Kesha Kim Elvania adalah anak ketiga dari pasangan Kenzie dan Aisha. dikeluarga KIM Kesha di perlakukan sangat baik layaknya seorang Princess.
Kesha menjalin hubungan dengan seorang Dosen dikampusnya. mereka berencana akan menikah dalam waktu dekat, namun nahasnya disa'at menjelang H-5 pernikahannya calon suami Kesha mengalami kecelaka'an.
Pernikahan dan rumah tangga yang di impikannya bahagia justru sebaliknya menjadi belenggu cinta. Kesha dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya.
______________
"Aku ingin bercerai darimu, aku tidak mau terus-terusan disalahkan oleh kedua orangtuamu yang bukan atas kesalahanku" Pinta Kesha.
"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu! karena penyebabku seperti ini adalah gara-gara kamu"
"Lucu sekali kamu tidak mau melepaskanku, tapi kamu dan orangtuamu tidak punya hati memperlakukanku tidak baik, jangan sampai Daddyku tahu, jika tahu kamu akan dihabisi olehnya!"
Setelah bercerai akankah Kesha bahagia kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Queenza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Rencana Kabur
Mansion Kenzie.
Kenzie dan keluarganya habis melakukan sarapan bersama begitu pun dengan Axel dan Arunika yang habis menginap di Mansion Kenzie—mereka habis melakukan perayaan kecil-kecilan atas hubungan putra dan putrinya.
"Mamu Abang Keyvan semalam kasih kabar kalau pergi ke Thailand untuk missi," kata Reyvan.
"Iya kah? Mamu tidak tahu," balas Aisha.
"Mendadak Mamu, katanya Urgent. Oh ya nanti minggu depan aku akan membawa Erina kemari,"
"Hm... Kamu sudah yakin Rey?"
"Yes," kata Reyvan dengan yakin.
"Waah Ken, kau akan menikahkan anak-anakmu tahun ini sekali gus dua" ucap Axel sambil mengunyah rotinya.
"Hm... Bisa jadi, bisa tidak. tapi aku belum yakin sama kamu Rey kamu masih terlalu muda, kali kalau perempuan." ucap Kenzie.
"Dari pada kami jadi zinah mendingan menuju halal kan dad," balas Reyvan. Reyvan memang beda sendiri dari saudara yang lainnya Ia lebih ke agamis.
"Ya anak sholeh Mamu, apa pun keputusan kamu kami akan mendukungmu, tapi apa yang di katakan Daddy ada benarnya juga, kamu masih terlalu muda, menikah itu bukan hanya menghindari zinah saja tapi kamu harus memikirkan kedepannya bagaimana dan tanggung jawab, sebagai suami itu besar kamu yang notabenenya suka mandiri tapi kenyataannya kamu masih merintis kan? lalu bagaimana nanti kedepannya?"
"Aku sudah membicarakan hal ini dengan Erina Mamu, dia menerimaku apa adanya dan dia tahunya aku kalau aku anak mang Udin, aku mau jujur tapi takut dia menolakku."
"Hahaa.. hahaa.. Eh Rey kamu itu anak Kenzie Kim Leonardo kenapa kamu bilang anak Udin si tukang kebun plus supir itu sih," kata Axel dengan heran.
"Dia memang agak lain Kak, aku pun tidak tahu mau bicara apa lagi," balas Aisha. Sedangkan Reyvan hanya cengengesan saja.
"Biarkan saja, dia sudah mengaku anak mang Udin, ya berarti sudah jadi anak mang Udin. sedari dulu juga dia tidak pernah melibatkanku dalam urusannya mungkin dia malu menjadi putraku," kesal Kenzie.
"Bukan gitu Dad, Jangan salah paham dulu, Daddy tahu aku kan, aku tidak suka perempuan kaya pasti gaya hidupnya tinggi dan sibuk dengan dunia sosialitanya walau pun itu tidak semua, tapi yang aku lihat gitu, aku ingin mempunyai istri yang sederhana dan menerimaku dengan tulus bukan karena hartaku," ungkap Reyvan.
"Jangan salah, bukan orang kaya saja yang begitu bahkan orang biasa pun banyak yang seperti itu Rey, mereka melakukan segala cara bahkan rela berhutang demi gaya hidupnya, sudah bawa kemari dulu kekasihmu, Daddy tidak ingin seperti sebelumnya anak-anak Daddy salah pilih pasangan," kata Kenzie dengan tegas.
"Baik Dad" Balas Reyvan dengan singkat.
"Punya anak banyak seru ya Aish, sayangnya aku cuma punya satu," ujar Arunika.
"Ya, tapi pusing juga karena mereka mempunyai sikap dan sifat yang beda-beda kak, Syukurin apa yang ada, dulu kak Arunika hampir kehilangan nyawa sewaktu melahirkan Arxel,"
"Kau benar, aku sampe trauma dan aku takut juga kalau Arunika hamil lagi, makanya aku sangat hati-hati dalam hubungan intim,"
Belum sempat menjawab ponsel Kenzie bergetar dengan lednya menyala yang berwarna merah.
Kenzie membulatkan kedua matanya saat melihat ponsel itu, karena ada sinyal darurat yang dikirim oleh Kesha.
"Fuck... Siapa yang menculik putriku," pekik Kenzie dengan suara yang menggema di ruang makan.
Semua orang terkejut bukan main bahkan pelayan yang sedang bekerja sampai ikut terkejut. Karena Kenzie jarang bersuara.
"Ada apa Bee?"
"Sayang, Princess di culik, ini mengirim sinyal kepadaku," balas Kenzie dengan panik.
"Bukankah Princess sama Arxel?" kata Aisha dengan heran.
"Aku tidak tahu, tolong ambilkan laptop aku sayang, akan mau melacaknya,"
Aisha pun mengangguk lalu pergi untuk mengambil laptop. Arunika dan Axel saling memandang.
"Ko bisa bukankah negara kita sangat Aman," kata Arunika dengan heran.
"Ini bukan orang sembarangan," balas Axel yang tak kalah seriusnya.
Aisha pun membawa Laptop Kenzie. Kenzie langsung melacak titik lokasi putrinya. "Fuck lemah sekali ini pasti bukan di Singapore,"
"Aku akan membantumu King," ucap Arunika lalu ia pun mengambil laptopnya sang Queen Hacker itu bersama Kenzie fokus melihat kearah Laptop dengan jari-jarinya yang menari-nari diatas keyboard.
"Hongkong?" ucap Kenzie dan Arunika secara bersamaan.
Axel dan Arunika saling memandang. "Sorry Ken, mungkin itu ada hubungannya dengan Arxel—karena Arxel ada klannya di sana." kata Axel yang merasa tidak enak.
"Kita berangkat sekarang! aku tidak bisa mengutus Keyvan dan anggota nya mereka sedang Missi." kata Kenzie.
"Daddy yakin Dad,? Daddy sudah tua begitupun dengan om Axel, aku takut kenapa-napa apa lagi itu orang Hongkong," sambung Reyvan.
"Kamu meremahkanku Rey?"
"Bee, apa yang di katakan Reyvan benar, aku takut sekali terjadi apa-apa tenangkan dirimu Bee, pikirkan dengan baik, aku yakin Eca pun disana bersama Arxel." sambung Aisha.
"Sayang, tadi si botak itu bilang kalau ada klan Arxel disana, mungkin aku akan minta bantuan juga sama mereka disana kamu tenang ya. Aku akan berkemas untuk pergi,"
"Aku ikut Dad," sergah Reyvan.
"Tidak! Kamu disini jaga Mamu dan Arunika biar Daddy sama si botak itu yang pergi." ucap Kenzie lalu melenggang pergi menuju kamarnya. Aisha pun mengikutinya dari belakang Kenzie.
"Ayo sayang kita juga ke kamar, aku akan bersiap, calon besan menyebalkan itu menyebalkan sekali gara-gara rambutku yang tidak tumbuh-tumbuh jadi bahan umpatan dia, sungguh membuatku kesal saja," gerutu Axel sambil berjalan untuk masuk kedalam kamar.
"Sudah lebih baik terima saja memang kau botak mau gimana lagi, tapi aku suka," balas Arunika.
Axel pun mengembangkan senyumannya. "Walau pun botak masih tampan kan sayang?"
"Ya masih tampan brondongku," balas Arunika. Axel yang sedang kesal hilang begitu saja sambil memeluk Arunika.
***
Di dalam kamar Kenzie. Aisha pun sedang memasukan baju dan keperluan Kenzie untuk pergi ke Hongkong.
Aisha memeluk Kenzie dengan terisak. "Sudah ratusan kali aku menyiapkan ini untuk kamu pergi Missi, rasa khawatir dan cemas selalu menghantuiku, hanya doa yang bisa aku lakukan, hati-hati ya Bee, kendalikan emosimu," ucap Aisha sambil mengancingkan kemeja baju Kenzie.
"Hm... Selama kamu masih ada aku akan baik-baik saja, doamu adalah kekuatan untuk-ku, senyummu adalah penyemangatku, aku akan merindukanmu," ucap Kenzie sambil mencium bibir Aisha.
Mereka pun berciuman cukup lama—setelah puas mereka turun ke lantai dasar.
"Aku jalan dulu, Rey jaga Mamu dan tantemu," ucap Kenzie sambil memasuki mobilnya lalu melesat pergi.
"Kak Arunika, aku khawatir sekali dengan mereka, apa lagi dengar musuhnya dari Hongkong itu gak main-main kan, mereka sudah tidak muda lagi, sungguh aku tidak tenang sekali." ungkap Aisha dengan segala ke khawatirannya.
"Tenangkan dirimu kenapa kamu meragukan suamimu Aisha, justru aku khawatir mereka akan banyak berdebat disana."
"Iya juga sih tapi mereka akan bekerja sama demi membebaskan anak-anaknya."
Lalu kedua wanita paruh baya itu pun duduk dengan perasaan campur aduk.
***
Hongkong.
Arxel dan Kesha masih terikat di kursi yang sama—Jam makan siang pun tiba para pelayan membawa makanan untuk Arxel dan Kesha. Anak buah Chan membuka ikatan Arxel dan Kesha.
Dengan gerakan cepat Arxel mengambil ponsel salah satu anak buah Chan yang tersimpan di saku belakangnya.
"Makan cepat! Sebentar lagi tuan Chan akan kemari!" kata Anak buah Chan sambil menodongkan senapannya kearah Kesha dan Arxel.
Kesha pun memeluk Arxel. "I'ts okay semuanya akan baik-baik saja, tidak ada orang yang akan menyakitimu lagi!" kata Arxel sambil mencium puncak kepala Kesha.
Kesha hanya mengangguk sambil mengeratkan pelukannya. Bugh... Anak buah Chan memukul punggung Arxel dengan senapannya.
"Makan! Jangan berdrama," serunya dengan kesal. Arxel hanya menahan emosinya saja.
Lalu Arxel dan Kesha pun duduk dan makan dengan pelan. "Makan yang banyak Princess kita akan kabur," bisik Arxel.
"Sekarang?" bisik Kesha.
"Nanti aku akan mencari info dulu tentang jalan keluar disini."
Kesha mengangguk lalu makan dengan lahap begitu pun dengan Arxel.
Setelah selesai makan—Arxel pun berpura-pura kedalam kamar mandi. Ia langsung mengakses cctv didalam rumah itu lewat ponsel anak buah Chan yang ia curi—berkat kemampuannya iya sangat mudah untuk mencari Informasi—Setelah merasa cukup Arxel keluar dan menghampiri Kesha.
Chan dan Li pun masuk kedalam kamar. Li membawa sebuah botol air keras. Arxel pun berjalan mundur untuk sambil melindungi Kesha di belakang tubuhnya.
"Akan akan memberi pilihan untukmu Ar," kata Chan.
"Apa?" tanya Arxel.
"Kau ikuti semua perintahku dan menikah dengan putriku, lalu aku akan membebaskan kekasihmu yang cantik itu, jika kamu tidak mau aku akan menyiksa kekasihmu dan ini kamu tahu kan ini apa? Aku akan membuat wajahnya hancur" ucap Chan dengan nada di tekan.
Kesha menggenggam tangan Arxel. "Jangan mau Ar, mereka itu licik lebih baik aku mati dari pada kamu menikah dengan jalang kecil itu," ucap Kesha.
"Heh diam kamu! Kau tahu aku membawa ini untuk menyiram mu biar kau jadi buruk rupa dan Arxel jijik melihatmu!"
"Aku tidak takut." balas Kesha. Lalu Li pun menaruh air keras itu di atas nakas dan menghampiri Kesha yang berada dibelakang Arxel. Plaaak... Arxel menampar Li sampai tersungkur.
"Sedikit saja menyentuhnya aku tidak segan-segan untuk menghabisi mu Bitch." kata Arxel dengan nada dinginnya.
"Kurang aja kau Ar! berani sekali kau menyakiti putriku. Hajar dia jangan sampai mati!" perintah Chan kepada anak buahnya.
ikut deg deg an kak 😩
sabar ya princess bentar lagi daddy dan papa axel jemput kalian 😭😭😭
menunggu besok lama banget 😭
siap siap jafi perkedel tuch 🤣🤣🤣