NovelToon NovelToon
Kumpulan Kisah Misteri

Kumpulan Kisah Misteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Rumahhantu / Horror Thriller-Horror / Matabatin / Roh Supernatural
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: iqbal nasution

Kumpulan kisah misteri menceritakan tentang cerita legenda misteri dan horor yang terjadi di seluruh negeri berdasarkan cerita rakyat. Dalam kisah ini akan di ceritakan kejadian-kejadian mistis yang pernah terjadi di berbagai wilayah yang konon mwnjadi legenda di seluruh negeri bahkan banyak yang meyakini kisah ini benar-benar terjadi dan sebagian kisah masih menyimpan kutukan sampai sekarang, Di rangkai dalam kisah yang menyeramkan membuat para pembaca seperti merasakan petualangan horor yang menegangkan,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqbal nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4e. Misteri Noni Belanda

Sejak kematian Marco, kehidupan Cornelia runtuh. Para serdadu Belanda pergi, kekuasaan hilang, dan rumah besar yang dulu berdiri megah mulai ditinggalkan. Cornelia menjadi orang asing tanpa pelindung di tanah yang penuh luka akibat kekejaman kolonial.

Penduduk desa memandangnya dengan benci. Ia dianggap lambang keserakahan bangsa penjajah, meskipun ia hanya seorang wanita yang tersisa. Tak ada yang mau menolong, bahkan sebagian menuntutnya diusir.

Cornelia akhirnya hanya bisa bergantung pada Dedi, pemuda pribumi yang pernah jadi tawanan dan kini menjadi kekasihnya. Mereka bersembunyi di pinggir hutan, hidup seadanya, mencoba bertahan di tengah kebencian dunia.

Namun, dendam lama tak pernah padam.

Badri dan Syafri, dua pemuda pribumi yang pernah merasakan kekejaman Marco, menyimpan luka mendalam. Mereka tahu Cornelia kini tak punya pelindung. Dan dendam itu menuntun mereka pada satu malam kelam.

Saat bulan setengah menggantung pucat di langit, Cornelia dan Dedi disergap di sebuah gubuk kecil dekat hutan. Badri dan Syafri menyeret Cornelia, sementara Dedi mencoba melawan dengan tubuhnya yang kurus namun penuh tekad.

“Jangan sentuh dia!” teriak Dedi dengan mata membara. Ia berusaha melawan, tapi jumlah mereka tak seimbang. Pukulan demi pukulan menghantam wajah dan tubuhnya. Cornelia menjerit, memohon agar kekasihnya dilepaskan.

Namun, dengan tawa penuh kebencian, Badri menusukkan belatinya ke dada Dedi. Pemuda itu terhuyung, darah muncrat dari bibirnya.

“Cornelia…” bisiknya lirih, sebelum tubuhnya jatuh tak bernyawa.

Cornelia menjerit panjang, suaranya melengking menusuk malam.

Badri dan Syafri, mabuk dendam dan nafsu, lalu melakukan kejahatan paling keji. Mereka memperkosa Cornelia bergantian, di tengah jeritan dan tangisan yang tak digubris. Malam itu, martabat Cornelia direnggut dengan brutal, tubuhnya dinodai oleh kebencian yang menumpuk bertahun-tahun.

Setelah puas, mereka menyeret tubuh Cornelia yang lemah ke dalam hutan.

“Biar kau jadi santapan tanah ini,” ujar Syafri dingin.

Di bawah pepohonan gelap, tubuh Cornelia dilempar begitu saja. Nafasnya masih tersisa, tapi tak ada lagi daya untuk melawan. Air matanya bercampur darah, bibirnya bergetar, melantunkan kata terakhir penuh dendam:

“Aku… tak akan pergi… Aku akan menunggu kalian semua… sampai akhir zaman…”

Malam itu, Cornelia menghembuskan napas terakhir.

Namun, roh seorang wanita yang mati dengan pengkhianatan, kehilangan, dan penghinaan tak pernah benar-benar pergi.

Sejak saat itu, di hutan itu, lahirlah Noni Belanda, arwah pendendam yang haus akan jiwa-jiwa manusia.

*****

Malam itu, setelah melempar tubuh Cornelia ke hutan, Badri dan Syafri kembali ke desa dengan tawa puas. Mereka merasa dendam mereka terbalaskan: Cornelia sudah hancur, Dedi sudah mati.

Namun, beberapa hari kemudian, kejadian aneh mulai terjadi.

Suatu malam, Badri sedang duduk di pondoknya. Angin berhembus aneh, pintu berderit padahal terkunci. Dari luar, terdengar suara langkah pelan… lalu suara lirih seorang perempuan:

“Baaadriii…”

Badri terlonjak. Ia kenal suara itu. Suara Cornelia.

“Tidak… kau sudah mati!” teriaknya panik.

Cahaya lampu minyak redup, dan di cermin tua di sudut ruangan, ia melihat Cornelia berdiri—gaun putihnya sobek, rambut pirangnya kusut, darah menetes dari bibirnya.

Badri gemetar, mundur ke sudut kamar. “Jangan! Aku mohon!”

Cornelia mendekat perlahan, wajahnya berubah-ubah: cantik sesaat, lalu membusuk dengan mata hitam pekat. Tiba-tiba, tangan pucatnya menembus kedalam jantung Badri, menggenggam jantungnya yang masih berdetak.

Badri menjerit sekuat tenaga, namun tak ada yang mendengar. Dengan senyum mengerikan, Cornelia mencabut jantung itu, lalu berbisik:

“Ini… hutangmu.”

Keesokan paginya, warga menemukan Badri tergeletak dengan mata melotot, mulut terbuka, dan dada bolong tanpa jantung.

Keesokan harinya, Syafri yang mendengar kabar kematian sahabatnya, menjadi gelisah. Ia mencoba bersembunyi, membawa senjata, bahkan memanggil dukun kampung untuk melindunginya. Tapi arwah dendam tak bisa dibendung.

Suatu malam, ia bermimpi aneh. Dalam mimpinya, ia kembali ke hutan tempat ia membuang Cornelia. Tapi kali ini, hutan itu dipenuhi kabut, dan di tengahnya berdiri Cornelia dengan gaun putih berlumuran darah.

Saat terbangun, Syafri tersadar: ia benar-benar ada di hutan. Tubuhnya sudah berdiri di bawah pohon besar tanpa ia sadari berjalan ke sana.

“Tidak… tidak…!” ia berlari, tapi jalan hutan terasa berputar, mengurungnya. Dari segala arah, suara tangisan wanita terdengar.

Cornelia muncul di depannya, wajahnya cantik sekejap, lalu berubah hancur: mata kosong, rahang terlepas, kulit hangus terbakar. Ia mengulurkan tangan, kuku-kukunya panjang tajam seperti cakar.

“Giliranmu, Syafri…”

Syafri menjerit, mencoba kabur, tapi akar-akar pohon melilit kakinya. Tubuhnya ditarik ke tanah, seolah hutan itu sendiri menelan tubuhnya. Jeritannya memecah malam, sebelum akhirnya hening.

Keesokan harinya, warga menemukan hanya kepala Syafri tergantung di cabang pohon, matanya melotot, lidah menjulur.

Sejak hari itu, nama Cornelia berubah menjadi legenda menakutkan di seluruh Aceh Besar. Arwahnya menghantui hutan, menagih jiwa-jiwa yang berani melanggar pantangan.

Cornelia, Noni Belanda, resmi menjadi mimpi buruk bagi siapa saja yang memasuki Tahura tanpa izin…

*****

Suasana rumah kayu Teungku Syaiful malam itu terasa semakin mencekam. Hujan rintik-rintik turun, suara petir sesekali menyambar, dan lampu gantung di sudut ruangan bergoyang tertiup angin.

Wendy dan Nita duduk pucat, masih terkejut mendengar kisah tragis tentang Cornelia Van der Meer. Dada mereka berdegup kencang, seolah firasat buruk baru saja mengunci napas mereka.

“Jadi… Badri dan Syafri benar-benar mati… dibunuh arwah Cornelia?” tanya Wendy terbata.

Teungku Syaiful mengangguk pelan. Tatapannya tajam namun penuh duka.

“Arwah yang mati dengan pengkhianatan, diperkosa, disiksa, apalagi dibuang tanpa penghormatan… tak pernah pergi dengan tenang. Cornelia mati dengan dendam yang tak terhapuskan. Itulah sebabnya, sampai hari ini… hutan itu masih menjadi tempat arwahnya menagih korban.”

Nita memeluk lututnya, tubuhnya bergetar. “Lalu… apakah Albert, Cindy, dan Irwan… mereka diambil… oleh Cornelia?”

Teungku Syaiful menatap mereka lama, sebelum akhirnya menjawab dengan suara berat.

“Jika mereka menghilang di dalam hutan itu… kemungkinan besar, ya. Cornelia menagih jiwa-jiwa baru, apalagi dari kalangan pendatang yang berani melanggar batas. Ia tak peduli apakah mereka bersalah atau tidak… dendamnya membutakan segalanya.”

Sejenak hening. Suara hujan di atap terdengar semakin keras.

Tiba-tiba, dari luar rumah, terdengar suara langkah kaki berlari. DUP! DUP! DUP!

Wendy dan Nita serempak menoleh. “Itu… suara siapa?”

Seorang pemuda desa masuk dengan napas terengah. Wajahnya pucat pasi.

“Teungku! Ada yang aneh di hutan! Beberapa orang melihat cahaya… seperti lampu lentera… bergerak sendiri di antara pepohonan! Dan… terdengar suara perempuan menangis…”

Wendy langsung membeku. Nita menggenggam tangannya erat, nyaris menangis.

Teungku Syaiful berdiri perlahan, wajahnya suram.

“Itu tandanya… Cornelia sudah mulai menampakkan dirinya lagi. Dan kalau benar… maka roh itu belum puas. Ia sedang… mencari yang lain.”

Wendy tercekat. “Maksudnya… dia… dia akan datang mencari kami juga?”

Angin dingin berhembus masuk melalui celah dinding rumah, membuat lampu gantung berkelip-kelip. Lalu, samar-samar, terdengar suara lirih seorang wanita…

“Wendyyyy… Nitaaa…”

Suara itu menggema dari arah hutan, seperti bisikan tapi juga seperti jeritan.

Nita spontan menutup telinganya, air mata mengalir deras. Wendy hanya bisa menatap ke arah jendela, di mana kabut mulai merayap perlahan menuju desa.

Cornelia… sudah mulai memburu.

*****

1
Ani Suryani
Gibran obsesi banget sama Halimah
Hanik Andayani
kapok .nyawa harus di bayar dengan nyawa
Hanik Andayani
wah korban judi , Sayang banget oi duit buat judi , buat ngemall seru🤭
Winer Win
lanjuuuuttttt
dilafnp
memang biasanya cuma korban yang inget traumanya, pelaku mah masih bisa melanjutkan hidup..
Drezzlle
/Sob/ Dedi pun mati juga
Winer Win
tak Aya repes la tor buat melancong ke Sono..cukup baca kisah dari otor ja, senggknya udh tau ceritanya dikit wlpn nggak terjun langsung ke Sono...
Mingyu gf😘
di bilang jangan ikut campur
Chimpanzini Banananini
kemana tuh kira²? 🥲
Wida_Ast Jcy
hantu tikar Thor klu daerah kami namanya
Mingyu gf😘
nah mampus tinggal giliran lu entar
Chimpanzini Banananini
pliss jangan bandel
Wida_Ast Jcy
Berarti benar donk Thor kisah nyata
Ani Suryani
akankah Halimah setia sama soleh
🌹Widianingsih,💐♥️
hantu akan hidup terus selama nya, untuk balas dendam
Radi Rafan
ngeri...merinding jadinya
☕︎⃝❥🌑Mengare(—_—)⧗⃟ᷢʷ
Asli bikin nagih nih novel 🤣
☕︎⃝❥🌑Mengare(—_—)⧗⃟ᷢʷ
Tidaaakkkkkkl /Toasted//Toasted//Gosh//Gosh//Scare/
☕︎⃝❥🌑Mengare(—_—)⧗⃟ᷢʷ
Halimah tipe idaman kaum Adam🗿
Radi Rafan
mayatnya kemana ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!