NovelToon NovelToon
Lintang Sang Baga

Lintang Sang Baga

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Diam-Diam Cinta / Kencan Online
Popularitas:21.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Ada yang kayak mereka nggak sih? Jodoh lewat chat? Ya ampyuun CHAT?? Iya ho'oh! Mereka nggak pernah ketemu, cuma bertukar kabar melalui pesan ketikan, nggak ada pidio kol (video call). Cuma deretan huruf tapi membuat hidup mereka semprawut!

Giliran ketemu secara nggak sengaja di dunia nyata, mereka malah kayak musuh bebuyutan! Pas kembali ke aplikasi, weeeh sayang sayangan lagi.

Di sini yang koplak siapa sebenarnya? Lintang nya? Bang Baga? atau.... Yang nulis cerita??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Minum ini!

Ketika beberapa orang masuk ke dalam ruang kerja, Baga justru meminta mereka untuk kembali saja. Dia nggak mau dikasihani. Bukan Baga banget, pikirnya. Dia merasa masih mampu berdiri, masih bisa kerja, hanya demam nggak bakal bikin dia tumbang.

"Sumpah, ai nyesel balik kerja ke sini jika harus lihat you sok kuat kayak begini. You sakit! Dan you harus bertobat!"

Bukannya kesel karena diomeli, Baga malah tersenyum tipis. Orang sakit kok disuruh bertobat, ya meski udah ngeh maksudnya bukan bertobat tapi berobat.. Tetap aja terdengar lucu bagi Baga.

"Aku nggak apa-apa, Star. Makasih perhatiannya ya."

"Dih." Lintang menaikkan sudut bibirnya kesal.

Jam makan siang berakhir. Aktivitas di kantor kembali terlihat sibuk, Lintang mengalihkan perhatiannya kembali ke laptopnya. Dia berusaha fokus pada pekerjaannya, tapi ya tetap aja pikirannya terus melayang ke arah Baga. Hatinya merasa nggak tenang dan berimbas pada dirinya yang sulit berkonsentrasi.

Sebagai ahli IT di firma hukum bapak Abhi, Lintang memiliki peran yang sangat penting dalam membantu tim legal menyelesaikan kasus-kasus yang rumit. Dia bertugas untuk mencari, menganalisis, dan mengolah data-data digital yang bisa dijadikan sebagai bukti di pengadilan. Meski visualnya nggak menyakinkan tapi nyatanya kualitasnya diakui oleh pemilik perusahaan itu sendiri. Mungkin itu yang disebut 'do not judge a book by its cover'.

Dalam kasus pencemaran nama baik yang dilakukan selebgram terkenal terhadap klien mereka yang memiliki bisnis di bidang kecantikan, Lintang bertugas untuk mencari bukti-bukti digital yang bisa membuktikan bahwa Anya (selebgram) memang bersalah dalam kasus ini. Dia harus menganalisis postingan-postingan Anya di media sosial, mencari tahu siapa yang pertama kali menyebarkan berita bohong tentang bisnis yang dikelola klien Baga itu, dan mencari tahu motif di balik pencemaran nama baik tersebut.

Lintang sangat ahli dalam bidangnya. Ia bisa dengan cepat menemukan data-data yang tersembunyi di internet, menganalisis pola-pola komunikasi di media sosial, dan mengidentifikasi identitas orang-orang yang bersembunyi di balik akun anonim. Keahliannya ini sangat membantu tim advokat dalam mengungkap kebenaran dan membela klien mereka. Istilah kerennya, dia bekerja di balik layar.. Seperti bayangan yang membersamai tim mereka.

Namun, hari ini Lintang merasa kesulitan untuk fokus pada pekerjaannya. Pikirannya terus terganggu oleh kondisi Baga. Tangannya mengusap, mengelus, mengetikkan huruf dan angka pada laptop tapi pikirannya stuck pada lelaki yang berada satu ruangan dengannya.

Jika dilihat sekilas, Baga memang nggak seperti orang sakit. Dia tenang, dia sibuk menatap kertas, kembali ke laptop, lalu beralih ke ponsel, pemuda itu juga tampak sangat profesional. Meski ada Lintang di sana, dia seperti abai dan memilih untuk bekerja dulu aja.

"Haiiis!! Pesing ai pesiing!"

Baga mendongak, dia masih memakai masker dan kacamata. Nggak dibuka sama sekali. Alisnya berkerut, agak terkejut karena Lintang tiba-tiba berteriak frustasi. Pesing katanya!

"Kenapa, Star?" tanya Baga dari kejauhan.

Baga sendiri udah mumet banget, kepala cekot-cekot, mata pedes kayak kecipratan kuah seblak hot jeletot, dan lagi lelaki itu berusaha menenangkan hati agar nggak over carmuk di depan Lintang. Itu sulit! Harus punya kekuatan pengendalian diri ekstra tinggi untuk melakukannya. Ya, sebenarnya sih Baga ini pengen-pengen aja selalu ngasih perhatian ekstra pada Lintang tapi dia nggak mau malah memberi kesan buruk di setiap interaksi mereka.

"You bikin ai pesing! Pake nanya lagi, apa di kantor ini nggak ada tobat? You harus minum tobat kalau nggak mau makin sikat!"

Agak lain emang perhatian dari cewek belibet satu ini, tapi cukup membuat hati Baga hangat dan memunculkan senyum makin lebar, sayang aja senyum itu harus tertutup masker jadi Lintang nggak bisa melihatnya.

Baga terkekeh pelan di balik maskernya. "Aku udah minum obat kok, Star. Kamu tenang aja," jawabnya berusaha meyakinkan.

"Pokoknya kalau you sampai kenapa-napa, ai nggak mau tanggung jawab!" Nada suara Lintang semakin ketus.

Lintang kembali memfokuskan diri pada laptopnya, tapi hatinya masih merasa nggak tenang. Dia melirik ke arah Baga, memastikan bahwa lelaki itu baik-baik saja. Dan yang amazing, Baga seperti nggak terpengaruh dengan kondisi tubuhnya yang makin nggak karuan. Lelaki itu tetap terlihat tenang.

"Dasar keras kelapa," gumam Lintang pelan.

Waktu terus berjalan, jam kerja semakin mendekati akhir. Suasana di kantor semakin sepi, sebagian besar karyawan sudah pulang. Hanya tersisa beberapa orang yang masih menyelesaikan pekerjaan mereka, termasuk Baga dan Lintang.

Baga masih terlihat sibuk dengan pekerjaannya, meski kondisinya semakin memburuk. Tampak beberapa kali memijat pelipisnya, berusaha meredakan pusing yang menyerang kepalanya. Dia juga beberapa kali batuk-batuk kecil, berusaha menahan rasa sakit di tenggorokannya.

"Minum ini!" Lintang menaruh gelas berisi air putih dan satu strip obat dengan cover pink cerah.

Baga kaget. Dia mendongak, "Ini apa?" tanya Baga bingung.

"This pertamax! Itu biasa ai minum pas ai nyeri haid! Di situ ada Paracetamolnya, ai yakin kelapa you bisa sembuh kalau you minum ini!" Oke Ga, baru kali ini orang sakit kepala disuruh minum Pertamax! Keren!

"T-tapi... aku nggak datang bulan, Star. Dan ini namanya feminax, bukan pertamax. Pertamax itu bahan bakar, Star.." Sabar banget dah si Baga. Sempet-sempetnya ngejelasin kosakata Lintang yang makin ngawur.

"Sama-sama pakai eeexs di belakang nya, kenapa you protes?? Bapak sama mami ai aja nggak pernah protes sama cara ngomong ai!"

"And, mending sepet-sepet you minum ini! Biar you nggak pesing pesing again!" udah belagak paling pinter si Lintang ini.

Sumpah capek banget ngetik ketypo'an manusia jenis Lintang ini. Entah gimana ceritanya dari banyaknya manusia penghuni bumi, kok bisa Lintang yang dipilih untuk jadi pemeran utama di cerita ini. Muak banget kan bacanya? Lha yang baca aja muak, apalagi yang nulis coba?

"Eh, nggak Star.. Serius deh.. Aku nggak apa-apa. Nanti juga sembuh sendiri.. Ini aja udah enakan kok.." takut banget Baga disuruh nelen obat pereda nyeri haid yang katanya bernama pertamax tadi.

"You nggak mau?? Kalau gitu ai mau telpon pak damkar aja buat bawa you ke rumah sikat! Aaa.. Hospital!" berasa paling pinter dia. Udah berjalan ke arah mejanya untuk mengambil ponsel. Mau nelpon pak damkar katanya.

"Heh, ngapain telpon damkar?! Nggak ada kebakaran di sini, Star. Jangan ngadi-adi lah.. Ya Allah, palaku.." antara mau nangis nahan sakit sama puyeng ngadepin Lintang, nyatanya makin membuat kepala Baga cenat-cenut.

"Ai telpon pak damkar because ai nggak suka nelpon ambulance! Warnanya putih. Pucet. Biasanya nganter-nganter orang sikat sama jenajah! You kan masih segar bugar, naik mobil damkar aja. Lebih meriah. Warnanya merah, sama-sama bunyi miumui. Jadi ai telpon itu aja, right?!" astaghfirullah....

"Noo! No right, Star. Ya Allah.. iya iya mana obatnya manaaaa?! Harus ditelan semua apa gimana ini?" Baga frustasi.

"Nah, good! Anak putar. This! Minumnya satu aja. Jangan banyak-banyak, nanti ai rugi. Ai beli itu juga belum ai minum. Ai udah baik mau sharing sama you!"

Ya Allah... Dia lebih mikir rugi dari pada takut Baga overdosis gegara nguntal pil pereda nyeri haid satu strip.. Udah lah.. Capek saya ngetiknya..

1
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
yasalam..
aku malah mikirnya dia kasih Paramex tadi🤦🏻‍♀️ taunya feminax😐
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
siram biar gak Pesing 😭
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
keren..
bisa kali Tang ungkap akun² anonim disini yg kurang kerjaan mampir² di trending org 😌
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
ini kira mbak tisya ada niat video mereka gitu buat kirim ke emaknya baga🤣🤣🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
keren mah effort nya baga 🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
$emvak off 😐🔥
demi dedek emesh feminax pun di sikat
$emvak off 😐🔥: ya tau kn gini2 juga prnh punya dedek emess 🤣
total 2 replies
Ⓜ️αɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐🐊
untung dikasih feminax bukan. Kiranti 🤣🤣🤣🤣🤣
Ⓜ️αɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐🐊: ngerti lah mau esuk suruh belanja iku sama binian🤣🤣🤣
jyannn
total 2 replies
𝐋𝐨𝐯𝐢𝐚 𝐌𝐨𝐨𝐧𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭
semangat berkarya thor
🌼Lιȥȥყ Dαყ 💤
sukses buat karya barunya thor
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
wahhh semangat baga🤣🤣sampai beli kue pun tak kira²🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
La Rue
kosakatamu Tang Lintang 🤣🤣🤣
𝐙⃝🦜Ro makin sultin
you bilang gak suka tapi perhatian you bikin makin cinta
𝐙⃝🦜Ro makin sultin
abis ujan2nan semalem makanya mau dikeringkan ya ai,, manggilnya ai aja lah daripada ntang atau star
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
udah terlanjur ga🤣🤣tinggal cari caranya saja gimna bisa dekat sama gadis komecheng🤭🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
gini amat si ntang 🤣🤣🤣🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
yuk ntang ketemu sja si baga biar jelas hubungan kalian kemana kedepannya 🙊🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
/Joyful//Joyful/sekalian aja thor di kerjaainn si baga nya🤣🤣🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
sebelumnya lintang yang lacak🤣🤣sekarang baga😂😂sini baga ku kasih tau yang mau kamu lacak dekat denganmu lho/Facepalm/🚶🏿‍♀️🚶🏿‍♀️
ㅤ‌🇻‌‌🇮‌‌🇳‌_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
laki2 emng harus eportt, keren
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
panggil damkar Tang, buruaaaaannnnn... ‼️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!