NovelToon NovelToon
Salahkan Mencintainya

Salahkan Mencintainya

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

"Salahkah aku mencintainya?" -Regina-

"Ini hanya tidur bersama semalam, itu adalah hal biasa" -Arian-

-

Semuanya berawal dari kesalahan semalam, meski pria yang tidur bersamanya adalah pria yang menggetarkan hati. Namun, Regina tidak pernah menyangka jika malam itu adalah awal dari petaka dalam hidupnya.

Rasa rindu, cinta, yang dia rasakan pada pria yang tidak jelas hubungannya dengannya. Seharusnya dia tidak menaruh hati padanya.

Ketika sebuah kabar pertunangan di umumkan, maka Regina harus menerima dan perlahan pergi dari pria yang hanya menganggapnya teman tidur.

Salahkah aku mencintainya? Ketika Regina harus berada diantara pasangan yang sudah terikat perjodohan sejak kecil. Apakan kali ini takdir akan berpihak padanya atau mungkin dia yang harus menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Antara Cinta Dan Takdir

Menjalani kehidupan yang baru, Regina masih mencoba untuk melupakan satu hal. Melupakan apa yang pernah terjadi dalam cerita hidupnya. Waktu berlalu, sudah satu bulan sejak Regina meninggalkan Arian. Waktu yang cukup panjang untuk dia lewati.

Mengalami pengalaman kesehatan yang buruk beberapa hari ini, apalagi dengan cuaca yang berubah-ubah, membuat daya tahan tubuhnya sedikit menurun. Beberapa hari lalu dia sempat pingsan di tempat kerja. Lalu dua hari terakhir, selalu muntah di pagi hari. Regina mulai tidak nyaman dengan keadaan tubuhnya, membuat dia memutuskan untuk pergi ke Dokter sekarang.

Setelah pulang kerja, dia pergi ke sebuah Klinik untuk memeriksakan dirinya karena merasa tidak nyaman akhir-akhir ini. Setelah melakukan pemeriksaan dan membawa hasilnya ke Apartemen, langkah kaki Regina seperti melayang, pikirannya semakin kacau.

Regina duduk di sofa dengan sebuah kertas hasil pemeriksaan ditangannya. Memegangnya dengan tangan gemetar, masih tidak percaya dengan hasilnya. Ini seperti sebuah mimpi baginya.

Regina masih menatap hasil pemeriksaan ditangannya, setetes air mata meluncur mengenai kertas di tangannya.

"Ini tidak mungkin terjadi" Regina menggeleng dengan cepat, air mata mengalir begitu saja di pipinya. Kabar ini seperti sebuah mimpi buruk baginya. "Aku tidak mungkin hamil, seharusnya aku tidak hamil. Tidak, ini tidak mungkin!"

Regina mengacak rambutnya sendiri, air mata terus mengalir tanpa henti. Bahkan untuk menjalani kehidupan seorang diri dalam keadaan hamil, tidak pernah terpikirkan oleh Regina.

Untuk beberapa saat Regina hanya duduk diam seperti orang yang kehilangan arah. Tatapan kosong, rambut yang berantakan, wajah yang pucat dan mata sembab karena terus menangis. Jangan lupakan hidung yang memerah.

Regina membuka ponsel, menggulir layar ponsel, lalu meng-klik salah satu gambar obat, memesannya dengan segera. Setelahnya dia menjatuhkan ponsel di atas sofa, dia menyandarkan kepalanya di sandaran sofa dengan mengusap wajah kasar.

Menatap langit-langit kamar dengan mata sembab, tatapannya penuh kerapuan. Mengingat kejadian terakhir sebelum dia memutuskan untuk pergi meninggalkan Arian. Malam yang terjadi diantara mereka berdua.

"Bodoh!" lirihnya dengan menjambak rambutnya sendiri dengan frustasi. "Seharusnya aku meminta dia memakai pengaman. Tidak ... seharusnya aku tidak melakukannya lagi"

Menyesal untuk saat ini adalah hal yang percuma. Regina sudah terlanjur memutuskan untuk pergi meninggalkan Arian. Apalagi cara mereka berpisah tidak dengan cara yang baik. Regina sendiri yang ingin menunjukan dirinya yang salah di depan Arian atas perpisahan yang terjadi. Tapi, sekarang dia benar-benar menyesalinya.

Mengambil kembali ponselnya, bodohnya Regina ketika memutuskan untuk menghilang dari hidup Arian, tapi dia masih menyimpan nomor ponsel Arian, meski tidak pernah menghubunginya dengan nomornya yang baru ini.

Cukup lama hanya menatap nomor ponsel itu, sampai akhirnya jarinya menekan icon telepon. Ketika dering pertama dan kedua terdengar, Regina mengerjap kaget atas apa yang dia lakukan. Akhirnya dia mematikan kembali sambungan.

"Tidak Regina, kamu tidak boleh mengemis tanggung jawab pada keluarganya. Sudah tahu jika dia terikat perjodohan dengan perempuan lain, sebaiknya aku tidak muncul lagi di kehidupannya"

*

Arian menatap ponselnya, sebuah panggilan dari nomor tidak di kenal, namun sebelum dia sempat menerimanya, sambungan telepon malah sudah terputus. Membuat Arian merasa bingung.

"Mungkin hanya orang iseng saja"

Arian berbalik saat mendengar seseorang yang memanggilnya. Menatap seorang perempuan yang keluar dari ruang ganti di Butik ini.

"Bagaimana? Bagus gak, Kak?" tanya Evelina sedikit berputar untuk menunjukan keindahan gaun yang dipakainya.

Sebenarnya Evelina memang cantik, apalagi dengan gaun itu membuat auranya terlihat lebih cantik. Namun, di mata Arian itu terlihat biasa saja. Seolah memang tidak ada yang istimewa dalam dirinya.

"Sudah pas? Tidak ada yang perlu dirubah lagi 'kan?"

Evelina menggeleng pelan, masih dengan senyum yang indah. "Tidak Kak, aku suka dengan gaun ini. Sudah pas di tubuhku"

"Baiklah, kalau begitu ayo kita pulang"

Evelina mengangguk, setelah berganti pakaian kembali, Evelina hanya mengikuti Arian untuk pulang.

"Kak aku tidak sabar untuk acara pernikahan kita. Semuanya sudah sesuai dengan impian aku. Dari mulai dekorasi dan gaunnya juga"

Disini hanya Evelina yang terlihat antusias dengan persiapan pernikahan mereka. Tapi, tidak dengan Arian. Pria itu hanya diam dan menanggapi seadanya saja. Tidak terlalu antusias dengan pernikahannya yang tinggal menghitung hari.

"Aku masih tidak menyangka jika benar akan menikah dengan Kak Arian"

Arian hanya mengangguk saja, dia fokus pada kemudinya. Sama sekali tidak menanggapi segala celotehan Evelina. Bukan dia jahat atau benci pada Evelina, tapi dia hanya sebatas menganggapnya seorang adik saja.

"Cepat turun dan istirahat" ucap Arian, dia mengelus pelan rambut Evelina layaknya seorang Kakak yang menyayangi adiknya.

Evelina tentunya langsung tersenyum dengan ceria ketika Arian melakukan itu. Dia mengangguk dan segera turun dari mobil saat sudah sampai di depan Gedung Apartemen tempat dia tinggal.

"Terima kasih ya Kak"

"Ya"

Arian kembali melajukan mobilnya, meski pikirannya masih begitu kacau. Tapi dia lebih bisa mengendalikan diri sekarang. Sudah satu bulan dia mencoba untuk melupakan perempuan yang pertama kalinya membuatnya jatuh cinta. Namun, waktu satu bulan terlalu singkat untuk dapat melupakan semua hal yang pernah terjadi diantara mereka.

"Aku mencintainya, tapi skenario kehidupan bukan untuk mempersatukan aku dan dia"

Ingin sekali mencoba untuk ikhlas, tapi nyatanya tidak semudah itu bagi Arian. Hatinya yang pertama kali merasakan cinta, harus kecewa dengan kepergian Regina. Dia yang jelas mengatakan lebih memilih pria lain daripada dirinya.

"Aku tidak menyalahkan pilihannya, karena bersamaku, dia belum menemukan kepastian. Meski aku juga tidak pernah ingin berada dalam situasi seperti ini. Aku juga ingin bahagia dengan orang yang aku cintai. Sayangnya, hal itu tidak akan pernah terjadi"

Arian memegang kemudi dengan erat, menginjak pedal gas lebih dalam lagi. Memikirkan tentang jalan cerita hidupnya, membuat dia marah. Meski Arian tidak tahu harus marah pada siapa. Apa dia harus marah pada keadaan, takdir, atau Tuhan yang sudah mengatur semua ini?

"Baiklah, setelah pernikahan aku dan Eve terjadi. Maka kamu benar-benar lepas dariku, Regina. Aku akan mencoba ikhlas, meski itu sulit"

Karena sampai saat ini, Arian masih begitu berharap jika ada sebuah keajaiban yang mempersatukan kembali dirinya dan Regina. Terkadang Arian berharap jika semua yang terjadi dalam hidupnya adalah sebuah mimpi yang ketika dia bangun, maka semuanya akan kembali baik-baik saja.

Sayangnya, ini adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dia hindari lagi. Antara cinta, perjodohan, dan berakhir perpisahan. Takdir yang tidak berpihak pada cintanya.

Bersambung

Habis bab ini, akan ada bab yang cukup menguras emosi jiwa raga dan air mata.. Author aja sampe... aaa.. gila banget sih.. bab paling bikin mood ancur.

1
sagi🏹
aduh abang istri sendiri kau anggurin abang 🤧
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣 iya ya bilang aja kamu impoten ARIAN🤭🤭🤭🤭
ken darsihk
Kalau aq ketawa kesan nya jahat nggak seih yak 😅😅🤭
ken darsihk
Kamu merendahkan diri mu sendiri Evelina 🤦‍♀️🤦‍♀️🥴🥴
mbok Darmi
bilang aja Arian kamu impoten gampang to biar evalina ngga nuntut hak nya
dika edsel
seharusnya arian bilang gini ." maaf karena aku impoten" itu dah beeeh..makjeder..bisa memukul mundur si eve biar tdk minta2 itu lagi ..!!! definisi cantik tp tdk menarik adlh dirimu eve..kasian..!! udah mundur aja carilah pria lain..,harga diri eve harga diri..!!!
Rani R.i
kamu harus kuat tahan hasrat mu Arian,,jgn pernah menyentuh tubuh Evelin,,meski pun Evelin perempuan baik2...karna kamu hanya cinta pada regina..

semoga reghina slalu baik baik dan kandungan nya sehat,,,Samuel beri perlindungan pada reghina..takut ada yg mencelakai nya
dika edsel
yap..anda benar nona,suamimu pny wanita idaman lain jd gk usah kamu memaksakan dirimu..,pake otakmu jgn cuma mengandalkan perasaan aja..!! klo udah gk tahan ya cari hiburan dong contohkan selingkuh banyak noh kumbang2 ditaman..,kabooooorrr🏃🏃🏃🏃🏃🏃
nonoyy
duhh aq jd syedih bacanya moga takdir pertemukan mereka lagi 🥺🥺🥺
ken darsihk
Dua manusia dewasa berlainan jenis dalam satu kamar si pria nya mabuk duhhh nggak menjamin , tidak terjadi sesuatu 😅😅😅
ken darsihk: he he harapan nya Regina sm Ariann dah mentok sist , jadi daripada ke ingetan dongkol kita bawa happy sajah 😅😅🤭
dika edsel: girang banget mak...,hah.. kayaknya udah gkda harapan regina bakal balik nih!? ntar klo balik disebut pelakor..serba salah jadinya?? sad ending juga ikhlas klo gini mah💔
total 2 replies
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ku pikir arian di bikin kecelakaan trus koma thor biar gk jadi nikah,,kalo kaya gini apa akan bersatu rian gina yaa, apa akan happy ending,,,mohon di satukan yah thor,,,happy ending
dika edsel
dan aku mulai setres sendiri saat baca novelmu ini thor ..!!! knp jadi gini sih..,tp aku percaya dgn kata2 ini.. sesuatu yang sudah ditakdirkan untukmu pasti akan kembali menjadi milikmu bagaimanapun prosesnya pasti ada jln keluar walaupun terkadang nyasar2.., semangat re.. semoga pny bebi twins yaaaa...
mbok Darmi
semoga evalina juga tidak menuntut arian untuk melanjutkan pernikahan tersebut dan ada seseorang yg juga dicintai evalina jadi biarkan pernikahan mereka hanya diatas kertas sesuai permintaan dua keluarga saja
nonoyy
part yg mengandung bawang 🥲🥲🥲
ken darsihk
Nyesekkk entah siapa yng harus di salah kan , gimana dngn Regina siapa yng akan melindungi dia pokok nya sedihhh dach 😔😔😔
ken darsihk
Sedihh seihhh Arian tertekan dan Regina sendirian di negara orang
Mungkin ada keajaiban esok hari
dika edsel
dih si kakek ngomong nya bikin aku esmosih...!!! aku curiga jangan2 ini akal2an si kakek2 ini,mengatas namakan lion yg memberi wasiat untuk menekan arian, dulu juga gitu kan lion dijodohkan dgn airin, beruntung pd akhirnya mereka saling mencintai tp gktau klo yg inih..?? aku menebak biang kerok nya adlh kakek yg udah mendekati masa ekpayed ini..!!!
dika edsel
jd berapa banyak hati yg akan tersakiti disini..?? tp yg paling nyeeess dihatiku adalah nasib anaknya regina gimana nantinya...,kasian kan lahir tanpa kasih sayang seorang ayah,gk kebayang rasanya gimana!?? klo beneran si arian jd nikah..sungguh keterlaluan..!!! semoga gk bahagia dan gk bakalan langgeng..setres gue lama2 baca novel ini
sagi🏹
nyesek bacanya kasihan antara dua insan yang tidak bisa bersama melepas sulit bersatu pun sulit gimana konsepnya ya kalo gitu🤔
mbok Darmi
jadi penasaran bab bikin menguras air mata regina hamil anak arian dan evalina menikah dgn arian dan hamil.juga pasti seru, ternyata arian sampai menghamili evalina otomatis kesempatan nya untuk.hia melihat anak regina ngga akan terkabul, semoga anak regina cewe dan mirip arian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!