Zhefinca yang dua tahun telah menikah dengan Giovano, ia hanya bertemu satu kali saat pernikahan, dan setelah itu keduanya hidup dengan masing-masing namun status tetap menjadi suami istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suami Sempurna
Dalam jumpa pers hari ini, Zhefinca angkat bicara tentang film yang saat ini ramai di perbincangkan. Terlepas dari kasus produsernya, dia akan tetap melanjutkan Garapan film itu sampai selesai.
“Film ini di kutip dari novel yang saya buat, satu tahun yang lalu. Dan kisah ini saya ambil berdasarkan kisah nyata, kisah dari perjalanan pernikahan saya dengan suami” jelas Zhefinca.
Pernyataan Zhefinca itu memicu reaksi wartawan, yang membuat acara pers pagi itu sedikit riuh. Namun setelah Zhefinca menjelaskan, tidak hanya pemain dan kru film yang bertepuk tangan, melainkan wartawan juga ikut bertepuk tangan.
Giovano muncul di hadapan media, sebagai suami Zhefinca. Dia menceritakan sedikit perjalanan rumah tangganya, hingga membuat beberapa orang bersorak.
Setelah acara yang dibuat oleh Giovano, media sosial kembali dibuat heboh. Namun kali ini bukan tentang membahas Roy selaku produser yang tertangkap basah sedang mendua, tapi tentang perjalanan rumah tangga Zhefinca dengan Giovano.
Banyak tagar tentang keduanya, hingga nama Zhefinca Ariel dan Suami menjadi trending pertama dan paling banyak di cari.
Zhefinca menatap suaminya yang sedang menelpon seseorang. Senyuman yang terukir di bibir Zhefinca begitu memiliki arti yang dalam.
“Kenapa sayang?” tanya Giovano sambil memasukan ponsel ke dalam kantong jasnya.
“Terimakasih”
“Untuk?”
“Sudah membantuku, dan sudah mau support aku sejauh ini”
“Hmm, tapi ini tidak gratis”
“Aku harus bayar pakai apa?”
“Pakai diri kamu. Kamu harus tetap bersamaku, dan lupakan tentang kontrak itu. Kita akan buat perjalanan ini seperti apa yang kamu tulis” ucap Giovano.
Zhefinca tidak bisa menjawab, bibirnya membeku, tapi tatapannya sudah bisa dimengerti oleh Giovano.
Giovano memeluk tubuh istrinya, dia mengusap dengan lembut punggung istrinya yang tengah memeluknya dengan erat.
“Kalau Rosa datang lagi?” tanya Zhefinca.
“Aku gak peduli. Aku cuma mau memperbaiki rumah tangga kita”
“Iya”
Keduanya melanjutkan perjalanannya menuju pusat perbelanjaan, Arka yang menguping sejak tadi juga ikut merasakan kebahagiaan pasangan suami istri yang berada di belakangnya.
“Akhirnya, kamu berhasil Zhe. Kamu menang” batin Arka.
Sementara dirumahnya, Rosa mengamuk melihat Giovano yang semakin terang-terangan mempublikasikan hubungannya bersama Zhefinca.
Laki-laki yang ia kenal begitu dominan tersebut, kini justru bersikap sebaliknya. Begitu hangat, dan terlihat mencintai Zhefinca dengan sepenuh hatinya.
“Gio, aku gak akan lepasin kamu!” Triak Rosa.
Rosa memilih mundur untuk mengatur strateginya. Dia meninggalkan negaranya, dan menuju ke Canada untuk menemui Lukas, suaminya. Kedatangan Rosa kali ini tidak diketahui oleh Lukas, karena yang Lukas tahu Rosa masih sakit dan perlu istirahat untuk memulihkan kondisinya.
Di bandara, banyak mata yang memandangi Rosa, seolah mencibir jika ia pernah menjadi selingkuhan dari suami Zhefinca.
Rosa tidak peduli dengan cibiran tersebut, dia tetap berjalan menunggu pesawatnya diruang vip.
“Lukas, kalau memang setelah ini aku gak bisa menguras harta Gio, setidaknya kamu sudah memiliki bisnis yang bisa menghidupiku” ujarnya sambil meneguk minuman.
.
.
Di pusat perbelanjaan, Zhefinca memasuki toko pakaian, ia membeli beberapa pakaian dan satu gaun untuk acara gala film. Sementara Giovano hanya mengikuti Zhefinca, dan melihat pakaian yang disukai istrinya, setelah mengetahui style istrinya, ia berkeliling toko dan mengambil dua potong dress, lalu ia berikan kepada Zhefinca.
“Cob aini, mungkin akan cocok buat kamu” uacp Giovano.
Zhefinca menerima pakaian itu dengan senyum mengembang, dia segera menuju ruang ganti untuk mencoba pakaian pilihan suaminya.
“Ini gak terlalu pendek?” tanya Zhefinca.
Giovano memutar tubuhnya pelan, matanya tertuju kepada Zhefinca yang begitu cantik. Ternyata pakaian pilihan Gio begitu cocok untuk istrinya.
“Itu cocok buat kamu, ambil saja” ucap Gio.
Setelah puas memilih pakaian, Giovano dan Zhefinca menuju kasir dan kemudian Giovano segera membayar apa yang sudah istrinya beli.
Dengan shopping bag di tangan Giovano yang begitu banyak, Arka mendekat untuk membantunya membawakan.
Lalu ketiganya masuk ke dalam toko sepatu dan tas, disana Giovano benar-benar memanjakan Zhefinca dengan barang-barang mewah.
Seperti sedang balas dendam, karena dua tahun ini dia selalu mengabaikan istrinya. Bahkan membeli barang untuk kado Zhefinca saja, Rosa akan memilihkannya dengan barang lama dan murah.
“Ini terlalu banyak, kamu ngapain beli barang sebanyak ini” Protes Zhefinca lirih.
“Dua tahun ini, aku sudah mengabaikan kamu. Jadi sekarang, aku akan belikan semuanya untuk kamu”
“I-iya, tapi ini berlebihan”
“Tidak apa-apa sayang. Tenang saja”
Seperti tidak bisa menghentikan Langkah gila suaminya, Zhefinca hanya bisa pasrah kemudian mengikuti Langkah suaminya menuju sofa untuk menunggu pembayaran.
“Setelah ini mau kemana?” tanya Giovano
“Terserah kamu. Makan? Atau mau nonton?”
“Nonton?”
“Iya. Hahaha”
Giovano menatap istrinya yang sedang tertawa geli, tatapan Giovano begitu tulus. Bahkan tangannya tidak berhenti menggenggam tangan istrinya.
“Kenapa kamu tertawa?” tanya Giovano
“Karena kamu pasti gak pernah nonton selama ini”
“Hmm iya”
“Mau?”
“Kita coba”
Zhefinca terlihat begitu bahagia, ketika suaminya menyetujui permintaannya untuk pergi ke bioskop. Karena kencan dengan cara sederhana seperti ini adalah impian Zhefinca sejak dulu.
Dan ini adalah pengalaman pertamanya, menuju bioskop bersama dengan pasangan.
“Itu?” tanya Giovano dengan menunjuk.
“Itu premiere. Kita yang regular” ucap Zhefinca kemudian dia menuju tiket pemesanan.
Setelah mendapat tiga tiket, mereka langsung masuk kedalam bioskop. Arka hanya menggelengkan kepala karena melihat bosnya yang hanya mengikuti apa kata istrinya, tanpa perlawanan.
“Kamu tahu, kencan seperti ini impianku sejak lama. Sebelum aku menikah sama kamu”
“Kamu sebelumnya gak pacaran?”
“Gak. Dari lulus sekolah, aku sibuk sama novel-novelku. Terus tiba-tiba aku harus menikah sama kamu”
“Dan sekarang, sudah tercapai kan impian kamu?”
“Iya”
“Apapun yang menjadi impian kamu, sampaikan. Kalau aku bisa mewujudkan, aku akan wujudkan”
Zhefinca memeluk lengan suaminya yang begitu nyaman ia peluk. Keduanya terlihat serius dengan film yang mereka tonton, meski kaki Giovano terasa pegal karena ia harus menekuk kakinya.
Sementara Zhefinca hanya tersenyum gemas ketika melihat Giovano yang sedang menahan rasa pegalnya.
Di tempat lain, Kevin sudah kembali ke kantor seperti biasanya, ia harus menemui teamnya untuk mencari bakat-bakat orang untuk ia bantu wujudkan mimpinya sebagai penulis.
Saat Kevin hendak meninggalkan kantor, Sanaya menghalangi Langkah Kevin tiba-tiba.
“Bisa kita bicara?” ucap Sanaya lirih.
“Mau bahas apa lagi?”
“Kevin, aku minta maaf”
“Sudah ku maafkan”
Kevin meninggalkan Sanaya begitu saja di lobby kantornya. Sanaya hanya terdiam dan menunduk, karena dia benar-benar merasa bersalah.
Sedangkan staff Kevin, banyak yang mencibir tentang perilaku Sanaya yang dengan tega berselingkuh dari Kevin.
“Ninggalin Pak Kevin demi aki-aki”
“Iya, mungkin sukanya yang sudah tua”
Suara itu begitu terdengar di telinga Sanaya, namun kali ini Sanaya seperti kehilangan taringnya. Ia bahkan tidak berani menatap staff Kevin, dia hanya berjalan meninggalkan lobby tersebut dan kembali ke hotel.
