NovelToon NovelToon
Pria Gila Itu Milikku

Pria Gila Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: nona yeppo

Aku Shella, seorang gadis yang masih duduk dibangku sekolah Menengah Atas.

Berawal dari penolakan ibu dan saudariku yang usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua dariku, membuatku berubah menjadi gadis yang tidak memiliki hati dan pendendam.

Aku juga bertekad ingin merampas apa yang dimiliki oleh saudariku.

Aku bahkan tidak mengeluarkan air mataku saat ibuku dinyatakan meninggal dunia.
Hingga terungkapnya sebuah rahasia yang begitu mengguncang kewarasan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona yeppo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Kecil

Setelah semuanya selesai dan Maurice telah mendapatkan gaun yang diinginkan nya, kami bergegas kembali ke dalam mobil.

Kulihat paman Rangga memasuki mobil terlebih dahulu, disusul dengan Maurice yang membuka pintu di sampingnya.

Tapi sepertinya semesta memberiku kesempatan, ponsel Maurice tiba-tiba berbunyi yang membuat pergerakan tangannya yang membuka pintu segera berhenti.

Dengan senyum kemenangan, aku bergerak mengambil tempatnya disamping paman Rangga. Sedangkan pria itu hanya memandangku dengan wajah datarnya.

Sengaja kubuka kaca untuk melihat wajah pias Maurice, dan yah aku sangat puas. Aku tak berhenti tersenyum melihatnya mengalah seperti itu dan mengambil tempat di samping paman Sam.

Halo paman, lama tak bertemu...

Aku berbasa-basi pada paman Rangga yang dibalas dengan dorongan kecil di kepalaku. Aku tertawa puas melihat wajah kesetanan Maurice didepan sana.

Sola Maurice, awalnya ia tidak tertarik dengan perjodohan ini. Namun setelah mengetahui paman Rangga adalah pria kaya raya, ia menjadi tertarik menjadi Cinderella.

Lalu bagaimana denganku? Tentu saja aku menyukai paman Rangga karena kebaikan dan perhatiannya, bukan karena hartanya.

***

Melihat semuanya berjalan lancar hari ini, ada rasa sakit yang tak bisa ku jelaskan. Rasa terabaikan yang berkali-kali kualami.

Untuk kali kedua aku menangisi paman Rangga, bukan karena ia sedang sakit atau pun sekarat. Melainkan ia cinta pertamaku yang akan menikahi saudariku sendiri.

Walau berkali-kali aku terlihat dekat dengan paman Rangga, tetap saja ia hanya menganggap ku anak kecil.

***

Aku berjalan-jalan di area lingkungan rumahku sambil menikmati pemandangan malam yang sangat indah.

Kali ini tujuan ku adalah tempat bermain anak-anak yang ada di alun-alun kota tak jauh dari rumahku.

Sambil melepaskan alat yang terpasang di telinga ku, aku menikmati kesendirian ku sambil memikirkan kembali cara untuk menyelesaikan semua ini.

Ini adalah tujuh hari menjelang pernikahan, tepat dijam dua belas nanti harinya berkurang satu menjadi enam hari.

Sudah tak ada lagi harapan yang kupunya, aku hanya bisa iklas. Sebab aku pernah mendengar sebuah pepatah mengatakan, jika kamu iklas, maka suatu saat semua akan kembali pada tempatnya.

Namun berkali-kali aku mencoba iklas, rasa sabarku tidak memenuhi syarat untuk menjalankan rasa iklas itu.

Aku masih cenderung gegabah dalam mengambil keputusan, sama seperti beberapa tahun yang lalu.

Kita akan mati bersama, sejak awal pun aku tidak pernah berharap kau hadir didalam rahimku... !!!

Aku menggigit bibirku kuat-kuat sebagai cara untuk mengurangi rasa sakit didalam dadaku. Apa yang telah ku lakukan dimasa lalu sehingga harus mendapatkan hukuman sesakit ini?

Nyatanya hanya Ibuku yang mati seperti keinginannya, semesta masih membiarkanku hidup untuk mengungkapkan semua nya.

Aku duduk di ayunan, membayangkan sosok seorang bibi dimasa kecil yang selalu mendorongnya untuk ku.

Namun karena keadaan kami yang berubah total, bibi itu tak lagi bekerja untuk keluarga kami. Ia pergi, meninggalkan aku sendirian menanti-nantikan kepulangan Ayahku dari dinasnya.

Entah berapa lama aku berada disini, tiba-tiba saja aku merasakan ayunan yang ku duduki bergerak mengayunkan tubuhku.

Untuk kali pertama aku tidak merasakan ketakutan saat kebisuan sedang mengelilingiku. Aku hanya mengikuti irama ayunan yang berayun membawa diriku melambung dalam batas wajarnya. Senyumku terbit merasakan angin berhembus menerpa wajahku.

Aku menutup mataku rapat-rapat, membayangkan wajah Ibuku yang menakutkan itu.

Pada akhirnya aku dapat mengatasi rasa takutku secara perlahan berkat bantuan seseorang yang selalu mencariku di kala aku sedang tidak berada dalam jangkauan matanya.

Perhatianmu yang membuatku enggan untuk melepasmu... ucapku setelah membuka mata dan melihat wajah paman Rangga tepat dihadapanku.

Kau bicara tidak sopan padaku saat ini...

Terkadang aku merasa terlalu tua, terkadang pula merasa terlalu muda.

Mengapa mencariku,?

Paman Rangga menduduki ayunan disebelahku. Ia selalu datang untuk menggoyahkan pertahanan yang baru saja kususun.

Dengan menikahi Maurice, aku bisa menjagamu.

Mengapa tidak denganku saja,?

Apa Ibuku dan Ayahmu akan setuju..?

Ah benar juga, dimata mereka aku masih anak kecil yang harus diperhatikan. Aku selalu saja lupa akan posisiku.

***

Malam berlalu dengan mimpi yang menghiasi sebagai bunga tidur, dan pagi menyambut. Memaksa aku untuk menjalani kehidupan biasa ku dengan tubuh yang tegap.

Setelah kuputuskan untuk menjaga jarak dengan paman Rangga, aku sudah terbiasa dengan jalanan di gang menuju rumahku.

Baru saja aku mencapai persimpangan, sebuah mobil sport yang sejak beberapa hari lalu mengikuti ku berhenti tepat didepan mataku.

Naiklah, kita pergi bersama..

Aku meneruskan langkahku tidak mempedulikan Raymond, ia bisa saja membuatku memasuki jurang yang sama, dan aku tidak ingin itu terjadi lagi.

Irene akan membunuhku jika melihatmu seperti ini.!

Sayangnya aku orang yang penuh ambisi, aku tahu rumahmu didalam gang itu...

Matilah aku, bersusah payah aku menyembunyikan kehidupanku, bahkan dengan Ella saja aku tidak berani mengungkapkan kebenaran hidupku.

Lalu dengan seenaknya seorang anak baru mencoba masuk kedalam kehidupan pribadi ku. Tentu aku harus memutar otak jika sudah seperti ini, mau tak mau kesulitan yang membentang didepan harus kuhadapi bukan,?

Baiklah, jika ada yang menyuguhkan teh, harusnya disambut bukan,?

Sepertinya aku harus benar-benar belajar ilmu beladiri untuk menjaga diriku dari para singa yang mengangguku.

Aku dan Irene tidak seperti yang kamu bayangkan...

Yah..

Aku hanya mengangguk kecil sambil berharap drama ini akan segera berakhir. Sengaja menghindari paman Rangga demi menjaga hatiku, malah bertemu dengan racun mematikan yang sangat sulit untuk ku hindari.

***

Terlalu banyak masalah yang menghampiri hidupku membuatku tidak nafsu untuk melakukan apapun.

Diamnya aku beberapa hari ini rupanya mencuri perhatian Ayah yang sejak beberapa hari lalu mengambil cuti untuk pesta pernikahan nanti.

Ada apa baby,,, ada yang mengganggumu.?

Hah,?

Ayah, apa sebaiknya kita pindah lagi saja.?

Tentu, kita akan pindah setelah pernikahan kakakmu.

Lalu sekolahku,?

Ada yang mengganggumu disekolah,? Ayah malah balik bertanya.

Tidak, bukan begitu. Lupakan saja Dad. Aku lelah ingin istirahat saja.

Aku berlalu menuju kamarku, waktu berlalu terasa begitu cepat. Sangat terburu-buru sekali membuatku kelelahan mengikutinya.

Ini hari ketiga sebelum pesta diadakan, esok paginya aku berencana akan menginap di rumah Ella karena aku tidak akan mampu melihat paman Rangga untuk yang terakhir kalinya.

Kembali aku meneteskan air mataku, dulu saat pertama kali aku tahu kebiasaan buruk paman Rangga, aku juga menangisinya.

Setelah bertemu dengannya, tanpa kusadari ternyata aku lebih banyak mengeluarkan emosiku.

Dengannya aku bebas mengekspresikan diriku yang sesungguhnya, aku bebas menceritakan apapun yang kumau walaupun hanya tatapan datar yang menyambutku.

Namun setidaknya ia tidak menghakimiku, ia selalu memelukku saat aku kesulitan. Lalu jika ia menikahi Maurice, dengan siapa lagi aku mengadu?

Aku terlalu mencintai Ayahku sehingga aku kesulitan untuk mengutarakan semua isi hatiku padanya.

Melihatnya kembali dengan tubuh yang baik-baik saja aku sudah bahagia, terkadang ia juga pulang dengan wajah yang kelelahan. Dan pada akhirnya aku hanya akan memendam semuanya sendirian.

.

.

.

Next...

1
Tanti Purba
lanjut donk
kayla: Hallo jangan lupa mampir di karya terbaru aku yah " My Baby Girl" mohon dukungannya
yeppo: oke kak, ditunggu aja ya ☺
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!