NovelToon NovelToon
Kaisar Dingin Mengejar Cinta

Kaisar Dingin Mengejar Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cinta pada Pandangan Pertama / Fantasi Wanita / Reinkarnasi
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Yun Sia, gadis yatim piatu di kota modern, hidup mandiri sebagai juru masak sekaligus penyanyi di sebuah kafe. Hidupnya keras, tapi ia selalu ceria, ceplas-ceplos, dan sedikit barbar. Namun suatu malam, kehidupannya berakhir konyol: ia terpeleset oleh kulit pisang di belakang dapur.
Alih-alih menuju akhirat, ia justru terbangun di dunia fantasi kuno—di tubuh seorang gadis muda yang bernama Yun Sia juga. Gadis itu adalah putri kedua Kekaisaran Long yang dibuang sejak bayi dan dianggap telah meninggal. Identitas agung itu tidak ia ketahui; ia hanya merasa dirinya rakyat biasa yang hidup sebatang kara.
Dalam perjalanan mencari makan, Yun Sia tanpa sengaja menolong seorang pemuda yang ternyata adalah Kaisar Muda dari Kekaisaran Wang, terkenal dingin, tak berperasaan, dan membenci sentuhan. Namun sikap barbar, jujur, dan polos Yun Sia justru membuat sang Kaisar jatuh cinta dan bertekad mengejar gadis yang bahkan tidak tahu siapa dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Pagi di Kekaisaran Wang tidak pernah seramai ini.

Sejak matahari belum sepenuhnya naik, genderang upacara telah bertalu-talu, menggema di seluruh sudut ibu kota, menggetarkan atap-atap bangunan, dan membuat setiap rakyat sadar bahwa hari ini bukan hari biasa. Hari ini, seorang kaisar menikah. Bukan sembarang kaisar, tetapi Wang Tian penguasa termuda yang menjadikan Kekaisaran Wang ditakuti sekaligus dihormati seluruh negeri. Dan wanita yang akan menjadi permaisurinya—bukan siapa-siapa. Ia adalah Putri Mahkota Lang yang sempat dianggap lenyap dari dunia.

Rakyat berbondong-bondong memenuhi jalan utama sejak subuh, berdiri di balik pagar kayu berhias kain merah dan emas. Mereka berdesakan hanya untuk melihat sekilas bayangan kereta pengantin kekaisaran, demi menyaksikan sejarah yang akan diceritakan turun-temurun dalam keluarga mereka kelak.

Istana Wang pagi itu berdenyut seperti jantung yang berdetak terlalu cepat.

Di paviliun barat, Yun Sia duduk di depan cermin besar dari perunggu, mengenakan jubah putih sutra berhias benang emas dan batu giok kecil di bagian bahu. Rambutnya ditata perlahan oleh tangan-tangan terampil pelayan kekaisaran, setiap helai ditarik dengan hati-hati, seakan takut menyakiti bukan rambutnya, tetapi takdirnya.

Ia diam.

Terlalu diam.

Di belakangnya, Permaisuri Lang memperhatikannya dari pantulan cermin. Wajah putrinya tenang… terlalu tenang untuk seorang pengantin yang akan menikah dalam beberapa jam lagi.

Permaisuri melangkah lebih dekat.

“Kalau kau mau kabur, sekarang saatnya,” ujarnya lembut.

Yun Sia terkekeh kecil tanpa menoleh.

“Udah nggak bisa, Bunda. Kakiku berat.”

“Itu karena pakaianmu,” sindir Permaisuri pelan.

Yun Sia tersenyum tipis tapi tidak membantah. Ia menghela napas panjang, lalu berbisik nyaris tak terdengar.

“Aku tidak takut menikah… tapi aku takut kalau nanti aku mengecewakannya.”

Permaisuri terdiam. Lalu ia meraih pundak putrinya dengan hangat. “Yang paling berbahaya dari cinta adalah ketika kita ingin sempurna… untuk orang yang tidak pernah menuntut kesempurnaan.”

Yun Sia menatap ibunya lewat cermin.“Menurut Bunda… Ayang menuntut kesempurnaan dariku?”

Permaisuri tersenyum pelan. “Tidak. Dia hanya menuntut kejujuran. Dan itu jauh lebih sulit… tapi juga jauh lebih indah.”

Di sisi lain istana, Wang Tian berdiri sendiri di kamarnya.

Ia mengenakan jubah pernikahan berwarna hitam dan emas, simbol kekuasaan Kekaisaran Wang. Rambutnya disanggul tinggi, dihias mahkota naga emas kecil di puncak kepalanya.

Mochen berdiri di balik pintu, Liyan di sisi lain.

Keduanya diam.

Namun mereka tahu satu hal penguasa mereka tidak setenang wajahnya.

“Yang mulia,” ujar Mochen akhirnya.

Wang Tian membuka mata.

“Kalau hari ini anda batal… kami siap menutup istana satu bulan penuh untuk mencari alasan.”

A-yang terkekeh.“Batal bukan pilihan.”

“Lalu apa yang anda pikirkan?” tanya Liyan tenang.

A-yang menatap bayangannya sendiri di cermin.“Aku takut…”Ia berhenti sejenak.

“…kalau suatu hari nanti, aku tidak bisa melindunginya.”

Mochen dan Liyan saling pandang.

Diam.

Lalu Mochen berkata datar seperti biasa.“Yang Mulia telah melindungi satu kekaisaran selama ini.”

Liyan menambahkan,“Melindungi satu orang tidak akan mengalahkan itu… hanya menggandakan arti semua yang telah Anda lakukan.”

A-yang menghela napas, lalu tersenyum samar “Baik… ayo kita jemput permaisuri kita.”

Genderang agung mulai ditabuh.

Semua orang di istana berdiri.

Langit tampak cerah seakan tidak diberi kesempatan untuk mendung dan dengan langkah perlahan…

Yun Sia keluar dari paviliun.

Gaun pengantinnya berwarna merah milik Kekaisaran Wang, berpadu dengan emas Lang pada sulaman naganya. Kepalanya dihiasi mahkota phoenix, rambutnya dihiasi pita sutra panjang menjuntai, seolah angin sendiri ikut membelai setiap langkahnya.

Rakyat yang melihatnya… terdiam.

Semua desas-desus tentang putri liar, putri tidak sopan, putri yang lebih cocok di hutan daripada di istana… runtuh dalam sekejap.

Yang berdiri di depan mereka hari ini bukan gadis hutan.

Ia adalah permaisuri masa depan.

Dan di sisi aula utama…

Wang Tian berdiri menunggu.

Begitu pandangan mereka bertemu…

Dunia mengecil.

Tak ada lagi tepuk genderang.

Tak ada lagi ribuan mata.

Tak ada rakyat.

Tak ada negara.

Yang ada hanya dia.

Dan dia.

A-yang melangkah maju.

Mengulurkan tangan.

Yun Sia menatap telapak tangannya.

Ia teringat saat pertama kali digenggam di hutan, tanpa gelar, tanpa mahkota. Hanya seorang pria yang menawarkan perlindungan.

Sekarang, pria itu menawarkan hidup.

Ia menggenggam tangannya.

Upacara dimulai dengan penghormatan kepada langit dan bumi.

Mereka bersimpuh.

Menoleh ke altar leluhur.

Menunduk.

Menyatu dalam diam sakral.

Saat tiba pada penghormatan terakhir…

Wang Tian menoleh ke Yun Sia. “Mulai hari ini… aku bukan hanya memerintah kekaisaran.”

Ia berkata pelan.“…aku melayani hidupmu.”

Yun Sia menahan napasnya, lalu ia menjawab lembut,“Dan aku… bukan hanya menjadi istrimu karena aku menjadi rumahmu.”

Aula hening.

Lalu ledakan sorak mengguncang seluruh istana.

Pesta pernikahan berlangsung hingga malam.

Meja-meja penuh hidangan mewah.

Musik mengalir tanpa henti.

Rakyat menari.

Pangeran, ratu, permaisuri, bangsawan dari berbagai negeri duduk dalam aula emas kekaisaran.

Wang Lee menepuk dada sambil mengunyah.

“Gege… sumpah. Ini pernikahan paling menggila dalam sejarah.”

“Apa kamu makan tiga negara?” tanya Yun Sia sambil tertawa.

“Lima,” jawab Wang Lee bangga.

Kaisar Tua Wang Dan tersenyum melihat mereka dari kejauhan.

Ibu Suri Agung Wang menyeka sudut matanya.

“Dia akhirnya pulang…” bisiknya perlahan.

Malam turun.

Langit dipenuhi kembang api.

Dan akhirnya…

Yun Sia dibawa ke paviliun permaisuri.

Langkahnya gugup.

Pintu kamar terbuka.

Dan A-yang sudah menunggu.

Ia berdiri canggung.

Tidak sebagai kaisar.

Tidak sebagai penguasa.

Hanya seorang pria… yang gugup pada malam pernikahan.

“Mereka bilang… aku harus bicara sesuatu,” katanya kaku.

Yun Sia tersenyum.

“Bilang apa?”

“Aku lupa,” jawabnya jujur.

Yun Sia tertawa kecil partikel air mata.

Ia mendekat.

Meraih bajunya.

“Ayang…”

“Ya?”

“Terima kasih… karena tidak memaksaku menjadi orang lain.”

A-yang mengangkat wajahnya.

“Terima kasih… karena memilih tetap tinggal… ketika kau selalu punya seribu alasan untuk pergi.”

Mereka saling menatap.

Dan pelan…

A-yang memeluknya.

Tanpa mahkota.

Tanpa gelar.

Hanya dua manusia yang akhirnya pulang.

Malam itu…

Langit merah oleh kembang api.

Dan Kekaisaran Wang mendapatkan permaisurinya.

Bukan karena takdir.

Tapi karena pilihan.

Bersambung

1
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
detik detik menuju MP
Iyus Iyus
bagussssssss
Ilfa Yarni
Yun dia walaupun hidup di hutan dia pintar dan cerdas
Ilfa Yarni
ternyata kaisar romantisnya dgn kata yg tepat
Ilfa Yarni
hmmm puitis skali semoga mereka langgeng ya
Wulan Sari
ceritanya semakin kesini semakin menarik lho semoga semua di akhir cerita ini bahagia happy end semangat 💪 Thor salam sukses selalu ya ❤️👍🙂🙏
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
gak ada yg sadar kah, Mochen bilang suka Wang Jia 🤭🤭
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
lempar ke laut aja ayah kaisar 🤣🤣
Cindy
lanjut kak
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
wahhh, acaranya belum selesai, tapi udah dilamar aja🤭
Ilfa Yarni
akhirnya yunsia diangkat jd putri mahkota
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
sabar ya Mochen🤣🤣
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
/Facepalm//Facepalm/ kasian amat Liyan🤣🤣
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
ternyata Yun sia putri yg hebat dia menuntaskan pengkhianat kerajaan dan dibantu ayang dan kaki tgnnya
kaylla salsabella
wah rusa kecil seperti nya ada penghuninya
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
aduh🤣/Facepalm/ merah lagi dah tuh pipi ayang/Facepalm/
Ilfa Yarni
siapakah selir Xu ini sebenarnya dan ada hubungankah dgn selir yg membunuh yunsia waktu bayi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!