NovelToon NovelToon
Kemuliaan Cinta Pada Tuan Pemarah

Kemuliaan Cinta Pada Tuan Pemarah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Aliza Azzahra harus menikah dengan laki-laki yang menjebaknya. Aliza di grebek warga bersama Dhafian, seorang pria yang sengaja mengatur rencana agar bisa menikahi dirinya untuk tujuan pembalasan dendam.
Dhafian hanya ingin membalaskan dendam atas kematian ayahnya yang berkaitan dengan Paman Aliza. Orang yang selama ini tinggal bersama Aliza saat kedua orangnya meninggal dalam kecelakaan.
Meski Aliza mengetahui pernikahan itu untuk dendam. Tetapi tidak satupun rahasia suaminya yang tidak dia ketahui. Dhafian kerap kali berterus terang kepadanya.
Bagaimana Aliza menjalani pernikahannya dengan pria yang dipenuhi dengan dendam.
Apakah kemuliaan hatinya mampu menaklukkan seorang Dhafian?
Lalu bagaimana perjalanan pernikahan mereka berdua yang penuh dengan lika-liku, air mata dan diwarnai dengan keromantisan tipis-tipis.
Mari para pembaca untuk mengikuti ceritanya dari bab 1 sampai akhir, jangan boom like dan jangan suka nabung Bab.
Ig. ainunharahap12.
Ig. ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25 Merayakan Bersama.

Setelah menunggu beberapa jam yang akhirnya Ibu Arga ke ruang tamu untuk menemui majikan dan juga istrinya itu yang membawa paper bag.

"Apa kuenya sudah selesai, Bu?" tanya Arga.

"Alhamdulillah sudah selesai," ucap wanita paruh baya itu yang tampak tersenyum yang juga merasa lega menyelesaikan tugasnya.

"Alhamdulillah," sahut Aliza berdiri dari tempat duduknya yang langsung mengambil paper bag tersebut dari tatapan matanya terlihat begitu sangat bahagia sekali.

Untuk memastikan apakah kue tersebut sama dengan kue yang biasa dia beli membuat Aliza membuka paper bag tersebut.

"Alhamdulillah ternyata benar-benar sama. Ibu terima kasih sudah repot-repot membuatkannya," ucap Aliza yang sudah tidak tahu harus berkata apa-apa lagi.

"Tidak perlu berterima kasih. Nak, ibu senang bisa membantu kamu," ucap Ibu Arga.

"Baiklah! Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau, ayo pulang!" sahut Dhafian yang sejak tadi sangat kesal menghadapi Aliza.

"Ibu, saya sekali lagi mengucapkan terima kasih. Pak Arga, saya juga berterima kasih kepada bapak yang sudah membawa saya ke rumah Ibu Anda. Alhamdulillah saya bisa menepati janji saya kepada almarhum kedua orang tua saya. Saya benar-benar sangat bahagia. Ibu suatu saat nanti saya pasti akan membalas kebaikan Ibu," ucap Aliza.

"Apa belum cukup berbicara puitis seperti itu," sindir Dhafian yang sudah mulai jenuh yang ingin segera pulang.

"Ibu kalau begitu saya permisi dulu. Assalamualaikum!" ucap Aliza mencium punggung tangan Ibu Arga dan langsung berpamitan.

Arga juga berpamitan kepada ibunya karena harus mengantar majikannya itu pulang ke rumah.

Aliza sekarang sudah tidak sedih lagi dan mungkin kebodohan yang dia lakukan membuat Dhafian kesal. Tetapi Dhafian udah tahu apa yang membuat Aliza sampai ingin mengorbankan nyawa.

Sejak di mobil Aliza sangat menjaga kue tersebut yang membuat di pangkuannya. Dhafian berapa kali menoleh ke arah istrinya itu yang mungkin baginya sangat berlebihan.

Tetapi keduanya sama-sama memiliki cerita akan orang tua mereka dan pasti keduanya sama-sama ingin melakukan yang terbaik dan ada saatnya mereka berdua lemah. Dhafian hanya menghela nafas yang terpenting sekarang suasana hati istrinya sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Pasangan suami istri itu sudah sampai ke rumah. Dhafian yang langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak lama beraktivitas di kamar mandi Dhafian melihat Aliza yang meletakkan kue strawberry coklat tersebut di atas meja yang sudah dikeluarkan dari tempatnya. Aliza juga terlihat menata lilin diatasnya.

"Apa lagi yang akan dia lakukan," gumam Dhafian dengan suara pelan sembari mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil.

"Tuan sibuk?" tanya Aliza menyadari kedatangan suaminya itu.

"Memang kenapa?" Dhafian menimpali pertanyaan itu.

"Jika tidak sibuk. Mari ikut merayakan ulang tahun Mama dan Papa," ajak Aliza sedikit ragu yang takut Dhafian menolak.

"Aliza aku masih punya kerjaan selain mengikuti halusinasi yang kau lakukan," jawab Dhafian.

"Ketus sekali menjawabnya," gumam Aliza pelan.

"Kau mengatakan apa barusan?" tanya Aliza dengan kesal.

Aliza menarik nafas dan membuang perlahan kedepan yang kemudian berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Dhafian.

"Ayolah tuan, tuan sudah membantu saya mendapatkan kue ini dan tidak ada salahnya mencobanya," ucap Aliza memegang tangan Dhafian dan yang benar saja mengajaknya untuk duduk di sofa.

Dhafian tidak sempat menolak yang tubuhnya sudah tertarik oleh istrinya itu. Dhafian hanya menghela nafas menghadapi sang istri.

"Kita rayakan ulang tahun Mama dan Papa bersama-sama," ucap Aliza tersenyum yang membuat Dhafian seolah pasrah dan terserah apa yang ingin dilakukan istrinya itu.

Layaknya seperti ada orang berulang tahun. Aliza bernyanyi ulang tahun sendiri dengan tepuk tangan dan Dhafian duduk di sampingnya geleng-geleng kepala yang merasa istrinya itu memang sudah sakit jiwa.

Pada saat meniup lilin tidak lupa berdoa dan Dhafian menoleh ke arah istrinya itu yang memejamkan mata dengan kedua tangan mengadakan ke langit.

Entahlah doa apa yang di panjatkan istrinya itu. Aliza mengipas menggunakan tangannya dan akhirnya lilin itu mati. Aliza yang tersenyum dan kemudian memotong kue tersebut dan memberiku kepada Dhafian yang membuat Dhafian mengerutkan dahi.

"Apa?" tanya Dhafian.

"Makan kuenya," jawab Aliza.

"Aku sudah kenyang," jawab Dhafian menolak.

"Kenapa seperti itu, ini adalah kue ulang tahun," ucap Aliza.

"Aku juga tahu ini kue ulang tahun," jawab Dhafian.

"Kalau begitu makanlah, jangan terus menolak pemberianku, kamu juga sudah bersusah payah untuk mendapatkannya," ucap Aliza.

Dhafian menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan yang kemudian mengambil kue tersebut.

Aliza tidak hanya membiarkan suaminya untuk makan sendiri dan dia juga menikmati kue tersebut.

"Terima kasih sudah membantuku mendapatkan kue ini kembali dan akhirnya bisa merayakan ulang tahun Mama dan Papa. Aku pernah mengingat perkataan papa jika suatu saat nanti dia ingin sekali merayakan ulang tahunnya bersama anak dan menantunya dan sekarang tanpa disadari telah terwujud," ucap Aliza dengan tersenyum dan mata berkaca-kaca yang pasti sangat sedih mengingat kedua orang tuanya.

Dhafian tidak merespon apapun dan hanya melihat bagaimana istrinya itu. Tiba-tiba saja Dhafian berdiri dari tempat duduknya setelah menikmati kue tersebut. Dhafian yang terlihat berjalan menuju nakas yang lihat mengambil sesuatu dan kemudian kembali duduk di sofa

Aliza yang masih menikmati makan itu yang kemudian mengambil tangan Aliza tiba-tiba. Aliza bingung dan ternyata Dhafian yang mengobati luka pada punggung jari-jari tangan istrinya yang mungkin terinjak oleh para pendemo.

Dhafian tidak mengatakan apapun dan terlihat tulus ketika mengobati tangan istrinya itu. Aliza juga tidak rewel yang memang rasa sakit itu sudah tidak ada sejak tadi. Karena mungkin pikirannya fokus pada pekerjaannya. Aliza juga tersenyum, bisa melihat sisi lain dari suaminya yang Arogant yang terlihat tampak tulus mengobati dirinya.

"Jangan melakukan hal bodoh seperti ini lagi, apa yang terjadi tadi belum tentu kedepannya kau akan selamat," ucap Dhafian yang membuat Aliza menganggukkan kepala.

"Aku minta maaf karena sudah menghabiskan banyak waktu kamu untuk semua ini. Aku sekali lagi berterima kasih karena kamu sudah mau berusaha untukku," ucap Aliza.

"Jangan salah paham Aliza, aku bahkan tidak melakukan apapun dan seperti yang kau ketahui jika aku masih membutuhkanmu dan tidak mungkin aku membiarkanmu mati di depanku," jawab Dhafian kalau berbicara memang langsung blak-blakan.

"Baiklah, terima kasih untuk semuanya," sahut Aliza yang menanggapi dengan tersenyum.

Dhafian yang sudah mengobati punggung jari-jari tangan istrinya itu yang kemudian kembali berdiri dari tempat duduknya dan kembalikan kotak obat ke tempat semula.

"Kau akan menghabiskan kue itu sendirian?" tanya Dhafian.

"Biasanya jika di rumah Paman maka akan dibagikan dengan Paman dan juga orang-orang yang ada di rumah. Kita berdua sekarang sudah mencicipinya dan alangkah baiknya aku membagikan kue ini untuk semua karyawan yang bekerja di sini," ucap Aliza dengan rencananya.

"Terserah apa yang ingin kamu lakukan," jawab Dhafian.

"Itu artinya diperbolehkan?" tanya Aliza memastikan.

"Aku sudah mengatakan terserah," jawab Dhafian.

"Baiklah!" Aliza tersenyum yang terlihat memotong kue tersebut untuk membagikan pada karyawan yang ada di rumahnya. Dhafian hanya geleng-geleng kepala yang lama-lama menghadapi istrinya dia juga bisa stress.

Bersambung.....

1
Naufal Affiq
lama kali lak kedik si reno ini terbongkar,enak kali hidup nya
Naufal Affiq
menantu idaman
partini
menghilangkan noda darah tuh gampang pakai sabun mandi dah kinclong
Dyah Oktina
kapan kelanjutannya nih thor.... d tunggu banget loh ...💪🏻💪🏻😍
partini
pecah perawan
partini
sehh demo
Reni Septianing
lanjut kan up banyak2 kak😁 sudah penasaran ini.
partini
lanjut
Retno Harningsih
up
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
lanjut
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
jgn izinin Thor.. jangan izinkan dhafian buat begitu pada isterinya
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
dhafian bodoh isteri Baik2 malah mau pameran ke orang haram dilihat...
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
kasihan Aliza
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
lalu Arum sama Aditho
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
dhafian nyosor ke kampung tapi terus nyosor ke rumah Aliza..ya Allah
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
arum n Aliza sepupuan lucky adalah adik beradik ayahnya Aliza dan sekaligus wali Aliza
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
akh memang suka kisah wanita Bercadar
Wicih Rasmita
next Thor
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!