Reksa pemuda tampan yang berusia 20 tahun,ia memiliki rahasia yg ia sembunyikan yaitu memiliki hobi makeup hingga menjadi vloger beauty/selegram terpopuler,banyak brnd terkenal yang ingin mengendorsnya.shutt...ini kisah Reksa tidak ada yang tau kecuali dirinya sendiri.
no plagiat.
real karya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanesya elyin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
Sore hari. Hujan rintik.
Bagas baru selesai mandi, rambutnya masih basah, handuk di bahu.
Suara bel apartemen bunyi dua kali.
Drrtt drrtt.
Bagas buka pintu — dan di sana berdiri Kirana.
Wajahnya lelah, mata sembab,baju sedikit basah. Tapi yang bikin napas Bagas berhenti adalah...
Di tangannya… ada anak laki-laki kecil. Sekitar dua tahun.
Rambutnya ikal halus.
Matanya… persis milik Bagas.
Teduh, tapi penuh tanya.
Kirana suara lirih
"Namanya Theo.
Dan dia… anak lo, Gass.Sebelumnya gue dapat alamat ini dari tetangga lo dulu.Dan maaf pasti lo kaget banget."
Bagas diam. Dunia langsung blur.
Dia nunduk, mandang bocah itu.
Theo ngedekat. Jalan pelan sambil nyeret boneka kelinci kecil.
Theo suara pelan
"Papa?"
Reksa muncul dari dapur, masih nyuapin nasi ke mangkuk. Tapi langsung mematung.
Sendok di tangan goyah.
Matanya nemu tiga hal sekaligus: Kirana, anak kecil, dan ekspresi Bagas yang gak pernah dia lihat sebelumnya.
"...Bagas?"
Kirana gak bertele-tele
"Gue gak sanggup lagi.
Gue capek.
Gue nyerah.
Gue gak bisa rawat Theo sendiri.
Gue tahu ini gak adil...
tapi kalau lo masih punya sedikit hati,
tolong... rawat dia."
Theo duduk pelan di lantai, mainin bonekanya.
Dia gak tahu, dunia di atas kepalanya lagi berubah.
Tapi dia juga gak takut.
Karena di depan matanya ada dua laki-laki dewasa…
dan dia cuma pengen dipeluk salah satu.
mata Bagas merah
"Gue gak pernah tahu."
Kirana:
"Lo inget malam itu, kan?
Beberapa bulan sebelum gue hilang.
Gue positif. Tapi gue takut.
Gue gak kuat ngadepin dunia,Gass.
Gue pikir... gue bisa urus sendiri.
Ternyata gak bisa."
Bagasjongkok.
Mata sejajar dengan Theo.
Anak itu noleh ke arah Bagas— lalu senyum.
Theo bicara kecil, lembut
"Papa… gendong?"
Tangis Bagas pecah.
"Gak bisa nahan.
Pelan-pelan, dia buka tangannya — dan Theo langsung nyelonong masuk ke pelukannya."
Reksa berdiri di sisi, masih kaku. Tapi matanya gak bisa bohong.
Dia ngelihat semuanya.
Dan hatinya pelan-pelan robek... tapi juga terhubung.
Reksa gumam pelan
"Namanya… Theo?"
Bagas peluk erat
"Iya.
Anak gue.
Tapi… dia juga gak minta lahir dari hubungan yang gak selesai.
Sekarang dia ada di sini. Dan gue gak bisa pura-pura gak kenal."
Kirana akhirnya ninggalin Theo.
Cuma satu koper.
Dan secarik surat.
“Kalau Theo tumbuh jadi orang hebat nanti… tolong kasih tahu dia,
bahwa papanya tetap orang pertama yang buktiin rasa itu gak harus sempurna,
asal tetap ada.”
malam itu…
Reksa duduk di lantai kamar, Theo tidur di pelukannya.
Bagas duduk di karpet, lelah, tangan ngelus kepala Theo.
"Gue ngerti kalau lo... kaget.
Dan lo gak harus terlibat.
Gue bisa urus ini sendiri."
Reksa ucap pelan
"Gue udah sayang lo sepenuhnya.
Dan sekarang, separuh lo... lagi tidur di pelukan gue."
"Lo yakin?"
Reksa:
"Gue belum siap jadi ayah...
tapi gue juga gak siap ngeliat lo ngelewatin ini sendirian."
"Gue beruntung banget dapetin lo,pokonya kita sama sama belajar jadi ayah buat theo,hm?"senyum lembut.
Reksa mengangguk pelan
Cup~
Bagas mengecup bibir manis Reksa singkat.
"Hadiah dari gue untuk hari ini"senyum jail
"Agass...ih,Theo bisa kebangun gara gara lo"garang.tapi pipinya udah meraherona
"Ga bakal"nyengir.
...
Tbc