NovelToon NovelToon
Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:96.9k
Nilai: 5
Nama Author: Deshika Widya

"Biar saya yang menikahi Dira, Om."
"Apa? Gak bisa! Aku gak mau!"
***
Niat hati menerima dan bertunangan dengan Adnan adalah untuk membuat hati sang mantan panas, Indira malah mengalami nasib nahas. Menjelang pernikahan yang tinggal menghitung hari, Adnan malah kedapatan berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Di saat yang bersamaan Rada—mantan kekasihnya, datang menawarkan diri untuk menjadi pengganti Adnan. Indira jelas menolak keras karena masih memiliki dendam, tetapi kedua orang tuanya malah mendukung sang mantan.
Apa yang harus Indira lakukan? Lantas, apa yang akan terjadi jika ia dan Rada benar-benar menjadi pasangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deshika Widya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pertama

Rada mengerjapkan mata hingga perlahan terbuka saat sebuah tangan hinggap di wajahnya. Ternyata tangan Indira tengah berkelana entah ingin ke mana.

Pria itu tak marah atau merasa kesal. Ia justru mengulas senyum manis dengan tatapan yang tertuju pada wanita di sampingnya. Wanita yang semalam berhasil membuat ia setengah gila.

Ya, tanpa aba-aba Indira menyerang begitu saja. Menyeretnya ke atas ranjang dan melakukan hal yang tak diduga. Sungguh Rada terkejut dibuatnya. Bagaimana bisa Indira yang semula selalu bersikap ketua, tiba-tiba menyerahkan diri padanya begitu saja?

Bahkan masih jelas dalam ingatan Rada jika semalam wanita itulah yang dominan. Sementara ia hanya bisa pasrah saking terkejutnya. Meski begitu, ia dan Indira sama-sama berhasil merasakan sensasi terbang ke atas awan hingga tanpa sadar waktu sudah larut malam.

Hem, Rada jadi ingin tertawa.

Sekali lagi ia tatap wajah tenang sang istri yang masih belum mau membuka mata. Diberinya sebuah kecupan lembut kening wanita cantik itu.

"Sekarang kamu beneran jadi milikku, Dira Sayang," bisiknya.

Rada benar-benar tidak menyangka. Setelah badai besar yang ia lewati, kini bahagia pun menghampiri.

5 tahun lalu ia adalah seorang pemuda yang sangat hancur karena harus kehilangan kedua orang tua secara bersamaan. Tak berselang lama setelah lulus SMA, ia pun harus rela pindah ke luar kota untuk tinggal di rumah tantenya sembari melanjutkan pendidikan. Namun, karena keputusan itu, ia harus melerakan hubungannya dengan Indira berakhir begitu saja. Membiarkan mimpi yang sudah mereka bangun melebur ditelan luka.

"Maaf karena aku gak bisa temani kamu setelah hari itu, Dir. Tapi percayalah, aku pergi pun biar bisa kembali sama kamu dalam keadaan yang pantas."

Pantas secara pendidikan, karir, dan finansial. Itulah yang ada di pikiran Rada. Dan sekarang ia berhasil meraihnya.

Perlahan jari-jari Rada terulur, menyibak rambut Indira yang menutupi sebagian wajah. Bibirnya tersenyum manis. Paling manis daripada senyum-senyum yang pernah ia tunjukkan sebelumnya.

Belum sempat ia larut lebih jauh dalam menyelami wajah sang istri, suara notifikasi ponsel yang diletakkan di atas meja nakas berbunyi nyaring. Rada menoleh sekilas, tak memedulikan benda pipih itu. Namun, setelah beberapa saat kemudian, entah mendapat dorongan dari mana, ia langsung mengambil benda itu dan menyalakan layar.

Satu pesan dari nama yang ia kenal.

Dita.

[Gimana, Dir? Gak bisa, kan? Aku, sih, udah bisa nebak kalau kamu itu gak handal.]

Rada membeku. Apalagi setelah membaca pesan yang Dita kirim pada istrinya semalam.

"Jadi, Dira seberani itu karena gak diterima diejek Dita? Dasar, sialan!"

Tangan pria itu mencengkeram ponsel dengan kuat. Dadanya bergemuruh, menahan amarah pada wanita yang tega menusuk Indira dengan sebegitu kuatnya.

"Sekali-sekali dia emang harus dikasih pelajaran!"

Dengan gerakan cepat, ia meletakkan ponsel sang istri cukup keras ke atas meja nakas di sisi tempat tidur. Siapa sangka suara benturan itu cukup membuat Indira terlonjak kaget dan membuka matanya.

"Suara apa itu?" gumam wanita itu dengan serak, matanya masih setengah tertutup.

Rada tak menjawab. Ia hanya menatap Indira dalam diam.

Wanita itu duduk perlahan sembari merapikan rambut yang berantakan. Namun, saat kesadarannya mulai kembali penuh dan bertatapan dengan Rada, rona merah langsung menjalar cepat ke pipinya.

'Ya ampun! Apa yang udah aku lakuin semalam?' jerit wanita itu dalam hati. Sesaat kemudian, ia menutup wajahnya menggunakan kedua tangan.

Rada hanya terkekeh. Ia paham apa yang tengah dipikirkan istrinya saat ini.

"Ma-maaf, soal semalam. Aku—"

"Gak perlu minta maaf. Aku justru berterima kasih karena gak harus mulai duluan," potong pria itu cepat sambil mengedipkan sebelah mata. Sengaja menggoda istrinya.

Sontak bibir Indira mengerucut kesal. Namun, rona merah di pipinya malah kian kentara. Tentu saja pemandangan itu menjadi hiburan tersendiri untuk Rada.

"Dari dulu makin merah pipinya, makin cantik aja, ya?"

"Rada!"

***

Meski baru satu hari resmi menjadi pengantin baru, pagi itu Rada tetap harus menjalani kewajiban sebagai karyawan baru yang sedang dalam masa training. Setelah salat subuh dan mandi, ia mengenakan kemeja putih dan celana bahan abu gelap, tampil rapi meski wajahnya masih menunjukkan sisa-sisa kantuk semalam.

Karena tak sempat turun ke restoran hotel, mereka memesan sarapan ke kamar. Dua porsi nasi goreng spesial dan dua gelas jus jeruk tersaji di atas meja kecil dekat jendela. Indira yang kini juga sudah rapi dengan dress rumahan, duduk di seberangnya sambil menyeruput air putih.

Suasana hening, hanya terdengar suara alat makan yang saling beradu di atas piring. Hingga tiba-tiba Rada bertanya, "Kenapa kamu gak blokir nomor Dita?"

Kunyahan Indira langsung terhenti. Ia menatap Rada dengan bingung, nyaris tersedak sebelum akhirnya berhasil menelan makanannya perlahan.

"Kenapa tanya gitu?" balasnya pelan, mencoba terdengar tenang.

"Dia itu toxic, Dir," ujar Rada sambil menatap langsung ke arah istrinya.

"Dia pasti gak akan berhenti kirim pesan-pesan aneh ke kamu. Aku gak mau kamu terpengaruh hal buruk dari dia."

Indira tak langsung menjawab. Ia menunduk, membiarkan pikirannya bekerja keras menyatukan potongan kemungkinan. Lalu, seperti ditampar kenyataan, ia teringat akan satu pesan Dita semalam yang belum sempat ia hilangkan jejaknya.

'Apa Rada baca chat dari Dita?' batinnya panik. Namun, ia terlalu enggan membuka pembahasan soal pesan menyebalkan itu, apalagi mengungkit momen semalam.

Jadi, alih-alih bertanya balik, Indira hanya mengangguk pelan dan berkata, "Okey. Aku blokir nomor dia nanti."

"Sekalian nomor si Adnan juga."

Sontak Indira mendesah kecil, lalu meletakkan sendoknya sedikit kasar. "Kamu pikir, aku masih mau pelihara kontak dia setelah kepergok selingkuh? Gak banget, deh!"

Pria itu terkekeh pelan, lantas mengangkat kedua jempolnya ke depan. "Bagus!"

Beberapa saat hening kembali mengisi kamar. Rada makan dengan santai, sementara Indira menyandarkan tubuh pada kursi, sesekali melirik jam di dinding. Wanita itu sudah mengakhiri makannya meski isi piring masih terlihat banyak.

Selama terdiam, mata Indira tak henti memerhatikan wajah Rada yang tampak tenang. Hingga tiba-tiba saja ia teringat akan sesuatu yang belum pernah dibahas sejak sebelum mereka menikah.

Tempat kerja Rada.

Seolah terlalu dipusingkan oleh pernikahan yang mendadak mengganti mempelai pria, baik Indira maupun kedua orang tuanya sampai lupa menanyakan hal sepenting itu pada Rada.

"Sebenernya kamu kerja di mana, sih?"

Rada mengangkat alis. Sedikit heran karena sang istri baru bertanya sekarang. Meski begitu, ia tetap menjawab dengan santai, "Di Nuswantara Properti.

"Uhuk-uhuk!"

Seketika Indira tersedak air liurnya sendiri mendengar jawaban sang suami. Nuswantara Properti? Kenapa bisa?

Sementara itu, Rada bergerak cepat—berdiri di samping istrinya. Ia sodorkan ujung gelas yang berisi jus ke dekat bibir wanita itu.

"Minum dulu," katanya. "Kok, bisa kesedak segala, sih?" omelnya pelan.

Indira meneguk jusnya perlahan dengan dibantu Rada. Setelah dirasa cukup, ia menjauhkan ujung gelas itu dari mulutnya.

"Ka-kamu bercanda gak, sih, Rad?" tanyanya dengan napas yang masih tersengal.

Beberapa kerutan seketika muncul di kening Rada. Ia makin menatap sang istri heran. "Ck! Ya enggaklah, Dira Sayang. Aku emang baru kerja di Nuswantara Properti. Emang kenapa, sih?"

Sontak saja mata Indira membola. Ia menggelengkan kepala sembari menggoyang-goyangkan lengan Rada. "Ini bahaya, Rad ... bahaya!"

"Hah? Maksudnya apa, sih?"

"Aku udah lama kerja di kantor itu, Rada. Dan peraturannya jelas—gak boleh ada sesama karyawan yang punya hubungan, apalagi sampai nikah!"

"Apa?!"

1
Wardi's
makasih ya ka othor... sukses terus buat karya selanjitnya...

maaf kl ada salah dlm bercyanda.. bercyandaah..😅🤣🙏
Wardi's
tamatnya nunggu lebaran aja thor.., arumnsm dava nikahnya bln syawal ato bulan haji aja boleh deh.. wkwkw
Wardi's
katanya arum dava nikah sebulan lg.. ini blm sejam udah nikah aja... wkwkkwk
Wardi's
selesai khan?? bukan tamat..??
Yuli Ani
Wahh udah tamat ajja thorr
Deshika Widya: sudah waktunya Kak hehe
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Siti Zaid
Terima kasih author..ending yang.membahagia kan utk Revan dan Rumi juga Rada dan Indira...🥰semoga terus berjaya dalam apa pun juga bidang yang diceburi dan semoga author selalu bahagia disamping keluarga tercinta..aamiin🤗
Deshika Widya: Aamiin Yaa Allah🤲 Terima kasih kembali Akak🥰 Doa yg sama untuk Akak ya🫶
total 1 replies
Teh Euis Tea
wahhh cius ini tamat thor, duhhh kirain sampe dirra lahiran thor dan rumi hamil tp ya alhamdulilah happy ending
makasih ya thor atas karyanya

sehat selalu untuk othor
Deshika Widya: hihihi terima kasih kembali Akak
Doa yg sama untuk Akak🤗
total 1 replies
Teh Euis Tea
abang revan ga sabaran bgt, pengen nikah udah ky kebelet pipis🤣
sabar ya bang revan 1bln ga lama ko
ini lg penganten lama msh aj so sweet bikin othornya pengen ngikutin aj🤣
Teh Euis Tea: ga jauh beda sih🤣
total 2 replies
Wardi's
rada knp., bisa gitu tdr sambil ngomong.. skalian ja tdr sambil ngemil.. wkwk
Deshika Widya: Rada kan manusia terunik milik Dira🤣
total 1 replies
Wardi's
minta setahun lg aja arum., biar revan kapok.,
revan udah kebelet pipis tuhh....
Deshika Widya: wah bahaya dong🤣
total 1 replies
Ir
Die Dir bisa² nya punya temen modelan Dita masih diem bae, aku aja kalo punya temen yg pick me udah males deket² apa lagi yg modelan Dita
Deshika Widya: kalau aku udh ta santuuut aja sekalian🙏😭
total 1 replies
Wardi's
segemes itu ka othor sm dita..,
Deshika Widya: kesempatan🤣
total 1 replies
Wardi's
arum jd resign.., cocoklah jd macan ternak ja brg dira..,
dita spertinya gk akan nyesel.. malah ky psikopet..

sabar ya ka othor.., emosinya ampe meluap2., waktu part rada ngetiknya ampe retal gk tuh HP.. hehe
Deshika Widya: hampir melayang😭🤣
total 1 replies
Nadja 🎀
dita, mentang-mentang kmu hamil aku yakin anakmu gak suka klu kamu jahat bgt pd org baik.. nanti terkena karma klu anakmu cacat
Deshika Widya: huhuu takut ya
total 1 replies
Teh Euis Tea
mantap blatung nangka udah tertangkab, biarlah mereka di hukum berat
cieeeee babang revan sm rumi mau nikah siap2 ach kondangan lg
Teh Euis Tea: tenang msh ada dres waktu kondangan dira rada, itu aj di pake lg😅
total 2 replies
Ayudya
enak banget tu mulut Dita ngomong minta toleransi.jangan mau rada kalau dita minta toleransi kejahatan harus tetap dapat hukuman mau ringan atau berat biar Dita tau gimana hidup di hotel prodeo/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ayudya: kalau aku si cari amannya aja kak.lebih enak di rumah/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiap Kakak
total 1 replies
Arin
Dita minta toleransi mentang-mentang dia lagi hamil.
Terus seumpama kemarin Dira diculik dan gak selamat gak mikir dia???
Memang egois mau menang sendiri
Arin: Betul itu
total 2 replies
Ir
Rumi Terima lamaran Revan pasti habis dapet tausiah dari Indira sama Rada dia 🤣🤣
Deshika Widya: tausiah penenang jiwa🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!