Renata di paksa menikah oleh orang tuanya untuk menggantikan Adik Tirinya. Di mana pria tersebut lumpuh dan hampir seluruh tubuhnya bernanah bersamaan keluar aroma busuk.
Enam bulan kemudian suaminya bisa berjalan, tubuhnya sudah tidak lagi bernanah dan mengeluarkan aroma busuk berkat perawatan Renata.
Keluarga dari pihak suaminya sangat senang akan hal itu namun sebulan kemudian suaminya ingin menikah dengan Adik Tirinya. Renata yang sangat kecewa langsung meminta cerai dan pergi meninggalkan suaminya.
Tanpa sengaja dirinya bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Renata yang memiliki hati baik menolongnya hingga pria tersebut sembuh dan mengajaknya untuk menikah.
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Renata mau menerima pria tersebut atau kembali ke suaminya di mana suaminya menyesali perbuatannya? Ikuti yuk kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nenek Lampir dan Ayah Satya Meninggal Dunia
"Awas!" Teriak kedua orang tuanya dengan serempak dengan wajah pucat pasi.
Brak
"Akhhhhh!" Teriak mereka dengan serempak.
Mobil yang dikendarai oleh sopir pribadi mereka menabrak truk yang hilang kendali di mana truk tersebut mengalami rem blong.
Hal itu membuat mobil tersebut terguling-guling lalu menabrak pembatas jalan. Ketika mobil yang dikendarai mereka menabrak truk, orang tua Diana sempat memeluk tubuh Diana untuk menjadi tamengnya.
Orang-orang yang melihat kejadian tersebut, ada yang mengambil foto dan ada yang men video serta ada juga yang menghubungi polisi.
Hingga beberapa saat kemudian datang mobil polisi dan mobil ambulance. Orang tua Diana, Diana dan sopir mereka di bawa ke rumah sakit dengan menggunakan mobil ambulance. Sedangkan polisi menanyakan kejadian tersebut ke orang-orang yang melihat secara langsung.
Sampai di rumah sakit Diana dan Ibu Satya di bawa ke ugd dengan kondisi sangat parah sedangkan Ayah Satya sudah meninggal dunia ketika dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.
Sedangkan di tempat yang berbeda di mana dokter yang memeriksa kondisi Nenek Lampir hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Bagaimana keadaan Ibuku, Dok?" Tanya Ayah Vino dengan wajah kuatir.
"Penyakit lamanya kambuh dan semakin bertambah parah." Jawab dokter tersebut.
"Apa?" Tanya Ayah Vino dan Dian dengan serempak.
"Terakhir Aku periksa kondisinya semakin membaik dan hampir sembuh. Tapi kenapa semakin bertambah parah?" Tanya dokter tersebut.
"Selama ini orang yang merawat Ibuku / Nenekku adalah Renata." Jawab Ayah Vino dan Dian dengan serempak.
"Kalau begitu suruh Dia datang dan merawat Nyonya Besar Tua." Ucap dokter tersebut.
"Itu tidak mungkin karena kami dalam proses perceraian dan Dia tidak tinggal di rumah Keluarga Besar Alexander." jawab Dian dengan wajah frustrasi.
"Hanya Dia yang bisa menyembuhkan Nyonya Besar." Ucap dokter keluarga tersebut.
Hal ini dikarenakan semua dokter sudah menyerah dengan penyakit Nenek Lampir yang sangat sulit untuk disembuhkan. Namun tangan ajaib Renata bisa menyembuhkan penyakit yang di derita Nenek Lampir.
"Dian, bagaimana caranya kamu harus merayu wanita si alan itu agar kembali padamu demi menyembuhkan penyakit Nenekmu." Pinta Ayahnya.
Dian hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju. Dian kemudian mengambil ponselnya dari saku jasnya namun ketika Dian menekan nomer telepon Renata, tiba-tiba ...
Bruk
"Dian." Panggil Ayahnya dengan wajah panik.
Entah kenapa kepala Dian terasa pusing di tambah tubuhnya seperti tidak bertulang. Hal itu membuat tubuh Dian ambruk dan langsung tidak sadarkan diri.
Ayah Vino langsung menggotong tubuh Dian dan ditidurkan di samping ranjang Nenek Lampir. Tiba-tiba tubuh Nenek Lampir kejang-kejang dengan mata melotot dan hal itu membuat dokter tersebut terkejut dan langsung memeriksa keadaan Nenek Lampir.
"Apa yang terjadi dengan Ibuku? Kenapa tubuhnya kejang-kejang?" Tanya Ayah Vino.
Terlihat jelas kalau wajah Ayah Vino sangat panik terlebih dokter tersebut menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Maaf, Nyonya Besar Tua sudah meninggal dunia." Jawab dokter tersebut menjelaskan dengan wajah yang terlihat sedih.
"Apa?" Tanya Ayah Vino dengan wajah terkejut.
Saking terkejutnya Ayah Vino langsung duduk di lantai sambil menatap ke arah Ibu kandungnya. Di mana dokter tersebut menutup sepasang mata Nenek Lampir agar terpejam, hal ini dikarenakan sepasang matanya melotot.
Dokter dan Ayah Vino melihat dengan jelas wajah Nenek Lampir seperti kesakitan ketika maut menjemputnya. Setelah sepasang mata milik Nenek Lampir tertutup barulah dokter tersebut berusaha agar meluruskan sepasang kaki Nenek Lampir agar bisa lurus.
"Renata, kamu sudah membuat Ibuku meninggal. Aku akan membunuhmu dengan cara mengerikan." Desis Ayah Vino.
Ayah Vino sangat membenci Renata karena sudah membuat Ibunya meninggal dunia. Jika saja Renata bersedia menjadi wanita simpanan maka Ibunya pasti baik-baik saja.
"Dokter, Aku ingin dokter melakukan tes dna." Pinta Ayah Vino yang tiba-tiba teringat dengan Veni.
"Untuk siapa?" Tanya dokter tersebut penasaran.
"Aku dan Veni." Jawab Ayah Vino.
"Bukankah Veni, putrimu?" Tanya dokter tersebut dengan wajah terkejut.
"Awalnya Aku pikir seperti itu tapi ketika datang seorang pria dengan membawa hasil tes dna, di mana Veni bukan putri kandungku. Karena itu Aku ingin dokter melakukan tes dna." Jawab Ayah Vino menjelaskan.
"Baiklah." Ucap dokter tersebut.
Kemudian Ayah Vino memanggil pelayan untuk membawa Veni ke kamarnya. Jika Veni menolaknya maka pelayan tersebut berhak menarik paksa Veni.
"Hasil tes dna bisa didapatkan tiga hari kemudian." Ucap dokter tersebut setelah mengambil darah milik Ayah Vino dan Veni.
Setelah selesai dokter tersebut pergi meninggalkan tempat kediaman Keluarga Besar Alexander. Sepeninggal dokter tersebut, Ayah Vino memegang tangan Veni sambil menatapnya dengan tatapan tajam.
"Ayah, Aku ini putrimu." Ucap Veni sambil mengeluarkan air matanya.
"Kita tunggu hasil tes dna." Ucap Ayah Vino dengan nada dingin.
"Oh ya, sekarang Nenekmu sudah meninggal dunia jadi uang yang kamu korupsi kembalikan ke Aku semua termasuk uang tabunganmu." Ucap Ayah Vino.
Hal ini dikarenakan biaya penguburan Nenek Lampir membutuhkan uang yang lumayan banyak sedangkan uang pemasukan Keluarga Besar Alexander saat ini sedang kosong. Akibat dari Renata mengambil semua barang berharga milik Renata yang lumayan banyak.
"Tapi ..." Ucapan Veni terpotong oleh Ayah Vino.
"Berikan atau kamu akan Ayah jodohkan dengan Tuan Keling." Ancam Ayahnya.
"Apa?" Tanya Veni dengan wajah sangat terkejut.
"Ayah, Tuan Keling terkenal memiliki hobby yang sangat aneh yaitu suka kawin dan suka menyiksa istrinya ketika sedang melakukan hubungan suami istri. Karena itulah berulang kali Tuan Keling menikah demi memuaskan nafs* gilanya." Ucap Veni.
"Karena itu Aku tidak akan setuju jika Aku menikah dengan Tuan Keling." Ucap Veni menolak dirinya menikah dengan pria breng sek seperti Keling.
("Terlebih seluruh wajah dan tubuhnya semuanya hitam, mungkin karena itulah namanya di sebut Keling." Sambung Veni).
"Dari mana kamu tahu?" Tanya Ayah Vino dengan wajah terkejut.