NovelToon NovelToon
Cinta Karang Samudra

Cinta Karang Samudra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Misteri
Popularitas:295
Nilai: 5
Nama Author: bidadari

- Jati diri ? -
"Lex,rose kalian adik -kaka !"
"Apa dia sungguh rose?"
"Yap dia rose!"
"Bukan ...aku bukan rose ..aku zenny!"
"Dek kamu kenal pak jaya?"
"Tidak bang aku tak kenal !"



-Cinta atau berbelas kasih?-

"Kenapa Abang menginginkan ku ,menikah dengan Abang?"
"Karna Abang cinta kamu!"
"Aku tak percaya !"
"Abang akan membuat mu percaya akan cinta Abang!"
"Aku butuh bukti!"
"Abang akan tunjukkan!"
"Aku tunggu!"
"Abang siap membuktikan!"




_Cinta karang samudra _

"Kalau cinta itu tak seindah karang
Di samudra! "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bidadari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 25 "Kabur"

Hari senin sangat cepat tiba, membuatnya bingung harus apa dulu di tambah hari ini ia upacara. setelah sarapan Irsyad seperti biasanya, pergi ke kantor apalagi ia harus mendaftarkan nama sang ibu dan bapaknya. di pengadilan agama,

Sebelum berangkat, ke sekolah zenny sempat memasakkan bubur untuk yuyun namun yuyun enggan. Memakannya ia heran mengapa yuyun tidak mau menyentuh makanan darinya, Zenny bergeming di tepi ranjang memperhatikan wajah yuyun yang seolah -- marah kepada dirinya,

Yuyun menatap ke arah zenny dengan, tatapan penuh kebencian. menatap gadis itu layaknya -- hama. yang sangat menggangu hidupnya.

"Karena--kamu, anak saya jadi terluka! Anak saya keduanya hancur! Rumah tangga saya hancur karna kamu sekarang, kamu mau sok --baik kamu kamu pikir. dengan kamu merawat saya" Yuyun menarik napasnya yang tersengal di kedua bola matanya menaruh, rasa benci yang teramat dalam untuk. gadis berusia empat belat tahun tersebut .

"SAYA, TIDAK AKAN PERNAH SUDI--.. ANAK SAYA MENIKAH DENGAN, WANITA SEPERTI KAMU PEMBAWA SIAL! " makinya dengan suara penuh penekanan membuat, hati zenny kembali di derai rasa sakit. Ia berusaha tersenyum kepada. Sang mertuanya walau sakit rasahya jutaan jarum. kembali menusuknya ia pikir sang ibu mertua akan berbaik hati padanya namun kenyataan tidak

"Bu, apa salahku? " Tanya zenny dengan suara sendu ada, sebuah hati kecil yang remuk . pertanyaan zenny membuat yuyun tertawa seperti setan alas

" Kenapa?... Kamu pakai tanya lagi?!, kalau bukan hadirmya kamu dalam hidup kami keluarga, kami akan utuh sempurna! Kamu beban hama! Saya berharap irsyad, cepat sadar kalau istri yang di nikahinya hanya membawa petaka! " Cemoohnya dengan suara penuh kebencian.

Zenny terdiam. Ia meremas jari jemarinya, wajahnya di penuhi peluh dingin hawa dingin menjalar ke seluruh tulang-tulang nya, berulang kali ia menggeleng lintasan masa lalunya muncul kembali, bayang-bayang nya masih kecil terlintas.

"𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨, 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭! "

"𝘗𝘦𝘮𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘱𝘦𝘵𝘢𝘬𝘢! , "

"𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘮𝘶!, 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘮! 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯! "

"𝘔𝘰𝘯𝘴𝘵𝘦𝘳 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩! "

Gaungan, suara tersebut teringat jelas di benak zenny ia meremas jemarinya. rintikkan air mata membasahi pipi nya yang mulus tersebut Sreet!! sakit seperti ada. sebuah belati gaib yang menusuknya ia tidak kuat berdiri bahkan tungkainya sekarang sudah bergetar hebat.

"Cengeng!, saya harap kamu pergi dari kehidupan irsyad! " Ucap yuyun penuh penekanan di setiap kalimat nya. zenny tidak menggubris ia sibuk meremas jemari nya. hingga terasa sakit.

"Aku permisi! " Pamit zenny lalu, berlari ke arah pintu kamar. sakit sekali rasanya ia segera menggerakkan tungkainya melangkah. ingin rasanya cepat -cepat pergi, dari tempat ini benar-benar capek, seperti ada sebuah panah yang menusuk jantungnya. hingga tidak berdetak,

Bruk!

Zenny terhenti, langkahnya saat tidak sengaja menabrak seseorang yang datang. dari arah berlawanan ia mendongak menatap tubuh tinggi tersebut. --alex ternyata alex yang ia tabrak ia segera menjauh dari tubuh alex. dan menundukkan kepalanya takut alex, tahu kalau dirinya sedang menangis

"Maaf! " Suaranya serak membuat alex. mengangkat rahang gadis tersebut. ia melihat jelas ada sebuah air mata yang jatuh, dari pelupuk matanya. Alex memasang mata penuh selidiknya "Eh, bocil abis nangis karna apa? .. Siapa yang buat kamu nangis? " Tanya alex dengan suara penuh penekanan membuat zenny. Menghampas wajahnya ke kiri takut alex curiga. Ia langsung menggeleng

"Aku, ngga kenapa-kenapa tad--"

"Tadi, kenapa? Ngga mungkin.. Banget mata kamu bisa merah kaya gitu kalau misalnya ngga menangis" Potong alex dengan suara dingin yang menusuk hingga. ketulang zenny membuat zenny bergeming emang. Susah sekali berbohong pada alex yang super duper. pinter nya ketulungan

"Aku, tadi kelilipan "kilahnya lalu mengusap kasar wajahnya yang basah, mata alex memincing penuh selidik

" Kelilipan, apaan sampe merah kaya nangis gitu? "Tanya alex penuh selidik bagaikan detektif, " Batu krikil! " Sahut zenny asal membuat alex tertawa sinis

"buset, gede amat! Ngga sekalian batu sungai! " Sindirnya yang tahu. Kalau itu adalah sebuah kebohongan zenny belaka. Ia tidak ingin lama-lama di interogasi, pun akhirnya berlarian ke kamarnya yang ada di lantai atas. Membuat alex terdiam ia yakin ada sesuatu, yang di sembunyikan sang bu bos!

Sampai di kamar zenny, mencari ponselnya lalu ia mengirim pesan ke sang suami namun ceklis satu. ia yakin irsyad sibuk, pastinya apalagi hari ini dia harus ke pengadilan agama. ia tidak memaksa irsyad harus baca, yang penting ia sudah meninggal kan pesan untuk sang lelakinya.

Zenny bergegas Siap-siap ke sekolah. ia memasukkan baju salin entah untuk apa. setelah selesai ia turun ke bawah melihat bi maya yang sedang mengepel. menyapanya

"Mau berangkat ya neng? " Tanya bi maya menghentikan aktifitas mengepelnya.

"Ya, bi aku pamit dulu ya. Makasih banyak atas perhatian bibi. selama ini bilang abang aku pamit " Suaranya sendu membuat bi maya berkerut kening mendengar gadis tersebut

"eh si eneng, mah. kan cuma pergi ke sekolah kaya. Mau pergi ke amerika aja! " Kelakar bi maya membuat zenny tersenyum pahit tanpa di duga zenny, memeluknya membuat sang pembantu membalas pelukkan nya bahkan. ia mengusap punggung sang istri majikan nya,

"Makasih, banyak ya bi.. Aku pasti bakal kangen sama bibi " Gumam zenny lirih membuat bi maya berkerut kening, perkataan zenny seperti orang yang hendak pergi. dalam waktu yang lama

"bi kalau, gitu aku ke kamar teman-teman aku dulu ya! " Pamit zenny, lalu melangkah ke arah kamar teman-temannya. bi maya tidak merespon ia sibuk bergelut dengan pemikiran nya sendiri.

*.. *

Kreek!

Aca, berkerut kening melihat zenny yang sudah lengkap dengan baju seragamnya. Berdiri di ambang pintu kamarnya. ia segera menghampiri zenny.

"Aku, ganggu ya? " Tanya zenny membuat aca menggeleng 'ya ngga dong! " Sahutnya

"Aku, kesini ngga lama aku mau pamit sama kamu! ... Makasih ya ca aku harap kita bisa bakal ketemu lagi, makasih! Untuk segalanya! Aku pamit ya takut telat! " Ucapan zenny membuat aca bingung apalagi, mata zenny memerah seperti ada sebuah perasaan yang ia tahan, "aku ngga paham, kenapa sifat kamu kaya gini?.. Kamu kenapa sih? Kan mau pergi ke sekolah doangkan? " Tanya aca raut muka bingung melekat di wajahnya saat ini,

"Lia, mawar udah pergi? " Tanya balik zenny saat tadi ia ke kamar temannya tidak mendapati mereka berdua. di kamar mereka masing masing.

"Lia, sif pagi kalau mawar ngga tau lagi pergi sama pak reno! " Sahut aca zenny mangut-mangut ia meraih sang sahabat. ke pelukkannya "makasih, aku pamit maafin aku kalau. Aku ada salah sama kamu ca!.. Bilang ke mawar dan lia makasih dan maaf! " Aca mengeratkan pelukkan nya sungguh, ia tidak tahu kenapa sang sahabat nya menjadi seperti ini.

"Kamu ngga apa-apa kan? " Tanya aca dengan suara sendu aca mengurai pelukkan mereka ia melihat wajah sang sahabat sudah.berubah merah karena menangis,

"Aku, ngga apa -apa udah ya telat nanti! " Cakap zenny lalu pergi, aca bergeming sebentar bagaikan kesambet setan. bengong ia memikirkan setiap salam perpisahan sang sahabat yang aneh, sekali ia menutup pintu kamarnya lalu memikirkan sebuah pamitan sang sahabat yang aneh,

*... *

"Udah pak, ngga usah di tunggin dateng aja jam tiga sore! " Cakap zenny lalu turun dari mobil tidak biasanya gadis itu tidak tersenyum rautnya datar membuat alex . berkerut dahi

"Tidak, bisa saya kan bodyguard kamu, bukan supir kamu! " Bantah alex tegas membuat zenny menghela napasnya "pak, alex aku ngga bakal ada yang jahatin! Lagian, ini sekolah aman kok pak! Silakan pulang! " Timpal zenny

Gadis itu mengeluarkan jurusannya, puppy easy yang menawan, dan beberapa kata bujukkan namun hati. Alex tidak bisa di tembus bagaikan sebuah kaca tebal ada sebuah. pelindung yang membuat alex tetap pada pendirian nya,

"Yaudah, kalau gitu makasih ya. udah jadi bodyguard nya aku, untuk beberapa hari ini makasih banyak by pak aku pamit! " Pamit zenny sambil dadah - dadah, membuat alex berkerut kening mendengar ia memperhatikan.

Gadis itu yang berjalan. ke gerbang sekolah nya hingga akhirnya gadis itu masuk ia menunggu beberapa detik takut, sebuah rasa yang mengganjal di hatinya benar-benar terjadi. Matanya menyapu setiap siswa -siswi yang masuk ke gerbang tersebut.

Zenny masuk ke toilet di koridor, kelas XI IPS, ia mengunci bilik kamar mandi tersebut lalu mengeluarkan sebuah hoodie hitam serta topi masker dan celana jeans, serta kacamata hitam ia memakainya, sebelum pergi ia sengaja menaruh ranselnya di dalam bilik kamar mandi tersebut lalu, pergi meninggalkan toilet tersebut.

"Maafkan aku, bang! " Batinnya seraya berjalan mendekati gerbang sekolah seperti dugaannya alex sedang, memperhatikan gerbang tersebut dari kejauhan matanya menyapu gadis tersebut ia berkerut kening pasalnya gadis tersebut lah yang, hanya memakai pakaian aneh, alex pun beranggapan kalau wanita tersebut adalah wali dari orangtua siswa siswi yang, bersekolah di sana.

Huff! Zenny bernapas lega. Mungkin alex juga saat sadar kalau zenny tidak benar-benar keluar sedangkan zenny. Yang baru saja memberhentikan taksi dan masuk taksi bernapas lega bisa keluar dari tatapan maut sang bodyguard nya. Ia memandang jendela kaca mobil tidak ada tujuan. untuknya pergi ia tidak tahu harus pergi ke mana.

*.. *

Bi maya yang sedang, mengepel lantai tetiba teringat oleh ucapan sang istri majikan nya. Ia segera menyelesaikan perkerjaan nya dan mengecek kamar sang majikkan, ia takut sekali kalau apa yang ada di pikiran nya sama. ia bernapas lega saat melihat kamar itu utuh bahkan baju-bajunya pun masih ada di lemari

"Alhamdulillah!.. Ya allah neng neng buat bibi panik aja! " Cakap bi maya lalu ia keluar lagi dari kamar majikan nya. Bi maya nyaris terpekik saat ia membalik melihat aca di belakang nya sementara aca tertawa!

"Neng, aca buat bibi kaget! " Bi maya mengusap dadanya yang berdetak kencang

"Bi, maaf lagian bibi ngapain di kamar zenny sama bang irsyad ngapain hayo? " Tanya aca seraya menggoda "ngga, tadi bibi merasa ada yang ganjal sama sifatnya neng, zenny masa dia pamitan kaya orang mau pergi lama bibi jadi kira dia mau kabur eh ternyata allhamdulilah ngga " Tutur bi maya Membuat aca teringat pada pesan dari zenny sebelum ia pergi,

"Tadi, zenny juga sama bi.. Dia pamit ngga biasa -biasanya di lesu " Timpal aca yang baru teringat oleh perkataan zenny "tapi syukur neng, dia ngga kabur tenang dia tadi diantar sama pak alex! " Sahut bi maya meyakin kan walaupun hatinya bergemuruh tidak karuan ia berusaha percaya,

*... *

Sudah lima jam irsyad. berada di kantornya adrian sedang mencatat beberapa jadwal CEO tersebut. Sedangkan irsyad fokus kepada laptop nya. ia melepaskan kacamata yang bertengger di batang hidung mancungnya,

Ia letakkan di mejanya, ia menutup laptopnya ada sebuah perasaan yang mengganjal seolah ingin. Meledak bukan perasaan marah namun rasanya aneh ia tetiba teringat istri kecil nya , ia mengambil ponsel nya yang ada di meja kerjanya,

Tingg!

Ia berkerut kening, saat sebuah pesan masuk dari sang istri ia langsung. Menekan kontak istrinya lalu membaca pesan tersebut.

My wife so pretty 🤍💖💗

"𝘉𝘢𝘯𝘨! "

"𝘔𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘯𝘨𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬--𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘤𝘰𝘣𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘤𝘶𝘬𝘶𝘱 𝘭𝘢𝘮𝘢. 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘣𝘶𝘩 𝘯𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘴𝘶𝘴𝘶𝘯 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘵𝘢!.. 𝘉𝘢𝘯𝘨.. 𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘨𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘱𝘶𝘵𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘩 𝘬𝘶, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘣𝘢𝘯𝘨!.. 𝘈𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨! "

"𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘪𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶. 𝘈𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘦𝘯𝘥𝘢𝘭𝘪 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘣𝘢𝘯𝘨! 𝘈𝘬𝘶 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘦𝘨𝘰𝘪𝘴.. 𝘈𝘬𝘶 𝘱𝘢𝘮𝘪𝘵 𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘯𝘨!.. 𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘯𝘤𝘶𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨, 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘵𝘶𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘬𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶-- 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘯𝘤𝘶𝘳 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘣𝘪 𝘺𝘶𝘺𝘶𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘯𝘤𝘶𝘳. 𝘉𝘢𝘯𝘨, 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢,

𝘚𝘦𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘢𝘬𝘶, 𝘯𝘺𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨, 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘬𝘶, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘪𝘮𝘱𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘴𝘶𝘯 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪, 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨.. 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭𝘢𝘢𝘩 𝘢𝘥𝘪𝘬 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨! 𝘔𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭. 𝘉𝘢𝘭𝘢𝘴 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢!

𝘛𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘯𝘨! 𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 🤍𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢, 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘮𝘣𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘪𝘯𝘪... 𝘔𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬𝘬.. 𝘈𝘬𝘶 𝘱𝘢𝘮𝘪𝘵 𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘯𝘨

Deg! Jantung irsyad teriris, membaca pesan sang istri membuat napasnya sesak sekali ia meremas dadanya yang perih, seorang yang selalu ia lindungi kini pergi, adrian menoleh ke irsyad ia Mebelalak kan matanya.

"Ya Ampun pak kenapa? " Tanya adrian irsyad tidak Mengubrris ia segera. Mengambil kunci mobil lalu pergi, membuat adrian terdiam ia terpaku pada sosok irsyad yang berlari, irsyad berlari sembari menelefon sang gadis. Namun tidak ada balasan ia segera masuk ke dalam mobil melempar jasnya asal,

Tidak peduli, jadi tontonan orang telat sedikit sang gadis bisa saja. Pergi karena istrinya selicin belut. dengan kecepataan yang diatas rata-rata irsyad mengendaraj mobilnya tersebut.

"Dek, jangan tinggalkan abang! " Ucapnya seraya menatap ke layar ponsel nya berharap sang gadis menjawab panggilannya.

Bayang-bayang sang gadis, menari-nari di benaknya ia menghela napas saat melihat. Jalanan yang menjadi lautan para pengendara waktu adalah emas! Itulah yang di pikiran nya,

Ia langsung menancap gas, ketika jalanan sudah tidak terlalu macet dengan cepat ia membelokkan mobilnya. ke kompleks elit tersebut tidak peduli mobilnya di parkir di mana ia langsung turun membiarkan satpam rumahnya yang. mengurus nya,

1
bidadari
Minasan ni gokai o nasaru koto no nai you ni, watashi no sakuhin o yorokonde moraeru to ureshii desu
🙏
ginevra
bagus
Dòng sông/suối đen
Ceritanya keren, teruslah menulis thor!
Izuku
Bikin baper nih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!