Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku ibumu Zeline
Mendengar apa yang di katakan oleh Sesil seketika Roy melepaskan cengkraman tangannya memikirkan apa yang di katakan Sesil
" Apa maksud kamu Sesil ? " tanya Roy yang tak mengerti apa maksud ucapan Sesil
" Bapak Sama sekali tak ingat dengan wajah ini " Sahut Sesil yang menunjuk wajahnya sendiri
" Bapak tak ingat dengan apa yang pernah bapak lakuin sama saya ?? "
" Itu sangat sakit dan memalukan buat saya pak dan sampai kapanpun saya gak akan lupa dengan apa yang bapak lakukan sama saya "
Semakin banyak kata yang terlontar dari bibir Sesil semakin tak mengerti Roy yang mendengarnya
" Apa maksud kamu ? Apa yang telah saya perbuat sama kamu Sesil ? " tanya Roy yang merasa dirinya tak melakukan apapun terhadap Sesil
Rasanya begitu semakin sakit hati Sesil berhadapan dengan Roy,karna Roy sama sekali tak mengingat sedikitpun kejadian bersama Sesil hingga Roy terus menatap Sesil dengan penuh tanya dan bingung
" Baiklah lupakan saja pak, Saya permisi ke toilet sebentar" ucap Sesil sambil melangkah pergi meninggalkan Roy di dalam ruangan
" Dasar wanita aneh, apa yang dia maksud? Apa yang gue lakukan sama dia ? " ucap Roy yang merenung memikirkan apa yang di katakan oleh Sesil
"Ah sudahlah mungkin akal akalan Sesil aja itu, kayaknya dia mu jebak gue " kembali ucap Roy yang menduga bahwa Sesil hanya ingin menjebak dirinya
" Sebaiknya sekarang aku pikirkan dulu tentang Sela yang minta uang ".
.
Sisi lain di dalam toilet terlihat Sesil yang meluapkan tangisan nya hingga tersedu-sedu karna tak kuasa kala mengingat Roy yang tak mengingat perlakuan nya
" Bagaimana ini bu? Siapa yang mau menerima Sesil jika suatu saat nanti calon suami Sesil nanti tau bahwa sesil tidak suci lagi, Sesil kotor bu, Sesil Hina bu, mengapa nasib selalu tak adil bagi Sesil hikss~ "
Sesil yang terus teringat tentang Roy dan kedua orang tuanya yang telah lama meninggal kini tangisan semakin pecah di dalam toilet kamar mandi itu, iya seakan bingung dan tak tahu kemana dirinya harus mengadukan nasibnya hingga iya hanya bisa menangis meratapi nasibnya dan hanya dengan menangis dirinya bisa merasakan sedikit ketenangan
.
" Ibu kita mau kemana? " tanya Zeline di sela sela perjalanan yang merasa bingung dengan tujuan Sela yang membawa nya pergi dengan mobil sport mewah nya
" Apa Zeline tidak rindu dengan ayan Zell ?" kembali tanya Sela
" Ayah?? Ya tentu Zell Sangat rindu dengan ayah Zell " sahut polos Zeline yang berkata jujur
" apa kita akan bertemu ayah Zell ? "
" Tentu sayang, Ayah Zeline ingin ibu membawa Zell menemui nya "
" Yeee Asik~ Zell ketemu ayah " Sorak Zell yang begitu terlihat senang karna iya sangat merindukan sosok ayahnya
Sela yang melihat Zeline begitu terlihat senang seketika mengelus rambut lembut Zeline karna ia pun ikut senang melihat Zeline yang senang
" berarti Zell gak akan di titipkan lagi sama temen ayah, berarti ayah Zell mau bawa Zell lagi pulang, Zell gak mau tinggal sama ayah Roy lagi, Zell cuma mau ayah Zell " kembali ucap Zeline dengan wajah polosnya
Mendengar apa yang di katakan oleh Zeline kini entah apa yang di pikirkan oleh Sela namun wajahnya kini terlihat berubah menjadi datar dan seakan sedang memikirkan sesuatu
" Apa kau tidak ingin tinggal bersama ibu Zeline ? " tanya Sela dengan ekspresi wajah yang serius
" Ibu itu hanya teman ayah Zell saja, Zell tidak mau merepotkan teman ayah, Zell akan ikut ayah lagi " sahut Zeline
Sela yang mendengar kembali ucapan Zeline kini ia menghentikan perjalanan dan memarkirkan mobilnya di bahu jalan
" Apa ibu adalah teman ayah ? Tanya Sela kepada Zeline sambil menunjuk dirinya sendiri
" Ya, ayah bilang dulu Zell akan di titipkan pada teman ayah karna ayah Zell sibuk" Sahut Zell yang berkata sesungguhnya
" AKU IBUMU ZELINE!! " Teriak Sela yang terlihat begitu emosi hingga membentak Zeline