NovelToon NovelToon
Princess Inka Dan Inha

Princess Inka Dan Inha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Han_hania

Dua wanita kembar yang menjalani takdir masing masing. Inha dengan karakter pendiam dan terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu dan Inka yang selalu ceria dan mencintai seorang pria yang terlihat tidak menyukainya .Namun, ternyata ia salah karena pria itu selalu menyukai dalam diam.

Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Mampukah Inha menerima status sebagai ibu sambung di usia muda nya?
Bisakah Inka keluar dari situasi tersulit di hidupnya?

Selamat membaca.... 🥰😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Han_hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Inka akhirnya datang ke rumah putri, ia tidak jadi bertemu temannya di Cafe. Suasana hatinya sedang kacau dan hanya di rumah putri ia bisa menumpahkan isi hatinya.

"Non, ini sudah sampai. " Ucap pak Ari . Ia melirik anak majikan nya yang tertidur di mobil dengan mulut terbuka. Seperti biasanya Inka suka sekali tidur di perjalanan.

"Non, sudah sampai di rumah ayang Antoni, Non. " Goda pak Ari sembari melirik nona mudanya dari kaca spion. Tentu saja dia tahu karena sejak dulu dia bekerja di rumah Navysah dan tingkah laku anak majikan nya pun ia sudah paham.

"Mmm, benarkah.. " Inka mengucek kedua matanya saat mendengar nama pria yang ia sukai. Dan benar saja mereka berada di depan rumah Antoni.

" Non, sebaiknya bersihkan dulu air liur nya. Malu sama calon mertua dan adik ipar. " Goda pak Ari sembari menggulum senyum lagi.

"Bapak...! " teriaknya sembari menahan malu.

Inka dengan cepat mengusapnya dengan tisu dan mengambil cermin di tas nya.Merapikan rambutnya kembali. " Sudah rapi kan, pak? " Tanyanya

"Sudah, cantik sekali non ini. " Puji nya

"Aku memang cantik tapi jomblo mengenaskan. Mama tidak mengijinkanku pacaran, kuno banget kan mamaku. "

" Bagus seperti itu Non, jadi jika ada pria yang benar-benar mencintai Non bisa langsung ke orangtua dan ta'aruf. "

"Ah, tidak asyik kalau begitu. Aku juga ingin pacaran seperti gadis yang lain nya pak. " Inka cemberut karena pak Ari tidak mendukung nya.

"Bapak pulang saja karena aku tahu si ketus itu akan pergi ke restoran lagi. " Perintah Inka, ia tahu adiknya akan kembali lagi ke restoran

"Lalu Non pulang dengan siapa? "

"Semoga saja nanti kak Antoni mau mengantarku. " Harapnya

Namun Pak Ari hanya membalas dengan senyuman. Ia sudah tahu Antoni tidak akan mengantarkan Non Inka dengan mudah karena sebelum-sebelumnya Inka akan pulang dengan diantar putri atau Khaffi.

"Pak Ari meremehkan aku kan, senyum senyum begitu. " Inka kian kesal.

"Tidak Non, hanya saja sepertinya mustahil kalau Antoni yang akan mengantarkan Non pulang karena dia kan pulangnya larut malam.

" Betul juga sih. "Inka akhirnya sadar kalau diantar Antoni hanya kemungkinan kecil. Dan ia tidak boleh berharap lebih.

" Aku pergi dulu. " Inka mencium takzim tangan pak Ari , walaupun dia sopir keluarga tapi bagi Inka dan Inha pak Ari sudah seperti keluarga nya sendiri dan orangtuanya meminta agar semua anaknya menghormati semua pekerja di rumah nya.

Inka mengetuk pintu rumah Antoni dan seperti biasa putri yang membukanya.

"Assalamu'alaikum."

"Walaikumsalam." Jawab putri dengan menghela nafas kasarnya, ia sudah tahu Inka pasti sedang bertengkar dengan adiknya hanya dengan melihat wajah dari gadis itu yang muram.

Inka masuk ke dalam seperti rumahnya sendiri dan dengan mudahnya ke kamar putri dan tiduran disana.

"Emang bener-bener temen kurang asem, ini rumahku bukan rumahmu. " Putri menggelengkan kepalanya, sudah tidak heran dengan tingkah laku sahabatnya yang keluar masuk kamar nya tanpa izin.

"Rumahmu yang akan menjadi rumahku juga. " Seloroh nya

"Terlalu percaya diri sekali kamu. " Putri ikut berbaring di samping sahabatnya. Ia tahu Inka menyukai kakaknya, bahkan gadis itu sengaja main hanya untuk melihat dan cari perhatian kakaknya.

"Adik ipar, aku sedang kesal dengan si ketus. Kau tahu akhir-akhir ini dia sangat menyebalkan. "

Putri mentoyor kepala Inka, beraninya dia memanggilnya adik ipar . "Kalau halusinasi jangan terlalu tinggi, kakak ku tidak tertarik denganmu yang pecicilan dan bar- bar. "

Inka tergelak tawa.

" Semoga saja kakakmu dapat hidayah dan khilaf mencintaiku, hihihi..." Harapnya

"Kau itu selalu saja menyukai kakak ku, apa yang kau suka padahal dia kulkas begitu. "

" Dia kakakmu, bodoh! " Kali ini Inka yang mentoyor kepala putri. Hal seperti ini sudah biasa mereka lakukan tapi Putri tidak berani melakukan nya pada Inha karena gadis itu pasti akan marah besar saat ada orang lain yang mentoyor kepalanya. Putri lebih menyukai Inka karena dia lebih santai,ramah dan pecicilan.

"Dia memang kakakku tapi terkadang menyebalkan dan hanya diam saat aku bertanya. " Putri hanya bisa menghela nafas panjang nya.

"Memang seperti itu tapi aku tetap menyukai nya. " Inka merona dan tanpa malu mengungkapkan perasaan nya.

"Dasar kau! Sudahlah jangan membahas kak Antoni,aku jadi malas. " Putri mengambil ponselnya lalu menunjukan sesuatu pada Inka .

"Dia temanku di rumah sakit, namanya Dilan. Dia ingin dikenalkan dengan seorang wanita. Dia jomblo tiga tahun. Ganteng kan"

"Lalu apa hubungannya dengan ku. " Inka melihat foto pemuda itu dengan seksama. Lumayan keren.

"Mau tidak aku kenalkan kau dengan nya, dia pria baik dan menyenangkan daripada kau jomblo terus dan mengejar kakak ku yang belum tentu mencintaimu."

"Ishhh..., kau itu memang teman yang menyebalkan. " Inka menjitak kepala putri dengan keras

"Sakit tahu! " Putri tak mau kalah, ia pun ikut membalas jitakan Inka. Mereka saling jitak menjitak.

"Hidup harus realistis, memangnya kau ingin jomblo terus dan berharap yang tidak pasti. Dan ini sebagai ujian jika memang benar kakak ku menyukaimu maka dia akan memilihmu. " Putri mulai mempengaruhi sahabat nya agar mau kencan buta dengan teman nya. Ia merasa bersalah pada gadis itu karena kakaknya tidak merespon perasaan Inka, namun sesekali kakaknya menatap gadis itu saat di rumah. Putri yakin kakaknya menyukai Inka juga namun masih gengsi untuk mengungkapkan. Entah apa yang membuat kakaknya selalu diam dan seolah tidak peduli dengan cinta, tetapi yang pasti Antoni pernah dikecewakan seorang wanita saat kuliah dulu, gadis yang dicintai nya mendua dan lebih memilih pria lain.

Inka hanya tersenyum dan diam seribu bahasa.

"Yaelah mulai bisu dia, padahal biasanya cerewet. " sindirnya

"Aku sedang berfikir dan saat aku berfikir maka aku akan___" Suara kentut terdengar begitu besar hingga membuat putri marah.

"Inkaaaaa..., sialan lu!!! " Putri menendang kaki Inka dan keluar dari kamarnya. Ia tidak ingin kehabisan oksigen dan pingsan oleh bau kentut gadis itu. Sedangkan Inka hanya tertawa keras. Gadis yang menyebalkan.

"Najis banget punya calon kakak ipar kayak lu, ogah gue!!! " Teriak Putri dari luar. Inka hanya terkekeh dan tidak peduli dengan teriakan gadis itu, baginya yang terpenting tidak sakit perut karena menahan nya.

"Inkaaaa...!!! " Lagi-lagi putri berteriak pada gadis itu. Gadis yang dengan santai nya tidur dengan nyaman seolah kamar itu miliknya sendiri.

"Ya ampun, untung saja temen akrab gue. " Putri menghela nafas panjang nya lalu memotret Inka yang sedang tertidur dan mengirimkan foto itu kedua orang pria, yang satu kakaknya dan yang satu temannya. Lalu ia tersenyum penuh kemenangan.

"Assalamu'alaikum." Suara seorang wanita terdengar dari luar dan putri bergegas membuka pintu, ia sudah paham siapa yang datang ke rumah nya.

"Walaikum salam mah. " Putri mencium takzim dan membawakan beberapa barangnya. Inka yang mendengar ibu Rahmi pulang dengan cepat menghampiri nya, ia sebenarnya tidak tidur hanya saja ingin mengerjai teman nya dengan tidur di kamar nya.

"Mamah mertua. " Dengan percaya diri Inka menyebut ibu Antoni dengan sebutan mama mertua. Ia mencium takzim tangan ibu Antoni dengan sopan seperti biasanya.

"Cuih.. Cuih.. Cuih... " Putri dengan cepat mentoyor kepala Inka. "Dia emak gue, bangke! "

"Emakmu adalah mertuaku. " Sahutnya lagi sembari cengengesan. Inka dengan cekatan mengambil plastik belanjaan milik bu Rahmi. Dan wanita paruh baya itu hanya tersenyum, ia sudah tahu sifat Inka yang selalu bercanda dan selalu ceria.

" Mah, mamah capek. Mau Inka ambilkan minuman? "Tawarnya

" Eh, bangke. Dia emak gue dan ini rumah gue, kenapa lu yang repot dan seolah ini rumah lu! " Seperti biasa mereka terlibat perdebatan kecil.

"Nanti bakal jadi rumah ku juga. " Seloroh nya lagi.

"Kepedean lu! " Sahut putri. Bu Rahmi sudah biasa melihat dua gadis itu saling sahut menyahut . Jika ada Inka rumah nya terasa ramai karena gadis itu selalu membawa keceriaan dan kehangatan di rumah nya.

" Mah.. Mamah mau makan tidak mah nanti aku siapkan. "Lagi-lagi Inka yang sibuk menawarkan diri.

" Tidak usah cari perhatian, mamah..mamah emang dia emak lu! " Putri terlihat kesal.

"Sudah.. Sudah kalian tidak usah bertengkar. Tante sudah makan tadi di toko. Kamu sudah makan, Ka? " Tanyanya

"Sudah tan. "

"Tante bawa chesse cake dari toko dan tadi mampir beli belanjaan untuk besok produksi. Besok ada orderan cukup banyak dari kantor ekspedisi.Ada pesanan cake ulang tahun dan beberapa pesanan cemilan di toko" Ujarnya

"Aku mau chesse cake tan, boleh tidak? " Ucap Inka

"Tentu saja boleh, ambilan di kantong plastik warna putih itu. " Perintah nya dan benar saja bolu keju kesukaan Inka terlihat begitu menggoda. Inka memotongnya dengan cepat.

"Mama nawarin kuda Nil ya pasti abis lah disikat dia" Sindir Putri , ia melihat Inka makan dengan lahap. Gadis itu memang hobi makan dengan porsi doubel

"Putri, tidak boleh seperti itu Nak. " Bu Rahmi tidak suka saat anaknya mengejek seseorang.

"Maaf."

"Alhamdulillah, akhirnya ibu mertua membelaku dari penyihir jahat . " Inka terkekeh.

" Itu emak gue, bukan mertua lu! " Lagi-lagi putri mentoyor kepala Inka.

"Besok mau aku bantuin tan bikin kue di toko? "

"Tidak usah bantuin yang ada lu bikin kacau dapur emak gue. " Bukan Bu Rahmi yang menjawab tetapi Putri.

" Tidak kok, aku kan bisa bantu-bantu bungkusin ke box agar rapi. " Inka masih kekeh menawarkan diri, lumayan bisa pedekate dengan calon mertua,pikirnya.

" Memang bisa bantuin,masukin kue satu ke box lalu masuk perut dua bungkus. Tekor emak gue kalau lu yang bantuin." Sindir Putri ,ia sangat tahu kebiasaan Inka yang suka makan.Sedangkan gadis itu hanya terkekeh saat putri terlihat kesal dengan nya.

Di sela perdebatan mereka terdengar suara seseorang yang mengetuk pintu.

1
Piet Mayong
gak berubah ya persahabatan Maya dan.navysah ini biarpun udh nenek nenek ttp somplak
Piet Mayong
panas panas panas tapi bukan matahari apa donk panas cemburu, eaaaaa
Piet Mayong
gimana gak kesal asistennya mengundurkan diri karna mau berjuang naik kelas biar JD mantu keluarga davian...
wkwkkwkw
Piet Mayong
nasibnya pak duda gimana nih
Piet Mayong
dengan cara ya tetep INKA menikah dgn Antoni, titik g ada koma...
Han hania: salah.... 😂
total 1 replies
Piet Mayong
jangan bundir ya ka, masalahmu akan lebih berat lagi nanti...
Piet Mayong
cemburu dalam diam ya inha????
Piet Mayong
widiiihhh kok bisa ya inces INKA g di jaga, moga aja dgn kejadian ini Antoni bisa lebih terbuka dgn inka
Piet Mayong
tenang NOV, ada pengawalnya kok
Piet Mayong
gak tau aja hati sebelah juga lagi kebat kebit...
Piet Mayong
aduh mau ketawa rasanya, di minta lewat jalur ekspresss....
Han hania: /Smile//Grin//Grin/
total 1 replies
Piet Mayong
tapi an saat itu mungkin si ratu shoping udah g mood lagi sama kamu
🤭🤭
Piet Mayong
korban patah hati ternyata KK Antoni ini...
Piet Mayong
resiko orang tampan ya gthu lif
Piet Mayong
dilema ya lif, dan akhirnya kau memilih dia....
Piet Mayong
cinta dalam diam itu nyiksa gak sih??
Han hania
terimakasih sudah mampir 😊
Piet Mayong
jodohnya gak jauh jauh ya...
Piet Mayong
kira kira siapa ya yang ketuk pintu???
Piet Mayong
akhirnya terbit lagi Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!