Lepaskan Aku

Lepaskan Aku 💋 32💋

💟💟💟

Semerbak aroma masakan tercium hingga seisi rumah yang di huni 2 orang wanita dan juga seorang bocah lucu nan menggemaskan.

Nampak seorang bocah kecil itu sedang bermain kejar kejaran hingga akhirnya dia berdiri mematung sambil mengendus ngendus aroma dari masakan yang menggugah selera itu.

" Hah dapat, akhirnya Ibu bisa menangkap kamu anak ngegemesin......! ".

Seorang wanita ngos ngosan mengejar langkah bocah itu, hingga akhirnya Ia bisa menangkapnya. Kedua wanita itu saling melemparkan pandangan satu sama yang lain, melihat tingkah bocah itu

" Biasa itu kak, kakak kayak nggak tau saja bagaimana tingkah si Alwi, kalau sudah mencium aroma masakan. Hm jadi patung begitu lh....! " gurau seorang gadis

Wanita yang di panggil kakak pun hanya tertawa kecil. Ia juga membenarkan ucapan sang adik, kalau bocah laki lakinya itu akan jadi patung kalau cium aroma masakan.

" Sayang mau makan ? " Tanyanya lembut pada sang bocah.

" Iya Ma, Alwi mau makan sama rendang saja mama. Baunya sedap.....! "Ucapnya manja

Dengan sigap wanita yang di panggil mama itu menyiapkan makanan untuk sang bocah.

" Alwi mau mama suapi atau di suapi sama Ibu " Tanyanya kembali lembut

" Alwi makan sendiri saja Mama, Alwi kan mau besar, agar bisa ketemu papa " jawab bocah itu enteng.

Hati wanita itu mendadak murung mendengar ucapan sang anak. Namun Ia harus terlihat bahagia di hadapan sang bocah penyemangat hatinya itu.

" Iya sayang, Alwi harus jadi anak yang pintar dulu, biar nanti papa senang kalau ketemu sama Alwi " Ucap salah seorang wanita yg biasa di panggil Ibu.

🌹

🌹

🌹

" ASRUL HALIM YABINTANG "

" Romi, bagaimana dengan Restoran baru kita sekarang, apa semuanya lancar ?"

" Alhamdulillah Rul, semuanya lancar. Tapi untuk mencari koki yang sesuai dengan yang kita harapkan sangatlah susah. Bagaimana kalau kita adakan audisi, yang menang akan di jadikan koki utama di sana " Usul Romi

Asrul tampak berpikir keras menimbang nimbang saran yang di ajukan sahabatnya sekaligus orang kepercayaannya itu. Hingga akhirnya Ia pun manggut manggut tanda menyetujui.

" Baiklah tidak ada yang salah dengan ideMu itu, lakukanlah yang menurutmu terbaik, pilihlah yang sesuai dengan kriteria yang kita butuhkan saat ini " Asrul menepuk nepuk pundak sahabatnya itu sambil tersenyum.

.

.

.

Seorang pria memasuki sebuah rumah dengan sendirinya, karena sudah berapa kali memberi salam dan juga mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban sama sekali dari yang empunya rumah.

" Pantas saja tidak mendengar, sedang sibuk masak rupanya " Suara seseorang itu berhasil membuat sang wanita terkejut.

" Astaqfirullah Mas.....! Kamu membuatku terkejut saja. Kenapa tidak kasih salam dulu, ketuk pintu kek, bukan dengan langsung masuk begini. Kalau aku jantungan gimana, untung jantungku pemberian yang kholiq, kalau pemberian manusia pasti sudah lepas pada tempatnya, dan aku bisa Almarhumah saat juga "

" Kamu juga sich, aku dari tadi sudah mengucapkan salam, mengetuk pintu tapi tidak ada yang dengar. Kebetulan pintu tidak terkunci jadi aku masuk saja, eh tau taunya bidadarinya sedang masak " Gurau pria itu.

" Bidadari apanya, kambuh lagi gombalannya. Ya sudah maaf......! memang aku yang salah. Oh ya duduk dulu Mas, aku buatkan minum. Atau Mas mau makan, kebetulan aku masak lebih hari ini "

Meskipun terkejut sang pemilik rumah tetaplah berlaku ramah, karena pria itu sangatlah berjasa dalam hidupnya.

" Tidak perlu repot repot begitu, aku kesini karena ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Juga ingin bertemu dengan jagoan kecilku. Mana dia, sejak tadi aku tidak mendengar suaranya " Tanyanya kemudian dengan mata celingak celinguk mencari keberadaan bocah kesayangannya itu.

" Dia baru selesai makan langsung masuk kamar, mungkin sedang di tidurkan sama Mila Mas " Jawabnya sambil tetap menata beberapa pesanan kedalam kotak untuk di kirimkan ke beberapa pelanggannya.

Sebuah amplop di letakkan di atas meja membuat wanita itu terkejut.

" Apa ini dan untuk apa ? " Tanyanya bingung.

" Buka dan bacalah " Pintanya kemudian

Dengan hati hati Ia membuka amplop yang di berikan pria itu padanya dan terkejut melihat isinya.

" Sebuah formulir pendaftaran, tapi untuk apa Mas memberikannya padaku ? " Tanyanya masih dalam keadaan bingung.

" Aku ingin kamu mengikuti acara itu " Jawabnya kemudian.

Wanita itu kembali membaca dengan teliti semua yang tercantum di dalam lembaran itu.

" Di kota S....! tidak Mas, aku tidak ingin kembali kesana " Ucapnya dengan cepat.

" Mau sampai kapan kamu akan seperti ini, sembunyi dari kenyataan. Kamu harus bisa maju, kalau bukan demi kamu, paling tidak pikirkan bagaimana masa depan Alwi. Kalau kamu menang hadiahnya sangat besar, belum lagi kamu akan bekerja di sana dengan gajih yang sangat besar juga "

Lama Ia tertunduk memikirkan apa yang harus Ia lakukan. Semua yang di katakan pria itu ada benarnya

" Kalau kamu masih tidak mau, tawaranku masih sama lho, tidak ada yang berubah " Ucap pria itu lagi.

" Beri aku waktu untuk berfikir Mas, aku akan memberitahumu lagi nanti " Jawab wanita itu kemudian.

" Ya sudah kalau begitu, aku pulang dulu. Oh ya pikirkan baik baik, aku sangat berharap kamu mau menerimanya. Menerima tawaranku atau tawaran yang ini " Ucap pria itu penuh harap.

" Hemm..... sudah cukup masalah itu, kita sudah bahas jauh sebelumnya kan Mas !.

Oh ya, ini untukmu buat makan siang, semoga makanannya tidak mengecewakan dan kamu menyukainya ".

Wanita itu menyodorkan 2 buah kotak pada pria itu, dan di terima pria itu dengan senang hati.

" Tentu saja aku suka, masakan seenak ini siapa pun tidak akan menolaknya ".

💛💛💛

Terima kasih semua yang sudah mampir, seoerti biasa Nayla minta dukungannya, like, rate, komen. Untuk hadiah Nayla meminta seikhlasnya saja. Semoga selalu suka dengan ceritanya.