NovelToon NovelToon
Story Of April

Story Of April

Status: tamat
Genre:Menikah Karena Anak / Hamil di luar nikah / Teen School/College / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:643
Nilai: 5
Nama Author: Hyeon Gee

Aku pernah merasakan rindu pada seseorang dengan hanya mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagiku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hyeon Gee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Story 2

“Siapa teman yang pulang bersamamu kemarin?” tanya Chang Eun, Kakak keduanya.

“Siapa?” tanya Chang Yi yang masih fokus pada makanannya.

“Kau pacaran lagi?”

Segera, Chang Yi menghentikan kegiatannya dan menatap lekat Chang Eun yang hanya mengerjap linglung.

“Ehem!”

Suara teguran dari Sang Kepala Keluarga, Ho Sang Il, sangat cukup untuk membuat anak-anaknya diam dan melanjutkan makan mereka.

“Hei, jawab yang tadi,” ujar Chang Eun seraya melempar bantal yang tepat mengenai wajah Chang Yi.

“Apa?!” teriak Chang Yi kesal.

Namun, tidak sama sekali peduli, Chang Eun tetap pada kegiatannya dan berguling-guling di ranjang Sang Adik sembari mengambungkan sebuah bola baseball yang ia bawa.

“Apa yang kau lakukan?!” teriak Chang Yi lebih keras.

“Aku bertanya saja tak kau jawab.”

“Haaa…” Chang Yi hanya menghela napas keras sebelum akhirnya menyerah dengan sifat Chang Eun yang lebih keras kepala, “apa?”

“Apanya?”

“Yang kau ingin tahu itu apa?”

“Kau bersama teman yang kemarin. Apa pacaran?”

“Tidak.”

“Apa dia punya pacar?”

“Iya.”

“Dia suka padamu?”

“Tidak.”

“Kau suka padanya?”

“Tidak.”

“Kau bohong.”

“Apalagi?” ujar Chang Yi semakin kesal.

“Aku sudah mengenalmu sejak di dalam kandungan. Jangan coba-coba membodohiku. Sikap perlindungan yang kau tunjukkan pada gadis itu, baik Kak Chang Mi maupun aku, sangat hapal dengan pergerakan yang kau lakukan. Coba tanya Jun Su, pasti kami yang benar.”

“Aku hanya berteman dengannya dan tidak ada unsur apapun.”

“Tidak ada unsur apapun karena dia sekarang sudah memiliki pacar. Kalau tidak ada, aku yakin kau akan melakukan hal yang sama ketika kau menginginkan Ji Won.”

“Apa aku juga melakukan hal bodoh saat ingin bersama Ji Won?”

“Mmm…selama aku perhatikan masih wajar. Apa karena kau tidak mengendarai motor? Atau karena kau hanya ingin dia bersamamu selama di sekolah? Aku tidak tahu. Tapi, perbedaan kali ini cukup kentara.”

“Apa kau yakin?” tanya Chang Yi penasaran.

“Hmm,” sahut Chang Eun seraya mengangguk pelan, “dari yang aku dengar, kau bahkan menguntitnya sampai ke rumah walaupun dia sudah diantar pacarnya.”

Diam, seakan berpikir dengan apapun yang telah Chang Eun lontarkan. Walau pikirnya tidak menerima namun, ia mengakui kalau hatinya menerima pernyataan jujur dari Kakaknya tersebut.

...🌸🌸🌸...

“Hei, kenapa menangis di sini?”

Hujan. Bahkan hujan pun tidak Seol Hee pedulikan sekarang. Dia hanya ingin menangis sejadi-jadinya. Dia ingin mengeluarkan semua emosinya tanpa peduli akan pertanyaan Chang Yi yang dia pikir sudah tahu tentang semua yang terjadi.

“Kenapa ke sini? Tidak pulang?”

“Itu alasan kenapa aku menyuruhmu berganti pakaian. Aku sudah izin pada Ibumu. Jadi, kita main sepuasnya di sini.”

Ada masa di mana manusia perlu tempat untuk bersandar. Dan Seol Hee pun menikmati malamnya di taman hiburan bersama Chang Yi.

“Bahkan langit malam pun jadi indah kalau menikmati es krim di sini,” ujar Seol Hee riang.

“Kau senang?” tanya Chang Yi.

“Hmm, terima kasih,” kata Seol Hee yang kemudian menikmati lagi es krimnya.

Diam, mereka sejenak hanya memandangi keramaian sembari menikmati es krim masing-masing.

“Terkadang, kalau sudah bersedih aku selalu ingin mengakhiri hidupku. Seolah aku tidak mampu melewati apapun tanpa seseorang di sampingku. Menjadi lemah dan selalu butuh perlindungan. Aku mungkin tidak terlahir dari keluarga kaya tetapi, orangtuaku selalu berusaha menuruti dan memenuhi apapun keinginanku. Sampai titik di mana aku merasa sudah terlalu banyak menerima dan tidak sanggup menghancurkan bahagia mereka yang telah berjuang untukku hanya karena masalah perasaan sakit hati yang sepele,” jelas Seol Hee panjang lebar.

“Kau ingin aku mendengar atau menanggapi?”

“Kenapa memberi pilihan? Seperti kau biasanya saja.”

“Seperti biasanya, berarti kau tidak ingin menerima kritikku.”

“Haaa…lakukan sesukamu kali ini.”

“Aku ingin tahu apa yang membuatmu menangis seperti tadi?”

“Benar kau tidak tahu? Aku pikir kau tahu semuanya, karena kau teman Soo Bin.”

“Aku hanya tahu yang Soo Bin lakukan padamu tapi, aku tidak tahu alasanmu menangis.”

“Bohong,” ujar Seol Hee ragu.

“Kalau aku jujur apa akan benar?”

“Coba saja dulu.”

“Kau difitnah menduakan kekasihmu?”

Aku hanya tersenyum tipis dan membenarkan seluruh kejadian yang dijabarkan Chang Yi hingga membuatku menangis. Dan seperti biasa, Chang Yi mengomel sejadi-jadinya. Namun, ada dimana seorang Chang Yi yang tampak penyabar dibalik omelannya bisa sangat begitu murka pada sahabatnya sendiri…10 Mei 2010

“Chang Yi, aku…”

“Apa? Aku sudah cukup bersabar dengan seluruh tindakan labilmu. Kalau memang kau ingin pacaran. Pacaran saja. Kalau ingin berteman dengan mereka lagi, berteman saja. Aku tidak butuh teman sepertimu. Terlalu banyak topeng yang kau kenakan di hadapanku dari awal. Dari merampas pacarku sampai ingin mencelakai temanku yang sudah janji akan kulindungi. Apa kau pikir ini lelucon? Kau tahu Hwang Ji Won sangat benci saat aku dekat dengan gadis lain tapi, kau malah menunjukkan foto aneh padanya tanpa mengkonfirmasi padaku. Dan sekarang, Cha Seol Hee pun ingin kau ganggu dengan alasan bercanda. Kau pikir hidup seseorang segampang itu? Fobia bukan sesuatu hal yang bisa kau mainkan. Kau…”

“Ho Chang Yi!”

Suara tegas dan dingin itu terdengar dari belakang Chang Yi yang hampir memukul Jang Soo Bin.

“Seluruh makhluk pengecut di belakang orang ini sedang menyaksikan kita dan pasti juga sangat khawatir akan keadaan Seol Hee. Biarkan mereka gelisah dengan ketakutannya. Itu sudah cukup. Jangan habiskan tenagamu lagi,” jelas Jun Su tenang.

Dengan lirikan sinis, Jun Su mendorong masuk Chang Yi ke mobil. Dia tutupkan pintu mobil untuk Adik sepupunya lalu bergegas masuk ke kursi kemudi.

“Harusnya kau biarkan aku memukulnya?” omel Chang Yi setelah mereka melaju pulang.

“Cukup. Aku tahu dia menyesali semuanya kali ini,” sahut Jun Su.

“Dia bahkan tidak tampak menyesalinya.”

“Kalau memang dia tidak menyesalinya. Biarkan dia terpenjara dalam penderitaannya sendiri. Dan, dendammu soal Ji Won jangan sampai mengganggu hal yang sekarang. Cha Seol Hee tidak sama dengan Hwang Ji Won. Aku bahkan lebih menyukai Seol Hee daripada Ji Won yang terlalu overprotect padamu.”

“Ji Won tidak overpro…”

Segera, Jun Su menepikan mobilnya dan turun dari mobil diikuti Chang Yi yang tampak begitu kesal. Detik itu, Chang Yi ingin melayangkan pukulannya namun, Jun Su dengan sigap menahan lalu memukulnya hingga tersungkur.

“Ayo, pulang.”

Seakan pukulan itu menyadarkannya, Chang Yi pun masuk ke mobil menuruti perintahnya. Diam, hanya deru mesin yang terdengar sepanjang jalan usai malam prom mereka.

1
Mystorios _ Writer
Menarik
goyangi13: Terima kasih banyak kak 🙏🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!