NovelToon NovelToon
MUTIARA SETELAH LUKA

MUTIARA SETELAH LUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Keluarga / CEO / Penyesalan Suami / Ibu Pengganti
Popularitas:528
Nilai: 5
Nama Author: zanita nuraini

“Mutiara Setelah Luka”

Kenzo hidup dalam penyesalan paling gelap setelah kehilangan Amara—istrinya yang selama ini ia abaikan. Amara menghembuskan napas terakhir usai melahirkan putra mereka, Zavian, menyisakan luka yang menghantam kehidupan Kenzo tanpa ampun. Dalam ketidakstabilan emosi, Kenzo mengalami kecelakaan yang membuatnya lumpuh dan kehilangan harapan untuk hidup.

Hidupnya berubah ketika Mutiara datang sebagai pengasuh Zavian anak nya. Gadis sederhana itu hadir membawa ketulusan dan cahaya yang perlahan meruntuhkan tembok dingin Kenzo. Dengan kesabaran, perhatian, dan kata-kata hangatnya, Mutiara menjadi satu-satunya alasan Kenzo mencoba bangkit dari lembah penyesalan.

Namun, mampukah hati yang dipenuhi luka dan rasa bersalah sedalam itu kembali percaya pada kehidupan?
Dan sanggupkah Mutiara menjadi cahaya baru yang menyembuhkan Kenzo—atau justru ikut tenggelam dalam luka masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zanita nuraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

Sudah hampir dua minggu Kenzo menjalani terapi. Perubahan sikapnya memang belum sepenuhnya stabil, tetapi setiap hari Kenzo mulai mencoba berinteraksi meski hanya seperlunya.

Bagas yang tiap pagi menjemput Kenzo dari kamar untuk mandi dan bersiap selalu melihat perkembangan kecil itu.

Pagi ini, setelah sarapan, Kenzo berdiri dari kursinya lalu menatap Bagas yang sedang membereskan meja makan.

“Gas, ikut saya,” ucap Kenzo pelan.

Bagas langsung menegakkan badan. “Iya, Tuan. Mau ke kamar atau ruang terapi?”

“Bukan,” jawab Kenzo. “Saya mau potong rambut. Kamu antar.”

Bagas mengangguk cepat. “Siap, Tuan. Kita langsung berangkat?”

“Iya. Sekarang.”

Tiara yang sedang membereskan piring milik Zavian sempat melirik ke arah mereka. Dalam hati ia bersyukur kenzo akhirnya mau merawat diri tanpa harus disuruh. Rambut Kenzo memang sudah diikat sejak kemarin tapi tetap terlihat terlalu panjang dan tidak nyaman.

Setidaknya hari ini Kenzo mengambil langkah untuk memperbaiki penampilan dirinya sendiri.

Zavian yang sedang duduk di kursi bayi memukul-mukul meja kecil sambil menunjuk ke arah ayahnya. “Pa… pa…”

Kenzo melirik sebentar. “Papa pulang nanti,” katanya pelan tanpa ekspresi tapi nada suaranya tidak setegang biasanya.

---

Di mobil, Bagas duduk di kursi depan, menyetir perlahan menuju barbershop langganan keluarga. Sepanjang perjalanan, Kenzo diam, tapi bukan diam kosong seperti dulu. Ia memperhatikan jalanan, sesekali menghela napas, seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat.

Saat lampu merah, Bagas memberanikan diri bertanya, “Tuan… apakah tadi tidur Tuan nyenyak?”

Kenzo tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap lurus ke depan. “Lumayan,” jawabnya pendek.

Bagas tidak berani menambahkan komentar lagi. Ia sudah bekerja cukup lama di rumah itu dan paham batasan. Kenzo bukan tipe orang yang suka digurui atau ditanyai terlalu banyak.

Setelah tiba di barbershop, seorang barber yang mengenali keluarga Rendra langsung menyambut mereka.

“Silakan Tuan Kenzo, kursinya kosong.”

Kenzo duduk tanpa banyak bicara. Barber mulai merapikan rambut panjang yang sudah berantakan dan tumbuh tidak beraturan selama dua tahun terakhir.

Saat rambut mulai dipotong, Bagas memperhatikan ekspresi Kenzo melalui cermin. Ada sedikit perubahan—tidak sedingin sebelumnya.

“Mau model seperti biasa, Tuan?” tanya barber.

Kenzo mengangguk. “Rapikan saja. Jangan terlalu pendek.”

Potongan rambut dimulai. Suasana cukup tenang, hanya suara gunting dan mesin cukur yang terdengar. Di tengah proses, barber sempat berkata, “Sudah lama tidak ke sini, Tuan. Senang lihat Anda kembali.”

Kenzo tidak menanggapi, tapi pipinya sedikit mengencang, seperti menahan sesuatu. Bagas melihatnya. Mungkin Kenzo canggung karena terlalu lama menelantarkan dirinya sendiri.

Setelah selesai, Kenzo terlihat jauh lebih segar. Rambutnya pendek rapi, wajahnya lebih jelas terlihat. Barber mengacungkan jempol. “Sudah tampan lagi.”

Bagas tersenyum kecil. “Iya, Tuan jadi kelihatan jauh lebih muda.”

Kenzo hanya mengangguk pelan, tapi tidak marah atau terganggu dengan pujian itu. Bagas tahu bahwa itu pertanda bagus. Setidaknya Kenzo mulai menerima perubahan kecil ini.

---

Saat perjalanan pulang, Kenzo tiba-tiba berkata, “Gas.”

“Iya, Tuan?”

“Kalau saya tidak bangun atau tidak minta mandi, tetap bangunkan saya setiap pagi. Jangan biarkan saya seperti dulu.”

Bagas terkejut, tapi ia langsung menjawab tegas, “Baik, Tuan. Saya pastikan itu.”

Kenzo menatap keluar jendela. “Saya… tidak mau Zavian takut melihat saya lagi.”

Ucapan itu terdengar pelan, seperti gumaman yang hanya terlepas karena ia sedang lengah. Bagas hampir tidak percaya mendengarnya.

“Tuan pasti bisa kembali seperti semula,” ujar Bagas hati-hati. “Zavian sayang sekali sama Tuan. Saya lihat setiap hari.”

Kenzo tidak menjawab. Tapi sorot matanya tidak lagi kosong. Ada sesuatu di sana… keinginan untuk berubah.

---

Sesampainya di rumah, Tiara sedang memberi makan Zavian di ruang keluarga. Saat melihat Kenzo masuk, Zavian langsung menghampiri dengan langkah kecilnya.

“Pa… pa…”

Kenzo menatap anaknya, lalu jongkok pelan. Zavian memegang wajah Kenzo dengan tangan mungilnya dan tertawa kecil. “Pa…”

Tiara terkejut, karena ini pertama kalinya Kenzo membiarkan Zavian menyentuh wajahnya sejak lama.

Bagas yang berdiri di belakang Kenzo menunduk sedikit, merasa haru melihat momen itu. Kenzo mengusap kepala Zavian dengan gerakan kaku tapi lembut.

“Ayo masuk,” kata Kenzo pelan sambil menggendong Zavian sebentar lalu menyerahkannya pada Tiara, tidak terlalu lama tapi cukup untuk membuat Zavian tertawa senang.

“Terapi jam tiga,” ujar Kenzo. “Siapkan saya nanti.”

“Iya, Tuan,” jawab Bagas mantap.

Hari itu, untuk pertama kalinya, seluruh rumah merasakan kehangatan yang sudah lama hilang. Tidak besar, tapi cukup membuat semua orang percaya bahwa masa depan mereka mungkin akan berubah.

Haii readers selamat malam selamat membaca...

Tinggalkan jejak kalian like komen vote dan hadiah nya...

Terimakasih...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!