Annindiyah Aqila adalah seorang gadis yang rela melakukan apapun untuk adiknya yang begitu ia sayangi.
Suatu hari, demi menyelamatkan nyawa sang adik. Annin pun terpaksa meminjam uang kepada renternir.
karena tidak sangup membayar cicilan dan buanganya yang sangat besar, Annin pun rela dan pasrah dibawa oleh para renternir.
Namun siapa sangka, ia dibeli oleh seorang presdir tampan dan kaya raya yaitu presdir Shilin Tao Mou. Annin akan dijadikan istri kontrak oleh presdir Shilin, sampai presdir Shilin dinyatakan sembuh dari suatu penyakit yang memalukan, yang selama ini di idapnya.
🌸🌸🌸
Apa jadinya. Jika seorang Shilin Tao Mou yang punya keanehan, yaitu ia sangat membenci suatu barang yang ada kata bekas, atau barang-barang pribadinya yang disentuh orang lain termasuk keluarganya sendiri.
Shilin akan sangat membenci benda itu hingga i
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oniya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
"Tidak... kakak... tolong Aeri kak...Aaaaaa... "teriak Annin langsung bangun dengan kakinya yang menjuntai tak sengaja menerjang kuat kaki presdir Shilin. Presdir Shilin yang kehilangan keseimbangan seketika jatuh ke atas tubuh Annin. Untunglah presdir Shilin berhasil menyanggah tubuhnya dengan kedua tanganya, sehingga tubuhnya yang perkasa tidak menghimpit tubuh mungil Annin. Selama beberapa detik mereka saling menatap.
"Ae-ri," ucap presdir Shilin menatap tajam Annin. Mengerutkan dahinya karena heran kenapa Annin bisa mengigau nama itu.
"Dari mana kau tau nama itu?" Tanya presdir Shilin masih menatap tajam Annin, membuat Annin ketakutan.
"Na-nama a-apa tuan?" Tanya Annin terbata-bata dan kebingungan, lagipula mana ada orang yang mengigau sadar akan ucapanya.
Presdir Shilin langsung bangun saat mendengar sebuah suara yang terdengar nyaring, yang berasal dari perut Annin.
Presdir Shilin mengalihkan pandanganya ke meja dihadapannya, ada banyak makanan yang belum tersentuh disana. "Cepat makan, makananmu!" Titah presdir Shilin.
"Baik tuan," jawab Annin cepat dan menundukkan wajahnya malu. Dengan cepat Annin meraih makanan diatas meja dihadapanya. lalu memakannya dengan lahap.
"Datang keruangan sekarang," ucap presdir Shilin pada ponselnya. Tak lama terdengar suara ketukkan pintu. "Masuk," ucap presdir Shilin. Setelah itu, masuklah sekretaris Chao dan berjalan menuju tuanya berada.
"Siapkan pesawat segera. Kita akan berangkat sekarang juga," perintahnya pada sekretaris Chao.
"Baik tuan," jawab sekretaris Chao mantap lalu segera keluar dari ruangan presdirnya. 15 kemudian sekretaris Chao kembali dan menyampaikan kepada tuannya bahwa pesawat sudah siap.
"Apa nona sudah siap? Kita akan berangkat ke China sekarang," Tanya sekretaris Chao pada Annin.
"Saya sudah siap, tuan." jawab Annin dengan cepat membersihkan bekas makannya.
Saat ini, Annin tengah berada di dalam mobil bersama presdir Shilin yang berada di sampingnya. Sedangkan sekretaris Chao berganti profesi menjadi Supir. Tak ada suara di dalam mobil, presdir Shilin sibuk dengan tabletnya. Entah apa yang dibacanya. Yang Annin intip berbagai macam diagram-diagram yang tidak dia mengerti. Annin tampak bosan karena tidak ada hal yang bisa ia lakukan. Annin mencoba ingin membuka kaca mobil tetapi tidak bisa. Dan pada akhirnya Annin memilih untuk diam.
Setelah menempuh kurang lebih 20 menit perjalanan. Kini, Annin dibuat takjub dengan pemandangan yang ada dihadapanya.
"Apa yang kau tunggu, cepat naik!' Titah presdir Shilin lalu melangkahkan kakinya menaiki anak tangga satu persatu, memasuki pesawat pribadinya, meninggalkan Annin yang masih terkagum karena pertama kalinya melihat pesawat secara langsung.
Sadar dari kekagumanya Annin bergegas menyusul presdir Shilin, dan disusul sekretaris Chao mengekor dibelakang Annin.
"Wah...Ini pesawat apa hotel, the real kaya," batin Annin kagum melihat interior pesawat mewah itu.
"Silahkan, nona," ujar sekretaris chao memberi intruksi pada Annin untuk duduk disamping presdir Shilin.
"Terima kasih, tuan chao," ucap Annin lalu memposisikan tubuhnya dan duduk di sebelah presdir Shilin yang masih terlihat sibuk dengan tabletnya.
Tak lama kemudian pesawat pun lepas landas.
15 menit kemudian, seorang pramugari menghampiri mereka dan meletakkan berbagai macam makanan diatas meja. Tanpa sungkan Annin langsung melahap makanan yang ada dihadapannya.
"Tuan berapa lama perjalanan untuk sampai ke China?" Tanya Annin pada presdir Shilin.
Annin lupa bahwa presdir Shilin membencinya. Tanpa menjawab pertanyaan Annin presdir Shilin bangkit dan berjalan menuju kamar yang ada di pesawat nya itu.
ceritanya cukup menarik dg alur yg g mbulet. 😁😁😁
hanya perlu diperbaiki dari penulisannya saja, agar lebih enak dibaca sehingga reader bisa semakin menghayati baca novelnya.. 👍🏻👍🏻👍🏻
anyway, semoga sehat selalu ya kak..
tetap semangat untuk berkarya menghasilkan novel2 lainnya yg luar biasa..
semoga sukses selalu kak.. 😘🥰😍🤩