Menjadi istri mafia apa enaknya? istri kedua pula. itulah yang di alami Isabella gadis cantik yang terpaksa menikah dengan bos mafia musuh keluarganya, pria itu adalah Marvel Cruise. ia sudah beristri tapi masih juga memaksa Bella untuk menjadi istri keduanya dan menghancurkan hidup Bella menyeretnya dalam bahaya sekaligus juga memberi ketulusan dan cinta. lalu bagaimana dengan istri pertama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Perdebatan Kecil
Marvel pulang larut malam ke mansion ia langsung menuju ke kamar. Marvel pikir Bella sudah tidur tapi rupanya Bella masih membaca buku sembari duduk di sofa. Marvel melepas jasnya sembari menatap Bella dengan senyum tipis tersungging di bibirnya. Bella terlihat tidak menghiraukan Marvel ia tetap tenang membaca buku kedokteran di tangannya.
Marvel berjalan mendekati Bella ia ingin mengecup pipi Bella tapi gadis itu memalingkan wajahnya.
"Bersihkan dirimu!" kata Bella ketus.
Marvel mengerutkan keningnya sembari mengendus aroma parfum wangi yang menguar dari kemeja baru yang ia pakai.
"Apa aku bau? aku sudah mandi di tempat Vivian tadi" kata Marvel tanpa rasa bersalah.
Mendengar ucapan Marvel pikiran Bella langsung menerka jika Marvel baru selesai bersenang-senang dengan Vivian. Bella berdiri dari duduknya meletakkan buku dengan kasar di atas meja lalu berjalan menuju ranjang menarik selimut dan memejamkan matanya.
Marvel mendengus pelan, ia tidak mengerti harus bagaimana menaklukkan hati Bella. bahkan sejak tadi Bella terlihat ketus padanya.
"Kau cemburu pada Vivian?" Marvel berkacak pinggang sembari menatap tubuh Bella yang sudah tertutup selimut.
"Apa maksudmu aku cemburu?! kau bermimpi?" Bella menyibak selimut dan menatap Marvel seolah ingin menelannya.
Marvel menggaruk pelipisnya, ia berjalan menghampiri Bella sembari tersenyum.
"Baiklah, aku tidak tahu salahku apa tapi aku akan meminta maaf padamu" kata Marvel.
Mafia tidak pernah meminta maaf baru kali ini Marvel dengan senang hati merendah meminta maaf pada Bella.
Bella terdiam, ia sedang mengutuk dirinya sendiri yang cemburu pada Vivian.
Apa aku yang buruk hati? seharusnya aku tidak boleh cemburu pada Vivian lagipula aku tidak mencintai Marvel. masa bodoh dia mau berbuat apa dengan wanita lain.
Sebuah kecupan mendarat di pipi Bella membuatnya tersentak. Bibir Marvel baru saja menyentuh kulitnya yang menimbulkan sensasi geli.
"Tidurlah besok kau ada jadwal pagi bukan? aku akan mengantar mu sendiri"
"Tidak mau! biar Matteo yang mengantarku"
Marvel mengedikkan bahu ia tidak ingin bertengkar panjang dengan Bella karena itu ia pasrah saja.
"Aku ingin tidur di ranjang badanku lelah sekali, hari ini aku berkelahi dengan musuh ku kau tahu bukan seperti apa jika mafia berkelahi?" kata Marvel menyibak selimut dan mulai berbaring terlentang di samping Bella.
"Kenapa kau tidak menginap di rumah Vivian?"
"Karena aku ingin bersamamu"
"Dasar tidak setia! sudah punya istri cantik masih saja memaksa menikah denganku!" omel Bella ia berbaring memunggungi Marvel.
Marvel hanya mengulum senyum menahan tawanya mendengan Omelan Bella.
Andai kau tahu aku dan Vivian seperti apa, maka kau tidak akan lagi merasa cemburu.
***
Pagi tiba Bella membuka matanya perlahan, ia merasa sesuatu melingkar di pinggangnya. rupanya lengan kekar Marvel memeluk pinggangnya. pria itu terlihat masih terlelap.
"Marvel lepaskan!" Bella mencoba menyingkirkan lengan Marvel.
Marvel menggeliat melepas pelukannya dan memunggungi Bella.
Alarm di ponsel berbunyi, Bella bergegas mematikannya lalu pergi mandi. ia ada jadwal praktek pagi di rumah sakit. Selesai mandi Bella segera mengenakan pakaian kerjanya di toilet. ia tidak ingin Marvel melihatnya berganti pakaian.
Celana panjang berwarna krem dan kemeja bunga-bunga berwarna biru muda berbahan satin menjadi pilihan Bella untuk pergi bekerja. tak lupa ia mengikat rambut panjangnya agar terlihat rapi. riasan natural menghiasi wajahnya membuatnya semakin cantik dan terlihat lebih segar.
Diam-diam Marvel memperhatikan istri mudanya. ia terpesona dengan Bella, rasanya Marvel ingin berbuat sesuatu tapi apa daya, Bella belum mencintainya. Marvel ingin ketika ia melakukan hubungan suami istri dengan Bella, gadis itu merasa bahagia bukan tertekan karena paksaan.
"Marvel aku mau berangkat" kata Bella sembari meraih tas kerjanya.
"Hmmm, kau diantar Matteo" gumam Marvel.
Bella berjalan keluar kamar ia menghampiri Matteo yang sedang menikmati makan pagi di halaman mansion dengan anggota Cruise lainnya.
"Antar aku ke rumah sakit" kata Bella.
"Baik nyonya"
Matteo meletakkan sandwich yang ia pegang lalu bergegas membuka pintu mobil untuk Bella.
"Maaf aku mengganggu makan pagi mu Matteo"
"Tidak masalah nyonya, saya bisa katakan diluar nanti"
Bella mengangguk, pandangannya menyusuri jalan raya yang mulai terlihat ramai.
udah baca dari chapter 1 mpe 7, cerita nya bagus sekali thor, jadi penasaran nasib bella 😔