Transmigrasi Lunara Dan Sistem

Aeryn masih berada di rooftop sekolah, jauh setelah bel pulang berbunyi. Ia berdiri di sana, diselimuti kesunyian yang tebal, berbeda dengan keriuhan saat jam pelajaran. Kota Tokyo terbentang di bawah sana, berkilau samar di bawah langit senja yang perlahan berubah dari jingga membara menjadi ungu yang dalam, seolah alam sedang bertransisi ke fase yang lebih tenang namun penuh misteri.

​Angin dingin menyapu wajahnya, membawa ketenangan yang kontras dengan tekanan yang baru saja ia lalui di aula ujian olimpiade. Aroma khas aspal panas bercampur dengan udara dingin pegunungan yang terkirim oleh angin, menciptakan aroma metropolitan yang unik.

​Ia memejamkan mata.

Skor 99 pada ujian setara olimpiade nasional itu bukan sekadar angka. Itu adalah validasi pertama yang tidak bisa diputarbalikkan. Bukan karena nama keluarga Hakari yang bergema, bukan karena pengaruh media, tapi karena kemampuan murni yang ia peroleh dari sistem. Ini adalah bukti pertama bahwa game ini bisa dimenangkan, bukan hanya dengan kekayaan, tetapi dengan kecerdasan.

​Aeryn memahami satu hal dengan sangat jelas, posisinya di SMA Garuda telah bergeser secara fundamental. Ia tidak lagi dipandang sebagai bahan gosip, target bullying, atau figur sensasional yang bisa ditertawakan. Kini, ia menjadi variabel yang harus diperhitungkan, sebuah kekuatan yang harus diwaspadai oleh semua orang.

​“Ini bukan akhir,” batinnya dingin. Ia menyilangkan lengan di depan dada, merasakan tekstur seragam mahalnya yang halus.

“Ini titik masuk.”

​Ia membuka mata, membiarkan Mata Elang-nya menganalisis panorama kota. Pikiran Aeryn bergerak cepat, merangkai skenario berikutnya.

​"Revan tidak akan menerima ini. Kekalahannya di arena akademik adalah pukulan telak bagi egonya, jauh lebih menyakitkan daripada kekalahan finansial. Dia akan bertindak secara emosional. Ancaman berikutnya tidak akan terstruktur itu akan bersifat pribadi dan melibatkan emosi, mencari kelemahan di luar logika dan data. Aku harus mengantisipasi jebakan emosional, serangan media yang didukung narasi palsu, atau bahkan kekerasan fisik yang tidak terduga.

​Sekolah ini sudah aku kuasai secara intelektual. Sekarang, strategi jangka panjang harus diaktifkan,Aku harus menjaga jarak aman, menjadikan diriku kebal informasi, membaca pergerakan Revan, dan yang paling penting, memperkuat bentengku di luar jangkauan sekolah. Aku harus siap menyerang di waktu yang paling tepat dan paling merusak bagi logikanya yang hancur. Ketenangan adalah aset utamaku saat ini. Panik adalah kekalahan." Monolog Aeryn.

---

Pagi berikutnya, atmosfer sekolah terasa berbeda total. Bau latte mahal yang dihidangkan di kafe sekolah dan parfum citrus dari tas branded para siswi tidak bisa menutupi hening yang dipaksakan.

​Saat Aeryn berjalan melewati lobby yang dihiasi marmer putih, bisik-bisik otomatis berhenti, seperti switch yang dimatikan seketika. Siswa-siswi buru-buru menunduk, pura-pura fokus pada ponsel, atau menghindari kontak mata. Tidak ada lagi tatapan iri yang sembrono yang ada hanyalah kewaspadaan dan rasa hormat yang dipaksakan.

Aeryn mengamati perubahan ini tanpa emosi berlebihan. Ia tidak merasakan kemenangan hanya konfirmasi bahwa perhitungan strategisnya benar. Setiap langkahnya di koridor adalah penegasan kekuasaan yang sunyi, namun tak terbantahkan.

​Tak lama kemudian, Guru Sejarah, Bu Haruna, memanggilnya dengan suara yang jauh lebih lembut dan hormat dari biasanya.

​“Nona Aeryn, bisakah Anda sebentar ke ruang guru? Ada pesan untuk Anda.”

​Aeryn mengangguk tipis. Ia tahu dirinya kini menjadi pengecualian di mata guru-guru. Sekolah ini bukan lagi hanya tempat belajar, tapi panggung seleksi di mana hierarki lama telah runtuh.

---

​Di sudut kelas yang sunyi, Revan duduk sendirian. Skor 92 yang dulu akan dianggap prestasi luar biasa, kini berubah menjadi penghinaan yang tak tertahankan. Rahangnya mengeras, otot lehernya menegang, dan urat-urat di punggung tangannya menonjol saat ia mengepal di bawah meja.

​Ia menolak untuk menerima kekalahan.

​Obsesi untuk kembali menjadi pusat dominasi menggerogoti logikanya, merusak konsentrasinya. Napasnya pendek dan cepat, matanya memerah karena kurang tidur.

Tanda bahaya mulai muncul Obsesi Revan tidak lagi terbatas pada persaingan terbuka. Ia mulai melacak kehidupan Aeryn di luar sekolah. Ia menggunakan koneksi ayahnya dan kenalannya di sektor teknologi untuk menggali jejak digital Aeryn, mencari kelemahan, kebohongan, atau skandal tersembunyi celah apa pun yang bisa ia eksploitasi untuk memutarbalikkan narasi dari kegagalannya menjadi kejahatan Aeryn.

​Aeryn, meskipun tidak mengetahui detail pelacakan Revan, mencatatnya sebagai variabel tidak stabil. Ia melihat Revan sekarang tidak lagi sebagai saingan logis yang bisa diatasi dengan data, melainkan sebagai glitch emosional yang bisa menimbulkan kerusakan tak terduga yang jauh lebih berbahaya.

---

Begitu ancaman bergeser dari struktural menjadi personal, Aeryn menyesuaikan ritme hidupnya.

​Latihan fisik dengan bodyguard pribadinya diperketat menjadi sesi tempur yang lebih realistis dan fokus pada kecepatan reaksi. Seluruh komunikasi dengan Vale dienkripsi ganda. Jadwal dibuat lebih presisi, tidak ada celah untuk interaksi yang tidak perlu.

Aeryn menarik nafas, sekolah tidak lagi ia anggap sebagai zona aman, melainkan sebagai panggung yang menuntut performa tanpa cacat.

​"Dia mencari kelemahanku. Dan aku tidak akan memberikannya. Aku harus membangun lapisan pertahanan yang berlapis-lapis. Pertahanan terbaik adalah inisiatif. Aku tidak akan menunggu diserang. Aku akan memperkuat posisiku, mengumpulkan aset, dan menyerang balik dengan kekuatan yang tidak terbayangkan olehnya. Mulai sekarang, setiap langkah, setiap interaksi, memiliki tujuan ganda. Memenuhi kontrak dan membangun benteng pertahanan yang tak tertembus." batin Aeryn.

---

Sehari kemudian, sepulang sekolah,Aeryn menuju Arashine Entertainment, tempat pengumuman final audisi trainee baru.

​Lobi gedung audisi dipenuhi ketegangan. Aroma keringat gugup bercampur dengan parfum mahal yang disemprotkan berlebihan. Para peserta menahan napas saat nama-nama pemenang disebut satu per satu. Ada yang menangis haru, ada yang jatuh terduduk karena kecewa.

​Aeryn berdiri di pojok, menonton tanpa ekspresi berlebihan. Matanya yang tajam memproses data potensi trainee yang terpilih, memvalidasi pilihan sistem.

​Tanpa ia sadari, misi tersembunyi dari sistem sudah berjalan otomatis mencari talent berbakat baru. Semua tercatat, semua dianalisis.

Begitu pengumuman selesai, sebuah notifikasi muncul sebagai konfirmasi.

DING!!!

​[SELAMAT MISI TERSEMBUNYI, MENCARI TALENT-TALENT BARU BERBAKAT SELESAI!!]

DING!!!

​[SELAMAT ANDA MENDAPAT MOTOR SPORT KELUARAN TERBARU & 1000 ENERGI KEBERUNTUNGAN]

Aeryn hanya tersenyum tipis, senyuman yang hampir tidak terlihat. Ia menerima hadiah tanpa ekspresi berlebihan. Sistem hanyalah alat, dan ia harus menggunakannya secara maksimal. Hadiah ini adalah buffer yang berharga.

---

Malam harinya, Aeryn kembali ke Mansion Hakari, duduk di balkon suite pribadinya. Balkon yang luas itu menawarkan pemandangan kota Tokyo yang spektakuler,jutaan cahaya lampu berkilauan seperti permata yang ditaburkan di hamparan beludru hitam. Angin malam terasa sejuk, membawa aroma vanila dari parfum yang sering ia gunakan.

​Ia menarik napas panjang, mengeluarkan ponsel, lalu memanggil sistem.

​“Sistem.”

DING!!!

[Saya di sini, Nona]

​“Tampilkan Panel Sistem,” perintahnya, suaranya rendah dan penuh otoritas.

DING!!!

Sebuah panel transparan, berteknologi tinggi, muncul di udara, melayang di depannya. Aeryn mengulurkan jari telunjuknya, menyentuh bagian EG Saat Ini di panel, memverifikasi angkanya dengan dingin. Panel tersebut menunjukkan status Aeryn.

PANEL SISTEM BARU

​Nama: AERYN VYNNE HAKARI

Usia: 17 Tahun

Level: 2 (siap untuk upgrade level 3)

Kekuatan: 110%

Kecepatan: 100%

Ketahanan: 100%

Kecantikan: 110%

Pesona: 110%

Kesehatan: 100%

Kecerdasan: 110%

Skill: Beladiri Tingkat Rendah, Skill Bisnis Tingkat Tinggi, Hacker Tingkat Tinggi, Skill Mata Elang

Aset: Perusahaan Entertainment Terbesar Se-Asia, Parfume Aroma Vanila, Motor Sport Keluaran Terbaru

Kekayaan Tunai: Rp16.607.500.000

Toko Sistem: Tersedia (Klik untuk membuka)

EG Saat Ini: 1080

​Aeryn mengecek poin. EG 1080 sudah mencukupi untuk naik ke Level 3.

​Aeryn: “Konfirmasi upgrade Level 3” ucapnya.

DING!!!

[Energi Keberuntungan (EG) telah melebihi batas yang dibutuhkan. Upgrade Level 3 diizinkan. Proses membutuhkan waktu 10 detik.]

​Mata Aeryn bersinar sesaat, kepuasan dingin terpancar dari ekspresinya. Level 3, Itu adalah lompatan strategis yang besar.

​Aeryn: “Lakukan upgrade Level 3 sekarang,” perintahnya tanpa keraguan.

Sistem mengonfirmasi permintaannya. Cahaya biru terang menyelimuti Aeryn sepenuhnya, terasa seperti sengatan listrik ringan yang menyegarkan, bukan menyakitkan. Ia merasakan aliran energi hangat, seolah sistem sedang mengkalibrasi ulang setiap saraf dan selnya. Di panel, hitungan mundur raksasa muncul.

10...9...8...7...6...5...4....3....2....1

Saat hitungan mencapai nol, cahaya biru itu meledak dalam kilatan lembut, meninggalkan sensasi euforia cepat.

DING!!!

​[LEVEL BERHASIL DITINGKATKAN KE LEVEL 3]

DING!!!

Di udara, di samping panel, tiga hologram tiga dimensi muncul. Pertama sebuah kartu, kedua siluet mobil sport mewah yang mengkilap dan ketiga, sebuah kubus bercahaya, merepresentasikan Ruang Penyimpanan Sistem.

​[HADIAH LEVEL UP DIKREDITKAN: 1 Unit Apartemen Mewah, Mobil Sport Keluaran Terbaru, 1000 Energi Keberuntungan, Ruang Penyimpanan Sistem]

​Panel segera disegarkan, menampilkan status baru.

PANEL SISTEM BARU

​Nama: AERYN VYNNE HAKARI

Usia: 17 Tahun

Level: 3 (Butuh 1500 Point naik ke Level 4)

Kekuatan: 110%

Kecepatan: 100%

Ketahanan: 100%

Kecantikan: 110%

Pesona: 110%

Kesehatan: 100%

Kecerdasan: 110%

Skill: Beladiri Tingkat Rendah,Bisnis Tingkat Tinggi, Hacker Tingkat Tinggi,Mata Elang

Aset: Perusahaan Entertainment Terbesar Se-Asia, Parfume Aroma Vanila, Motor Sport Keluaran Terbaru, 1 Unit Apartemen Mewah, Mobil Sport Keluaran Terbaru.

Ruang Penyimpanan Sistem

Kekayaan Tunai: Rp16.607.500.000

Toko Sistem: Tersedia (Klik untuk membuka)

EG Saat Ini: 1080

Aeryn mengangkat tangan kirinya, melihat pergelangan tangannya sejenak, merasakan sedikit lonjakan energi fisik dari upgrade yang baru selesai. Sistem hanyalah alat, Level 3 berarti skala permainan membesar dan dia menyukainya.

​"Level 3. Apartemen mewah itu adalah markas rahasia, tempat aku bisa bergerak di luar mata keluarga atau Revan. Mobil sport itu bukan sekadar pajangan, tapi alat pelarian dan penyamaran yang cepat. Dan yang terpenting, Ruang Penyimpanan Sistem. Itu berarti aku bisa menyimpan dan membawa barang yang mustahil dibawa. Aku kini memiliki pertahanan fisik, intelektual, dan buffer aset yang kuat. Revan, kau akan datang padaku dengan api, tapi aku akan membalas dengan badai yang terencana. Permainan baru saja dimulai." monolog Aeryn

​Bersambung…