Bukan Penjual Boneka Biasa

Dengan sebuah seringai guru suparjo berjalan ke arah pintu villa.

Namun siapa sangka....

Tung...!!!

Sebuah tongkat sapu melayang dan langsung menghantam kepalanya.

"Sial!! Siapa ini..!" Guru suparjo langsung melompat membuat jarak. Sementara itu sugi juga langsung membuat jarak ke belakang, khawatir kalau maling yang sudah tua di depanya ini membawa senjata tajam.

Sementara cantika heran, kenapa guru suparjo yang terkenal sangat sakti tidak merasakan keberadaan sugi di belakangnya.

"Siapa kamu..?" Tanya guru suparjo sambil memandang sugi dari atas sampai bawah.

"Hei! Tua bangka kamu sudah tua namun malah menjadi maling..!" Ucap sugi.

"Manusia biasa?" Setelah guru suparjo memandang sugi dari atas sampai bawah dengan seksama, dia menemukan bahwa pemuda ini hanyalah manusia biasa. "Namun mengapa aku tidak bisa mengetahui keberadaanya..." batin guru suparjo.

"Apakah dia adalah orang yang lebih sakti dari pada aku?" Tanya guru suparjo dalam hati tetapi dia langsung menggeleng, mimik wajah yang di tunjukan Oleh pemuda di depanya ini, benar benar seperti manusia biasa, tidak ada raut wajah orang sakti.

"Nak, lebih baik kau menyingkir. Jika kau menyingkir sekarang aku tidak akan membunuhmu..!" Ucap guru suparjo dengan nada dingin.

Alih alih mendengar kata kata guru suparjo, sugi malah memegang sapu yang dia bawa dengan kedua tanganya, seolah sudah siap, menghantamkanya ke kepala suparjo.

Guru suparjo yang melihat tingkah laku manusia lemah di depanya. Membuat dia tertawa lebar.

"Hahaha! Konyol sangat konyol seorang manusia biasa mau mengalahkanku dengan gagang sapu..?"

"Hahahaha!" Guru suparjo tepingkal pingkal saat ini.

"Manusia lemah karena kau sudah membuatku tertawa dan menghiburku dengan baik, maka aku akan memberikanmu kematian yang tidak menyakitkan.. aku akan membunuhmu dengan karung goni terkutuk ini.."

Dengan sebuah seringai, guru suparjo langsung menodongkan karung goni terkutuknya. Pada sugi agar sugi merasakan aura menindas dari karung goninya.

Sugi sama sekali tidak terimindasi Sugi malah menyipitkan matanya.

Tung..!!!

Sugi kembali memukul gagang sapu ke kepala guru suparjo.

Secara refleks guru suparjo memegang kepalanya karena merasa kesakitan.

"Keparat! Kenapa dia sama sekali tidak terpengaruh, dengan aura kutukan yang ada di karung goni ini..!" Batin guru suparjo.

Sementar cantika matanya melotot, dia tidak percaya guru suparjo yang sangat terkenal sakti bisa merasakan kesakitan akibat pentungan gagang sapu dan yang membuat cantika heran, karung goni terkutuk itu sama sekali tidak mau memperlihatkan aura terkutuknya di hadapan sugi.

"A.. apa sugi itu sebenarnya orang sakti yang menyamar..!! Tapi kenapa aku tidak bisa merasakan aura kesaktiannya." Batin cantika. Hanya ada satu kemungkinan kenapa aura kekuatan sugi tidak dapat di rasakan, yaitu Karena sugi jauh lebih sakti dari dirinya sehingga cantika tidak mampu merasakan aura kekuatan dari sugi.

Cantika berkeringat dingin saat ini. Ia teringat perlakuan sinisnya pada sugi.

"Keparat! Kenapa dengan karung goni ini..!!" Teriak guru suparjo.

Sugi yang menonton guru suparjo mengedutkan matanya. Memandang maling tua di depanya dengan pandangan aneh.

"Kenapa maling ini berteriak marah pada keset itu..?" Batin sugi. Sugi langsung membelalakan matanya ternyata dia salah menuduh tua bangka ini maling. sugi langsung berfikir bahwa orang tua di depanya adalah orang Gila asli. Bukan maling yang menyamar menjadi gembel.

Guru suparjo kemudian melemparkan karung goni terkutuk itu, pada sugi berharap pemuda di depanya akan di makan oleh karung goni terkutuk ini.

Karung goni itu sama sekali tidak memakan sugi, bahkan karung goni itu mendarat tepat di depan sugi.

"Kenapa..!!! Karung goni itu tidak mau memakanmu...!!! Siapa kau sebenarnya tunjukan kesaktianmu..!!!" Teriak guru suparjo pada sugi.

"Mana bisa keset memakan manusia..?" Ucap sugi. Dan kakinya menginjak injak karung goni di depanya itu seperti menginjak keset.

Mata guru suparjo dan cantika terbelalak. Bagaimana mungkin ada manusia biasa yang mampu menginjak injak karung terkutuk yang memiliki sejarah kelam.

Guru suparjo mulai berfikir, bahwa pemuda di depanya sebenarnya adalah orang sakti yang sedang menyamar.

Guru suparjo mencoba mengetes kesaktian sugi.

Guru suparjo menginjak injak tanah tiga kali. rencana guru suparjo ingin menggunakan ajian ambles bumi dan langsung berada di depan sugi, kemudian langsung memukulnya. Mencoba mengetes kesaktian pemuda di depanya.

"Ajian ambles bumi!" Teriak suparjo.

Tetapi guru suparjo hanya menginjak injak tanah seperti biasa, sama sekali tidak berpindah tempat.

Sugi menatap bengong, orang tua gila di depanya.

"Aku tidak tau seberat apa kehidupanya, sehingga dia sampai seperti ini.." batin sugi.

Guru suparjo menggertakan giginya, ketika melihat wajah sugi yang memandangnya polos tanpa ekspresi seperti memandang orang gila.

"Bajingan..!!!" Teriak guru suparjo sambil telapak tanganya di majukan ke arah sugi.

"Terbakarlah..!!!" Teriak guru suparjo ketika tapaknya sudah di dada sugi.

Tetapi sama sekali tidak terjadi apa apa, bahkan sugi masih berdiri tegak.

Sugi tidak bisa untuk tidak mengedutkan matanya, ketika melihat tingkah orang gila di depanya ini.

"Ke... kemana semua kesaktianku..!!" Batin guru suparjo.

"Apa yang di lakukan orang Gila ini..?" Batin sugi.

Sugi sama sekali tidak mengetahui, tingkah orang Gila di depanya ini.

Tungg...!!! Sugi kembali memukul gagang sapu ke kepala guru suparjo. Hingga terlihat benjolan sebesar bola tenis di kepala guru suparjo.

"Tingkat kegilaan, orang gila ini sudah sangat tinggi.. Mustahil untuk bisa di sembuhkan.." batin sugi.

Tung..!!! Sugi kembali memukul kepala guru suparjo dengan gagang sapu.

"Arrrhh.." guru suparjo mengggeram kesakitan sambil memegangi kepalanya.

"Beraninya kamu menyerangku.. kamu harus tahu di bawah langit berbintang...

TUNG..!!!

"Arhhh.."

Sayang sekali sebelum guru suparjo menyelesaikan kalimatnya, gagang sapu sugi sudah menghantam kepalanya.

"Beraninya kamu menghajarku..!! Aku adalah suparjo mah.... TUNG..!!!

"Aduh.." suparjo kembali memegangi kepalanya.

Suparjo tidak diam saja. Suparjo mencoba mengeluarkan ajian waringin sungsang, agar kebal dari pusaka gagang sapu sugi.

"waringin sungsang..!!!" Teriak suparjo.

TUNGGG..!!! Sugi kembali memukul dengan pukulan yang lebih keras.

Membuat suparjo tersungkur di tanah.

Suparjo berkeringat dingin ketika semua ajian dan kesaktiannya hilang, di depan pemuda desa dengan pusaka gagang sapu di depanya.

"Aku tidak tahu apa yang membuatmu gila, tetapi sepertinya kamu banyak berkhayal..!" Ucap sugi.

"Sana pergi..!!" Teriak sugi.

Guru suparjo langsung bersujud di hadapan sugi. "Terimakasih karena sudah mengampuni nyawaku tuan sakti tidak terkalahkan.."

Tung..!! Sugi kembali memukulkan gagang sapunya.

"Aduh..!!"

Suparjo segera bangkit dan berjalan tertatih memasuki hutan.

Sugi memandangi punggung orang gila tua yang pergi ke dalam hutan. Dalam hati sugi sebenarnya iba.

"sebenarnya apa yang di alami orang tua itu. sampai sampai orang tua itu menjadi gila dan banyak berkhayal..." batin sugi.

Sugi berteriak ke arah suparjo. "Bajingan gila! Kalau kamu datang lagi akan aku hajar lagi kamu..!!"