Bukan Simpanan

"Bar....pulang! mama sakit,ini semua ulah kamu" kesal Pram menghubungi Bara

"Mas,aku sedang sibuk"

"Sibuk apa? sibuk dengan Arum mu itu,apa kamu tidak merasa bersalah sedikitpun Bar,dua wanita yang sudah kamu sakiti!!" tegas Pras kesal

Bara memang sengaja tidak pulang karena dia sendiri tidak tega melihat mama nya bersedih,lagi pula sudah beberapa hari ini sepulang kerja Bara selalu mampir ke Kost Zizi untuk mencari nya, Bara ingin menjelaskan semuanya pada Zizi dan meminta maaf.

Hari ini Zizi masuk ke kantor dengan perasaan yang tak menentu dia masih canggung jika bertemu Pras nanti meskipun dia sudah mengatakan Pras bisa menceraikan nya kapan pun Zizi tetap bingung bagaimana cara bekerja dengan status suami-istri kali ini.

Zizi sudah menyiapkan semua keperluan Pras di atas meja, perempuan cantik itu melirik ke arah jam tangan nya sudah pukul 8 tapi kenapa bos nya belum datang, tidak biasanya Pras terlambat,Zizi mengambil ponsel nya ingin menghubungi Pras tapi dia merasa canggung.

"Lebih baik tunggu sampai pukul sembilan" gumam Zizi

Zizi mencoba mengerjakan pekerjaan nya yang lain tak terasa sudah pukul sepuluh tapi Pras benar-benar tidak datang.

"Zi....bukan nya kamu masih cuti?" tanya Daniel manager pemasaran

"Sudah selesai pak" jawab Zizi ramah

"Tapi tadi pak Pras bilang kalau kamu masih izin"

"Pak Pras menghubungi bapak?" tanya Zizi

"Iya, beliau tidak datang hari ini dia minta saya untuk handle meeting bulanan siang ini karena kamu juga masih cuti" jelas nya

"Pak Pras kenapa tidak masuk pak?" tanya Zizi penasaran

"Kata nya ada yang sakit Zi,tapi saja juga tidak terlalu jelas tadi karena sedang ada tamu"

Zizi terdiam sejenak,Pras sakit? sakit apa? bukan nya kemarin baik-baik saja batin Zizi

"Saya pamit dulu Zi" ujar pak Daniel dan di anggukki Zizi

Zizi mengambil ponsel nya ingin menghubungi Pras tapi takut mengganggu mungkin Pras kecapekan memikirkan masalah ini pikir Zizi.

Zizi menghela nafas panjang dia merasa bersalah dengan Pras,dia sudah membawa bos nya itu terlalu jauh masuk kedalam masalah nya.

Zizi mencari nama bos nya itu, bagaimana pun juga dia harus tau keadaan Pras saat ini.

"Hallo Zi"

"Hallo pak,ma-af mengganggu bapak,tadi pak Daniel bilang kalau bapak sa-kit,apa benar?" tanya Zizi gugup

"O....bukan Zi,bukan saya tapi mama! mama tidak enak badan Zi jadi saya tidak bisa masuk,tapi kenapa kamu bisa bertemu pak Daniel,kamu ke kantor?" tanya Pras penasaran

"Iya pak"

"Saya pikir kamu masih cuti Zi,maaf saya menghubungi pak Daniel tadi takut mengganggu kamu"

"Iya tidak apa-apa pak,salam untuk Tante Indah" ujar Zizi pelan,dia sedikit lega karena bukan Pras yang sakit

"Iya Zi nanti saya sampaikan" jawab Pras tersenyum kecil lalu menutup ponselnya

"Ma,ada salam dari Zizi" bisik Pras

Indah tersenyum getir saat mendengar nama Zizi,dia merasa bersalah pada gadis itu karena sudah membiarkan Bara memacarinya selama lima tahun ini

"Ma,jangan nangis dong, Zizi bisa sedih kalau mama nangis gini,aku janji besok akan bawa Zizi main kemari"

"Jangan!" ujar Indah pelan

"Mama takut Zizi bertemu Bara,akan melukai hati nya" jelas Indah membuat Pras menghela nafas panjang, memang benar yang di katakan mama nya ini jangan kan bertemu mendengar nama Bara saja Zizi sudah menangis memang terkadang cinta itu bisa membuat orang bodoh! contoh saja dirinya mencintai Zizi dalam diam.