Sinopsis:
Dulu, ia adalah seorang jenderal setia yang hidup dan mati di medan perang. Tak pernah terpikir olehnya, jiwanya akan terbangun dalam tubuh penguasa paling ditakuti — Kaisar Tiran, Ethan Lazarus Gilardio.
Kejam, tanpa belas kasihan, dan dibenci rakyatnya, sang Kaisar ditakdirkan untuk hancur. Namun kini, dengan hati seorang prajurit dan kebijaksanaan seorang panglima, ia harus menapaki jalan kekuasaan dan intrik sebagai pemimpin sebuah kekaisaran.
Namun tantangan terbesarnya bukanlah takhta itu sendiri, melainkan wanita yang duduk diam di sisinya — sang Permaisuri, istri yang lama diabaikan dan tak pernah dicintai.
Dihantui oleh dosa-dosa sang Kaisar dan digerakkan oleh kehormatannya sendiri, sang jenderal yang terlahir kembali bersumpah untuk melindunginya, merebut hatinya, dan menulis ulang takdir sang tiran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Paman Viin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.34
"Kau tenang saja, Shiraishi. Pria itu tak akan menduakanmu. Potong saja miliknya jika dia mendua." Ucap Josephine sambil menepuk bahu Shiraishi.
William meneguk ludahnya kasar. Kakak Iparnya yang satu ini memang sedikit menyeramkan. Ia hanya akan menjadi kucing yang manis saat di depan Allaric.
Semua orang terkekeh. Ethan melihat kearah Arianna yang sedari tadi menunduk.
"Apa kau tak mau bicara padaku, Arianna??" Tanya Ethan.
"Tak ada yang bisa kukatakan, Kakak. Aku sedang menyesali perbuatanku dulu." Jawab Arianna.
Takk
"Auhhh......"
Dahi Arianna disentil William. William melihatnya dengan kesal.
"Apapun yang terjadi di masa lalu adalah kebodohanmu yang kuharap tak pernah kau ulangi lagi. Jika si brengsek Remon itu masih ada, maka aku yang akan mengulitinya." Ucap William.
Greppp
Arianna memeluk Kakak ketiganya.
"Terima kasih, Kak." Ucap Arianna penuh haru.
"Keluarlah dan tinggalkan aku berdua dengan Allaric." Ucap Ethan.
Semua orang menurutinya karena Ethan memang tidak bisa dibantah. Selain Kaisar, ia adalah Kakak tertua mereka yang sangat mereka segani.
Tinggalah Ethan bersama Allaric. Suasana berubah menjadi serius. Sementara diluar.....
"Nona-nona, aku dan Count Erland akan mencari sesuatu. Sampai jumpa..." Ucap William diikuti oleh Count Erland.
Sementara para wanita memutuskan menggelar minum teh bersama di Paviliun Teratai. Suasana Paviliun Teratai yang asri dan damai membuat mereka betah.
"Arianna, seperti apa kehidupan Yang Mulia Kaisar, Allaric dan William??" Tanya Jesselyn pada Arianna.
"Maksudmu yang bagaimana Kakak Ipar??" Tanya Arianna.
"Kehidupan keduanya sebelum menikah." Ucap Jesselyn.
"Aku juga penasaran seperti apa mereka." Sahut Josephine diangguki Shiraishi.
Arianna bingung memulainya namun akhirnya ia mengucapkan suatu hal yang membuat ketiga orang lainnya terkejut.
"Huh, kehidupan mereka tak seindah yang dibayangkan orang banyak, Kakak Ipar." Ucap Arianna sambil mengaduk-aduk tehnya.
"Maksudmu??" Tanya Josephine.
"Ya. Mereka lahir dikala Kekaisaran ini menghadapi konflik yang begitu berat. Kau tahu kan Kak Jesselyn. Kekaisaran ini hampir dihancurkan oleh banyak pihak." Ujar Arianna yang diangguki Jesselyn.
"Mereka bertiga singkatnya dibuang oleh mendiang Ayah Kaisar. Mereka dibuang ke medan perang karena Ayah Kaisar tak begitu menyukai mereka. Ia begitu tergila-gila dan hanya menginginkan anak laki-laki dari Ibu Suri Rosse yang kala itu menjadi Selir Agung." Lanjut Arianna.
"Jadi maksudmu, Mendiang Kaisar Reynard mengirim mereka ke medan perang untuk menghabisi mereka??" Tanya Josephine menerka.
"Ya benar sekali. Tapi, mereka tidak mati justru menggila dan menjelma menjadi Iblis di medan perang. Mereka bukan hanya membawa kemenangan tapi juga merebut dan menguasai sektor penting musuh." Jawab Arianna.
"Kak Ethan adalah Panglima Perang Tertinggi Kekaisaran saat itu. Mendiang Jendral Agung Kenshin juga mengakui hal itu. Kak Allaric dan pasukannya menjadi pembunuh dalam bayangan yang sangat ditakuti musuh."
"Apa benar Suamiku seperti itu tadinya???" Tanya Josephine tak percaya.
"Iya. Allaric terlalu jauh dari Pembunuh." Sahut Jesselyn sementara Shiraishi hanya menjadi pendengar.
"Aku berani bersumpah demi apapun. Mereka bertiga dijuluki Iblis Neraka Gilardio oleh Kekaisaran lain. Asal kau tahu Shiraishi, Kak William juga tak berbeda jauh dari mereka. Ia ahli dalam strategi lain yaitu memutus rantai pemasukan Kekaisaran lain lewat gurita bisnisnya. Selain itu juga merupakan petarung yang sangat kuat. Bukankah kau melihat bagaimana Kak William membunuh Daimyou Fushizaki tanpa berkedip??" Ujar Arianna.
Shiraishi mengangguk membenarkannya. Memang benar calon Suami dan calon Kakak Iparnya itu sangat tidak manusiawi terhadap musuh mereka.
"Mereka pulang dan menarik perhatian rakyat. Tak lama, Ayah Kaisar tiada di pangkuanku karena racun yang diberikan salah satu Selirnya. Ibunda Permaisuri menyusulnya tak lama juga. Kak Ethan naik tahta menjadi Kaisar. Mereka bertiga menutup rapat-rapat jati dirinya." Ujar Arianna.
"Lalu kenapa kau memberitahukannya, Arianna??" Tanya suara yang baru saja datang.
Allaric datang dengan santai dan duduk di tengah mereka tepat di samping Istrinya.
"Apa kau takut padaku, Sayang??" Tanya Allaric pada Istrinya.
"Tidak sama sekali. Kau sangat mencintaiku dan tak mungkin menyakitiku." Jawab Josephine tersenyum.
Mereka bermesraan tanpa memerhatikan ketiga wanita lain yang mulai kesal dan jengah menatap mereka berdua.
"Sampai akhir hidupnya, Pak tua sialan itu tak mendapat anak dari Jalangnya." Ucap Allaric tanpa beban.
"Kakak Ipar, Kak Ethan sepertinya akan mengamuk sebentar lagi." Lanjut Allaric santai membuat semua yang ada disana terkejut.