NovelToon NovelToon
Pernikahan Darah Sang Raja Mafia

Pernikahan Darah Sang Raja Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Nikah Kontrak / Pelakor jahat
Popularitas:616
Nilai: 5
Nama Author:

Islana Anurandha mendapati dirinya terbangun di sebuah mansion besar dan cincin di jemarinya.

​Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk keluar dari rumah istana terkutuk ini. “Apa yang sebenarnya kamu mau dari aku?”

​“Sederhana. Pernikahan.”

​Matanya berbinar bahagia saat mengatakannya. Seolah-olah dia sudah lama mengenalku. Seakan-akan dia menunggu ini sejak lama.

​“Kalau aku menolak?” Aku bertanya dengan jantung berdebar kencang.

​Mata Kai tidak berkedip sama sekali. Dia mencari-cari jawaban dari mataku. “Orang-orang terdekatmu akan mendapat hukuman jika kamu menolak pernikahan ini.”

Islana berada di persimpangan jalan, apakah dia akan melakukan pernikahan dgn iblis yg menculiknya demi hidup keluarganya atau dia melindungi harga dirinya dgn lari dari cengkraman pria bernama Kai Itu?

CHAPTER 25

Chapter 25

Sepuluh tahun yang lalu...

POV – Oza Barabay

​“Kamu tau kan kalau Tante Maharani ada kemarin?” Ayah mencoba membuka pembicaraan yang memuakan di pagi hari mendung ini.

​“Iya, Ayah nggak sadar kalau dia istri dari Rianto Arumbay?” aku tidak menahan semuanya.

​Ayah dengan kumisnya yang tebal, tidak bisa menutupi mulutnya yang berhenti tersenyum dan terluka mendengar perkataanku.

​Aku tidak akan menutupi perasaanku. Aku bukan seorang Kairav Arumbay yang sepertinya menerima dengan lapang dada seorang adik tiri perempuan dari seorang gundik.

​“Lebih baik ayah sama orang lain. Kenapa dari semua wanita di dunia ini ayah memilih Maharani?” Aku menyebut namanya dengan kebencian yang kentara.

​Di meja makan ini – tempat favorit dari ibu – aku tidak akan membiarkan wanita lain duduk di sini. Meskipun kesunyian tidak pernah hilang sejak kami kehilangan ibu. Di meja berisi dua puluh kursi ini hanya dua kursi yang terisi.

​“Kamu tau kalau nggak pantas kamu komentar soal hubungan ayah dan Tante Maharani. Dia wanita baik-baik.”

​Sejak kapan seorang Arumbay adalah orang baik-baik? Mereka selalu mencari celah untuk mendapatkan bisnis bahkan dengan cara licik.

​Ayah menaruh tangannya di atas tanganku. “Ayah mau undang Maharani untuk makan nanti malam.”

​Hatiku seperti di dihujam pisau oleh ayahku sendiri. “Bisa-bisanya ayah mau undang dia? Gimana kalau dia mata-mata suaminya?”

​“Mantan suaminya.” Koreksi Ayah.

​Aku tersenyum miris. Bagaimana bisa Ayah tersinggung dengan panggilan itu. Maharani Arumbay sepertinya pakai ilmu hitam untuk menarik Ayahku ke dalam pusaran sesat dirinya.

​“Intinya, dia tetap saja seorang Arumbay. Dia punya anak sama pria bernama Rianto dan punya dua anak laki-laki. Ayah tau kan aku sama Kai seperti minyak dan air. Ayah kira dengan punya Ibu tiri seperti Maharani, aku bakal berdamai sama seorangKairav?”

​Alis mata Ayah bergerak ke atas. “Kamu sudah berpikir kalau Ayah mau nikah sama Maharani?”

​Aku bukan anak bodoh. “Aku tahu isi kepala ayah. Meskipun aku nggak tau apa semua ini cuman karena cinta.”

​Ayah menghapus bekas makanan di bibirnya dengan serbet. Dia sepertinya tidak ingin mengubah topik lain karena dia kembali melanjutkan. “Ayah penasaran kalau pernikahan ini terjadi kita bisa menyatukan dua ‘kerajaan’ kita jadi satu.”

​Aku menjatuhkan sendok dan garpu. Sudah tidak tahan membayangkan seorang Kai, duduk dan makan di depanku. Di ruangan ini.

​“Ayah coba semedi dulu di bawah kaki gunung. Aku harap ayah bisa dapat wangsit dan sadar dengan kelakukan ayah yang nggak normal. Satu hal yang ayah harus tau, aku nggak akan biarkan Barabay di bawah kendal Arumbay.”

​Aku meninggalkan ayah yang berteriak dengan marah dan melempar semua barang di meja ke arahku. Salah satu alat makan bahkan menghantam kepalaku.

​Aku tetap berjalan ke depan. Tidak peduli dengan kemarahan ayahku yang sudah gila karena seorang Maharani Arumbay.

***

Masa Kini

POV – Islana

Aku menghantam dadanya dengan siku-ku. Oza mengerang kesakitan dan terpaksa melepaskan tangannya. Aku menjauh dari pria dengan rahang tirus itu. Rahangnya memang lebih berbentuk tajam di banding Kai. Tapi yang paling menakutkan dari Oza adalah reaksi tombak naga api miliknya.

​Apa semua pria bereaksi sama pada semua perempuan?

​Aku bisa gila! Ibaratnya di sayap kanan berhadapan Kai dengan kelakuannya yang suka skinship dan di sayap kiri berhadapan dengan Oza yang seperti bola neraka yang tidak tahu apa yang akan dia perbuat.

​Aku harus mulai hati-hati dan membuka mataku lebar-lebar. Jangan-jangan perkataan Oza yang dia katakan sebelumnya benar-benar yang akan dilakukan.

​Aku terlalu menganggap remeh tingkah lakunya yang kekanakan dan suka bersikap menyeleneh.

​Wajahnya cukup jelas menyatakan dia tidak peduli kalau aku sadar tentang reaksi tubuhnya sendiri saat kami bersentuhan. Dia justru memperlihatkan mimik muka bahagia.

​“Kamu kaget karena hal ‘itu’ atau karena adik tiri kamu yang bakal ada di rumah aku?”

​Dua-duanya. Tapi aku tidak mau mengakui yang pertama. “Kenapa kamu bawa mereka?”

​“Mereka akan jadi keluarga aku.” Oza berkata yakin dan seperti tidak percaya mendengar pertanyaan itu.

​Keringat membasahi seluruh kulitku. Terutama dahiku. Sepertinya aku merasa seperti sedang di dalam oven yang sedang terbakar. Mobil ini punya pendingin tapi aku merasa tidak ada kesejukan yang bisa aku dapatkan setelah mendengar Ibuku dan adik tiriku sudah ada di rumah dia. Aku akan bertemu mereka!

​Mimpi buruk satu per satu datang.

​“Mereka merindukanmu, gadis cilik,” ucapnya lirih.

​Aku mendengus. Mana mungkin aku percaya perasaan mereka seperti itu. Terutama Ibuku tercinta. “Aku nggak pernah ketemu adik tiriku.”

​“Kalau begitu inilah saatnya,” katanya sambil menyilangkan kaki. “kamu bisa memperbaiki hubungan kalian bertiga. Sayang sekali kakak kamu dan adik kamu nggak ada.”

​Sesuatu dari matanya ada yang aneh. Jangan-jangan...

​“Eits,” ucapnya dengan mengangkat tangan. “tenang, mereka belum ada di sini. Hampir aja bisa culik mereka, tapi anak buah Kai sudah lebih cepat bergerak.”

​Aku melempar botol minuman yang sudah kosong ke badannya. Dia menangkis dengan tangannya. Aku melempar botol lainnya dan kali ini Oza memegang pergelangan tanganku.

​“Hei, ingat kalau kamu harus menjaga sikap. Aku bisa lebih parah dari Kai, gadis cilik.” Suaranya berubah naik pitam.

​Kai memang pernah mengancamku tapi aku tidak pernah merasa berada di ujung tanduk seperti yang aku rasakan. Oza berbeda. Oza seperti manusia yang siap melakukan apapun untuk mencapai keinginannya meskipun dengan balasan nyawa.

​Semoga aku salah.

​Semoga hanya firasatku saja.

​Oza melepaskan tanganku dan memintaku melihat ke jendela luar. Aku perlahan membawa mataku melihat ke luar. Pemandangan yang begitu sulit aku gambarkan terpampang jelas.

​Kalau kota Arumbay di selimuti dengan taman-taman indah, museum-museum kecil, dan sungai-sungai cantik. Barabay justru sebaliknya. Bangunan-bangunan zaman dulu, pohon-pohon besar yang tinggi, dan orang-orang dengan penampilan yang...

​“Menakutkan?” Oza membaca pikiranku.

​Ya, mereka menakutkan. Hampir semua orang bertubuh tinggi. Bertato naga di lengan mereka dan di sepanjang jalan mereka berkumpul per kelompok. Seolah-olah memiliki geng sendiri.

​Ketika mobil kami melewati mereka, satu per satu geng itu menoleh dan mengangkat tangan mereka ke atas. Bernyanyi suatu lagu kemenangan yang berisi nama keluarga Barabay di dalamnya. Lalu mereka menepuk dada mereka dengan suara nasionalis. Tidak ketinggalan...

​Mereka mengeluarkan senjata dari kantong celana mereka masing-masing dan...

​Menekan pelatuk satu per satu ke langit seolah-olah menyambut kami yang melangkah masuk ke kota ini.

​Oza tersenyum bangga. “Mereka akan mempertahankan kota ini dari ancaman siapapun.”

​Aku melihat beberapa geng memakai topeng yang sama dan mirip dengan orang yang mencekikku kemarin. Leherku tiba-tiba merasakan rasa sakit itu lagi.

​Aku melihat mereka semua berbaris di kiri dan kanan jalan. Mengangkat senjata mereka.

​Kota apa ini?

​Ini seperti...

​Oza berbisik. “Selamat datang di neraka.”

1
danisya inlvr
Gemes banget 😍
Irisa_Sherenada: Gemes* Sama Kai ya? 😊
Irisa_Sherenada: Genes Sama Kai ya Kak? 😘
total 2 replies
Inari
Baru baca beberapa chapter aja udah pengen rekomendasiin ke temen-temen semua!
Irisa_Sherenada: Makasih kakak. Stay tuned yah 😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!