NovelToon NovelToon
Cukup Di Hati Saja

Cukup Di Hati Saja

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:203k
Nilai: 5
Nama Author: Richie Hirepadja

Marissa Lebrina, gadis manis berasal dari satu kota kecil di Bandung. orangtuanya PNS di kota itu. Kehidupan mereka tidak bisa dikatakan miskin juga. Karena untuk ukuran kota kecil, PNS sudah dianggap baik dalam penghasilan.

Icha nama kecilnya. Setelah lulus SMA, Icha berencana untuk melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Bukan tanpa alasan dia memilih kota metropolitan itu. Ada rasa yang harus dia lupakan. Ya, perasaan yang berbeda pada salah satu gurunya di sekolah. Dia harus pergi jauh agar melupakan sosok guru dingin nan tampan itu. Marco Guatalla. Lelaki tampan dengan sejuta pesona yang sudah membuat hari-hari Icha berantakan.

Namun, semua tidak sesuai dengan harapan Icha. Justru Icha harus bertemu dengan Marco di Jakarta. Apakah Icha bisa menata hatinya kembali? Padahal Icha sudah bertekad cukup menyimpan rasa itu dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richie Hirepadja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai terkuak

Icha menyimpan rapat-rapat semua pertanyaan tentang masa lalu Marco. Ia ingin Marco sendiri yang berinisiatif untuk jujur padanya. Apapun itu, Icha akan terima. Apakah Ia harus bertahan di sisi Marco atau harus melepaskan dengan berat hati. Ia teringat pesan Marco yang memintanya untuk percaya pada pria itu.

Icha duduk melamun di ruangan kerjanya. Menopang dagu dan terus membayangkan wajah perempuan itu. Cantik, seksi dan jika dilihat dari penampilan ia bukan dari kalangan biasa. Ada sedikit rasa minder dalam diri Icha.

Hingga tanpa Icha sadari bayangan wajah cantik itu ada di depannya. Dengan dandanan sedikit menor dan penampilan selayaknya model internasional, perempuan itu memakai pakaian yang kurang bahan.

Icha mengedipkan mata tak percaya.

"Hei... kamu sekretaris baru di sini?" Suara itu mengagetkan Icha. Ia gelagapan. Ia bangun berdiri dan menunduk hormat. Icha menatap wajah itu intens. Ya, perempuan yang pernah ia lihat sedang bermesraan dengan Marco di mall. Icha menahan napas sejenak dan berusaha menenangkan diri.

"Pagi, nona... Apa yang bisa saya bantu?" Tanya Icha sopan.

Perempuan itu menarik napas panjang. Ia sedikit kesal melihat Icha yang sedang melamun. Ia melipat tangan di dada memandang Icha remeh.

"Kamu itu kerja di sini hanya untuk duduk dan melamun," Bentak perempuan itu geram. "Kamu sekretaris barunya Marco?" Sambung perempuan itu bertanya. Kelihatan ia tidak suka pada Icha. Takut kalah bersaing kali... 😛😛

Icha sedikit shock dengan suara bentakan perempuan itu. Ia terdiam sesaat. Ia melihat perempuan yang tak asing di matanya ini dari ujung kaki sampai ujung rambut. Cantik dan seksi.

"Ada apa ini?" Terdengar suara dari belakang perempuan itu. Ia menoleh. Icha tersadar dari kebingungannya.

Raymond kaget melihat perempuan itu.

"Valencia... "sapa Raymond shock.

"Hei Raymond, Marco ada? Aku mau bertemu dengannya. Sudah lama nggak bertemu, i really miss him like crazy." ujar perempuan itu tanpa malu. Raymond menoleh ke arah Icha seperti meminta persetujuan dari gadis itu.

Tetapi, tanpa menunggu jawaban dari Raymond, Valencia melangkah maju menuju ruangan Marco. Ia melenggang dengan angkuhnya.

"Sebentar nona... " Raymond mencegah. Namun, Icha menahan lengan Raymond dan menggelengkan kepala. Ia menyuruh Raymond untuk membiarkan Valencia masuk.

"Kamu gimana sih? Kenapa izinin dia masuk?" Racau Raymond kesal.

"Nggak papa... biarkan mereka menyelesaikan masalah antara mereka." Ucap Icha lirih. Ada rasa cemburu di hati tetapi ia harus bisa menepisnya. Ia mempercayai Marco sepenuh hati.

"Kamu hebat... tetapi, percayalah pada tuan Marco. Ia laki-laki yang baik. Ia tidak akan mengkhianatimu." Ucap Raymond menguatkan. Icha berusaha tersenyum. Ya, Icha memang tipe perempuan yang sangat tenang ketika menghadapi satu masalah. Tetapi, baru pertama kali ia menghadapi masalah hati seperti ini. Harus menahan rasa cemburu ternyata bukan satu pekerjaan yang gampang. Membutuhkan hati yang luas dan lapang.

Pintu ruangan Marco terbuka tanpa adanya ketukan... Marco yang sedang sibuk mem

baca berkas di meja tidak terganggu sedikit pun. Ia tahu, yang berani masuk ruangannya tanpa mengetuk itu hanya Icha, si kekasih hati. Dan itu atas perintah Marco.

"Ada apa, sayang?" Ucap Marco lembut tanpa menoleh. Valencia yang baru mau menyapa pun tersenyum bahagia. Ya, Bahagia karena tanpa melihat pun Marco tahu kalau itu dirinya.

"Sayaaaang... kamu tau kalo aku yang datang?" Pekik Valencia riang. Ia langsung mendekati Marco dan duduk di pangkuannya. Marco tersentak kaget.

Deg!

Jantungnya berdetak kencang. Berarti tadi Icha sudah bertemu Valencia? Di otaknya langsung terbayang wajah Icha. Memikirkan perasaan Icha ketika bertemu Valencia tadi dan bagaimana jikalau Icha melihat pemandangan ini?

Walau pun menurut Marco, Icha belum mengenal Valencia tetapi dengan penampilannya seperti ini pasti Icha akan curiga. Apalagi Marco tidak tahu apa yang sudah terjadi di luar ruangan sebelum Valencia masuk. Siapa pun yang mau masuk atau pun bertemu Marco, harus melalui Icha terlebih dahulu. Atau klien-klien penting harus menelepon Raymond sebelum dapat bertemu CEO GT Corp.

"Val.. "Ucap Marco kaget dan menolak pinggang Valencia, supaya perempuan itu berdiri. "Kapan kamu datang?" Tanyanya heran. Ia menjauh dari Valencia dan duduk di sofa tamu.

"Kamu kok kaget? Nggak senang aku datang?" Tuduh Valencia kesal. Ia menyadari perubahan sikap Marco saat ia datang. Tidak ada lagi sambutan, pelukan hangat dan ciuman. Marco terkesan dingin. Padahal tadi Valencia sudah sangat senang karena tanpa melihat, Marco memanggilnya sayang. Ada yang aneh. Pikir Valencia. Namun, ia buang jauh-jauh pikiran negatifnya. Hampir 6 tahun menjalani hubungan dengan pria tampan itu, ia tahu cinta Marco begitu besar padanya. Valencia berpikir mungkin Marco sedang ada masalah dengan pekerjaan. Ia duduk di samping Marco dan memeluk laki-laki itu dari samping.

"Aku kangen banget sama kamu." Rengeknya manja. "Sebenarnya aku udah sampai dari kemarin, tapi aku masih istirahat dulu di rumah. kamu tau, kan... aku capek. Aku juga mau buat kejutan untuk kamu." Terang Valencia. Ia menyandarkan dagu di bahu Marco.

Marco gelisah. Di hati dan pikirannya tidak ada lagi Valencia. Saat ini, yang ia pikirkan hanya Icha. Semua tentang perasaan Icha. Ia melepaskan tangan Valencia di perutnya.

"Jangan begini... nanti ada yang masuk." Ucap Marco pelan. Ia berusaha untuk membuat Perempuan itu tidak marah dan curiga. Marco beranjak ke balkon ruangan. Ia memandang hiruk pikuk kota Jakarta dari ketinggian dengan pikiran kacau. Saat ini ia ingin sekali bertemu dengan gadisnya. Ingin meminta maaf dan menjelaskan semua persoalan.

Marco menarik napas kasar. Ia merasa bersalah karena selama ini menutupi hubungannya dengan model seksi itu. Sebenarnya, Ia hanya masih menunggu waktu yang tepat untuk jujur pada Icha.

hup...

Valencia memeluknya dari belakang. Ia menempelkan pipi di belakang Marco.

"Kamu kenapa?" Tanya Valencia lembut. "Ada masalah pekerjaan?" Sambungnya.

Marco melepaskan pelukan itu. Ia berbalik memandang wajah Valencia.

"Ada yang ingin aku bicarakan." Ungkapnya datar. Valencia mengerutkan kening. Tidak biasanya Marco bersikap dingin begini padanya.

"Mau bicara apa?" Tanya Valencia ingin tahu. "Jangan-jangan kamu mau ngomong tentang kelanjutan hubungan kita?" Lanjut Valencia menebak. Ia tersenyum lebar. Ia yakin Marco akan bicara tentang pernikahan mereka.

"Aku senang banget, sayang... " Pekik Valencia senang. Ia segera masuk dalam pelukan Marco.

"Valencia... dengarkan aku dulu." Marco melepaskan pelukan perempuan itu.

Cup...

Valencia mengecup bibir Marco di saat Icha membuka pintu ruangan.

Prang.....

Nampan beserta dua gelas minuman dan satu toples cemilan pun berceceran menjadi beling di lantai. Icha terpaku dengan mata berkaca-kaca. Ia dan marco saling memandang. Marco menggelengkan kepala agar Icha mengerti bahwa ia tidak berniat sedikit pun mencium Valencia. Itu benar-benar di luar dugaannya.

"Heh... kamu nggak diajarin sopan santun, ya?" Sembur Valencia berang. Icha segera membuang muka ke arah lain. Marco terlihat pucat. Bukan karena takut kedapatan berciuman dengan perempuan lain. Namun, ia menyadari jikalau saat ini ia sudah melukai hati gadis yang dicintainya.

Marco yang kehilangan kata-kata segera mendekati Icha tetapi gadis itu langsung berjongkok dan memungut pecahan-pecahan beling di lantai. Marco tahu, Icha tidak ingin didekati olehnya.

"Maaf, nona... saya tidak sengaja." Lirih Icha pelan sambil terus memungut pecahan beling. Ia tidak mau Marco dan perempuan itu melihat air matanya. Ia pun sengaja menghindar agar Marco tidak mendekati.

"Pungut semua sampai nggak tersisa pakai tangan kamu. Biar kamu tau belajar sopan santun." Cecar Valencia sombong. Ia melipat tangan di dada dengan angkuh.

Marco yang kebingungan hendak berjongkok untuk menolong Icha dikagetkan dengan kedatangan Raymond dan salah seorang office boy kantor.

"Cepat, bersihkan itu!" Perintah Raymond pada OB itu.

"Siapa yang menyuruh kamu membawa OB ke sini?" Sergah Valencia cepat. "Biarkan dia yang membersihkan. Dia yang sudah membuat kekacauan di sini, dia yang harus bertanggung jawab!" Sambungnya geram sambil menunjuk ke arah Icha. Icha terus memungut pecahan itu. Tangannya yang terluka tidak dihiraukan.

"Maaf, nona... semua karyawan di sini pasti pernah membuat kekacauan seperti ini, dan tugas OB untuk membersihkan." Tegas Raymond datar.

"Kamu.... " Berang Valencia sambil menunjukkan jari ke arah Raymond.

"Sudah, Val... biarkan OB yang bereskan." Ucap Marco melerai. Ia terus menatap Icha yang sengaja tidak mau melihat ke arah Marco. Bahkan Marco melihat Icha dengan cepat menghapus air matanya. Ia menelan salivanya kasar.

"Kamu pulanglah. Aku masih ada banyak pekerjaan." Perintah Marco pada Valencia. "Dan kamu bersihkan pecahan-pecahan itu sampai bersih." Tunjuknya pada OB.

"Kok pulang sih, sayang?" Rengek Valencia manja. "Tadi katanya kamu mau bicara tentang pernikahan kita." Lanjut Valencia yang membuat Icha menutup mata menahan sakit di hati.

Raymond yang Melihat tangan Icha berdarah, langsung memegang tangannya.

"Ayo... obati tangan kamu." Raymond kelihatan sangat marah dan tidak memperdulikan keberadaan Marco dan Valencia di situ. Ia menarik tangan Icha keluar tanpa pamit. Ia tidak mau Icha mendengar yang aneh-aneh lagi dari mulut perempuan itu yang pasti akan membuatnya tambah sakit hati.

"Dasar nggak tau diri. Hanya asisten aja belagak," Ucap Valencia ketus.

Marco memegang pelipisnya dan terdiam. Bayangan Icha menangis dan tangannya yang berdarah pun membuat ia bingung dan bersalah.

"Pulanglah, Val... " Perintah Marco tanpa melihat perempuan itu.

"Tapi sa.... " Valencia berhenti protes ketika melihat kilatan tatapan Marco. Ia bergidik ngeri. Ia segera mengambil tas dan keluar dari ruangan Marco.

Marco terduduk lemas di sofa. Ia melihat ke arah pintu. Membayangkan Icha yang akan pergi meninggalkan dirinya membuat napas sedikit berat.

"Maaf, sayang... maaf. Aku akan menjelaskan semua. Aku mohon....maafkan aku. Aku mencintaimu." Lirihnya sendu. Ia menutup muka dengan kedua tangan.

Ia masih membiarkan Icha menenangkan diri.

1
Muna Junaidi
Ketemukan
Hendri Yani
Luar biasa
Olivia Thelessy
llllllppll
Hulwatul Fitri
sumpah keren banget gaes ceritanya
Hulwatul Fitri
keren ceritanya ngak kayak cewek murah gitu aku seneng kalau ceweknx pinter nyimpen perasaan
Milka Epi
karakter ayu sm dgn karakternya aku waktu muda, semakin aku suka sm Cowok semakin aku menghindar, ya krn Itu takut klw ketahuan punya rasa sm dia kan Malu, minder, lain hal klw cowoq itu yg duluan nyatakan rasa sukanya kekita
Milka Epi
mau juga doong dihukum sm marco 😁😁😁😁😁😁
Milka Epi
tangan icha yg digenggan lha koq aku yg baperan... 😁😁
Audalen Eltutun: Makasih, kaka.
total 1 replies
rini saja
cerita ny nya bagus..
Ogi Sari
lanjut thor
rini saja
cerita ny bagus dari awal bc smpe di part ini, tp knp selalu sepi ya... 🤔
bunda Akram/Aqilah
aku kasi vote like kemen vaforit
bunda Akram/Aqilah: faVorit
total 1 replies
bunda Akram/Aqilah
dasar nenek lampir udh bau tana masi aja tdk mau sadar.ke'angkuhannya maunya di atas langit.langit aja masi ada langit di atasnya.
bunda Akram/Aqilah
heran aku kok sepi padahal ceritanya bagus bangett..tetap.semangat thor up nya
Audalen Eltutun: Makasih, bunda... 🙏
total 1 replies
bunda Akram/Aqilah
kasian orang sebaik rama dpat nenek sihir.lanjutt thorrr
bunda Akram/Aqilah
lanjut thor...semangat...💪💪💪
sehat slalu....🤲🤲🤲 up yg banyak...🙏👍👍
bunda Akram/Aqilah
lanjutt thor
bunda Akram/Aqilah
lanjuttt .....tatap smangat update yg banyak..👍💪💪
Audalen Eltutun: Makasih, bunda... akhir² ini asam lambungku kumat makanya jarang update.
total 1 replies
bunda Akram/Aqilah
masi untung yg tidurin cwok ganteng dan baik.coba preman...😜🤣
bunda Akram/Aqilah
jadi baber....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!