NovelToon NovelToon
SUAMI TUAKU TERNYATA MILYARDER

SUAMI TUAKU TERNYATA MILYARDER

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Perjodohan / Diam-Diam Cinta / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Gadis berusia dua puluh tahun harus merelakan impian pernikahannya dengan sang kekasih demi memenuhi keinginan terakhir sang ayah. Ia di jodohkan dengan bujang lapuk berusia empat puluh tahun yang hidup dalam kemiskinan.
Namun siapa sangka, setelah enam bulan pernikahan Zahira mengetahui identitas asli sang suami yang ternyata seorang milyarder.
Banyak yang menghujatnya karena menganggapnya tidak pantas bersanding dengan sang suami hingga membuatnya tertekan. Akan kah Zahira tetap mempertahankan pernikahan ini atau ia memilih untuk meninggalkan sang suami?
Dukung kisahnya di sini!

Terima kasih buat kalian yang mau suport author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RAHASIA MASA LALU

Sampai di rumah, Hira langsung menuju kamarnya. Namun rupanya ada ibu mertuanya di sana.

" Sayang kamu darimana?" Tanya bu Hesti.

" Dari rumah kakek ma." Sahut Hira.

" Dari rumah kakek?" Bu Hesti nampak panik. Hira menganggukkan kepala.

" A.. Apa dia menghinamu? Apa dia."

" Ya, dia menghinaku habis habisan." Sahut Hira. Aarav yang baru masuk segera menghampiri keduanya.

" Aku di hina seperti ini gara gara kalian berdua."

Deg...

Jantung bu Hesti berdetak sangat kencang. Ia tidak menyangka, Hira akan menyalahkannya.

" Sayang, bukan begitu." Hira mengangkat tangannya menghentikan ucapan Aarav.

Ia berbalik badan menatap Aarav, " Kenapa mas berpikir semua ini terjadi bukan karena mas dan mama?" Tanya Hira. Aarav bungkam, ia takut salah bicara yang akan membuat Hira semakin marah padanya.

" Apa maksudmu gara gara kami, Hira?" Tanya bu Hesti.

Hira menatap ibu mertuanya. " Apa mas Aarav belum memberitahu mama, kalau aku sudah mengetahui semua sandiwara yang kalian mainkan selama ini?"

Lagi lagi jantung bu Hesti berdetak kencang. Bahkan rasanya hampir copot dari tempatnya.

" Kalau kalian tidak melakukan sandiwara dengan pura pura miskin, aku tidak mau menikah dengan mas Aarav ma." Ucap Hira. " Aku cukup sadar diri siapa aku, siapa mas Aarav. Kami bagaikan langit dan bumi yang terhalang status sosial yang menjulang tinggi. Bahkan kami bagaikan fajar dan senja yang tidak akan mungkin bisa di pertemukan ma. Semua orang menertawakan aku, aku yang tidak tahu apa apa tentang suamiku. Suamiku yang sengaja menyembunyikan identitasnya karena takut aku mencuri hartanya. Yang katanya aku menikahi mas Aarav hanya karena uangnya. Dan belum lagi, ayahku yang sudah tiada bahkan ikut di hina. Bukan lah ayah juga tidak tahu menahu tentang identitas kalian yang sebenarnya?" Hira menatap bu Hesti yang menggelengkan kepala.

" Tidak ada yang tahu siapa kami di sana." Sahut bu Hesti.

" Aku merasa jadi lelucon kalian. Kalau kalian masih ingin bermain main denganku, maka mainkan dengan baik. Jangan sampai aku lebih dulu pergi sebelum kalian puas bermain."

Setelah mengatakan itu Hira masuk kamarnya. Bu Hesti menatap Aarav dengan mata memerah.

" Ini akibat kamu tidak mau mendengarkan kata kata mama. Hira pasti sangat kecewa karena dia merasa telah kamu permainkan. Lagian untuk apa kamu bawa Hira ke lelaki tua itu? Bukan kah kamu tahu sifatnya? Bukan kah kamu tahu kalau membawa Hira ke sana sama saja kamu memberinya kesempatan untuk menghina menantuku? Apa kau berpikir sampai ke sana Aarav!!!!" Teriak bu Hesti mengeluarkan amarahnya.

" Maafkan aku ma. Aku kira, aku bisa mengatasi lelaki tua itu. Tapi justru aku... "

" Stop!!! Mama tidak mau mendengar apapun yang keluar dari mulut kamu." Potong bu Hesti. " Kamu sama seperti ayah kamu yang tidak bisa membela istrinya di depan lelaki tua itu. Mama yakin, pasti Hira yang membela dirinya sendiri. Kamu benar benar tidak berguna Aarav." Terdengar kekecewaan yang begitu mendalam dari suara bu Hesti. Ia duduk di sofa ruang tamu membayangkan apa yang terjadi pada menantunya ketika berada di rumah ayah mertuanya.

" Ma, maafkan aku!" Aarav duduk di samping bu Hesti.

" Sejak kapan Hira tahu semuanya?" Tanya bu Hesti.

" Kemarin waktu di mall. Della sengaja mendekatinya dan memberitahu semuanya."

" Della?" Bu Hesti mengerutkan keningnya.

" Iya, aku rasa Della telah mengintai kita sebelumnya." Sahut Aarav.

" Wanita picik itu." Bu Hesti mengepalkan erat tangannya.

" Mama tenang saja, aku sudah mengirimkan video bukti bukti kejahatan Della kepada lelaki tua itu. Aku rasa sekarang Della pasti sedang di hukum olehnya."

Karena hubungan bu Hesti dan tuan Seno yang tidak baik, Aarav tidak berani memanggil kakek di depannya. Ia mengikuti bu Hesti dengan menyebut tuan Seno sebagai lelaki tua.

" Lelaki tua itu belum berubah." Ujar bu Hesti. Masih teringat jelas di dalam ingatannya bagaimana perlakuan tuan Seno kepadanya dulu ketika sang suami membawanya pulang.

" Ayah kenalkan, ini Hesti. Istriku." Ucap Aric.

" Aku tidak sudi menganggapnya sebagai menantu. Entah kamu pungut dia dari tong sampah mana sampai sampai kamu berani membawanya pulang ke istana ini. Kamu harus menikah dengan Areta, dia lah wanita yang pantas untukmu. Dia terlahir dari darah bangsawan bukan dari darah gelandangan. Kamu harus bisa menjaga kehormatan keluarga kita Aric."

Ingin rasanya Hesti menjerit saat itu. Melihat sang suami yang hanya diam saja, ia pun melangkah maju mendekati pria yang telah menjadi ayah mertuanya.

" Rupanya mata anda buta tuan Seno."

" Sayang, diamlah!" Cegah Aric.

" Kalau kau tidak bisa membela diriku, maka jangan halangi aku untuk membela diriku sendiri, Aric." Sahut Hesti. Aric akhirnya bungkam.

" Berani sekali wanita rendahan sepertimu mengataiku buta. Kalau aku buta, aku pasti sudah menerima wanita rendahan sepertimu. Kau tidak pantas berbicara di depanku."

" Lalu siapa yang pantas? Areta?" Tanya Hesti dengan penuh keberanian.

" Ya, dia jauh lebih baik dari dirimu. Wanita terhormat dari keluarga Angkasa Raya." Sahut tuan Seno.

" Heh, kenapa anda bangga sekali padanya tuan Seno? Dia hanya anak haram yang telah merenggut identitasku. Aku lah pewaris asli keluarga Angkasa."

Tuan Seno begitu terkejut saat itu. " A.. Apa?" Tanyanya tidak percaya. " Apa kau mau mengelabuhiku? Jangan percaya diri Hesti. Wanita sepertimu tidak terlihat seperti seorang bangsawan. Hanya Areta wanita yang begitu berwibawa dan pantas bersanding dengan Aric."

" Saya tidak butuh kepercayaan dari anda tuan. Kalau anda menentang pernikahan ini, maka minta putra anda untuk menceraikan saya. Dan setelah itu, kerja sama antar kedua perusahaan langsung di batalkan." Ucap Hesti.

Ia menatap Aric, " Kamu bisa memilih mas. Jika kamu pilih aku, maka tinggalkan keluargamu beserta kekuasaannya. Tapi jika kau memilih lelaki tua itu, maka kau akan kehilangan aku untuk selamanya."

" Beraninya kau memberi pilihan kepada putraku, memangnya siapa kau?" Bentak tuan Seno.

" Jawab Aric! Kau pilih siapa?" Ujar Hesti tanpa peduli dengan ucapan tuan Seno.

" Aku memilihmu." Sahut Aric. " Aku akan tinggalkan keluarga ini demi cinta kita berdua." Imbuh Aric.

" Apa yang kau katakan Aric? Kau akan menyesal kalau kau meninggalkan aku." Ujar tuan Seno.

" Tidak pa, aku tidak akan menyesali keputusanku. Aku mencintai Hesti, dan Hesti benar. Dialah putri tuan Angkasa yang sah, bukan Areta."

Lemas sudah persendian tuan Seno saat itu.

" Kalau begitu maafkan aku Hesti!" Ucapnya.

" Karena hinaan yang kau torehkan di hatiku, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Putramu sudah memilihku, maka selamanya dia akan menjadi milikku. Setelah ini jangan pernah temui kami lagi, meskipun kau akan mati sekalipun."

" Ayo mas!" Hesti menggandeng tangan Aric meninggalkan rumah mewah berlantai tiga itu.

Setelah itu mereka benar benar putus hubungan dengan Seno. Namun setelah tahu Hesti melahirkan seorang pewaris, tuan Seno berusaha membujuk Hesti dan Aric untuk memaafkannya. Hingga Aarav berusia lima tahu, Hesti membiarkan Aarav bertemu dengan kakeknya. Namun ia sendiri tidak pernah mau menemui tuan Seno bahkan sampai saat ini.

" Ma." Aarav mengguncang bahu ibunya membuatnya sadar dari lamunannya.

" Ah iya nak." Sahut bu Hesti mengusap air mata yang sempat membasahi pelupuk matanya.

" Mama menangis? Apa mama teringat masa lalu mama?" Tebak Aarav.

" Itu sudah masa lalu. Tidak akan mama biarkan menantu mama mengalami hal yang sama dengan apa yang telah mama alami dulu. Mama akan membujuk Hira, kamu tetaplah di sini." Ujar bu Hesti.

" Iya ma, semoga berhasil."

Bu Hesti mengetuk kamar Hira namun tidak kunjung di bukakan oleh Hira.

" Hira, mama ingin berbicara padamu nak." Bujuk bu Hesti. Tidak ada jawaban, bu Hesti kembali duduk bersama Aarav. Ia akan memberikan waktu pada Hira untuk sendiri.

**

Di tempat lain, tepatnya di rumah tuan Seno.

" Arghhh tolong maafkan aku kakek!" Teriak Della yang sedang di siksa oleh anak buah tuan Seno.

" Wanita jalang sepertimu tidak boleh di maafkan. Kau sudah menghasutku dan membuatku menghina cucu menantuku. Aku kembali melakukan kesalahan yang sama gara gara kamu. Kalau aku tahu wajahmu yang sebenarnya, aku tidak akan pernah mau menjodohkanmu dengan Aarav. Sekarang rasakan akibat perbuatanmu." Ucap tuan Seno.

" Bawa dia ke gudang bawah tanah, siksa dia biar dia bisa merenungi kesalahannya."

" Jangan kakek, jangan lakukan itu." Ujar Della.

Kedua anak buah tuan Seno menyeretnya ke luar namun ia berhasil lepas. Ia kembali menghampiri tuan Seno yang duduk di tepi kolam itu.

Dugh...

Tiba tiba Della duduk di pangkuan pria tua itu. Bodyguard tuan Seno mendekat namun tuan Seno menghalanginya. Mereka keluar lalu menutup pintu yang menghubungkan kolam renang dan ruang keluarga.

" Apa maumu?" Tuan Seno menghela nafas berat.

" Aku bisa memberikan semuanya padamu kakek, asalkan kau mau melepaskan aku."

Setelah mengatakan itu, tanpa malu Della mencium bibir kakek tua itu. Mendapat serangan brutal seperti itu membuat tuan Seno yang tua renta tidak bisa menghindar.

" Kalau kakek menyiksaku, akan aku beberkan rahasia kita." Ancam Della.

Entah rahasia apa hanya mereka yang tahu.

TBC...

1
Melia Gusnetty
jgn2 si della si pemuas nafsu si kakek tu bau tanah...dasar tua bangka
Melia Gusnetty
si hira bidoh juga knp mau2 aja d ajak main sm rama..gk mikiri perasaan suamu nya...pakai otak mu hira...pikir kn juga perasaan si ayu..rama udh mantan..ingat ituu..😏
VANESHA ANDRIANI: hhh lupa dia orang masih sayang... makasih suportnya
total 1 replies
partini
hemmmm ternyata buka 0
VANESHA ANDRIANI: aih apa ini... makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: udah ya kak makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Valen Angelina
rav kamu yg bikin kesalahan besar... siap kau wkwkkw
VANESHA ANDRIANI: hhh belum sadar dia.. makasih suportnya
total 1 replies
Valen Angelina
gagal deej wkkwkw
VANESHA ANDRIANI: hhh iya.. bukan malam pertama ya kak
total 1 replies
arienta fitriani
lanjoot Thor 👍👍
VANESHA ANDRIANI: siappp makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!