Naolin Farah Adyawarman, gadis berusia delapan belas tahun yang baru menyelesaikan pendidikan SMA-nya.
Tidak ada yang istimewa dari hidup Naolin, bahkan dia hampir tidak pernah melihat dunia luar.
Karena Naolin adalah anak yang harus disembunyikan, dari khalayak luas. Sebab Naolin adalah anak har*m, sang Papi kandung dengan entah siapa Mami kandungnya.
Hal itu terjadi karena Naolin, diberikan secara sukarela oleh Mami kandungnya yang merupakam gund*k, dari Papinya.
Menurut cerita keluarga Papi, Mami kandungnya Naolin ingin hidup bebas dan belum siap memiliki anak.
Tapi entahlah itu benar atau tidak. Yang jelas, keputusan Maminya itu justru menjerumuskan Naolin ke lembah kesengsaraan!
Karena Naolin akhirnya hidup dengan Mama dan Kakak tiri yang jah*t. Sementara Papi kandungnya selalu berusaha untuk tutup mata, karena katanya merasa bersalah sempat menduakan sang istri sah.
Tapi saat Naolin telah menyelesaikan SMA-nya secara homeschooling, dia dibebaskan dari rumah yang iba
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss D.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Tapi tiba-tiba saja yang keluar dari arah belakang minimarket adalah, seorang wanita berambut panjang warna merah.
Aku sampai kaget, karena akhirnya menyadari kalau Pak Rian sebenarnya adalah perempuan!
"Anwar, saya pergi dulu ya. Saya hanya ke apartemen sebelah, jadi sesekali akan ke sini untuk mengambil makan siang," ucap pria jadi-jadian itu.
"Iya Mbak Riyana," jawab Bang Anwar.
Aku langsung tersenyum tipis mendengarnya, karena ternyata Riyana menjadi Rian.
Setelah membayar, aku langsung keluar minimarket untuk mengikuti Mbak Riyana yang berjalan kaki ke apartemen mewah yang aku datangi kemarin.
Tampak Mbak Riyana berjalan santai, dengan memakai mini dress tanpa lengan berwarna coklat muda. Dia juga pandai memakai high heels, yang tingginya sekitar lima centimeter.
Sesampainya di apartemen, aku masih mengikuti Mbak Riyana sampai masuk ke lift. Ternyata di lantai dua belas.
Saat pintu lift terbuka, aku ikut turun. Dan betapa kagetnya aku, saat pintu apartemen yang dituju oleh Mbak Riyana terbuka!
Karena ada Pak Hartanto, yang membukakan pintu. Lalu keduanya tampak berc*uman mesra, tanpa ada rasa malu sedikitpun!
Akhirnya aku paham maksud racauan Ibu Rika saat mabuk. Ternyata beliau sudah tahu duluan, tentang kelakuan suami dan menantu jadi-jadiannya!
Karena sudah berhasil mengambil rekaman video, saat Pak Hartanto dan Mbak Riyana sedang berc*uman mesra, aku memilih untuk kembali ke mobil.
Aku sempat terdiam sebentar, karena tidak menyangka akan menemukan kasus serumit ini.
Tapi akhirnya aku langsung memberitahu Kak Gina, karena dia memang berhak tahu. Aku langsung menelpon Kak Gina.
"Hallo, Kak Gina. Ini aku Miss N, mau memberitahukan tentang siapa sebenarnya Pak Rian itu."
"Ya Miss N, maksudnya bagaimana?" tanya Kak Gina.
"Pak Rian itu sebenarnya Mbak Riyana, yang merupakan selingkuhannya Pak Hartanto," jawabku.
"Hahh, sebentar-sebentar. Maksudnya bagaimana Miss N? Mas Rian, adalah Riyana yang merupakan selingkuhannya Papaku!"
"Miss, saya bayar kamu mahal lho! Ta-tapi, bagaimana bisa anda memberikan saya laporan yang ... Omong kosong seperti ini!" bentak Kak Gina.
"Kak Gina tenang, saya sudah mengirimkan videonya ke DM sosial media anda. Silahkan lihat sendiri, karena saya nggak bohong."
"Tapi kalau Kak Gina mau melihat sendiri, silahkan datang ke apartemen cccc. Saya akan tunggu kedatangan Kakak, karena saya tahu di mana letak apartemen Pak Hartanto dan Mbak Riyana sekarang berada," jawabku setenang mungkin.
"Oke, Miss tunggu di sana ya. Kita buktikan sama-sama, apakah laporan yang anda berikan ini benar atau tidak!"
Aku iyakan saja, karena mengerti Kak Gina pasti sangat shock dengan semua kenyataan yang ada.
Setelah menunggu sekitar tiga puluh menit, akhirnya mobil Kak Gina tampak memasuki halaman gedung apartemen.
Aku langsung mendatangi Kak Gina, setelah memakai topi dan masker.
"Miss N?" tanya Kak Gina.
"Benar Kak Gina, Mari kita masuk," jawabku.
Kak Gina mengangguk, dan kami jalan bersama menuju lift. Lalu aku memencet tombol angka Dua belas.
"Miss, saya harus bagaimana kalau ternyata yang anda laporkan itu benar?" tanya Kak Gina, dengan suara bergetar.
"Jangan bertindak ceroboh Kak, karena kasihan Mama anda dan Kak Giselle. Sebab mereka berdua masih sangat membutuhkan Kakak."
"Laporkan saja Pak Hartanto dan Mbak Riyana, ke kepolisian. Ada banyak pasal, yang bisa menjerat mereka berdua. Jadi Kakak hanya perlu melakukan hal itu saja ya."
"Saya bod*h, ya Miss. Ternyata setelah belajar di sekolah swasta mahal selama bertahun-tahun, ditambah dengan kuliah sampai S2, tetap tidak membuat saya paham apa itu cinta."
"Sebenarnya Mas Rian adalah cinta pertama saya. Karena dari dulu, Papa dan Mama adalah strict parents. Mereka selalu mengatur semua hidup saya, agar bisa menjadi pewaris bisnis yang hebat."
"Saya jadi nggak kenal apa itu cinta, bahkan sahabat juga tidak ada. Berbeda dengan Giselle, dia selalu dibebaskan mau melakukan apapun yang Giselle inginkan."
"Maka dari itu, kami jadi memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Terkadang hal itu membuat saya iri, pada Giselle. Padahal jarak usia kami tidak jauh, tapi saya memiliki pola pikir yang jauh berbeda dari Giselle."
Aku mengelus pundak kanan Kak Gina, karena mencoba memahami betapa kecewanya beliau pada kedua orang tuanya. Terutama pada Pak Hartanto, yang memang seorang b*jingan!
Ting ...
Pintu lift terbuka, kami langsung keluar dan berjalan menuju apartemen yang tadi aku lihat milik Pak Hartanto.
"Ini apartemennya, Kakak pencet saja belnya. Biar saya yang merekam semuanya, jadi Kakak punya bukti kalau mau memenjarakan mereka berdua," ucapku.
Kak Gina mengangguk, dan dia terdiam sejenak sebelum akhirnya memencet bel dengan tangan bergetar.
Tidak lama pintu apartemen terbuka, dan yang membukakan adalah Mbak Riyana.
"Hallo Mas Rian, sedang cosplay menjadi betin*, perusak rumah tangga orang tuaku ya!" hina Kak Gina.
Mbak Riyana tidak bisa menjawab, tapi tiba-tiba saja Pak Hartanto keluar dan langsung saja ...
Plaakkk ...
Aku langsung mendorong Pak Hartanto, sampai beliau jatuh terjengkang menimpa Mbak Riyana.
Karena tega sekali dia men*mpar, wajah putri kandungnya demi pel*kor!
"Siapa kamu, dasar kurang ajar!" bentak Pak Hartanto.
"Bapak tidak perlu tahu siapa saya! Karena yang terpenting saat ini adalah, persiapkan diri anda untuk dilaporkan ke pihak kepolisian!" balasku.
"Kurang ajar, dasar tukang adu domba!" teriak Mbak Riyana.
"Heii, transgender, jangan sembarangan menuduh kau ya!" bentakku.
Tapi suasana menjadi kacau, saat tiba-tiba saja Pak Hartanto mendorongku sampai tersudut di tembok. Lalu Pak Hartanto mencekikku, dengan sangat kuat sekali.
Aku sampai hampir kehilangan kesadaran, tapi tetap bisa mendengar teriakan Kak Gina.
"Papa, lepaskan Miss N! Dia tidak ada hubungannya dengan drama perselingkuhan Papa! Kalau mau bunbun, seharusnya si Riyana ini!" teriak Kak Gina, sambil memukul-mukul lengan Pak Hartanto.
Tapi sepertinya Pak Hartanto sudah sangat dikuasai oleh emosi, jadi beliau tidak mau mendengarkan apapun!
Saat kesadaranku sudah mulai menghilang dan oksigen terasa semakin menipis, tiba-tiba terdengar ...
Doorrr ...
Doorrr ...
Cekikan Pak Hartanto di leherku langsung terlepas, dan kesadaranku kembali.
Tapi aku jadi gemetar ketakutan, saat melihat Pak Hartanto dan Mbak Riyana sudah terkapar di lantai dengan tubuh bersimbah dar*h!
Saat aku melihat ke arah belakang, ternyata ada Ibu Rika yang sedang memegang senj*ta ap*, di tangan kanannya.
"Pengkhianat, memang pantas mat*! Aku sudah peringatkan mereka dari awal, tapi keduanya seperti meremehkan aku! Jadi inilah balasannya, dasar Hartanto dan Riyana jah*nam!" teriak Ibu Rika.
Aku tidak tahu harus bagaimana, karena sekarang tatapan Ibu Rika beralih kepadaku.
"Ya Allah, tolong selamatkan hambamu yang sedang berjuang mencari nafkah!" doaku di dalam hati.
Ibu Rika masih menatapku, tiba-tiba saja beliau menunjukku lalu berkata ...
"Kamu ..."