi yang dibakar dan dibaluti banyak bumbu itu sukses membuat Zhi Tian tidak berhenti mencicip daging tersebut hingga gigitan terakhir.

"Permintaan apa yang Paman maksud?" Tanya Zhi Tian kebingungan sambil melumat jari jemarinya yang baru selesai makan.

"Permintaan apapun, aku ingin mengetahui apa yang kau inginkan dalam hidupmu."

Zhi Tian terlihat berpikir, pertanyaan Shan Lao terlalu mendadak dan ia belum pernah berpikir sampai ke sana di dalam hidupnya. Yang Zhi Tian ketahui adalah ia hidup hanya untuk makan, buang air besar, dan tidur.

"Mungkin jika bisa terkabul, aku ingin bisa melihat paman. Hanya itu." Jawab Zhi Tian setelah berpikir sejenak.

"Hm... Kenapa kau ingin melihat?"

"Entahlah, tapi kata ayahku dulu, beliau selalu bercerita bahwa dunia ini indah dan dipenuhi banyak hal yang menakjubkan. Aku selalu penasaran kenapa ayahku dulu begitu semangat ketika menceritakan ini padaku."

Sejak kecil Zhi Tian memang sering mendengar kisah-kisah kehidupan ayahnya yang seorang pelaut dan telah pergi ke berbagai tempat. Sepertinya karena selalu mendengar cerita tersebut, membuat Zhi Tian merasa tertarik dan ingin seperti ayahnya.

Shan Lao mengangguk. "Bagaimana jika aku mengatakan kalau aku bisa membuatmu melihat seperti layaknya aku dan Bibi Yue."

Zhi Tian tertawa kecil. "Percuma Paman, dulu ayahku juga ingin mengobati penglihatanku pada tabib namun dia mengatakan hal itu sangat mustahil dilakukan."

"Tabib itu mungkin tidak bisa tetapi aku bisa melakukannya. Tidak dengan menyembuhkan matamu melainkan menggantinya dengan bola mata yang baru."

"Apakah, apakah itu mungkin terjadi, Paman?" Zhi Tian terkejut, ia pikir Shan Lao sedang mencoba bergurau dengannya tapi dari nada suaranya, ia yakin Shan Lao serius dengan perkataannya barusan.

1
algore
joz
algore
jos apa klo up sehari 2 pasti lebih jos
Made Suarjana
dari semua karyamu, hanya ini yg tidak aku minati thor
Luthfi Afifzaidan
lg
Didi Jaya
bg ngpa kultivasi bayangan GK lanjut
maz tama
ditunggu update terbaru nya thor /Joyful/
maz tama
/Facepalm//Joyful/lah tidak salah disuruh pukul ya pukul lah /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
maz tama
horeeee akhir nya teknik sihir/Joyful/
maz tama
sedih nih ga bisa menikahi
maz tama
/Facepalm//Joyful/kejutan baru lagi
maz tama
hahahaha tidak akan sakit karena dia monster /Joyful//Facepalm/
maz tama
mantap Thor
maz tama
ayoooo jadi lebih kuat
maz tama
hahahaha...sumpit yg hebat
maz tama
bantaaaaiiiiiii
maz tama
bagus Thor pemahaman dasar memang harus /Grin/
opik
yoo mantap lanjutkan author
Sony Setiawan
singkat amat thor
Buang Sengketa
hahaha.. 🤣
Sony Setiawan
shan lao kocak juga hahaha....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!