NovelToon NovelToon
Ceraikan Aku, Mas!

Ceraikan Aku, Mas!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cerai / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Penyesalan Suami / Chicklit
Popularitas:346.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: lafratabassum

setelah tiga tahun menjalani rumah tangga bersama dengan Amran, Zahira tetap tidak bisa membuat lelaki itu mencintainya. Amran selalu memperlakukan Zahira dengan sangat kejam. Seakan Zahira adalah barang yang tidak berguna.
sebaik apapun hal yang sudah Zahira lakukan, selalu saja tidak bernilai dan kurang di mata Amran.

" aku ingin bercerai!" ucap Zahira dengan lugas. meskipun tanganya mengepal kuat, namun semua itu adalah refleksi dirinya agar kuat dan tidak goyah dengan rayuan Amran.

" memangnya kau bisa apa setelah bercerai dariku?" Amran selalu bisa menghina Zahira dan melukai harga diri wanita itu.

Amran membuang wanita itu dan Zahira bertekad untuk tidak memberikan kesempatan bagi Amran. Lelaki yang tidak bisa lepas dari hutang budinya pada wanita lain, tidak akan Zahira pikirkan lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Zahira baru sampai di rumah sakit. Ibunya baru mengabarkan jika Arfan akan di pindahkan ke rumah sakit milik Renaldi grup. Zahira berusaha mencegah, namun sepertinya dia terlambat. saat ini Arfan beserta ibunya sudah berada di ambulans.

" kenapa ibu tidak mengatakan hal ini lebih dulu padaku?" tanya Zahira saat dia sudah berada di bangsal Arfan di rumah sakit barunya.

" Amran sudah menjelaskan semuanya pada ibu. jika di pindahkan kemari, maka peluang kesembuhan Arfan akan lebih banyak. Apa kau tidak mau adikmu sembuh Zahira?" pertanyaan ini membuat Zahira sama sekali tidak berkutik.

Sedangkan Zahira malah bertanya, apa ibunya tidak bisa mengerti dengan situasi rumah tangganya saat ini. Zahira tidak mau terlihat seperti kakak yang tidak mau kesembuhan adiknya. Tapi saat ini dia dan Amran sedang berada dalam situasi yang sulit.

Jadi itu memilih untuk tidak memperpanjang, untuk itu wanita itu keluar.

Dalam perjalanan melewati lorong, terdengar sebuah panggilan yang sudah beberapa minggu ini tidak dia dengar.

" Zahira.. "

wanita itu menghentikan langkahnya. meskipun sebenarnya hatinya masih belum bisa menerima kehadiran Amran.

Amran berdiri di depan Zahira, sedangkan wanita itu menjauhi tatapan datarnya.

" bagaimana kabarmu?" suara lelaki itu terdengar ragu. Zahira berfikir jika mungkin bukan dirinya saja yang merasa canggung dengan keadaan ini.

" aku tau kamu pasti kurang setuju dengan perpindahan Arfan, namun semua ini juga demi kebaikannya" Amran seolah mencari pembenaran atas keputusannya.

membuat Zahira yang mendengarnya tak kuasa menahan kemarahan.

" Amran sekarang aku tanya padamu, sudah berapa lama kau mengetahui jika adikku sakit? apa kau baru mengetahuinya? lalu kemana saja kau selama ini?" semua kata dengan tegas dan lugas keluar dari mulut Zahira. Tak lupa beserta tatapan mata yang tajam membuat Amran menelan ludahnya kasar.

Dia sadar jika semua ini akan membuat mereka bertengkar lagi, namun Amran tetap melakukannya. Dia tidak sanggup memikirkan kalau Reno akan semakin dekat dengan istrinya.

Amran tidak bisa menjawab pertanyaan dari istri nya. Jadi dia memberikan tanggapan lain " Zahira, kita harus berbicara serius. sepertinya kamu telah salah paham" Amran meraih tangan  Zahira.

Dalam posisi ini, Amran sudah sangat merendahkan dirinya. sebelumnya bahkan untuk bernegosiasi saja Amran tidak akan mau. sekarang malah dialah yang memintanya.

Zahira menatap Amran beberapa saat. Dia juga sudah memiliki rencana itu sebelum nya. sayangnya pemilihan waktunya yang salah. Dia jadi meragukan perkataan Amran saat ini. Rasanya kesepakatan diantara mereka tidak akan terjadi, kecuali jika Zahira yang menyetujui permintaan Amran.

" Amran, Amran. Lalu memangnya untuk apa aku datang ke ruangan mu hari itu? " nadanya penuh dengan kekecewaan. Zahira membuat Amran semakin tidak berdaya. semua ucapan Amran terdengar salah di hadapan Zahira.

Amran menarik nafas panjang. sejak kapan Zahira berubah menjadi wanita yang bebal dan tidak mau mendengar sama sekali. kesabarannya sangat di uji, dan Amran tidak bisa lebih merendah lagi.

" Zahira, jika memang kamu tidak mau Arfan sembuh. Silahkan saja bawa dia kembali. Semua pengaturan ku ini tidak ada yang merugikan mu sama sekali. Apa kamu masih tinggi hati dan malah memperburuk keadaan?" suara Amran meninggi, selalu saja selalu kelepasan jika harus berhadapan dengan Zahira.

Karena suara tinggi itu beberapa perawat yang mendengar kegaduhan mereka segera meminta keduanya untuk mencari ruangan lain dengan sopan.

Amran dan Zahira masuk ke sebuah ruangan rapat dan hanya ada mereka berdua.

" aku bisa menerima jika Arfan di rawat disini. Asalkan kamu bersedia bercerai dengan baik-baik" Zahira mengucapkan keputusan mendadaknya. Wanita itu sama sekali tidak berfikir panjang, dia tidak lagi memikirkan bagaimana gejolak emosi Amran.

Dan itulah yang menjadi kesalahan besarnya.

Amran semakin terpancing dan sama sekali tidak bisa merendahkan diri lagi " Zahira, sekarang coba kamu pikirkan baik-baik. Hal buruk apa yang malah terjadi jika kamu tetap kekeh meminta cerai? pertama kamu tidak akan mendapatkan banyak harta, hutangmu juga akan semakin banyak dan Arfan. Apa kamu mau mengorbankan dia demi ego mu?!"

Zahira mendengar dan memikirkan semuanya, makanya dia terlihat diam beberapa saat. Alasan dia meminta cerai sebenarnya adalah karena sikap Amran yang berbeda saat memperlakukan dirinya dan Amel.

Jika saja Amran mau mengoreksi kesalahan ini, kemungkinan Zahira bisa memikirkan untuk kembali pada lelaki itu.

Namun jika tidak, meski begitu banyak penawaran yang Amran berikan malah membuat Zahira semakin kesal. Dan berfikir bahwa Arman tidak mengetahui letak kesalahan nya.

Zahira duduk dan memalingkan wajahnya dari hadapan Amran. Semakin dia marah, maka Amran semakin tidak akan mau mengalah.

Zahira mau tidak mau harus mengganti strategi nya. Kini baik Amran ataupun Zahira sama diam. Mereka menyelami diri dan pikiran sendiri.

Sampai sebuah dentingan ponsel Amran meramaikan suasana.

" tuan, dokter Bam sudah sampai dan saat ini sedang memeriksa Arfan" suara Sekertaris Erisa terdengar lirih di ruangan itu.

Amran mencuri pandang ke arah Zahira, memastikan jika wanita itu juga mendengar informasi dari Sekertaris Erisa.

" baiklah"

Amran menurut panggilan lalu kembali menatap Zahira.

" kamu sudah mendengar nya sendiri. Dokter yang aku undang bukan lah dokter biasa. Kamu bisa lihat sendiri nanti"

Setelah mengatakan nya, Amran keluar dari ruangan itu lebih dulu. Zahira masih memerlukan waktu untuk menenangkan diri. Baru setelah beberapa saat Zahira ikut pergi ke kamar Arfan.

Saat dia tiba, Dokter Bam sudah menyelesaikan pemeriksaan nya. Saat ini di depan kamar mereka bertiga berbicara serius.

" kami akan memulai pemeriksaan perkembangan tumor setelah hasil chek up nya keluar. Jika saya lihat kondisi saudara Arfan saat ini terbilang cukup baik. Kemungkinan kesembuhan juga semakin besar " jelas Dokter Bam.

" berikan yang terbaik untuk nya. Jangan sampai terjadi hal yang buruk padanya" balas Amran sambil berjabat tangan dengan Dokter Bam.

Sepanjang perbincangan sampai pembicaraan itu selesai Zahira sejak tadi hanya terdiam. Benar jika matanya terkesan memperhatikan penjelasan dokter.

Nyatanya pikirannya melayang jauh. setelah dia berani mengutarakan keinginan untuk memutuskan hubungan dengan Amran. Kenapa malah kesempatan adiknya sembuh semakin besar.

Kenapa tidak sejak lama saja Amran mementingkan adiknya. Mungkin kekesalan nya akan sedikit berkurang..

Jika saja Amran mau sedikit saja berbaik hati padanya sebelum nya. Zahira akan sedikit melunak.

" Zahira... Kamu tampak lelah. Ikutlah Amran pulang" ucap Rani yang sejak tadi melihat kebisuan Zahira.

Kebetulan saat ini Amran juga pamit akan pergi, membuat Rani tiba-tiba memiliki ide ini.

Zahira menatap Rani dan Amran secara bergantian. Keduanya sama-sama tau jika dirinya meminta cerai. Tapi kenapa terus mendesaknya seperti ini.

" baiklah.. " Zahira tidak memiliki pilihan. Dia lelah meminta. Lelah menjelaskan perasaan nya. Dan lelah untuk memulai pertengkaran lagi.

apa memang dia salah mengambil keputusan. Pada akhirnya wanita itu tetap masuk dan duduk dengan tenang di mobil Bentley hitam milik Amran. Seperti saat menjadi nyonya Renaldi yang patuh.

Sepanjang perjalanan mulutnya sama sekali tidak terbuka. Dia menatap jendela dari awal perjalanan sampai selesai.

Bukan menyaksikan pemandangan, tatapannya malah kosong. Merasa dirinya tidak berhak mendapatkan keinginannya. Apa memang takdirnya harus seperti ini.

Begitu sampai di vila. Para pembantu terlihat senang. setelah sekian lama akhirnya nyonya Renaldi kembali. mereka berpikir jika tuan dan nyonya telah berbaikan.

1
Nancy Barus
Reno,,kamu adalah orang yg baik pasti kamu jga akan menemukan wanita yg terbaik jga,,
amran,,ini adalah kesempatan ke 2 untkmu
walaupun itu untk kesembuhan ethan,,
berilah yg terbaik untk klgamu,,
komunikasi,,kejujuran itu penting amran dan jngn lgi rumah tanggamu di penuhi egomu yg tinggi amran,,
kamu & zahira pasti bsa menjadi lebih baik lgi kedepannya di kesempatan kedua rumah tangga kalian x ini,,terkhusus untk ethan,,
Lia Haeliah
semoga ini awal yang baik untuk Zahira & Amran ❤
Nancy Barus
bukankah setelah perceraian ada kemajuan hubungan amran & zahira,,ada saling keterbukaan,,komunikasi bersama untk mencari solusi kesehatan ethan,,
semakin lebih bijaksana amran & zahira untk perasaan masing2,,
pasti ada solusi disetiap masalah,,,
tetap menjadi orang tua yg terbaik untk ethan anak kalian,,
Nur Halima
Luar biasa
Uthie
Baguslah.. setidak Zahira TDK terlalu mengedepankan Ego nya.. dan dapat diajak kerjasama dengan Amran 👍😌
Uthie
Padahal kalau Zahira gak terlalu keras hati nya, dan coba memberi sedikit ruang untuk Amran menjelaskan atau dekat kembali, Chemistry nya jauhhhh lebih sweet lagiii 👍😁
Saadah Rangkuti
apa zahira harus kembali bersama agar ethan mendapatkan saudara?
Sunaryati
Ternyata Amran tidak mau terbuka juga, siapa yang mau percaya?
watie nugroho
lanjuttt....makasih author
Machmudah
sudahlah Thor buat mereka ikhlas satu sama lain...Dan bersatu membesarkan Ethan ....gak usah tinggi2 an ego....capek bacanya
Agustin Indah Setiyaningsih: nah bener..saya bingung juga mba dr awal bab sampai skr masih ego masing² yg diangkat sama penulisnya.
kirain sdh ada titik salah satu udah gak peduli atau masih peduli.
mbulet perasaan
Agustin Indah Setiyaningsih: nah bener..saya bingung juga mba dr awal bab sampai skr masih ego masing² yg diangkat sama penulisnya.
kirain sdh ada titik salah satu udah gak peduli atau masih peduli.
mbulet perasaan
total 2 replies
Yuliana Tunru
apa.amran akan lpuh..sbnar x cerita mu.thor agak berbelit2 dan kadang sulit dimwngerti karakter x ..zahira jg kyk x terlalu gmn ya ..apakah saat amrqn jujur ttg penyakit ethan kqn nuqt zahira pergi hingga di tutupi gmn jika ethan tak selamat atau amran yg meninggal santi dan suami x jg apa amran bkn ank angga..msh bingung ending x pdhl sdh bab 74 msh
Elok Pratiwi
tidak menarik .... karakter zahira yg bodoh lemah mudah ditindas sangat membosankan tidak ada greget nya ....
💜⃞⃟𝓛 ˢ⍣⃟ₛ EmohDimaru💃
trauma boleh Zahira karena emang sangat sulit melupakan semua ini,, walaupun itu sebenarnya kesalah pahaman.

tapi dengan kamu egois dan selalu berpikir negatif kepada Amran juga tidak baik
Uthie
pengorbanan Amran yg sedemikian besar nya, masih belum cukup juga buat menghalau rasa kecewanya Zahira 😢
dyah EkaPratiwi
semoga lekas sehat Amran
watie nugroho
bagus
Sunaryati
Arman menyumbangkan sumsum tulangnya pada Ethan, jadi Ethan sekarang sudah sembuh. Bagus kalau begitu, mudah- mudahan tindakan Arman dapat mengurangi kesalahannya pada Zahira. Yang namanya sakit hati diabaikan dan diduakan itu sampai kapanpun tak hilang.
watie nugroho: kalo mereka rujuk saja gimana author sayang?
total 1 replies
Lusmini Moidady
tamat
Lusmini Moidady
zahira plin plan
Lusmini Moidady
tamat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!