Kekejaman dan sifat arogan dari seorang pengusaha muda yang banyak digandrungi para wanita serta pebisnis karena perusahaannya yang mendunia tidak dapat diragukan lagi.
Meski kejam tapi dia memiliki wajah sangat tampan dan banyak uang.
Itulah yang membuat wanita berlomba mendapatkan perhatiaannya.
Namun tidak dengan seorang gadis pemiliki coffe shop seberang kantornya.
Jika para wanita berteriak memanggil namanya dan memujanya, maka gadis itu hanya diam saja dengan cueknya.
Hal itulah yang membuat pengusaha itu penasaran dengan si gadis yang cuek dan dingin itu.
Apakah pengusaha itu mampu mendapatkannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
"Rio turun dan siapkan mobil, pastikan juga tidak ada satupun media yang datang kemari, Jack siapkan semua barang" ucap El.
Entah mengapa ia merasa akan ada masalah setelah kejadian yang terjadi antara dirinya dengan Leo juga Mirna tadi. Apa lagi banyak orang yang merekam sudah bisa dipastika kalau para wartawan pasti akan mengejarnya untuk bertanya-tanya.
Hal yang paling tidak El sukai selama ini ialah dikejar wartawan. Baik itu untuk masalah pribadi maupun bisnis ia lebih suka tertutup dari pada dipublis.
Orang hanya tahu Elrando adalah CEO paling kejam juga kaya yang kehidupan pribadinya tidak bisa di ketahui oleh siapapun. Sekuat apapun mereka berusaha membongkar kehidupan pribadi El tetap tidak bisa.
Bahkan alamat rumah juga apartemennya tidak diketehui. Semua informasi mengenai kehidupan pribadi El ditutup rapat olehnya yang memang ahli dalam bidang tersebut ditambah lagi dukungan dari beberapa orang yang memang menjadi gurunya dalam masalah itu semakin membuatnya tidak tersentuh.
Biarlah suatu saat nanti mereka tahu siapa dan bagaimana kehidupannya yang sesungguhnya. Tapi setelah dia bisa menikahi gadis pujaannya lebih dulu.
El ingin memperkenalkan Seina sebagai istrinya nanti kalau mereka sudah menikah barulah El akan mengundang media untuk menunjukkan seorang gadis miliknya yang tidak boleh disentuh oleh siapapun.
"Bos mobil siap, diluar aman nggak ada wartawan" ucap Jack yang baru menerima telpon dari Rio.
"Barang sudah siap?" tanya El sembari memposisikan Seina untuk dia gendong karena sudah tidur.
"Sudah bos tinggal jalan aja" jawabnya.
El menganggkat tunuh Seina dengan mudahnya kedalam dekapannya. Tidak lupa ia memandang sebentar wajah cantik yang ada dalam gendongannya itu.
Jack membuka pintu untuk bosnya setelahnya baru dia keluar dan menutup pintu.
Anak buah El sudah siaga menjaga mereka didepan juga belakang. Jika saja bukan karena sudah larut malam mereka pasti akan menjadi tontonan banyak orang yang ada dirumah sakit.
El memang sengaja menunggu waktu itu untuk keluar juga gadisnya tertidur agar tidak menimbulkan banyak pertanyaan darinya kalau dalam kondisi sadar karena El yang akan membawanya ke tempat lain.
Tiba dilobi rumah sakit mereka langsung menuju mobil yang sudah menunggu. Di sana juga ada Anton yang sedang berdiri dekat Rio.
Kedua orang itu melihat kearah El saat menyadari kehadiran orang yang ditunggu. Pintu mobil di buka oleh Rio agar bosnya bisa memasukkan nonanya.
Bukan hanya Seina yang masuk tapi El juga ikut masuk kedalamnya lalu meletakkan Seina dalam pangkuannya dengan lembut agar tidak terbangun.
"Kau yakin akan memangkunya El?" tanya Anton.
Yang di tanya hanya berdehem saja menanggapinya.
"Kemana kau akan membawanya?" tanya Anton lagi.
"Apartemen" bukan El yang menjawabnya tapi Jack.
"Apartemen siapa? jangan bilang kalau apartemenmu.."
"Wah sejak kapan seorang Elrando Smith membawa wanita ke apartemennya" seru Anton sedikit kencang karena tidka percaya dengan apa yang dilihat juga didengarnya.
Seina sedikit bergerak akibat suara Anton. El mengusap lembut punggung Seina juga pipi chuby nya agar terlelap lagi hingga gadis itu memeluk El dengan wajah yang ia taruh di ceruk leher El.
Melihat semua perlakuan manis temannya pada gadis dipangkuannya semakin membuat Anton takjub dengan perubahan El.
"Hey kau suka wanita juga ya! aku kira kau ini suka sesama jenis karena aku tidak pernah melihat kau dekat dengan wanita manapun meski banyak yang menggodamu, tapi sekarang li.." Anton menutup rapat mulutnya setelah mendapatkan tatapan tajam El.
El sangat jengah dengan celotehan temannya itu yang hampir membuat gadisnya terbangun. Untung saja dia punya cara tersendiri untuk menenangkannya.
"Jika kau terus berbicara aku akan meratakan rumah sakitmu ini" ucap El dengan raut wajah yang sangat seram.
"Maaf bos silahkan lanjutkan perjalanannya" kata Anton menutup pintu sembari sedikit menundukkan tubuhnya hormat karena tidak mau kehilangan rumah sakit yang ia bangun susah payah ini.
Anton tahu El tidak akan mungkin melakukan hal itu tapi saat ini suasananya berbeda. Ancaman orang bucin yang tidak mau diganggu ketika berduaan lebih menyeramkan dari pada tatapan yang sering El berikan pada semua orang, begitulah menurut Anton.
"Sabar ya" ucap Jack mengejek sambil menepuk pundak Anton lalu masuk kedalam mobil.
"Sialan kau Jack" kesalnya.
Mobil yang membawa El juga Seina melaju meninggalkan rumah sakit Anton. Rio mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal karena mereka yang membawa berlian berharga bagi bosnya.
"Jadi ke apartemen punya bos?" tanya Rio memastikan.
"Iya di sana lebih aman" jawab El.
Rio mengangguk dan mengarahkan mobilnya menuju apartemen mewah yang jarang ditinggali oleh bosnya.
Mobil langsung masuk menuju parkiran sesuai permintaan El yang ingin turun dari sana. Jack turun lalu membukakan pintu untuk bosnya.
El kembali memposisikan Seina dalam gendongannya dan keluar dari mobil perlahan. Ia berjalan dengan langkah pasti menuju suit room miliknya gang berada di lantai paling atas gedung.
Tiba di lantai atas yang ada kamar milik El seorang, barulah ia merasa tenang. Selain sepi di tempat itu juga tenang meski dirumah utama mereka juga tenang tapi El ingin Seina berda di apartemennya dulu hingga traumanya hilang dan dia mendapatkan cinta gadisnya ini.
Jack menekan tombol kunci agar terbuka karena selain El hanya dia, Rio juga Ernes yang tahu. Mereka sering kali tinggal di apartemen itu juga jika ada bosnya atau sedang mengambil sesuatu yang dipinta El.
Karena di dalam apartemen mewah itu juga terdapat sebuah ruangan yang sangat rahasia dan mengerikan.
El masuk dengan Seina didalam gendongannya yang masih tidur tanpa merasa terganggu sesikitpun dengan gerakan yang El lakukan. Bahkan ketika tubuh Seina diletakkan diatar kasur yang pernah ia tempati pun tetap tidak membuatnya terbangun.
El menarik selimutnya untuk menutupi tubuh Seina hingga dadanya lalu mengamati wajah cantik dan manis yang terlihat lucu ketika tidur ini.
"Biarlah esok kamu marah karena berada di sini lagi tapi ini yang terbaik bagi kamu, karena disini aman" El mengecup kening Seina lembut memberikan kehangatan kasih pada gadisnya.
"Tidurlah yang nyenyak dan mimpi indah agar semua sakitmu berkurang" bisiknya lalu kembali mendaratkan ciuman dipipi Seina.
Entah kenapa El sangat suka mengecup wajah Seina yang sangat halus baginya. Jika saja gadis itu sudah menjadi istrinya El pasti akan mengecup bibirnya lagi seperti yang pernah terjadi waktu itu.
Tapi dia tidak mau melakukannya jika Seina tidur seperti ini. Bibir Seina terlalu seksi dan manis juga menarik baginya.
Tidak akan puas kalau hanya mengecup saja karena itu hanya akan membuatnya terus penasaran ingin merasakan yang lebih intens. Apa lagi bibir Seina memang sangat menggoda, bisa-bisa dia lepas kendali dan malah berbahaya.
El menggelengkan kepalanya kecil untuk menyingkirkan pikiran kotornya. Ia tidak akan melakukan tindakan yang di luar jalur jika Seina belum menjadi istrinya.
"Sabar sabar sabar" gumamnya sembari berjalan keluar dari kamar yang ditempati Seina karena takut hilaf jika terus memandangi bibir Seina itu.