NovelToon NovelToon
Pelangi Di Hati Ku

Pelangi Di Hati Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Keluarga
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: qsk sri

Menikah dengan pria yang dicintai merupakan impian setiap wanita. Begitu pun dengan ku,bisa menikahi pria yang tak hanya kucinta,tetapi juga rupawan dan tentu baik hatinya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi ku. Ditambah mertua dan ipar dan keluarga suami begitu menyayangi ku.Tapi kebahagiaan itu tak bertahan lama. Hal itu berawal di saat aku memutuskan untuk mengadopsi seorang bayi yang gak sengaja aku temukan di pabrik tempat aku bekerja. Suami,mertua,ipar dan semua keluarga nya menentang,yang katanya asal usul bayi itu tidak jelas.
"Kamu itu gimana sih,kok bisa-bisanya adopsi bayi itu tanpa persetujuan kami ? Gimana kalau bayi itu hasil dari hubungan gelap ? Asal usul nya gak jelas,bisa saja kan bayi itu hasil hubungan gelap,karena tak diinginkan makanya dibuang ,lah kamu malah pungut tuh bayi haram !" Ujar ibu mertuaku dengan kesal.

Sebagian cerita ini aku ambil dari kisah nyata dari beberapa narasumber di sekitar ku juga sebagian ada kisah ku juga.Jangan lupa like dan komen ya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qsk sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

"Assalamualaikum...." Ucap pria itu setelah membuka helm nya.

kening ku berkerut melihat orang itu,dia kan pria tadi yang mengira ku mau bunuh diri,namun kening ku berkerut kian dalam ketika ibu menjawab salam nya,dan menyapa nya, seakan ibu sudah mengenal nya saja.

"Waalaikumsalam...baru pulang,nak ?" Aku melirik pada ibu, namun yang dilirik nampak menatap pria itu yang kini berjalan mendekat.

"Iya Bu,tadi ada gangguan sedikit di jalan jadi pulang nya telat " Jawab pria itu

"Sudah makan belum ? Kalau belum bisa bareng sekalian,ibu udah masak banyak loh " Tawar ibu

"Tadi sih udah di jalan ,tapi pas sampai rumah jadi laper lagi ,hee...siapa ini ?" Ucap pria itu sambil melirik padaku.

"Oh iya, ini anak nya ibu yang ibu ceritain " Ucap ibu,kening ku tak pernah berhenti berkerut. Ibu menceritakan aku padanya ?

"Ma...ma...! "

Aku mengalihkan pandanganku pada putra ku,dan lantas mengambil nya dari gendongan ayah.

"Hai jagoan mama,maaf ya, mama kelamaan pergi nya. Maaf ya Bu,ayah jadi ngerepotin. Arvan gak rewel kan ?" Tanya ku

"Enggak , kalau rewel udah ibu telpon kamu dari tadi " Jawab ibu

"Ya udah,yuk masuk udah adzan magrib! Kita sholat dulu abis itu makan " Ucap ayah

Aku seketika protes saat ayah mengajak pria itu lebih dulu masuk. Protes pada ibu tentunya.

"Bu,kok ayah bawa dia masuk ? Siapa sih?" Tanya ku

"Dia itu yang nyewa kamar kamu,maaf ibu belum ngasih tahu kamu kalau kamar kamu ibu sewakan " Aku terkesiap

"Disewakan ?Sejak kapan ? Nah loh gimana nanti aku nginep di sini ? Di mana aku tidur nanti ?" Tanya ku

"Emang kamu mau nginap ?" Tanya ibu

"Suami kamu udah tahu?" Lanjut ibu

"Iya,nanti aku bilang" lirih ku, entahlah semenjak aku memergoki mas Danu bersama perempuan lain rasanya aku malas pulang,malas bertemu dengan nya. Biarlah ku tenangkan dulu diri ini barang satu malam.

"Berarti kamu belum izin? Ada masalah ?" Tanya ibu yang seperti nya peka

"Gak ,kok " Jawab ku bohong

"Ya udah,mending kamu sholat dulu. Di kamar ibu saja " Ucap ibu yang seperti nya tak ingin bertanya lebih jauh.

" Iya Bu "

Beberapa saat kemudian,aku telah selesai mengerjakan sholat. Aku membiarkan Arvan bermain di ruang tengah dengan mainan yang aku bawa dari rumah.

"Kamu main dulu di sini ya,mama mau bantuin nenek dulu siapin makan " Ucap ku sambil mengusap kepalanya. Arvan mengangguk sambil tersenyum.

"Anak pintar " Puji ku.

Aku lantas beranjak menuju dapur.

"Bu,nanti aku tidur nya gimana ? Kamar aku kan ada penghuninya" Tanya ku sambil membantu ibu untuk membawa semua makanan ke ruang tengah. Karena di meja makan tidak muat.

"Saya bisa tidur di sofa kok " Aku terhenyak ketika tiba-tiba terdengar suara pria itu di samping ku ,aku lantas bergeser.

"Gak bisa ! Walau gimana pun kita tetap satu atap, sementara orang-orang di luar sana tidak tahu,mereka pasti akan berpikir macam-macam. Daripada nanti menimbulkan fitnah mending aku pulang saja. Aku pinjam motor ayah lagi "Ucap ku

"Tapi ini sudah malam nak,takut kamu kenapa-kenapa di jalan. Mending kamu nginap saja,kecuali suami kamu datang jemput kamu,baru ibu bolehin kamu pulang " Ucap ibu

Aku menarik nafas dalam,tak mungkin aku pulang sementara hatiku menolak bertemu dengan Mas Danu,untuk saat ini.

"Kalau begitu kamu tidur di kamar saja,biar aku tidur di warung. Seperti nya akan menyenangkan. Saat terbangun malam-malam tiba-tiba kepengen ngopi tinggal nyeduh,mau makan mie ada,mau ngemil juga bisa kecuali kalau gorengan harus nunggu besok pagi " Ucap pria itu

"Ibu tenang saja,aku bayar kok " Lanjut nya sambil tersenyum pada ibu

"Ya sudah kalau begitu. Tapi kamu gak apa-apa gitu tidur di warung ?" Tanya ibu

"Gak apa-apa,aku cowok tidur dimana saja gampang. Jangan kan di warung, tidur di emperan toko saja saya pernah,meski pagi-pagi dapet hadiah air dingin dari pemilik toko nya,hehehe...."

Duh,kok aku jadi kasihan ya. Membayangkan nya tidur di emperan toko terus disiram air dingin,pasti gak enak banget rasanya. Tapi masa iya sih ...ah sudahlah kenapa aku jadi mikirin nasib orang sih,nasib aku sendiri saja ngenes banget.

"Ya ampun,...kasihan sekali. Mulai sekarang anggap saja ini rumah nak Bayu "Celetuk ibu. Aku pun sontak menatap ibu.

"Makasih bu,aku jadi makin betah "Ucap pria itu tersenyum

Aku menghembuskan nafas,kemudian membawa beberapa piring ke ruang tengah. Di sana Arvan masih anteng sendiri,dia tersenyum ke arah ku dan mendekat ketika aku meletakkan piring di lantai beralaskan karpet.

"Jangan dimainin ya,nanti pecah kena kamu ,nanti kamunya sakit mama yang sedih " Ucap ku lembut sambil menatap bocah lucu itu.

"pintar " Aku kembali menuju dapur meninggalkan Arvan di sana. Saat itu aku berpapasan dengan pria yang ternyata bernama Bayu. Dia membawa semangkuk besar sayur nangka muda.

Dia tidak mengatakan apapun tetapi bibirnya hanya tersenyum pada ku,yang juga ku balas dengan senyum terpaksa. Aku pun segera berlalu ke dapur. Namun saat aku kembali aku terdiam ketika melihat pemandangan di depan ku. Arvan tertawa sangat lepas hal yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Di dekatnya ada Bayu yang ternyata tengah bermain dengan Arvan. Tak jauh di sana ada ayah yang juga tengah menatap putra ku. Tak terasa air mata ini jatuh. Seandainya itu adalah Mas Danu....

"Mila...kamu gak apa-apa?" Tanya ibu tiba-tiba,aku gelagapan dan langsung mengusap air mataku.

"Gak apa-apa kok bu "Jawab ku seraya memberikan senyuman agar ibu yakin jika aku baik-baik saja. Tapi yang namanya seorang ibu pasti hati nya peka. Raut wajahnya menatap ku penuh curiga.

*

Malam semakin larut,tapi mataku belum juga mau terpejam. Aku terus terbayang kejadian tadi siang. Mas Danu pun sama sekali tidak menghubungi ku,padahal tadi aku sempat mengirimi nya pesan memberi tahu nya jika aku menginap. Ku hembuskan nafas kasar,namun aku sedikit terganggu dengan aroma parfum di kamar ini. Astaga,gara-gara bau parfum ini aku jadi kembali terbawa ke ingatan di jembatan tadi.

Aku menggeleng cepat. Kupandangi wajah damai Arvan yang tengah terlelap. Dengan gerakan pelan aku turun dari tempat tidur. Ini gak bener,kalau begini terus sampai kapan aku bisa tidur. Aku pun pergi ke luar. Di teras aku terdiam menatap jalanan yang sunyi dan remang. Namun saat aku tenggelam dalam lamunan ku,aku dikejutkan dengan tepukan di pundak ku.

"Ngapain malam-malam begini melamun di luar ?" Tanya ayah lalu ikut duduk di samping ku

"Gak baik baik buat kesehatan,apalagi kamu perempuan. Galau kok kaya bapak-bapak nongkrong nya di luar " Canda ayah namun aku hanya menghela nafas pelan sambil meringis senyum.

"Aku gak bisa tidur yah,makanya aku ke luar cari udara segar" alasan ku

"Ada masalah ? Sama siapa ? Suami atau mertua kamu ?" Tanya ayah sambil menatap ke arah ku

Seketika rasa sakit yang sudah aku tutupi menguar ke permukaan. Tangis yang ku tahan-tahan akhir nya keluar juga.

Ayah kemudian memelukku "Menangis lah ! Menangis lah anak ku ! Jika dengan menangis akan membuat mu merasa lega. Menangis bukan berarti lemah,tapi itu akar dari sebuah kekuatan. Menangis lah, luapkan semua rasa sakit di hatimu,keluarkan semua nya tapi setelah itu kamu harus menjadi lebih kuat. Dan kamu harus selalu ingat kamu gak sendiri,ada ayah ada ibu,kami ada bersama mu yang akan selalu mendukungmu dalam kondisi apapun " Ucap ayah membuat tangisan ku semakin menjadi.

Setelah beberapa menit menangis akhirnya aku merasa tenang.

"Kamu bisa cerita ,kenapa dan apa yang sudah membuat anak ayah yang cantik ini menangis ? Apa yang sudah melukai hatimu?" Tanya ayah

"Ayah.... sebenarnya....."

Bersambung....

1
Sekti Ibue'BilFa
gak sabar liat kekacauan pernikahan si cecunguk
Sekti Ibue'BilFa
lanjut, kalo perlu kacaukan acara pernikahan nya danu
Asri: Hahahah....bakal ada kejutan buat danu nanti 😁
total 1 replies
Sekti Ibue'BilFa
siapakah itu?
Sekti Ibue'BilFa
semoga segera ketahuan itu ulat bulu
Asri: Amiin....makasih doa nya kak 🤭
total 1 replies
Sekti Ibue'BilFa
sabar ya mila
Asri
yang ini gak ada horor nya kak,🙏🏼 tapi mungkin nanti ada lah dikit ,itupun gak diawal cerita 🙏🏼
Sekti Ibue'BilFa
netas baru thorrrr,ada cerita horornya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!