NovelToon NovelToon
Mendadak Menikah Dengan Konglomerat

Mendadak Menikah Dengan Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:105.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Wardani

Alya terpaksa menggantikan Putri yang menghilang di hari pernikahan nya dengan putra dari konglomerat keluarga besar Danayaksa. Pebisnis yang di segani di dunia bisnis. Pernikahan yang mengantarkan Alya ke dalam Lika - liku kehidupan sebenarnya. Mulai dari kesepakatan untuk bertahan dalam pernikahan mereka, wanita yang ada di masa lalu suami nya, hingga keluarga Devan yang tidak bisa menerima Alya sebagai istri Devan. Mampukah Alya melewatinya? Dengan besarnya rasa cinta dari Devan yang menguatkan Alya untuk bertahan mengarungi semua rintangan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gelisah Mendera

*****

" Kamu gila? Mau jadi apa kamu menikah dengan wanita itu? Mama tidak merestui kamu, Devan. Kamu layak mendapatkan wanita yang lebih baik dari dia. Dia hanya seorang sekretaris. Kamu tentu tahu bagaimana dunia sekretaris itu. Kamu menikahi wanita yang salah, tahu tidak?" Tatapan Jenny semakin nyalang.

Devan memejamkan mata nya. Berusaha untuk tidak menyentak wanita yang sangat dia cintai itu.

" Ma... Tidak semua sekretaris seperti itu. Mama belum mengenal Alya."

" Emang kamu sudah mengenalnya? Kamu juga belum mengenalnya. Mudah sekali kamu berbaik sangka pada nya. Dia terlihat baik untuk membuat kamu terkesan. Jelas dia tidak ingin melepaskan kamu. Menikahi salah satu pewaris Danayaksa jelas menjadi keuntungan paling besar yang bisa mengangkat martabat nya. Ceraikan dia Devan. Mama tidak mau tahu." Teriak Jenny tidak mau menerima bantahan lagi.

" Devan tidak akan melakukannya, ma." Tolak Devan dengan yakin.

" Kamu... Lihat kamu sudah mulai membantah mama demi wanita yang tidak jelas bibit bebet dan bobot nya itu. Ayudia kemarin menanyakan kamu. Ceraikan Alya dan bertunangan lah dengan Ayudia. Mama tidak mau tahu, Devan."

Setelah mengatakan itu Jenny lalu keluar dari ruangan Devan dengan emosi yang masih meledak - ledak. Dia tidak memberikan kesempatan pada Devan untuk mengucapkan sepatah kata pun.

Helaan nafas Devan begitu panjang. Dia mengacak rambut nya kasar dan menjatuhkan tubuh nya di sofa.

Keluarganya memang memandang tinggi status sosial dan memandang orang dengan sebelah mata apalagi jika sudah berkaitan dengan pekerjaan.

Suara notifikasi ponsel nya membuat fokus Devan teralihkan. Pesan dari Alya yang membuat senyumnya mengembang. Emosi nya menguar begitu saja.

( Mas, hari ini aku lembur sampai jam 07.00 atau mungkin jam 08.00. Tergantung selesainya. Tidak usah jemput ya, nanti aku naik taksi saja.) isi pesan Alya.

Setelah membaca pesan itu, Devan segera membalasnya.

( Aku juga lembur. Nanti aku jemput. Aku tunggu di cafe samping lobby gedung kantor kamu ya.)

( Tapi aku mungkin bisa sampai jam sembilan. Ada laporan yang harus aku selesaikan dengan pak Jaka. Dan harus selesai besok sebelum jam tujuh pagi.)

( Tidak apa - apa. Aku tunggu. Kamu lembur dengan bos kamu saja?)

( Iya, mas.)

Entah kenapa isi pesan terakhir Alya membuat sesuatu mengganjal di hati Devan saat mengetahui Alya lembur hanya dengan atasan nya itu saja. Ucapan Langit dan mama nya kembali menggelayuti hati nya. Juga tentang dunia sekretaris yang dia banyak tahu bagaimana sisi gelap nya.

Apa kah Alya seperti yang mereka ucapkan? Hati Devan benar - benar gelisah.

*

*

*

Devan menunggu di cafe yang terletak di samping lobby utama gedung kantor Alya. Dia memesan cheese cake dan Americano untuk menemaninya. Pria itu memilih menyibukkan diri dengan laptop nya. Membalas email dan menyiapkan materi untuk monthly meeting besok.

" Aku jadi penasaran... Sehebat apa sih si Alya itu yang bisa membuat Pak Jaka bertahan tidak menggantinya selama 2 tahun ini sebagai sekretaris. Kita semua tahu kan sebelum si Alya... Hampir tiap bulan Pak Jaka selalu mengganti sekretarisnya."

" Mungkin si Alya sangat hebat di ranjang dan memberikan servis yang gila hingga membuat Pak Jaka mempertahankannya sejauh ini."

" Iya lah. Dunia sekretaris kan memang seperti itu. Tidak beda jauh dengan dunia malam. Hanya saja ini lebih berkelas dan lebih eksekutif. Apalagi si Alya itu memang cantik kan. Mudah sekali memikat hati Pak Jaka."

" Hijabnya hanya kedok agar terlihat seperti sekretaris baik - baik. Padahal mah zaman sekarang, mana ada sekretaris yang tidak melayani bos nya di ranjang juga. Gorok sini leher gue kalau ada."

Obrolan obrolan mereka membuat Devan memejamkan mata nya. Jelas Devan tahu itu adalah rekan kerja Alya. Kenapa hari ini begitu banyak obrolan miring tentang Alya dan profesi nya?

" Eh eh... Lihat deh... Itu mereka baru keluar bareng... Keluar saja pakai barengan kan. Padahal kan bisa sendiri - sendiri. Pasti mereka habis ngamar dulu. Kan Pak Jaka punya kamar di ruangannya. Gila lah. Menang banyak tuh si Alya."

Devan menoleh dan memang mendapati Alya dan seorang pria keluar bersama.

Devan segera beranjak dari sana. Pria itu sudah pergi lebih dulu dan dia melihat Alya berdiri di lobby.

Alia membuka ponsel nya dan Devan tahu wanita itu pasti berusaha untuk menghubunginya.

" Alya..." Panggil Devan.

" Mas... Sudah lama? Maaf ya membuat kamu menunggu." Ucap Alya.

Devan tersenyum tipis. Senyumannya tidak lepas seperti biasa dan Alya bisa merasakan itu.

" Ayo pulang." Ajak Devan meraih tangan Alya dan mengajaknya menuju parkiran.

" Mas... Kamu baik - baik saja?" Tanya Alya yang merasa bingung.

Depan terlihat seperti sedang menahan amarah nya.

" Baik. Kamu sudah makan malam? Tadi aku sudah makan di cafe."

" Ah, kalau gitu aku akan masak mie saja nanti." Jawab Alya membuat Devan mengganggu.

*

*

*

Rasa nya Baru kali ini Alya merasakan begitu mencekam duduk semua mobil dengan Devan. Wajah pria itu terlihat keruh seperti sedang memiliki masalah.

" Mas, kamu memiliki masalah? Kamu bisa menceritakannya pada ku." Tanya Alya mencoba mencairkan suasana.

Namun Devan diam dalam waktu yang lama.

" Tidak ada masalah apapun, Alya." Jawab Devan dengan suara rendah.

Alya bisa menangkap itu sebagai ungkapan Devan tidak ingin lagi ada obrolan di antara mereka. Dan sepanjang perjalanan pulang hanya suara radio yang menemani perjalanan mereka.

*

*

*

Hingga pagi hari, mereka sarapan Devan masih dengan mode diam nya. Sikap nya begitu dingin dan bahkan pria itu tidak menghabiskan sarapan nya seperti biasa.

" Aku tunggu di mobil." Kata depan yang langsung beranjak dari duduk nya.

Sedangkan Aliya hanya diam dan keterkejutan nya melihat Devan pergi begitu saja tanpa mengajaknya seperti biasa.

" Kamu kenapa sih Mas?" Alya hanya bisa menelan pertanyaan itu untuk diri nya sendiri.

Alya pun akhir nya menyusul Devan dan melewatkan sarapannya.

Lagi-lagi keheningan menyelimuti perjalanan mereka. Devan sengaja menyetel radio dengan volume yang keras. Seolah memang menghindari obrolan dengan Alya.

Pikiran pria itu sedang penuh, sedang meyakinkan diri nya sendiri jika Alya tidak seperti yang mereka bicarakan.

Dia ingin menanyakan nya langsung pada Alya rasanya lidahnya kelu. Tidak siap jika harus mendengar kenyataan pahit dari bibir wanita itu nanti nya.

" Mas... Apa aku memiliki salah? Kamu mendiamkan ku sejak semalam." Katanya Alya mengutarakan isi hatinya saat mobil Devan berhenti di kantor Alya.

" Tidak. Aku sedang banyak pikiran saja. Aku harus buru - buru karena ada meeting pagi ini. Nanti kita bicara lagi." Jawab Devan.

Alya membuang nafas nya dan akhirnya keluar dari mobil pria itu dengan hati yang gelisah.

1
mama
Devan km ny kurang tegas.klu alya udah pergi baru tau rasa km.. apalagi ada sekretaris yg udah terang2n mau ngancurin rmh tangga km.. sekertaris macam itu tak perlu dikasih hti
Erna Riyanto
hahh...kesel bgt klu udh menyangkut mama mertua nya alya
Quinza Azalea
next
darsih
dasar mama jeny mertua yg jahat
Quinza Azalea
next
Julita Suaina
Devan sbagai suami harus peka dengan keadaan..
Nur Zia Aini
GK danta,,,
𝐈𝐬𝐭𝐲
lanjut thor...
𝐈𝐬𝐭𝐲
bikin gemes bgt pasangan ini...😂
Quinza Azalea
lanjut
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
LEBIH KE KESUWEN....
𝐈𝐬𝐭𝐲
kenapa mereka gak saling jujur saja sih,.
Reni Setia
masak tentang perasaan yg abu abu sampai 4 episode thor,,,emang sih laki laki tuh banyak yg gak peka dan perempuan yg suka berprasangka
Quinza Azalea
next ah
Quinza Azalea
iya nihhh thor gumusss jadinya
Sudarsono
Bagus alya, ayo lawan
Quinza Azalea
lanjut
Fitri Wardani: 💪💪💪 siap mbak ku..
total 1 replies
𝐈𝐬𝐭𝐲
good Alya jgn mau di tindas, hempaskan para pelakor...
Rida Arinda
Bagus Alya lawan dengan elegan 👍🏻👍🏻😉😉 mo menjatuhkan oh tidak bisa 😏😏
Rida Arinda
kayak nya Devan mah biasa Ayudia nya z yg kegeeran bakalan balik lg🙄🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!