NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang CEO

Anak Rahasia Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Identitas Tersembunyi
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Melia Andari

cover diganti NT yah.

Kecelakaan membuat pasangan kekasih bernama Amanda Rabila dan Raka Adhitama berpisah dalam sekejap. Kehadiran ibunda Raka pada saat itu, membuat hubungan mereka pun menjadi bertambah rumit.

"Lima milyar!"

"Ini cek berisi uang lima milyar. Semua ini milikmu, asalkan kau mau pergi dari kehidupan putraku selamanya."
-Hilda-

Amanda pun terpaksa memilih pergi jauh meninggalkan Raka yang sedang terbaring tak sadarkan diri.

Hingga suatu hari, takdir mempertemukan mereka kembali dalam kondisi yang berbeda. Amanda datang bukan lagi sebagai Amanda Rabila, melainkan sebagai Mandasari Celestine, bersama seorang anak lelaki tampan berusia 5 tahun.

Apakah Raka mengenali kekasihnya yang telah lama hilang?
Mampukah Raka mengungkap anak yang selama ini dirahasiakan darinya?

Temukan jawabannya di cerita ini yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir Dilecehkan

Manda sibuk mempelajari setiap sudut Hotel Grand Pasific dan mencatat apa yang harus diperbaiki atau ditambahkan pada sebuah note yang ia bawa dari kantor.

Sudah satu jam ia berada di sana, rasanya ingin istirahat sebentar untuk merapikan poin-poin pada catatannya. Ia pun memilih duduk di sebuah meja bar yang terletak di lobi utama.

"Meja ini harusnya jangan di sini," gumamnya.

Manda mencoba merapikan beberapa catatannya agar mudah dibaca selama beberapa menit. Setelah itu, ia merenggangkan otot di pergelangan tangan dan menyandarkan kepalanya di meja bar.

"Huhhft lelah juga ya, hotel ini begitu besar sehingga mengelilinginya membuat ku lelah."

Beberapa menit ia habiskan dalam posisi itu, hingga tiba-tiba ada seseorang menepuk bahunya pelan.

"Ingin minum?" suara seorang pria berdenging di telinganya.

Manda pun mengangkat kepalanya dan melihat siapa pria yang datang menghampirinya.

"Ingin minum bersama?" tanya pria itu lagi.

Manda mengernyit, ia merasa pernah melihatnya, tapi dimana?

Pria itu berdiri di samping Manda lalu meletakkan gelas berisi minuman di meja.

Manda terhenyak. Ia mulai ingat siapa pria di sampingnya ini. Dia adalah Leon, pemilik Hotel Grand Pasific sebelum akhirnya jatuh ke tangan Raka.

Tapi pertemuan terakhir mereka tidaklah menyenangkan, bahkan Leon marah-marah terhadapnya karena kecerobohan dirinya. Kenapa hari ini pria itu malah menawarkannya minum?

"Terima kasih Tuan," sahut Manda dengan senyum basa-basi.

"Kau tidak ingin minum?" tanya Leon.

Manda menggelengkan kepalanya. Sebenarnya ia haus, tapi ia tak ingin minum minuman yang diberikan oleh Leon. Entah mengapa sepertinya hatinya menolak, dan ia merasa Leon bukanlah orang yang baik.

"Saya tidak minum teh, Tuan," sahutnya asal.

"Oh begitu, mau ku ambilkan yang lain?"

"Tidak perlu, saya akan segera pergi dan kembali ke kantor," sahut Manda.

"Loh, masih terlalu pagi, mengapa begitu terburu-buru?"

"Saya sudah lebih dari satu jam berada di hotel ini dan sudah waktunya saya kembali ke kantor," jawab Manda lalu mulai beranjak dari duduknya.

"Terima kasih atas tawarannya Tuan. Saya permisi."

Setelah mengatakan itu, Manda pun melangkah meninggalkan lobi dan berjalan menuju lift. Manda lupa mengambil gambar lantai 15 untuk catatan dirinya.

"Huh Manda, bisa-bisanya lupa, untung ingatnya masih di sini," gerutunya.

Ia pun menekan tombol lift agar pintunya segera tertutup. Tetapi tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang menahan liftnya.

Manda pun tercekat dan membelalakkan matanya.

"Tuan Leon?"

Pria itu tersenyum menyeringai di ambang pintu, lalu berjalan masuk dengan angkuh nya. Ia segera menekan tombol lift dan tak lama pintu lift pun tertutup.

"Kau bilang ingin kembali ke kantor?" tanya Leon seraya menatap lekat Manda.

"Ada yang tertinggal, jadi aku harus mengambilnya dulu," sahut Manda singkat.

Leon menautkan alisnya sambil mengusap dagunya sendiri. Matanya terus memandang Manda dengan lekat.

Manda sadar dirinya sedang diperhatikan. Rasa risih merambat di dadanya, membuatnya berdiri ke samping dengan tubuh sedikit menyerong, seakan berusaha menghindari tatapan itu.

Pergerakan Manda itu membuat Leon tak suka. Ia pun menarik pergelangan tangan Manda hingga wanita itu menghadapnya.

"Kau pikir kau siapa menghindari ku begini hah?"

Manda pun tersentak kaget, mengapa tiba-tiba pria itu marah terhadapnya?

"Maaf Tuan, saya tidak sedang mengindari anda. Mohon lepaskan tangan saya karena ini tidak sopan."

"Cih, kau ini tidak cantik tapi sangat jual mahal ya!"

"Apa maksud anda?" tanya Manda tak terima.

Leon mendorong tubuh Manda hingga membentur dinding lift kemudian mengukung wanita itu dengan kedua tangannya yang terulur di sisi kanan dan kiri Manda.

"Tuan Leon!" sentak Manda marah.

"Sebaiknya kau jangan berteriak, semua karyawan hotel ini bisa mendengarnya jika speaker lift ini aktif," ucap Leon.

Manda mengernyitkan dahinya.

Maksudnya apa?

"Jika mereka mendengar mu, mereka tidak akan percaya padamu. Dengan citraku yang baik, maka aku hanya perlu mengatakan jika kau yang duluan menggodaku, nona."

"Apa?"

Leon pun tersenyum licik.

"Mau apa anda sebenarnya?" tanya Manda.

Leon kembali tersenyum menyeringai menatap Manda.

"Meskipun kamu agak jelek, tetapi kulitmu ternyata sangat halus dan lembut," ucapnya seraya menyentuh dan mengusap lengan Manda.

"Jangan kurang ajar ya!" sentak Manda tak terima.

"Hahaha, jangan jual mahal nona. Kau tidak akan bisa lari dariku," ujar Leon dengan tatapan mesumnya.

Manda tersudut. lift itu benar tidak ada orang lain dan hanya mereka berdua. Manda melihat angka pada lift dan telah menunjukkan lantai 14. Satu lantai lagi menuju lantai 15, tempat tujuannya.

Ia pun menendang bagian bawah Leon dengan sekuat tenaga menggunakan heelsnya. Tendangan itu pun membuat Leon tercekat dan memegangi miliknya.

"Kurang ajar! Gadis sialan!!" erangnya menahan sakit.

"Brengsek! Kau harus membayarnya!" geram Leon berusaha menggapai Manda di tengah rasa sakitnya.

Namun hal itu bertepatan dengan pintu lift terbuka. Manda segera mendorong tubuh besar itu dengan kuat lalu keluar dari dalam lift.

Ia berlari sekuat tenaga tanpa melihat lagi ke arah belakang. Ia berharap bisa benar-benar terlepas dari Leon.

'Kenapa sudah berdandan jelek begini masih saja ada yang ingin melecehkan ku' batin Manda seraya meneteskan airmata.

Namun tiba-tiba saja ia menabrak tubuh seseorang. Pria itu baru muncul di sudut hotel yang memisahkan koridor, hingga Manda tak melihat kemunculannya.

Wanita itu menengadahkan kepalanya untuk minta maaf, namun ia malah terkejut karena ternyata yang ditabraknya adalah Raka.

"Manda?"

Manda terdiam dan segera memalingkan wajahnya. Namun Raka menahan dan sedikit menarik tubuh wanita itu agar tetap menghadap dirinya.

Raka pun tercekat.

Dia menangis?

1
Anna Annawaliana
nah kau Manda Raka pasti tau siapa dirimundan rayyan
Sunaryati
Selidiki juga kehidupan Adelia beserta bukti- buktinya
Sunaryati
Ya selidiki sedetik mungkin, jika sudah dapat info selidiki juga alasan dia pergi dan orang yang membantu, hingga tidak bisa ditelusuri. Kasihan Rayyan ayahnya hidup bergelimang harta anaknya hidup pas- pasan.
Sunaryati: ada tipo sedetil bukan sedetik
total 1 replies
partini
hemmmm cari tau jg kenapa dia pergi waktu itu ,,,cuma taunya masa lalu Manda tapi ibumu jg masih seorang peri di matamu dihhhhh CEO nya oon bngtt gumussss dah
Anna Annawaliana
makanya Manda jangan keras kepala jujur sama raka biar dia bisa melindungi kalian berdua dari kejamnya nyonya hilda
Sunaryati
Jujur saja Manda sebelum fitnah - fitnah terhadap dirimu menumpuk di kepala Raka
partini
Raka ternyata oon
Anna Annawaliana
ayo manda cerita jujur
Sunaryati
Sudah jujur saja, seperti saranku diawal bersandiwaralah bersama, jika dipertimbangkan kalau pun tidak aku tetap ikuti ceritanya sesuai alur author. Jika boleh minta upny tiap hari🙏🙏
Melia Andari: up tiap hari ya kk, tapi sepertinya alurnya agak berbeda 😁 terima kasih telah mengikuti ceritanya ♥️
total 1 replies
Sunaryati
Manda rahasia yang kau simpan akan terkuak juga, lebih baik jujur, dan menjelaskan kepada Raka kenapa kamu pergi, Sehingga kalian bisa bersandiwara di depan orang lain, sambil menyelidiki Adelia.
Sunaryati
Raka sudah terasa ada ikatan dengan Rayyan
partini
udah interaksi Ampe segitu masih ga ngehhh dia tuh anaknya 🙄🙄🙄
Anna Annawaliana
ayo manda jujur sama raka tentang Rayyan,,,biarkan Raka yang tau siapa kamu ,,,,tetaplah dandan jadi wanita tua kampungan biar Bu Hilda tidak curiga
Anna Annawaliana
manda di introgasi sama tuan Raka
partini
rasa apa ,,ko di rasa kaya makan
Anna Annawaliana
nah kan Rayyan mirip Raka papinya
Sunaryati
Foto copy Raka, Raka tidak akan tinggal diam, pasti akan menyelidiki, rahasia disimpan serapat- rapatpun bisa terbongkar Amanda
Sunaryati
Manda kamu harus bersyukur, Raka lelaki setia, dia selalu mengingatmu. Jika cinta kalii kuat bersatulah untuk berjuang bersama
Sunaryati
Sudah Nenek katakan kau tidak bisa melupakan Manda, jika kau menerima tunangan dengan Adelina, kau akan menyesal
Sunaryati
Kamu tidak akan bisa lupa sama Amanda Raka, apalagi ada ikatan di antara kalian.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!