NovelToon NovelToon
Aku, Kamu Dan Para Mantan

Aku, Kamu Dan Para Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: CumaHalu

Anisa dan Yusuf pasangan suami istri yang memiliki kehidupan nyaris sempurna. Ekonomi cukup, tiga orang anak dan mertua yang tidak ikut campur. Namun, ujian datang dari mantan kekasih Anisa dan mantan istri Yusuf. Kehadiran mantan istri Yusuf juga telah membuat ibu mertua Anisa membencinya. Seiring berjalannya waktu, Yusuf tidak bisa menolak kehadiran mantan istrinya untuk kembali. Hingga memutuskan setuju untuk menikah siri, tapi Yusuf merahasiakan pernikahannya dari Anisa. Lalu bagaimana Anisa dengan mantan kekasihnya yang juga ingin bersamanya, akankah berhasil ? Apakah pernikahan Yusuf dan Anisa akan berakhir atau malah akan semakin kuat ? Yuk baca, like, komen dan share ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CumaHalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

KEESOKAN PAGI

Anisa membisu sejak kemarin sore setelah mendengar laporan dari Ryan. Anisa mulai banyak memikirkan tentang Ryan di masa yang akan datang. Sepanjang memasak untuk sarapan Anisa tidak seceria biasanya.

Suasana mulai heboh ketika Alif dan Hana ke meja makan. Yusuf yang pada hari ini tidak memiliki jadwal penting memilih libur bersama anak-anaknya. Hana sangat bahagia bisa bersama papanya pagi ini, tidak seperti biasanya yang ketika buka mata papanya sudah berangkat kerja.

"Sayang, setelah sarapan aku mau kita ngobrol sebentar ke belakang ya," ujar Yusuf saat Anisa berdiri di sampingnya meletakkan lauk di atas meja.

Anisa tidak menjawab dan masih sibuk dengan pikirannya. Yusuf memegang tangan Anisa dan membuatnya terhenyak. Anisa menoleh dan memandang Yusuf yang mengerutkan dahinya melihat reaksi Anisa.

"Kamu kenapa sayang?" Yusuf menatap Anisa yang hanya menoleh tanpa bersuara.

"Mm... aku gapapa, Mas. Aku ambil sayur dulu dan kalian bisa sarapan." Anisa melepaskan tangan Yusuf dan mengambil sayur ke dapur.

Yusuf yang sudah merasa mengganjal sejak kemarin malam, ia segera menyambar tangan Anisa dan menggandengnya ke halaman belakang. Mengajaknya duduk di kursi berhadapan. Yusuf memandang Anisa Dan menyibakkan rambutnya yang tergerai menutupi sebagian wajahnya.

"Ada apa? Apa kamu tidak suka kalau terus berada di rumah? Anisa, kamu boleh pergi kemanapun yang kamu inginkan. Tapi tolong ijin dulu padaku, supaya kalau ada apa-apa aku bisa membelamu di hadapan mama."

"Aku tidak masalah dengan perintahmu Mas, bahkan aku juga ingin melakukan itu setelah ini."

"Lalu kenapa kamu masih melamun? Ada apa? Kalau ada apa-apa bilang sama aku."

"Aku ga mungkin mengatakannya sama kamu, Mas. Yang membuatku sakit hati kata-kata mama yang dia ucapkan ke Ryan. Seharusnya mama kalau mau marah-marah cukup sama aku aja," batin Anisa.

"Anisa...." panggil Yusuf. Anisa terkejut dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Mas, sebaiknya kita ke dalam sekarang. Bukannya kamu janji sama Alif mau mengajaknya ke kebun binatang hari ini?"

"Oke...." Yusuf menghela napas panjang. Ia memutuskan untuk mengalah dan mencari tau sendiri apa yang sebenarnya terjadi pada istrinya.

Ryan sudah tidak ada di meja makan saat Yusuf dan Anisa kembali ke ruang makan. Mela mengatakan pada Anisa kalau Ryan kembali mengurung dirinya di kamar. Anisa khawatir dengan Ryan segera menyusulnya ke kamar.

Saat Anisa masuk ke kamarnya, Ryan sedang mengerjakan PR-nya. Anisa duduk di samping Ryan dan memandang putra sulungnya yang fokus melihat buku pelajarannya. Mengelus kepalanya dengan lembut dan mencium kepalanya.

"Sayangnya Mama, kamu ikut aja ke kebun binatang ya. Nanti papa curiga kalau kamu berubah gini, Nak."

"Ma, dimana ayah kandungku?" tanya Ryan menatap Anisa. Seketika membuat air mata Anisa luruh.

"Sayang, kamu ga perlu cari ayah kandungmu. Dia ga peduli sama kamu, Nak."

"Aku ingin bertemu dengannya sekali saja Ma. Aku ingin merasakan di peluk sama ayah kandungku," pinta Ryan.

Hati Anisa terasa sesak dan langsung memeluk Ryan. Anisa mengusap kepala Ryan dan mencium keningnya. Dalam pelukan mamanya, Ryan menangis tersedu.

"Mama tau apa yang Ryan rasakan. Tapi papa ga tau apa-apa soal kata-kata nenek Evelyn kemarin sayang. Ryan ikut aja ya sayang, kasihan papa Yusuf. Nanti dia malah mikirnya Ryan ga sayang lagi sama dia," bujuk Anisa.

TOK TOK TOK

Anisa dan Ryan menoleh ke pintu, Yusuf memanggil keduanya untuk segera turun dan berangkat ke kebun binatang. Anisa memandang Ryan untuk ikut berlibur bersama. Ryan akhirnya mengikuti keinginan mamanya dan pergi bersama.

Di perjalanan Alif bersenandung dengan riang gembira. Hana lebih banyak ngemil, sedangkan Ryan sibuk dengan hp di tangannya. Ryan memilih duduk paling belakang.

 

DI KEBUN BINATANG

Sampai di kebun binatang Yusuf menggandeng Ryan. Sedangkan Alif bersama Mela, Anisa melihat Ryan tidak nyaman di dekat Yusuf. Dan berusaha menjauh dari papanya.

"Kenapa sih Ma harus bilang kaya gitu ke Ryan, sekarang dia canggung ke Mas Yusuf. Dia merasa bukan siapa-siapanya Mas Yusuf sekarang," batin Anisa.

"Ryan, kamu ga mau beli jajanan itu?" Yusuf menunjuk beberapa jajanan yang ada di dalam kebun binatang.

"Mm... nggak Pa, aku mau ke toilet sebentar."

"Oke...."

Ryan segera ke toilet, bukan untuk buang air kecil ataupun buang air besar. Ia ingin melihat pesan masuk ke hpnya, karena saat di mobil Ryan menghubungi Arka. Senyum mengembang di wajah Ryan saat Arka sudah membalas pesannya, lalu ia segera membuka pesan Arka.

"Ada apa Ryan, kamu mau minta bantuan apa sama Om? Bilang aja ga usah ragu," tulis Arka.

"Om, aku pengen ketemu sama ayah kandungku. Om bisa carikan dia? Aku ingin tau seperti apa ayah kandungku Om," balas Ryan.

"Itu sangat mudah sayang, tapi kenapa kamu mencari ayah kandungmu? Apa Yusuf sudah tidak menganggapmu sebagai anaknya?"

"Bukan soal itu Om. Tapi aku ingin bertemu dan merasa punya ayah kandung Om."

"Baiklah, Om akan usahakan secepatnya ya sayang."

"Terimakasih Om Arka. Om adalah yang terbaik di dunia."

"Haha... Bisa aja kamu cil. Ryan nikmati liburan hari ini ya. Janji sama Om kamu harus ceria, Om baru akan turuti kemauan Ryan."

*Iya Om, Ryan janji."

Ryan segera keluar dari toilet sebelum di susul mama atau papanya. Ryan menuruti keinginan Arka untuk kembali bersemangat. Anisa merasa ada yang aneh dengan Ryan, secara tiba-tiba Ryan ceria dan mau bercanda dengan Alif maupun Hana. Meskipun masih sedikit canggung dengan papanya.

Lelah berjalan Alif mengajak untuk duduk di food court. Kemudian Yusuf memesan makan dan minum, setelah itu kembali duduk bersama keluarganya. Yusuf memperhatikan Ryan yang terus sibuk dengan hpnya.

"Ryan, kamu senang?" tanya Yusuf.

"Iya Om... Ehh... Pa." Ryan menjawab spontan dan membuat Yusuf dan Anisa terkejut. Yusuf semakin yakin ada yang tidak beres dengan keluarga kecilnya, tapi dia tidak akan memaksa Anisa ataupun Ryan mengatakan jujur padanya.

 

DI RUMAH ARKA

Candra datang membawa laporan identitas lengkap tentang Bu Evelyn. Arka membaca semua tentang Bu Evelyn, lalu Arka tersenyum lebar. Lalu Arka menatap Candra yang berdiri di hadapannya.

"Candra, kamu bangun minimarket yang lebih besar, lengkap dan murah di dekat minimarket Evelyn. Aku ingin dia bangkrut perlahan-lahan tanpa dia sadari," perintah Arka.

"Siap, Pak Arka." Candra pergi dari hadapan Arka dan segera melaksanakan tugas yang diberikan padanya.

Lalu Arka mengirim pesan pada Anisa tentang Ryan yang ingin bertemu dengan ayah kandungnya. Arka memberitahu Anisa kalau ayah kandung Ryan sudah meninggal dua tahun lalu karena kecelakaan. Dia juga memberikan gambar screenshot pesan yang dikirim Ryan pada Anisa.

"Jadi Ryan minta tolong ke kamu? Ka, aku juga bingung gimana jelasinnya ke dia. Apalagi kondisi sekarang, kalau dia sampai tau ayah kandungnya meninggal pasti dia makin hancur," balas Anisa.

"Emang kenapa Ryan mencari ayah kandungnya? Apa Yusuf tidak becus jadi ayah sambungnya?" tulis Arka.

"Bukan gitu, mas Yusuf sayang banget sama Ryan. Ini ga ada hubungannya sama sekali sama dia. Tapi maaf, aku ga bisa katakan sama kamu alasan sebenarnya."

Anisa menutup obrolannya dengan Arka. Lalu memasukkan hpnya ke dalam tas, dia menatap pilu putra pertamanya yang menyendiri dan tidak mau bercanda sekalipun dengan saudaranya. Kemudian terlintas di pikirannya sebuah ide supaya Ryan bisa kembali ceria.

1
Leon
Loh kok belom update? Lanjutin dong thor, gak sabar nungguin kelanjutannya 😫
CumaHalu: sabar ya kak, masih di review bab terbarunya🙏🤗
total 1 replies
awita_llu
Gak bosen
CumaHalu: terimakasih, kak🙏🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!